• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh jawaban dari ketiga pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Berikut merupakan jawaban sekaligus kesimpulan dari penelitian tentang pengembangan sikap tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran Hellison dan Canter Assertive :

1. Terdapat peningkatan skor sikap bertanggung jawab yang signifikan pada pembelajaran model Hellison

2. Terdapat peningkatan skor sikap bertanggung jawab yang signifikan pada pembelajaran model Canter Assertive

3. Terdapat perbedaan skor sikap bertanggung jawab siswa yang signifikan antara pembelajaran model Hellison dan pembelajaran model Canter Assertive.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah melalui model pembelajaran Hellison dan Canter Assertive akan membantu perkembangan sikap bertanggung jawab siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Melalui model pembelajaran Hellison dan Canter Assertive dalam pendidikan jasmani, guru dapat mengajarkan nilai-nilai kepribadian tanggung jawab yang secara langsung dipraktekkan siswa dalam aktivitas fisik sehingga menghasilkan pengalaman lebih berkualitas dan dapat direfleksikan dalam kehidupan siswa secara terus menerus. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah tidak hanya dapat mengembangkan aspek fisik atau kognitif saja akan tetapi juga mengembangkan aspek afektif siswa.

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dibahas, penulis mengajukan rekomendasi bagi praktisi penjas dalam rangka peningkatan tanggung jawab siswa sebagai berikut:

70

Fajar Ari Widiyatmoko, 2015

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTER ASSERTIVE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengembangan sikap tanggung jawab melalui model Hellison harapannya tidak hanya dilihat efeknya dalam kelas penjas, tetapi juga dipantau diluar kelas penjas sehingga tanggung jawab benar-benar melekat pada kepribadian siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui model Canter Assertive, guru harus melibatkan dan mendapat dukungan dari orang tua siswa, wali kelas atau kesiswaan dan kepala sekolah sehingga siswa tidak hanya displin dan mematuhi peraturan saat di kelas saja tetapi juga di luar kelas penjas.

3. Penelitian pengembangan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran Hellison dan Canter Assertive perlu dilakukan kembali dengan waktu penelitian yang lebih lama agar sikap bertanggung jawab siswa benar-benar terlihat perbedaan diantara keduanya permanen atau temporer.

4. Evaluasi dan perbaikan proses pembelajaran bagi guru pendidikan jasmani pada sekolah menengah atas, dalam hal pengembangan sikap bertanggung jawab siswa sebaiknya menerapkan model Hellison atau Canter Assertive.

Fajar Ari Widiyatmoko, 2015

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTER ASSERTIVE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

...al-qur’an al karim. (2008). Departemen Agama RI. (Y.P Qur’an, Trans)

Bandung: CV Diponegoro.

AF. (2013). Sepanjang 2013, 19 pelajar tewas karena tawuran. Diakses dari

http://www.beritasatu.com/megapolitan/151139-sepanjang-2013-19-pelajar-tewas-karena-tawuran.html.

Andrews, J.P., and G.J. Andrews. (2003). Life in a secure unit: The rehabilitation of young people through the use of sport. Social Science and Medicine 56, hlm 531–550.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Berliana. (1998). Pengaruh model hellison sebagai pembinaan sikap bertanggung jawab yang dipadukan dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar. Tesis, Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung. Charles, C.M. (2008). Building clasroom discipline. Emeritus: San Diego

University.

Charles, C.M. (2005). Building clasroom discipline. Diakses dari http://lannimasz.Com/Creed/Article1.Pdf.

Djamarah,S.B. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Ennis, C.D. (1999). Creating a culturally relevant curriculum for disengaged girls.

Sport, Educationand Society 4, no. 1: 31–49.

Escarti, A.Dkk. (2010). Implementation of the personal and social responsibility model to improve self-efficacy during physical aducation classes for primary school children.International Journal of Psychology and Psychological Therapy,10 (3), hlm. 337 - 402.

Escarti, A. dkk. (2010). Application of hellison’s teaching personal and social

responsibility model in physical education to improve self-efficacy for adolescents at risk of dropping-out of school. The Spanish Journal of

Psychology. 13 (2), hlm. 667 – 676.

Fraenkel, JR., Wellen, NE., Hyun H. (2012). How to design and avaluate reseach in education. Eighth edition. New York : McGraw-Hill companies, Inc

72

Fajar Ari Widiyatmoko, 2015

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTER ASSERTIVE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hafid, Guslaeni. (2012). Kriminalitas remaja di sekitar kita. Diakeses dari http://hizbut-tahrir.or.id/2012/11/05/kriminalitas-remaja-di-sekitar-kita/. Hake, R.R. (1998). Interactive-engegement versus traditional methods: A

six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses.(jounal). Am.J. Phys. 66, 64 (1998); doi: 10.1119/1.18809.

Hellison, Donald. (1995). Teaching responsibility through phicycal activity. University of Illinois at Chicago: United States of America.

Joyce, dkk (1980)Models of teaching. New Jersey: Prentice/Hall InternationalInc. Lickoma, Thomas. (1992). Educating for character: How Our School Can Teach

Respect and Responsibility. Canada: Irvins Pekins Associates Inc bantam Books.

Merdeka.com. (2014). Data pengguna narkotika. Diakeses dari: http://www.merdeka.com/2014/01/data-pengguna-narkotika.html.

Roache, Joel dan Ramon, L. (2011). Teachers' views on the impact of classroom management on student responsibility. Australian Journal of Education. 55 (2), hlm. 132 – 146.

Rochman, Taufik. (2013). Pengaruh model hellison dan kemampuan kognitif terhadap sikap bertanggung jawab siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana,Universitas Pendidikan Indonesia.

Schunk, Dale H., Paul R. Pintrich, Judith L. Meece. (2012). Motivasi dalam pendidikan, teori penelitian dan aplikasi. Jakarta: PT Indeks.

Sudjana, Nana & Ibrahim, (2001). Penelitian dan penelitian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan – pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009a). Revitalisasi pengajaran dalam pendidikan jasmani. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Suherman, Adang. (2009b). Model pembelajaran pendidikan jasmani: alternatif pengembangan dan implementasi model pembelajaran dalam pengajaran pendidikan jasmani: UPI-FPOK.

73

Fajar Ari Widiyatmoko, 2015

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTER ASSERTIVE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman, Adang (2012). Membangun kualitas hidup bangsa melalui pendidikan jasmani. Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung.

Vin&Ali. (2012). Kaleidoskop: 6 catatan kriminal 2012. Diakses dari : http://news.liputan6.com/read/475553/kaleidoskop-6-catatan-kriminal-2012.

Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

74

Fajar Ari Widiyatmoko, 2015

PENGEMBANGAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL HELLISON DAN CANTER ASSERTIVE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumen terkait