• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian ini merupakan simpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan, serta implikasi dan rekomendasi yang ditujukan bagi guru Bimbingan dan Konseling dan peneliti selanjutnya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Profil konformitas teman sebaya peserta didik kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 secara umum berada pada kategori sedang, artinya sebagian besar peserta didik melakukan konformitas secara wajar dan memiliki batas. Peserta didik dengan konformitas pada kategori sedang, mampu menyesuaikan diri terhadap standar kelompok tanpa membuat dirinya kehilangan identitas, serta tidak mengorbankan individualitasnya dalam melakukan penyesuaian. Namun, terdapat sejumlah peserta didik yang memiliki konformitas teman sebaya yang berlebihan, artinya selalu menunjukkan perubahan perilaku dan pemikiran sesuai dengan kelompoknya karena ingin terlihat benar dan ingin disukai dihadapan teman-teman sekelompoknya. Peserta didik dengan konformitas teman sebaya yang berlebihan cenderung merasa cemas ketika bersikap tidak sesuai dengan teman sekelompok, selalu menggantungkan diri pada kelompok, serta mengakibatkan kehilangan identitas. Karena itu diperlukan upaya untuk membantu peserta didik yang memiliki konformitas teman sebaya yang berlebihan agar mampu mereduksi konformitasnya.

2) Sebagai upaya bantuan bagi peserta didik yang memiliki konformitas teman sebaya yang berlebihan, disusun rumusan program intervensi dengan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada

Gita Dwi Putri Mareta, 2015

Penggunaan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik. Melalui teknik psikodrama, peserta didik diarahkan untuk memiliki keberanian dalam mengekspresikan pemikiran dan perilaku sendiri di hadapan kelompok, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kelompok.

121

tanpa mengakibatkan kehilangan identitas. Program intervensi dilakukan selama 6 sesi dengan waktu pertemuan dua kali setiap minggunya Setiap sesi terdiri dari tema berbeda yang disesuaikan dengan deskripsi kebutuhan yang diturunkan dari indikator konformitas teman sebaya.

3) Teknik psikodrama efektif untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik, hal ini terlihat dari penurunan skor posttest

secara signifikan dari skor pretest. Setelah memperoleh intervensi, peserta didik yang awalnya memiliki konformitas teman sebaya yang berlebihan, menjadi berada pada kategori sedang.

5.2Implikasi

Implikasi dari temuan penelitian bagi guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 43 Bandung adalah langkah-langkah operasional program intervensi konseling kelompok menggunakan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik. (Langkah-langkah operasional terlampir pada program intervensi).

5.3Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang ditujukan terhadap pihak yang terkait, yaitu sebagai berikut.

1) Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian menunjukkan teknik psikodrama efektif untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik. Guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan rancangan intervensi yang telah disusun sebagai upaya membantu peserta didik mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan. Ketika pelaksanaan pemberian layanan, guru bimbingan dan konseling perlu memotivasi peserta didik agar dapat mengikuti setiap tahapan kegiatan secara optimal, terutama dalam segi pengisian jurnal harian dan lembar refleksi. Guru bimbingan dan konseling dapat pula melibatkan personil sekolah lainnya dalam membantu peserta didik untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan.

122

2) Peneliti selanjutnya

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan intervensi, terutama menyangkut penggunaan waktu dan ruangan yang dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikologis peserta didik. Karena itu direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melaksanakan kegiatan intervensi pada waktu yang lebih tepat, dan menggunakan ruangan khusus agar peserta didik dapat mengikuti kegiatan secara lebih optimal. Agar peserta didik dapat lebih tertarik dan bersemangat dalam mengisi jurnal harian dan lembar refleksi, peneliti selanjutnya dapat merancang format jurnal harian dan lembar refleksi semenarik mungkin.

Penggunaan metode penelitian dengan pra eksperimen tidak menggunakan kelompok kontrol, sehingga untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik psikodrama dalam mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan secara lebih lengkap dapat menggunakan metode eksperimen yang melibatkan kelompok kontrol.

