• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

4. Reksa Dana Syariah

a. Pengertian Reksa Dana Syariah

Mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27 didefinisikan bahwa reksadana (mutual fund) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Definisi manajer investasi menurut Undang-undang tentang Pasar Modal tahun 1995 adalah pihak yang kegiatannya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana

28 pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam definisi BAPEPAM (1997: 128) reksadana merupakan sekumpulan saham-saham, obligasi atau sekuritas lainnya yang dimiliki oleh sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi profesional. Adapun secara umum reksadana atau mutual fund adalah wahana investasi premium yang dapat digunakan oleh maysarakat untuk berinvestasi dalam bentuk portofolio efek yang nantinya tercermin dalam nilai NAB (Nilai Aktiva Bersih) pada reksa dana terbuka.

Seiring dengan perkembangan sistem finansial Islam, muncul instrument investasi yaitu Reksdana Syariah. Reksa dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1955 oleh National Commercial

Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan

kapitalisasi sebesar 150 Juta Dolar Amerika. Sebagai salah satu instrument investasi, reksa dana syariah memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional pada umumnya. Dimana perbedaan ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme investasi yang harus berpedoman pada sumber Al-Qur’an dan Hadist serta hukum Islam lainnya.

Reksa dana Syariah berasal dari kata reksa, yang berarti kelola atau pelihara, dana yang berarti uang dan Syariah adalah aturan-aturan yang sesuai dengan Islam. Jadi reksa dana Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan

29 selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi serta sesuai dengan ketentuan atau peraturan dan hukum yang telah ditetapkan pokok-pokoknya oleh Allah SWT (Rodoni, 2009: 79).

Pandangan syariah tentang reksadana syariah ini dikutip dari lokakarya Alim Ulama tentang reksa dana syariah, yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 29-30 Juli tahun 1997 di Jakarta. Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam Muamalat adalah dibolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh mazhab Hambali dan para Fuqaha lainnya yaitu: “Prinsip dasar dalam transaksi

dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan,

selama tidak dilarang oleh syariah atau bertentangan dengan nash

syariah.” (Huda, et al 2014: 120).

Allah Subhanahu wa Ta‟ala memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi akad yang mereka lakukan seperti disebut dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 29:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

30 Syariah dapat menerima usaha semacam reksa dana sepanjang hal yang tidak bertentangan dengan syariah. Zuhaily berkata: Dan setiap

syarat yang tidak bertentangan dengan dasar-dasar syariat dan dapat

disamakan hukumnya (di-qiyas-kan) dengan syarat-syarat yang sah.

(Huda et al, 2014: 121).

Dalam buku Manan (2012: 317) memuat tentang Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.20/DSN-MUI/IX/2000 yang mendefinisikan reksa dana syariah sebagai reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Islam, fatwa tersebut memuat antara lain:

1) Dalam reksa dana konvensional, masih terdapat unsur-unsur yang bertentangan dengan Syariah, baik dari segi akad, pelaksana investasi, maupun dari segi pembagian keuntungan.

2) Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian deviden didasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan pada deposito dalam bank umum syariah dan surat utang sesuai syariah.

3) Jenis usaha emiten haruslah sesuai dengan syariah, antara lain tidak boleh melakukan usaha perjudian dan sejenisnya, usaha pada Lembaga ribawi, usaha memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram serta barang-barang atau jasa-jasa merusak modal dan membawa keburukan. Pemilihan dan pelaksanaan investasi harus dilaksanakan dengan prinsip

kehati-31 hatian dan tidak boleh ada unsur yang tidak jelas (gharar). Diantaranya tidak boleh melakukan penawaran palsu, penjualan barang yang belum dimiliki, inside trading menyebarkan informasi yang salah dan menggunakan informasi orang dalam untuk keuntungan transaksi yang dilarang, serta melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat hutangnya lebih dominan dari modalnya. 4) Emiten dinyatakan layak di investasikan dalam reksa dana Syariah

jika strktur hutang terhadap modal sangat bergantung pada pembiyayaan dari hutang, yang pada intinya merupakan pembiyayaan yang mengandung unsur riba, emiten memiliki nisbah hutang terhadap modal lebih dari 82% (hutang 45% dan modal 55%), manajemen emiten diketahui bertindak melanggar prinsip usaha yang Islami. 5) Mekanisme operasional reksa dana Syariah terdiri dari: Wakalah

antara manajer investasi dan pemodal; serta Mudharabah antara manajer investasi dengan penggunaan investasi.

