• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI USULAN PERUBAHAN WAKTU

Dalam dokumen MODUL SEBC 06 : ADMINISTRASI KONTRAK (Halaman 33-36)

USULAN PERUBAHAN KONTRAK

3.2 REKOMENDASI USULAN PERUBAHAN WAKTU

Pengendalian jadwal pelaksanaan dimaksudkan untuk memantau dan membandingkan antara rencana penyelesaian pekerjaan dengan hasil pencapaian yang telah dilaksanakan. Apabila terjadi penyimpangan maka harus dicari penyebabnya dan solusi pemecahan masalah agar dapat kembali sesuai dengan rencana kerja semula. Untuk melakukan pengendalian ini digunakan tolok ukur yakni Jadwal rencana kerja yang telah disusun antara lain berupa bagan balok, kurva “S”, diagram vektor atau critical path

method.

Jadwal pekerjaan diperlukan untuk :

 Menyiapkan rencana dan urutan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan  Mengenali pekerjaan pokok

 Memberitahukan rencana kepada kelompok lain Pejabat Pembuat Komitmen, penyedia jasa pengawas, penyedia jasa pelaksana

 Menyediakan alat untuk memonitor

 Menyediakan alat untuk menaksir tenaga kerja, peralatan dan bahan keperluan serta untuk pengawasan keuangan

 Jadwal pekerjaan dibuat oleh penyedia jasa pelaksana dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, secara global Jadwal pekerjaan dapat dipakai untuk mengetahui kemajuan pekerjaan, sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan terlambat atau tidak, untuk itu diagran “S” (kurva-S) merupakan suatu alat untuk mengetahui kemajuan pekerjaan yang sekaligus sebagai pengelola proyek

Ketentuan syarat-syarat kontrak mengatur mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:

 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.  Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari

 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan penyedia jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.

 Dalam waktu 7 hari setelah penandatangan kontrak, kontraktor harus melaksanakan rapat pra pelaksanaan (pre construction meeting) yang dihadiri pengguna jasa, direksi pekerjaan, wakil direksi pekerjaan/direksi teknis dan kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.

 Dalam waktu 15 hari setelah rapat pra pelaksanaan, kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi (termasuk program perkuatan jembatan, bila ada) dan jadwal kemajuan pelaksanaan kepada direksi pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.  Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh)

hari sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan peralatan berat, kendaraan, alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

 Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar dalam kontrak harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu harus diselesaikan dalam waktu 45 hari.

 Bilamana kontraktor gagal menyelesaikan mobilisasi fasilitas dan pelayanan pengen-dalian mutu, maka kontraktor akan dikenakan pengurangan sejumlah pembayaran seperti yang disyaratkan dalamketentuan kontrak, kontraktor juga akan dikenakan seluruh biaya aktual ditambah 10% (sepuluh persen) untuk semua fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh direksi pekerjaan atau pihak lainnya atas perintah direksi pekerjaan.

 Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan.  Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

Jadwal karena keadaan di luar pengendaliannya dan kontraktor telah melaporkan kejadian tersebut kepada pengguna jasa, maka pengguna jasa melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas kontraktor dengan amandemen kontrak. Walaupun jadwal pelaksanaan pekerjaan telah disusun pada awal pelaksanaan pekerjaan, namun dalam perjalanan waktu jadwal pelaksanaan dapat disepakati untuk diubah sesuai dengan usulan pengguna jasa maupun pihak kontraktor. Pada dasarnya perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam rangka penyesuaian dengan kondisi lapangan. Perubahan waktu pelaksanaan dapat berupa percepatan maupun

Modul SEBC-06 : Administrasi Kontrak Bab III : Usulan Perubahan Kontrak

Pelatihan Supervisison Engineer of Bridge Construction (SEBC) III-5 perpanjangan waktu pelaksanaan yang dapat diusulkan oleh baik pengguna jasa maupun oleh kontraktor.

Percepatan waktu pelaksanaan yang diusul;kan pengguna jasa dapat mebawa konsekwensi pemberian kompensasi berupa tambahan biaya kepada kontraktor.

Baik percepatan waktu pelaksanaan maupun perpanjangan waktu pelaksanaan dilakukan sesuai ketentuan syarat-syarat kontrak.

3.2.1 USULAN PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

Ketentuan syarat-syarat kontrak mengenai percepatan waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:

 Apabila pengguna jasa menginginkan agar kontraktor menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana tanggal penyelesaian pekerjaan, maka direksi pekerjaan akan meminta usulan biaya yang diperlukan oleh kontraktor untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Bila pengguna jasa dapat menerima usulan biaya tersebut, maka rencana tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan kontraktor.

 Apabila pengguna jasa menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan, maka usulan biaya tersebut ditambahkan dalam harga kontrak dan diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk diproses menjadi amandemen kontrak.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna jasa dalam pengusulan percepatan waktu pelaksanaan adalah:

 Karena percepatan waktu pelaksanaan dapat memberikan konsekwensi pemberian kompensasi kepada kontraktor dalam bentuk tambahan biaya, maka pengguna jasa harus telah mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh dari percepatan waktu pelaksanaan tersebut. Dengan lebih cepatnya berfungsinya hasil pekerjaan (misalnya jembatan) tersebut secara ekonomis akan memberikan keuntungan dibandingkan dengan tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa yang harus diberikan sebagai kompensasi kepada kontraktor.

 Apabila secara ekonomis tidak juga memberikan keuntungan yang signifikan, namun apabila secara sosial ataupun alasan lain (misalnya keamanan dan keselamatan umum) keuntungan tersebut diperoleh, maka hal tersebut dapat dipertimbangkan untuk usulan percepatan waktu pelaksanaan tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut dimuat dalam justifikasi usulan percepatan waktu pelaksanaan.

3.2.2 USULAN PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

Ketentuan syarat-syarat kontrak mengenai perpanjangan waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:

 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu untuk:

o Pekerjaan tambah; o Perubahan disain;

o Keterlambatan yang disebabkan oleh pengguna jasa; o Masalah yang timbul di luar kendali kontraktor; o Keadaan kahar.

 Kontraktor mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada pengguna jasa. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan direksi teknis untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau tidaknya diberi perpanjangan waktu.

 Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka pengguna jasa dapat menyetujui/tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.

 Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.

 Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan ketentuan kontrak didasarkan atas amandemen kontrak.

Dalam dokumen MODUL SEBC 06 : ADMINISTRASI KONTRAK (Halaman 33-36)

Dokumen terkait