• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat dalam menentukan tujuan penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Wawancara dilakukan untuk menganalisis masalah-masalah yang muncul atau dialami guru saat pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara dengan guru untuk dijadikan kajian penentuan latar belakang masalah, rumusan masalah kemudian peneliti menawarkan berbagai alternatif pemecahan masalah. b. Angket/ kuesioner

Angket atau questionnaire merupakan salah satu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden), tetapi menggunakan alat instrumen untuk diberikan dan diisi oleh responden. Instrumen atau alat pengumpulan datanya berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

Gambar 3.2 Langkah Pengujian Model Bahan Ajar

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu c. Lembar observasi

Lembar observasi atau pengamatan merupakan salah satu bentuk pengumpulan data melalui kegiatan pengamatan dengan panduan lembar pengamatan untuk diisi oleh observer mana saja item yang sudah dilakukan selama penelitian dan mengisi catatan tambahan jika diinginkan.

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu d. Studi Dokumentasi

Studi dokumenter adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Studi dokumenter ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen hasil kerja atau produk belajar siswa.

e. Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media modul pembelajaran tematik.

2. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh, teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Statistika dekriptif, digunakan untuk pengolahan data yang bersifat nominal dan

ordinal dengan menggunakan teknik persen yang disajikan dalam bentuk tabel. Dalam penelitian ini teknik pengolahan data dengan statistika deskriptif tersebut digunakan untuk mengolah data sebagai berikut : (1) data tentang pembelajaran tematik; (2) data tentang penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran; (3) Data tentang perencanaan dan pengembangan draft awal model; dan (4) data tentang implementasi pembelajaran tematik dengan menggunakan bahan ajar.

Prosedur analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Pemeriksaan data; (2) Klasifikasi data; (3) Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat sebelumnya; (4) Menghitung frekuensi jawaban atau data; (5) Penghitungan data dengan menggunakan teknik statistika yang dipilih; (6) Memvisualisasikan data melalui grafik, tabel atau yang lainnya; dan (7) Menganalisis dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

b. Statistika Inferensial, digunakan untuk pengolahan data hasil tes. Untuk

mengukur pengaruh penggunaan bahan ajar terhadap penguasaan konsep operasi perkalian dan pembagian bilangan dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan model desain eksperimen Before-After.

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Desain eksperimen Before-After (Desain Kelompok Eksperimen Setelah dan Sesudah perlakuan) yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X O2

Kelompok eksperimen diberikan pola pembelajaran tematik dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti yaitu bahan ajar untuk diterapkan pada siswa kelas IIA SDN Harapan 1 Bandung.

Perhitungan desain eksperimen menggunakan Paired Samples t-Test dengan bantuan aplikasi “Statplus 2009 Portable Version 5.8.4”. Paired Samples t-Test ini merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu grup. Artinya analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan suatu treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum dan sesudah treatment. Dalam perhitungan manual Paired-sample t-Test

menggunakan rumus sebagai berikut : 2 1 2 1 2 1 n + n ) -x -x t 2 2 2 1 hitung     ( ) ( =

Berdasarkan desain penelitian eksperimen yang dilakukan dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. O1 adalah nilai penguasaan konsep sebelum diberi perlakuan pola pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dikembangkan, sedangkan O2 adalah nilai penguasaan konsep setelah diberi perlakuan pola pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Efektivitas bahan ajar diukur dengan cara membandingkan antara nilai O1 dan O2. Bila nilai O2

lebih besar dari nilai O1, maka penggunaan bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran tematik topik perkalian dan pembagian bilangan pada siswa kelas IIA SDN Harapan 1 Bandung tersebut efektif.

90

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh beberapa simpulan sebagai

berikut:

1. Kondisi Pembelajaran Tematik kelas II di SDN Harapan 1 Bandung adalah melaksanakan pembelajaran tematik dengan menerapkan kurikulum 2013. Proses pembelajaran tematik yang selama ini dilakukan oleh guru mendominasi pembelajaran dengan metode belajar kooperatif, yang di dalamnya meliputi aktivitas diskusi, tanya jawab, dan pemberian latihan-latihan. pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru di kelas dapat dikatakan belum terpusat pada aktivitas belajar yang di lakukan oleh siswa. Guru masih terpaku pada materi yang harus disampaikan kepada siswa dengan memberi latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa dan siswa tidak diberi kesempatan untuk mengeksplor pengetahuan yang dimilikinya terhadap konsep yang dipelajari. Pembelajaran tematik yang dilakukan tidak membangun pengetahuan bersama-sama antara siswa dan guru sehingga tidak sampai pada kesepakatan belajar yang sama antara siswa dan guru dalam

memperoleh pengetahuan. Konsep yang dipahami oleh siswa kurang ”mengena

dalam proses belajarnya.