6) Karakteristik Mudharabah, sebagai berikut:

a) Pembagian keuntungan antara pemodal (yang diwakili oleh Manajer Investasi) dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang ditentukan dalam akad yang telah dibuat bersama dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal. b) Manajer Investasi sebagai wakil pemodal tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukannnya sepanjang bukan karena kelalaian.

32 7) Penghasilan investasi yang diterima dalam reksa dana Syariah adalah:

a) Penghasilan dari saham berupa:

 Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagi dari laba baik yang dibayar dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham.  Right yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahulu

yang diberikan oleh emiten.

Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham di pasar modal.

b) Penghasilan dari obligasi yang sesuai syariah: bagi hasil yang diterima secara periodic dari laba emiten.

c) Penghasilan dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah bagi hasil yang diterima oleh issuer.

d) Penghasilan dari deposito yang berupa bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah.

b. Unit Penyertaan

Pada saat investor berinvestasi pada reksa dana, investor akan membeli saham/unit penyertaan yang dikeluarkan oleh reksa dana. Unit penyertaan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) penyertaan terbatas yang wajib disimpan dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian (Pratomo et al, 2009).

33 Pada saat berinvestasi di reksa dana, investor membeli unit penyertaan dengan harga per unit yang telah ditentukan pada tanggal transaksi. Harga per unit penyertaan disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan, yang dihitung oleh Bank Kustodian setiap hari, dan diumumkan dibeberapa harian surat kabar dan neraca. Sebagai bukti kepemilikan atas unit penyertaan yang dimiliki oleh investr, bank custodian akan mengirimkan surat konfirmasi kepemilikan unit penyertaan.

c. Pihak-pihak yang Terkait

Menurut Rodoni (2009: 87), Seorang calon investor yang akan meninvestasikan dananya pada salah satu reksadana Terbuka umumnya akan menghadapi pihak-pihak yang terkait didalamnya yaitu:

1) Perusahaan Reksa Dana

Merupakan perseroan terbatas yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dengan bertujuan untuk reksa dana yang akan mengelola dan bertanggungjawab atas dana atas pemegang saham reksa dana.

2) Manajer Investasi

Merupakan perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM sebagai manajer investasi dan minimum ada pegawainya yang telah memperoleh izin profesi dari BAPEPAM sebagai wakil Manajer Investasi. Perseroan ini mempunyai kontak dengan perusahaan reksa dana untuk melaksanakan investasi kembali dana yang telah

34 dihimpun kegiatan manajer investasi adalah manajemen portofolio (jual beli efek), analisis efek serta perdagangan (jual beli) efek dengan harga terbaik. Biasanya manajer investasi ini ditangkap oleh perusahaan Reksa dana.

Dari dana yang terkumpul, manajer investasi akan melakukan pengelolaan investasi, sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditentukan dalam KIK. Manajer investasi akan mendapatkan imbalan jasa yaitu berupa management fee, performance fee, entry fee maupun

exit fee. Menurut Darmadji (2006) selain memiliki wewenang penuh

dalam pengelolaan reksa dana, Manajer Investasi memiliki kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan BAPEPAM, anatara lain:

a. Membuat catatan dan mnyimpan segala pertimbangan pengembalian keputusan untuk melakukan investasi portofolio reksa dana seperti yang ditetapkan dalam kebijakan investasi yang telah dimuat dalam kontrak, sesuai dengan perundang-undangan di bidang pasar modal.

b. Memperhatikan dan mematuhi Pedoman Pengelolaan Reksa Dana (Peraturan Nomor IV.A.3 dan Nomor IV.B.1)

c. Menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat menyangkut kinerja dan informasi reksa dana yang dikelolanya. d. Menghitung Nilai Pasar Wajar dari efek dalam portofolio reksa

dana dan menyampaikan kepada Bank Kustodian sesuai dengan Peraturan Nomor IV.C.2 selambatnya jam 17.00 pada hari kerja.