Penelitian ini menggunakan teknik konseling kelompok dengan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitras teman sebaya yang berlebihan, peneliti selanjutnya dapat menggunakan konseling kelompok dengan teknik lainnya untuk membantu peserta didik dalam mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan. Instrumen pengungkap konformitas teman sebaya yang digunakan dalam penelitian dikembangkan dari aspek yang mendasari konformitas, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan instrumen berdasarkan faktor-faktor konformitas. Peneliti selanjutnya dapat pula membedakan tingkatan konformitas teman sebaya ditinjau dari jenis kelamin, serta melakukan penelitian mengenai konformitas pada jenjang yang berbeda seperti di Sekolah Dasar.

Gita Dwi Putri Mareta, 2015

Penggunaan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali & Asrori. (2009). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi VI.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baron, A.R. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial (jilid 2). Jakarta: Erlangga. Barrios, M.G. (1992). New perspective in psychology. Philippines: Rex

Bookstore, Inc.

Biggs, A.D. & Porter, G. (2000). Dictionary of counseling. USA: Greenwood Press.

Chimera, C. & Baim, C. (2010). Introduction to psychodrama. Workshop for IASA Conference, Cambridge, 29th August 2010.

Cipto & Kuncoro, J. (2009) Jurnal harga diri dan konformitas terhadap kelompok dengan perilaku minum minuman beralkohol pada remaja. [Online]. Diakses dari: http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/ publikasi/210799001/ 43217_CiptoJoko.pdf.

Clark, T.L. & Davis G.D. (2010). Treating trauma: using psychodrama in groups.

[Online]. Diakses dari: http://counselingoutfitters.com/vistas/vistas10/ Article_59.pdf.

Corey, Gerald. (2010a). Theory & practice of group counseling. Eight Edition. Corey, Gerald. (2013b). The art of integrative counseling. USA: Cengage

Learning.

Corsini, J.R. & Wedding, D. (2007). Psychodrama. [Online]. Diakses dari: http://www.blatner.com/adam/pdntbk/corsinichapter13.html.

Creswell, W.J. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Alih Bahasa oleh Fawaid, A.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cynthia, T. (2009). Konformitas kelompok dan perilaku seks bebas pada remaja.

Jurnal Psikologi Volume 1, No.1, Desember 2007. Universitas Gunadarma.

Depdiknas. (2008). Penataan pendidikan profesional konselor dan layanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Gita Dwi Putri Mareta, 2015

Penggunaan teknik psikodrama untuk mereduksi konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eccles, S.J. (1999). The development of children ages 6 to 14. Vol. 9.No. 2 – Fall 1999.

Feldman, S.R (1985). Sosial psychology. USA: McGraw-Hill, Inc.

Figusch, Z. (2008). From one-to-one-psychodrama to large group socio-psychodrama.

Forsyth, R.D. (2010). Group dynamics. Fifth Edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.

Fox, J. (1987). The essential Moreno. USA:Springer Publishing Company, Inc. Furqon. (2009). Statistika terapan untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Ganser, L. & Zwiefelhofer, C. (2006). The effects of perceived similarity on conformity in non-humorous situations. UW-L Journal of Undergraduate Research IX (2006).

Godzali, S., T. (2011). Efektivitas teknik assertive training dalam mereduksi perilaku konformitas teman sebaya yang berlebihan pada peserta didik kelas XI SMA Purgabaya Bandung. (Skripsi). Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hogg, A.M. & Abrams, D. (1998). Social identifications. New York: Routledge. Hurlock, B., Elizabeth. (1980). Psikologi perkembangan. Edisi Kelima. Alih

Bahasa oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Karatas, Z. & Gokcakan, Z. (2009). The effect of group-based psychodrama therapy oon decreasing the level of aggression in adolescents. Turkish Journal of Psychiatry.

Karthikeyan, C. (2007). Escalation of destructive behaviour due to advertising: An Empirical Study on Adults. Holy Grace Academy of Management Studies, Mala, Thrissur, Kerala.

Kellerman, F.P. (1987). Outcome research in classical psychodrama . First published in Small Group Behavior, Vol. 18 No.4, November 1987;459-469. Kosten, A.P. dkk. (2013). Latent class analysis of peer conformity: whi is yielding

to pressure and why?. Youth Society 2013 45: 565 originally published online

16 September 2012. [Online]. Diakses dari:

http://yas.sagepub.com/content/45/4/565.

Leveton, E. (2010). Healing collective trauma using sociodrama and drama therapy. New York: Springer Publishing Company.

