Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya mengenai kemampuan berpikir kritis matematis dan motivasi belajar siswa melalui model Brain Based Learning (BBL), diperoleh beberapa kesimpulan berikut.
1. Pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Brain Based Learningn(BBL) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Brain Based Learningn (BBL) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, dengan klasifikasi peningkatannya sedang.
3. Pencapaian motivasi belajar kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran
Brain Based Learning (BBL) menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
motivasi belajar yang dimiliki kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
4. Peningkatan motivasi belajar kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran
Brain Based Learning (BBL) menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
motivasi belajar yang dimiliki kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori, dengan klasifikasi peningkatannya sedang.
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pembelajaran matematika melalui model Brain Based Learning (BBL) memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan motivasi belajar siswa. Namun agar pelaksanaan pembelajarannya lebih baik maka guru harus menggunakan media yang lebih memadai agar memberikan hasil yang lebih maksimal.
C.Rekomendasi
Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka ada beberapa rekomendasi yang berkaitan dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Brain Based Learning (BBL). Berikut adalah rekomendasi yang dapat disampaikan.
1. Pembelajaran melalui model Brain Based Learning (BBL) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika karena pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan motivasi belajar siswa.
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika melalui model Brain Based Learning (BBL), diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Guru harus pandai mengelola waktu pada setiap tahap kegiatan pembelajaran model Brain Based Learning (BBL), karena dalam kegiatan pembelajarannya memerlukan waktu yang cukup lama.
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran BBL yakni pada tahap inisiasi dan akuisisi, sebaiknya guru menyediakan LKS yang lebih menarik dan menantang kemampuan siswa agar lebih tertarik dan tertantang dalam mengerjakan LKS.
c. Guru harus lebih mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan pada pembelajaran, misalnya dalam mendengarkan musik instrumental harus menggunakan pengeras suara yang baik dengan tingkat volume sedang. 3. Dalam menggunakan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL)
sebaiknya dikolaborasikan dengan metode yang lain disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa agar peningkatan kemampuan siswa lebih optimal.
4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan model pembelajaran Brain Based
Learning (BBL) dapat digunakan untuk mengukur kemampuan matematis
lainnya dan sikap afektif lainnya. Selain itu juga penggunaan materi yang digunakan diharapkan berbeda dengan yang telah peneliti lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdianto, W. C. (2011). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui
Peningkatan Motivasi Belajar. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Tidak
diterbitkan. [Online]
Tersedia di: http: Perputakaan.uns.ac.id.
Agustin, M. (2011). Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.
Ambarwati, D. (2011). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
Melalui Pendekatan Pembelajaran Langsung dan Tak Langsung. Tesis SPs
UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Asrori. (2011). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana prima.
Bahtiar, C. U. (2010). Meningkatkan kemampuan Pemecahan Masalah dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa SD Melalui Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 “Standar Isi” untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Firdaus, F. M. (2012). Perbandingan Brain Based Learning dengan Cooperative
Learning STAD dalam meningkatkan Kreativitas Matematis Siswa. Tesis
pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Fisher. (2009). Berpikir kritis sebuah pengantar. Jakarta: Erlangga.
Furqon. (2011). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Ginanjar, A. Y. (2011). Model Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Matematika dan Motivasi Belajar siswa. Tesis Pada
Sps UPI. Bandung: Tidak diterbitkan
Given, B. K. (2007). Brain Based Teaching. Bandung: Kaifa.
Hake, R. R. (1999). Analyzing change-gain scores. [Online]. Tersedia: http//www. Physics.indiana.edu/~sdi/analyzing change-gain-pdf.
Hake, R. R. (2007). Design-based research in physics education: A. Review. [Online]. Tersedia: http://www. physics.indiana.ed/~hake/DBR-physics3. pdf.
Jensen, E. (2011). Pembelajaran Berbasis Otak. Jakarta: PT. Indeks.
Kommer, D. (2000). ABC’s of Brain-Based Learning. Inquiry Seminar. Ashland
University.
Lestari, K. E. (2013). Implementasi Brain Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Koneksi dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Kurnia, H. N. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir
Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran matematika. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Kuswana. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mc. Millan, J.H. and Schumacher, S. (2011). Research in educations a conceptual
introduction. Addison Wesley Longman, Inc. Fifth Edition.
Mulyani, F. S. (2014). Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Koneksi dan Komunikasi Matematis serta Motivasi Belajar Siswa SMP.
Tesis Pada SPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Nahdi, D. S. (2014). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran
Matematis Siswa Melalui Model Brain Based Learning. Tesis Pada SPs
UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nisa. (2011). Model Pembelajaran Brain Based Learning.[online]
Diakses di http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-brain-based-learning.html
NCTM. (2000). Princip and Standars for School Mathematics. Reston: Virginia.
Rakhmat. (2005). Belajar Cerdas: Belajar Berbasis Otak. Bandung: Mizan.
Reid. (2009). Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks.
Ruseffendi, E. T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan
Rusmini. (2008). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Kontekstual Berbantuan Program Cabry Geometri II. Tesis pada SPs UPI. Bandung: Tidak
Santrock, J. W. (2014). Psikologi Pendidikan . Jakarta: Salemba Humanika.
Santrock, J. W. (2012). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, J. (tanpa tahun). Mengubah data Ordinal ke data interval dengan
metode suksesif interval (MSI). [Online]. Tersedia di: http/www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzing.pdf. [15 Mei 2015]
Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Semiawan. (2009). Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT. Indeks.
Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofia, E. (2013). Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Serta
Karakter Siswa SMA. Tesis pada SPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Suganda, A.T. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Brain
Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Prosedural dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X Madrasah Aliyah. Tesis pada
SPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.
Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumarmo. (2013). Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik serta
Pembelajarannya. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA. UPI
Suryadi. (2012). Membangun Budaya Berpikir dalam Berpikir Matematika. Bandung: Rizqi Press.
Suryadi, (2007). Pembelajaran Matematika dalam Ilmu Pendidikan dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung: PT. IMTIMA
Syukur. (2012). Mendidik dengan Tujuh Nilai Keajaiban. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Trisnawati, R. (2014). Studi Komparatif Tentang Peningkatan Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Mts Yang Memperoleh Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing dan Siswa yang memperoleh pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Tesis Pada
Uno, H. (2009). Teori Motivasi &Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Windayana. (2007). Pembelajaran Matematika Realistik dalam Meningkatkan
berpikir logis, kreatif, dan kritis serta Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar (8). Hlm 35-40
Yudha, I. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Otak (BBL) Terhadap Hasil
Belajar Matematika SD. Tesis Pada SPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Zalinar, S. F. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri, Brain Based
Learning dan Direct Instruction Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik SMP Kelas VII. Tesis Pada SPs UPI.