35 e. Mematuhi ketentuan kepemilikan unit penyertaan untuk setiap pemegang unit penyertaan setinggi-tingginya 1% dsri jumlsh unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, kecuali semata-mata untuk kepentingan Manajer Investasi sendiri.

f. Dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan pemegang unit penyertaan reksa dana serta bertanggung jawab penuh atas kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan kewajibannya.

g. Memisahkan harta kekayaan reksa dana dari harta kekayaan Manajer Investasi.

h. Terus-menerus meningkatkan system pengawasan internal dengan mengevaluasi system prosedur kegiatan.

i. Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan para pemegang unit penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan reksa dana. j. Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali

diwajibkan oleh peraturan perundnag-undangan yang berlaku. 3) Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

WAPERD adalah perseorangan yang telah mendapat izin dari BAPEPAM-LK untuk bertindak sebagai wakil perusahaan efek untuk menjual efek reksa dana. Izin tersebut hanya dipergunakan untuk satu perusahaan efek. Selain WAPERD, pihak lain yang diizinkan untuk memasarkan efek reksa dana adalah pegawai suatu perusahaan efek yang telah memiliki izin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek

36 (WPPE) atau Wakil Penjamin Emisi (WPE) atau Wakil Manajer Investasi (WMI).

4) Kustodian

Kustodian (custodian) merupakan institusi yang berfungsi untuk menyimpan dan mengamankan dokumen efek (surat berharga). Custodian tidak terlibat dalam operasi sehari-hari yang berhubungan dengan keputusan investasi. Untuk menghindari terjadinya kolusi maka custodian tidak boleh berafiliasi dengan manajer investasi. Custodian umunya adalah Bank, yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM sebagai custodian. Custodian melaksanakan perintah dari manajer investasi dalam trasaksi jualbeli efek dalam hal pengeluaran dan pemasukan dana serta penyimpanan efek hasil pembelian yang dilakukan oleh manajer invstasi. Jadi manjer investasi tidak menimpan efek yang telah dibeli maupun uang yang dihimpun dari para pemegang saham reksa dana. Praktek custodian di Indonesia dipercaya oleh BAPEPAM untuk menghitung NAB setiap hari, jadi tidak dilakukan oleh suatu institusi yang disebut tustee.

Menurut Rodoni (2009) bank kustodian merupakan bank umum yang telah mendapat izin usaha sebagai bank kustodian dari BAPEPAM. Fungsi dari bank custodian di Indonesia ada 3 yaitu: 1. Lembaga Penitipan dan Pengamanan

Efek-efek yang diinvestasikan oleh manajer investasi. Jadi dari dana masyarakat yang terkumpul oleh manajer investasi

37 diinvestasikan pada instrument efek seperti saham, saham yang dibeli disimpan oleh custodian. Pengamanan dari control termasuk keluar masuknya dana yang digunakan untuk investasi. Jadi semua dana yang terkumpul dari reksa dana ini ada dibawah pengawasan bank custodian.

2. Administrasi

Menghitung Net Asset Value dari setiap jenis reksa danaKIK setiap akhir hari bursa yang untuk selanjutnya diumumkan kepada masyarakat.

3. Transfer Agent

Melakukan pencatatan seluruh pembelian maupun penebusan (redemption) oleh masyarakat pemodal serta mencatat setiap

account nasabah. Disamping itu memberikan surat konfirmasi

sebagai tanda bukti pembelian unit penyertaan.

5) Transfer Agent

Funsi dari transfer agent adalah melaksanakan registrasi dari pecatatan permintaan para pemegang saham reksa dana mengenai pembelian dan penebusan serta membuat daftar para pemegang saham yang up to date. Fungsi ini, di Indoneisa dipercayakan kepada custodian.

Menurut Pratomo (2005), mekanisme kerja yang terjadi dalam reksa dana, selain melibatkan manajer investasi, bank kustodian dan investor juga melibatkan pelaku (perantara) di Pasar Modal (broker,

38

underwriter) serta di Pasar Uang (Bank) serta pengawasan yang

dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam pengelolaannya, manajer investai dan bank custodian tidak diperkenankan berafiliasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga independensi dari masing-masing pihak.

d. Bentuk-bentuk Reksa Dana

Reksa dana bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Indonesia, walaupun demikian dalam pemasarannya produk reksa dana belum sepopuler tabungan deposito. Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk reksa dana yang dapat diketahui, sebagai berikut:

1) Reksa Dana Berbentuk Perseroan

Reksa dana suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Jadi, reksa dana yang berbentuk perusahaan penerbit reksa dana kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dan menjual saham, selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uangPerseroan reksa dana ini hanya mempunyai dewan direksi dan tidak ada dewan komisarisnya. Sehingga yang melakukan pengawasan terhadap kinerja serta pelaksanaan aturan oleh manajer investasi harus sesuai dengan kontrak yang telah disepakati adalah dewan direksi perseroan reksa dana yang bersangkutan (Aziz 2010: 141).