125

Marvili, A.N. (2012). Efectiveness of group counseling with reality therapy approachon identity crisis and general health of female students of vocational school in tehran city district 16 in the 91-90 school year. International Journal of Management and Humanity Sciences.Vol. 1 (2). 30-33.

Mazhar, K. & Kaiser, F. (2008). Conformity of moral judgment in adolescents.

Original Article From Department of Psychiatry, Shifa International Hospital, Islamabad.

Mostard, D.M. (2003). Drama’s role in school counseling. University of Wisconsin-Stout.

Myers, G.D. (2012). Psikologi sosial. Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Humanika.

Natawidjaja, R. (2009). Konseling kelompok konsep dasar & pendekatan.

Bandung: Rizqi Press.

Nurhayati, R. (2011). Teknik sosiodrama untuk mengurangi konforfmitas yang berlebihan pada siswa. (Skripsi). Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurihsan, J.A & Agustin, M. (2011). Dinamika perkembangan anak dan remaja. Bandung.

Prayitno. (2009). Dasar teori dan praksis pendidikan. Padang: Grasindo.

Priyatno, D. (2012). Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Propper, H. (2009). A concise introduction to psychodrama, sociodrama and sociometry. [Online]. Diakses dari: asgpp.org/pdf/psychodrama. conciseintro.pdf.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan konseling kelompok di sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Russel, S. & Bakken, J.R. (2002). Development of autonomy in adolescence.

Journal of University of Nebraska-Lincoln.

Santor, A.D. dkk. (2000). Measuring peer pressure, popularity, and conformity in adolescent boys and girls: predicting school performance, sexual attitudes, and substance abuse. Journal of Youth Adolescence. Vol. 29. No. 2. 2000.

126

Santrock, W.J. (2007). Remaja (Jilid 2). Edisi Kesebelas. Alih Bahasa oleh Widyasinta, B. Jakarta: Erlangga.

Scategni, W. (2005). Psychodrama, group processes and dreams. USA: Taylor & Francis e-Library.

Schwartz, M. & Harris, H. (2014). The contribution of fiction to organizational ethics. Australia: Emerald Group Publishing.

Sears, O.D., Freedman, L.J., & Peplau, A.L. (1985). Psikologi Sosial (Jilid 2).

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Sianturi, E.I. (2003). Hubungan antara konformitas terhadap kelompok. sebaya dengan sikap terhadap napza pada remaja. (Skripsi). Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran.

Slavin, E.R. (2008). Psikologi pendidikan teori dan praktek (Jilid 1). Edisi Kedelapan. Alih Bahasa oleh Samosir, M.Jakarta: Indeks.

Sloan, A., P. dkk. (2009). Group influences on self agression: conformity and dissenter effects. Journal of Social and Clinical Psychology, Vol. 28, No. 5, 2009, pp. 535-553.

Subino (1987). Konstruksi dan analisis tes, suatu pengantar kepada teori tes dan pengukuran. Jakarta: LPTK DEPDIKBUD.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sukmadinata, S.N. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, U. (2011). Manajemen bimbingan dan konseling. Bandung: Rizqi Press.

Sugito, A.F. (2014). Implementasi teknik psikodrama dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan efikasi diri peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Karangpandan Karanganyar. (Skripsi). Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang..

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Taylor, E.S., Peplau, A.L., Sears, O.D. (2009). Psikologi sosial. Edisi Kedua Belas. Alih Bahasa oleh Wibowo, T. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tolley, R.A. (2013). Conformity: drug and alcohol abuse within adolescent

127

Tucker-Ladd, C. (2004). Psychological self-help. [Online]. Diakses dari: http://www.psychologicalselfhelp.org/.

Wilkins, P. (1999). Sage publication: psychodrama. UK: British Library Cataloguing in Publication data.

Yuliana, E. (2013). Hubungan antara konformitas negatif dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013. (Skripsi). Program Studi Bimbingan dan Konseling,, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana.

Yusuf, LN.S. (2009a). Program bimbingan dan konseling di sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Yusuf, LN.S. (2012b). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yusuf, LN.S. & Nurihsan, J. (2010). Landasan bimbingan dan konseling.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zimberoff, D. & Hartmann, D. (1999). Heart-centered energetic psychodrama.

Dokumen terkait