BAB V PENUTUP
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait agar ikut berperan aktif
Berliyana Agustine, 2014
Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam menjaga kelestarian kesenian sintren sebagai salah satu kesenian tradisional Cirebon. Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sanggar Sekar Pandan Keraton Kacirebonan
Sanggar Sekar Pandan Keraton Kacirebonan harus mempertahankan eksistensinya dalam melestarikan kesenian tradisional khususnya kesenian sintren yang terdapat di Cirebon. Hal tersebut dapat dilakukan melalui upaya peningkatan kreativitas para seniman sintren dengan tetap menjaga nilai-nilai keaslian yang terdapat di dalamnya.Orisinalitas merupakan salah satu faktor yang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan kesenian
sintren.
2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon
Sebagai lembaga pemerintahan terkait, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hendaknya membuat kebijakan yang berkenaan dengan pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan kesenian tradisional yang terdapat di Cirebon. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan pembinaan tentang kesenian tradisional kepada komunitas kesenian sintren yang ada di Cirebon, menyebarluaskan pengetahuan seni khususnya kesenian sintren melalui buku ataupun media komunikasi yang lainnya, mengadakan pertunjukan ataupun festival kesenian tradisional Cirebon agar masyarakat umum lebih mengenal kesenian sintren, mengikutsertakan komunitas kesenian sintren sebagai budaya lokal untuk berperan serta memberikan apresiasi kepada masyarakan luas di tingkat nasional bahkan internasional, serta memberikan alokasi dana kepada komunitas kesenian tradisional untuk kemajuan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam melestarikan kesenian sintren.
3. Generasi muda
Generasi muda memiliki peran penting dalam proses pelestarian kesenian tradisional. Begitu pula dengan kesenian sintren yang menitikberatkan pewarisan kepada generasi muda agar tidak berhenti pada generasi sebelumnya. Rasa
Berliyana Agustine, 2014
Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki dan menghargai terhadap kesenian sintren sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesenian tradisional sebagai warisan kebudayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa generasi muda adalah tonggak penerus kebudayaan bangsa Indonesia. 4. Peneliti Selanjutnya
Kesenian sintren merupakan subjek yang sangat kompleks untuk diteliti. Namun dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki, peneliti hanya fokus untuk mengkaji dan menganalisis proses transmisi kesenian sintren yang berlangsung di Sanggar Sekar Pandan Keraton Kacirebonan. Apabila ada peneliti selanjutnya yang bermaksud untuk mengambil subjek yang sama, maka lebih baik memfokuskan penelitiannya tentang kontinuitas kesenian sintren, fenomena saweran dalam kesenian sintren, ataupun implementasi kesenian sintren dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dihasilkan dapat saling mendukung dan melengkapi sebagai sumber rujukan bagi pengembangan kesenian tradisional yang terdapat di Cirebon.
Berliyana Agustine, 2014
Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Avianingsih, L. (2001). Peranan Pawang dalam Pertunjukan Sintren di
Kotamadya Cirebon. (Skripsi). Program Pendidikan Seni Tari, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Berry, J. W., dkk. (1999). Psikologi Lintas Budaya: Riset dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Caturwati, E. (2007). Tari di Tatar Sunda. Bandung: Sunan Ambu Press.
Dibia, I. W., Widaryanto, FX., & Suanda, E. (2006). Tari Komunal. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (2009). Deskripsi
Kesenian Daerah Cirebon. Cirebon: Disbudparpora.
Handayani, W. (2007). Kemasan Seni Wisata Grup Sintren Sekar Laras di
Sumberjaya Kabupaten Majalengka. (Skripsi). Program Pendidikan Seni
Tari, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hutari, F. (2011). Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal: Kumpulan Esai Seni,
Budaya, dan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Insist Press.
Jaeni. (2007). Komunikasi Seni Pertunjukan: Membaca Teater Rakyat Indonesia
(Sandiwara Cirebon). Bandung: Etnoteater Publisher.
Jazuli, M. (2014). Sosiologi Seni Edisi 2: Pengantar dan Model Studi Seni. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi – Jilid II. Jakarta: Rineka Cipta.
Masunah, J. & Narawati, T. (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Berliyana Agustine, 2014
Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mustofa, K. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.
Narawati, T. & Soedarsono. (2005). Tari Sunda Dulu, Kini, dan Esok. Bandung: P4ST UPI.
Rasyidin, W., dkk. (2014). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan UPI.
Rosala, D. (1999). Bunga Rampai: Tarian Khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press.
Rosidi, A. (2004). Masa Depan Budaya Daerah. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Rusliana, I. (2002). Wayang Wong Priangan: Kajian mengenai Pertunjukan
Dramatari Tradisional di Jawa Barat. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Salim, A. (2002). Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus
Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Soepandi, A., Sukanda, E., & Kubarsah, U. (1994). Ragam Cipta: Mengenal Seni
Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Bandung: Sampurna.
Subagyo, Hadi. (2008). Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian & Penciptaan Seni.
Perubahan Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Sintren dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Boyongsari Pekalongan, 5 (1), hlm. 186-199.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.
Susilawati, T. (2009). Profil Penari Sintren Komalasari Saefudin pada Grup
Sekar Pandan Keraton Kacirebonan di Era Globalisasi. (Skripsi).
Program Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Tumanggor, R., Ridho, K., & Nurochim. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Berliyana Agustine, 2014
Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.