39 Adapun mekanisme kegiatan reksa dana berbentuk perseroan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Mekanisme Kegiatan Reksa Dana Berbentuk Perseroan

Sumber: Aziz (2010: 142)

Menurut Rodoni (2009) karakteristik reksa dana berbentuk perseroan adalah sebagai berikut:

a) Bentuk Hukum adalah perseroan terbatas

b) Sponsor wajib menyetor sekurang-kurangnya 1% dari modal dasar c) Pemodal adalah pemegang saham

d) Manajer investasi bertindak sebagai pengelola kekayaan reksa dana e) Bank Kustodian bertindak sebagai penyimpan dan

40 Menurut Rodoni (2009) reksa dana terbuka berbentuk perseroan mempunyai tiga sumber dana potensial yang terdiri dari:

1) Dividen

Reksa dana terbuka berbentuk perusahaan dana dari penerbitan saham, dengan reksa dana berkewajiban memberikan deviden kepada pemegang sahamnya (dalam hal ini investor membeli reksa dana).

2) Capital Gain

Capital gain diperoleh dari penjualan portofolio reksa dana. Ini bias

terjadi kalua reksa dana menjual portofolionya dengan harga lebih tinggi dari harga perolehan. Kelebihan antara harga jual dengan harga perolehan inilah yang disebut dengan capital gain dan didistribusikan kepada pemegang saham reksa dana.

3) Peningkatan Harga Reksa dana

Hal ini diperoleh dari hasil penjualan saham reksa dana di pasar sekunder (open-end). Harga jual ini sesungguhnya adalah harga pasar. Dengan demikian, peningkatan harga merupakan kelebohan dari harga diatas harga perolehannya. Dapat dikatakan, pemegang reksa dana dapat memperoleh capital gain dua kali, yaitu saat menerima distribusi capital gain ketika penerbit reksa dana menjual portofolionya dan saat menjual reksa dana itu kembali. Cara pengukuran kinerja reksa dana dengan cara mudah dan efektif yaitu:

41 a. Menghitung perubahan NAB

Harga NAB awal tahun Y

Harga NAB akhir tahun X

Perubahan NAB [ Y – X ]

b. Menghitung Jumlah Penerimaan

Dividen yang diterima P

Pembagian Capital Gain Q

Perubahan NAB [ Y – X ]

Jumlah Penerimaan P + Q + [ Y – X ] c. Total Return

1) Bila dividen diterima dan capital gain tidak diinvestasikan maka:

Total Return = Jumlah Penerimaan x 100% Harga Awal

2) Bila Deviden dan capital gain diinvestasikan kembali maka: Ti. Return = (Jlh Saham x Hrg Akhir) – (Jlh Saham x Hrg Awal)

2) Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

Menurut Rodoni (2009) Reksa dana berbentuk KIK adalah kontrak antara manajer investasi dan bank custodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank custodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Karakteristik reksa dana ini adalah:

42 a. Bentuk Hukum adalah Kontrak Investasi Kolektif

b. Sponsor wajib menyetor sekurang-kurangnya 1% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak

c. Manajer investasi bertindak sebagai pengelola kekayaan reksa dana

d. Bank Kustodian bertindak sebagai tempat penyimpanan dan pengadministrasian kekayaan reksa dana

Menurut Aziz (2010: 142) reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) merupakan isntrumen penghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi baik dipasar modal maupun dipasar uang. Pada reksa dana berbentuk perseroan pihak menghimpun dana dengan melakukan penjualan saham, sedangkan reksa dana KIK menhimpun dana dengan melalui penjualan unit penyertaan. Namun keduanya sama-sama menginvestasikan dana yang dihimpun pada berbagai efek yang diperdagangkan.

Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.

43 Manajer invevstasi yang bertindak sebagai perusahaan efek adalah yang telah memperoleh izin operasional dari Badan Pengawas Pasar Modal dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dewan Pengawas Syariah. Fungsi utama Manajer Investasi ini adalah mengelola dana yang dipercayakan masyarakat pemodal untuk diinvestasikan pada berbagai instrument investasi.