2. Secara umum, model pengembangan bahan ajar yang telah dilakukan sudah mengacu pada model pengembangan Dick & Carey, yaitu : (A) Pertama, langkah awal yaitu peneliti melakukan penyusunan silabus pembelajaran tematik untuk siswa kelas II di SDN Harapan 1 Bandung; (B) Kedua, peneliti menyusun Rencana Program Pembelajaran untuk siswa kelas II di SDN Harapan 1 Bandung; (C) Ketiga, peneliti menganalisis dan merumuskan tujuan untuk pembelajaran tematik kelas II SDN Harapan Bandung; (D) Keempat, peneliti mengidentifikasi tingkah laku masukan yang dimiliki oleh siswa kelas II SD; (E) Kelima, peneliti mengembangkan butir tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana penguasaan konsep yang telah dimiliki oleh siswa; (F) Keenam, peneliti mengembangkan strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik dengan menggunakan bahan ajar; (G) Ketujuh, peneliti

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memilih dan mengembangkan materi yang terdapat dalam bahan ajar. Keseluruhan tahapan pengembangan yang dilakukan maka dihasilkan draf awal model bahan ajar untuk siswa kelas II di SDN Harapan 1 Bandung.

3. Penguasaan konsep siswa kelas II di SDN Harapan 1 Bandung dapat meningkat dibantu dengan aspek-aspek berikut: (a) penggunaan bahan ajar yang digunakan untuk menjembatani konsep matematika yang abstrak bagi siswa kelas II SD; (b) bahan ajar disajikan dengan berbagai media grafis berupa gambar, simbol, bagan sehingga siswa kelas II SD lebih mudah memahami materi konsep perkalian dan pembagian; dan (c) penggunaan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan bersama-sama dengan guru sehingga materi yang dipelajari lebih melekat pada siswa, salah satunya

melalui strategi belajar dengan pendekatan “contextual teaching” yang dibarengi

dengan penggunaan bahan ajar.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun rekomendasi agar menjadi masukan yang bermanfaat kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Lembaga SD/ MI.

Lembaga SD/ MI adalah lembaga pendidikan yang memiliki tujuan atau visi misi meningkatkan mutu pendidikan secara terus-menerus. Dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat menjadi pemacu bagi sekolah untuk terus melakukan perbaikan mutu sekolah ke arah yang lebih baik.

2. Guru.

Guru sebagai pendidik yang berinteraksi secara langsung kepada siswa dan melihat jelas problema-problema yang dihadapi dalam proses pembelajaran agar terus mengembangkan kemampuan pedagogik dengan mengembangkan komponen-komponen dalam pembelajaran baik tujuan, metode, isi, evaluasi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

3. Siswa Kelas II SD.

Siswa diharapkan berhasil dalam mencapai tujuan belajarnya dengan usaha perbaikan yang sudah dilakukan oleh sekolah khususnya guru agar lebih

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memperhatikan proses belajar yang dilakukan di kelas dan aktif mengikuti proses pembelajaran.

Peneliti selanjutnya.

Peningkatan mutu sekolah dan pembelajaran adalah hal yang dapat dipelajari terus-menerus. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti wilayah-wilayah lain yang belum tersentuh oleh peneliti ataupun meneliti bidang lainnya seperti bidang sains, bidang sastra dan lainnya.

93

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR RUJUKAN

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Ardiansyah, Aries. (2011). Pengembangan Modul CAI Tipe Tutorial Berbasis Web

untuk Meningkatkan Hail Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK di SMPN 29 Bandung. (Skripsi Program Studi Ilmu Komputer). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Baderan, A. K. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Model Pembelajaran Langsung pada Pokok Bahasan Bangun Datar di Kelas V SDN 9 Limboto Barat. Jurnal Pendidikan Matematika , 1-12.

Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Bello, H., & Aliyu, U. (March, 2012). Effect of 'Dick and Carey Instructional Model' on the Performance of Electrical/ Electronics Technology Education Students in some Selected Concepts in Technical Colleges of Northern Nigeria.

International Research Journals , 3 (3), 277-283.

Brady, L. (1947). Curriculum Development (3 ed.). Toronto: Prentice Hall

Borg, W., & Gall, M. (1979). Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Chambers, P. (2008). Teaching Mathematics. London: SAGE Publications.

Depdiknas. (2009). Model Bahan Ajar Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kegiatan Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Dick, W., & Carey, L. (1990). The Systematic Design of Instruction. Illinois: Scott, Foresman and Company.

Donelly, R., & Fitzmaurice, M. (2005). Designing Modules for Learning. Emerging

94

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Heruman. (2010). Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hudoyo, H. (1988). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hussain, R. M., & Ismail, A. (2010). Fitting Instructional Systems Design Models with WBLE Planning: The Case of Dick, Carey & Carey Model. Journal of

Universiti Malaya , 238-246.

Indrawati, D., & Suardiman, S. P. (2013). Pengembangan Media Travel Game untuk Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Matematika SD Kelas V. Jurnal Prima Edukasia , 1 (2), 135-146.

Jacobsen, D. A., Eggen, P., & Kauchak, D. (2009). Methods for Teaching

(Metode-Metode Pengajaran: Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA). Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Pelajar.

Juliah. (2012). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar:

Studi Kualitatif pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Laboratorium UPI Kampus Cibiru Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. (Tesis Program

Magister Pendidikan Matematika). Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cabang Cibiru, Bandung.

Lestari, I. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi (sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Padang: Akademia Permata.

Maskan, M., & Fauzi, A. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Entrepreneurship Terpadu dengan Aplikasi Learning Management System (LMS) berbasis Internet/ Intranet di Politeknik Negeri Malang. JIBEKA , 8 (1), 30-37.

Mufida, Mila. (2010). Tujuan Pembelajaran Matematika SD (online),

https://www.scribd.com/doc/44882666/Tujuan-Pembelajaran-Matematika-Sd, diakses pada tanggal 8 Desember 2014.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Oladejo, M. A., Olosunde, G. R., Ojebisi, A., & Isola, O. (2011). Instructional Materials and Students' Academic Achievement in Physycs; Some Policy Implications. European Journal of Humanities and Social Sciences , 2 (1), 112-126.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mupidah. (2011). Upaya Meningkatkan Pemahaman Operasi Bilangan Cacah di Kelas

II SD melalui Pembelajaran Contextual Teaching and Learning: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Pasanggrahan I Kecamatan

95

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kasomalang Kabupaten Subang. (Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Noperlinda. (2010). Penerapan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep (Conceptual Understanding) dan Disposisi Matematik (Mathematical Disposition) Siswa Sekolah Dasar. (Tesis Program Magister

Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

DIVA Press.

Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. Sydney: Allen & Unwin Pty Ltd.

Reys, R., Lindquist, M. M., Lambdin, D. V., & Smith, N. L. (2012). Helping Children

Learn Mathematics (10 ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Sanjaya, W. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Seel, N. M., & Dijkstra, S. (2004). Curricculum, Plans, Processes in Instructional

Design: International Perspectives. New Jersey: Lawrence Erlbaum Inc.

Setyosari, P., & Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran. Malang: Penerbit Elang Mas.

Siregar, E., & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran (II ed.). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Sitepu, M. A. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Somayasa, W., Natajaya, N., & Candiasa, M. (2013). Pengembangan Modul Matematika Realistik disertai Asesmen Otentik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X di SMK NEGERI 3 SINGARAJA.

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha , 3.

Sudjana, N., & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran: Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kualitatif,

dan R&D)). Bandung: Penerbit Alfabeta.

96

Isma Nastiti Maharani, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

\

Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Vembriarto. (1979). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Zais, Robert S. (1976). Curriculum: Principles and Foundations. NewYork: Harper and Row Publishers

Thohri, Muhammad. (2013). Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam. (Disertasi Program Studi Pengembangan Kurikulum).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Zuhri, Moh. S. (2011). Pengembangan Modul Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas VII Semester I Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU Islamiyah Temayang Kab. Bojonegoro. (Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan). Universitas

Dokumen terkait