Gambar 2.2

Mekanisme Kegiatan Reksa Dana Syariah berbentuk KIK

Sumber: Aziz (2010:143)

Keterangan:

1. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Sebuah dewan yang bertugas untuk mengawasi manajemen reksa dan agar kegiatannya selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Penempatan Modal Awal (Promotor) Pemodal Reksadana Berimbang Bank Kustodian KIK Bank Kustodian Manajer Ivestasi DPS

44 2. Manajer Investasi (MI)

Perusahaan yang kegiatan usahanya mengelola portofolio. 3. Bank Kustodian (BK)

Perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan penyelesaian transaksi reksa dana; melakukan penyimpanan, penjagaan, dan pengadministrasian kekayaan reksa dana.

4. Kontrak Investasi Kolektif (KIK) 5. Reksadana Syariah (RS)

Reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik dana (rab al-mal) dengan manajer invetasi sebagai (amil); dalam pemilihan dan pelaksanaan transaksi investasi, maupun dalam penentuan dan pembagian hasil investasi.

6. Promotor

Perusahaan yang telah memiliki komitmen untuk berinvestasi direksa dana dan bersedia untuk tidak menarik modalnya pada masa waktu tertentu.

7. Pemodal

Masyarakat luas yang menginvestasikan dananya dalam bentuk pembelian portofolio efek dari reksa dana.

8. Portofolio Efek

Kumpulan efek yang dimiliki secara bersama (kolektif) oleh para pemodal dalam reksa dana.

45

e. Sifat Reksa Dana Syariah

Menurut Rodoni (2009) reksa dana dilihat dari sifatnya dikelompokan menjadi, sebagai berikut:

1) Reksa Dana Tertutup berbentuk Perseroan (Closed-End Fund)

Reksa dana tertutup adalah reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Karakteristik reksa dana ini adalah:

a. Saham reksa dana dicatat di bursa efek.

b. Pada umumnya hanya satu kali melakukan penawaran.

c. Pemodal tidak dapat menjual kembali saham reksa dana yang dimilikinya kepada perusahaan reksa dana atau manajer investasi. d. Jual beli saham reksa dana dilakukan dibursa efek dengan harga

diatas (dengan premium) atau dibawah (dengan diskon) dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Pada reksa dana tertutup tidak ada aliran uang terus-menerus dari penjualan saham reksa dana, karena penjualan saham dilakukan dengan proses penawaran umum yaitu melalui right issue. Para investor yang ingin melakukan jual beli saham reksa dana tertutup ini harus melalui perusahaan pialang efek (broker). Komponen keuntungan investor adalah seperti saham biasanya yaitu:

a. Dividen b. Saham bonus

46

Capital gain yang didapatkan bukan merupakan Capital Gain

Distribution (CGD) tetapi merupakan selisih harga beli dan harga jual

saham reksa dana yang bersangkutan dibursa efek. Harga saham reksa dana tertutup dilantai bursa biasanya lebih kecil atau lebih besar dari NAB persaham. Bersarnya perbedaan ini disebut premium. Jika premiumnya negative maka disebut diskon (discount).

Berikut ini rumus untuk menghitung premium saham reksa dana tertutup:

PREMIUM = Ps – NAV NAV

Keterangan:

Ps = Harga Pasar

NAV = Net Asset Value (Nilai Aktiva Bersih) / Saham Reksadana Premium saham reksa dana ini umumnya dinyatakan dalam presentase terhadap NAV sehingga pada rumus tersebut diatas dibagi dengan NAV.

Reksa dana tertutup (Closed-End fund) merupakan reksa dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan dan menjualnya kepada investor namun tidak memiliki kewajiban untuk membeli saham/unit penyertaan yang telah dijualnya. Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya kepada investor lain yang berminat. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, hal tersebut harus dilakukan melalui

47 Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut dicatatkan (Darmadji, 2011: 150).

2) Reksa Dana Terbuka berbentuk Perseroan

Reksa dana terbuka adalah reksa dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Karakteristik reksa dana ini adalah:

a. Saham reksa dana tidak dicatat dibursa efek.

b. Pemodal dapat menjual kembali saham reksa dana yang dimilikinya kepada manajer investasi atas beban rekening reksa danaatau rekening sendiri.

c. Harga jual beli saham reksa dana berdasarkan Nilai Aktiva Bersih. Saham yang diterbitkan pada reksa dana terbuka dijual pada harga sesuai dengan NAV (Net Asset Value) atau NAB (Nilai Aktiva Bersih). NAV pertama kali ditentukan sebesar Rp 1.000/saham. Untuk selanjutnya NAV harus dihitung setiap hari dan diumumkan secara luas sehingga transaksi selanjutnya menggunakan NAV yang dihitung pada akhir hari tersebut.

Dokumen terkait