• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

Dalam dokumen PROSPEKTUS PEMBAHARUAN (Halaman 58-70)

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

1. Umum

Reksa Dana Manulife Obligasi Negara Indonesia II (Reksa Dana) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) No. Kep-22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, dan terakhir diganti dengan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-176/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Peraturan Nomor IV.B.1 “Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif”.

Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana antara PT Manulife Aset Manajemen Indonesia sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Juni 2008 dari Sri Hastuti, S.H., notaris di Jakarta.

Jumlah unit penyertaan yang akan ditawarkan oleh Reksa Dana sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif adalah sebanyak 4.000.000.000 unit penyertaan.

Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. S-7413/BL/2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan mulai menjalankan aktivitas operasionalnya pada tanggal 23 Januari 2009.

Sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif, kekayaan Reksa Dana akan diinvestasikan pada minimum 80% dan maksimum 100% pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dalam mata uang rupiah, serta minimum 0% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun dan diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Transaksi unit penyertaan dan nilai aset bersih per unit dipublikasikan hanya pada hari-hari bursa, dimana hari terakhir bursa di bulan Desember 2009 adalah tanggal 30 Desember 2009. Laporan keuangan Reksa Dana untuk periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 ini disajikan berdasarkan posisi aset bersih Reksa Dana pada tanggal 31 Desember 2009.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah menyelesaikan laporan keuangan Reksa Dana pada tanggal 25 Februari 2010. Manajer Investasi bertanggung jawab atas laporan keuangan Reksa Dana tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 49 "Akuntansi Reksa Dana", peraturan Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) serta prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Reksa Dana menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka di laporan keuangan adalah dalam Rupiah, kecuali jumlah unit penyertaan beredar atau jumlah lain yang dinyatakan secara khusus.

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

c. Portofolio Efek

Transaksi portofolio efek diakui dalam laporan keuangan Reksa Dana pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek, yakni pada tanggal terjadinya transaksi.

Portofolio efek terdiri dari instrumen pasar uang dan efek hutang.

Instrumen pasar uang merupakan deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia. Deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai nominal, sedangkan Sertifikat Bank Indonesia dinilai berdasarkan nilai nominal setelah dikurangi nilai diskonto yang belum diamortisasi. Efek hutang dinilai berdasarkan harga pasar. Efek yang perdagangannya tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar. Penentuan harga pasar dan nilai wajar dilakukan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Peraturan Nomor IV.C.2 “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”.

Dalam hal obligasi dibeli dengan harga terpisah dari bunga berjalan, maka bunga berjalan tersebut diakui sebagai piutang bunga.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Reksa Dana membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang bunga berdasarkan penelaahan secara reguler oleh Manajer Investasi terhadap kolektibilitas piutang tersebut.

e. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan bunga dari instrumen pasar uang dan efek hutang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku.

Potongan harga pembelian (diskonto) dari nilai nominal Sertifikat Bank Indonesia disajikan sebagai pengurang nilai nominal dan diamortisasi sebagai pendapatan bunga selama umur Sertifikat Bank Indonesia tersebut.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih periode berjalan. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek dihitung berdasarkan harga pokok yang menggunakan metode rata-rata tertimbang.

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) f. Pajak Penghasilan

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subyek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi atau firma. Obyek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 tentang Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, serta ketentuan pajak yang berlaku. Obyek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan) unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada pemegang unit penyertaan bukan merupakan obyek pajak penghasilan.

Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum terkompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan aset dan kewajiban. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan operasi.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan aset dan kewajiban atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

g. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha. Reksa Dana tidak memiliki segmen geografis sehingga Reksa Dana tidak menyajikan segmen sekunder.

Segmen usaha adalah komponen Reksa Dana yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

3. Portofolio Efek

a. Instrumen Pasar Uang

Tingkat

bunga Jatuh

Jenis efek Nilai nominal Nilai Wajar per tahun tempo

% Deposito Berjangka

Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta *) 10.000.000.000 10.000.000.000 5,60 05-Jan-10 3,18

PT ANZ Panin Bank 5.007.891.896 5.007.891.896 6,00 05-Jan-10 1,59

Standard Chartered Bank, cabang Jakarta 5.003.277.778 5.003.277.778 5,90 05-Jan-10 1,59

Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta *) 3.450.000.000 3.450.000.000 4,50 04-Jan-10 1,10

PT Bank OCBC NISP Tbk 3.060.387.414 3.060.387.414 5,95 05-Jan-10 0,97

PT ANZ Panin Bank 2.034.184.163 2.034.184.163 6,00 04-Jan-10 0,65

Sertifikat Bank Indonesia **) 8.000.000.000 7.992.169.593 6,30 07-Jan-10 2,55

Jumlah 36.555.741.251 36.547.910.844 11,63

*) Bank Kustodian (Catatan 15)

**) Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia merupakan nilai nominal dikurangi diskonto yang belum diamortisasi.

Persentase terhadap jumlah

portofolio efek %

Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang belum diamortisasi per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 7.830.407.

b. Efek Hutang

Tingkat

bunga Jatuh

Jenis efek Nilai nominal Nilai Wajar per tahun tempo

% Obligasi

Obligasi Pemerintah FR0030 65.900.000.000 70.521.796.332 15-Mei-1610,75 22,44

Obligasi Pemerintah FR0027 46.500.000.000 47.342.289.840 9,50 15-Jun-15 15,07

Obligasi Pemerintah FR0051 30.500.000.000 33.138.311.305 11,25 15-Mei-14 10,55

Obligasi Pemerintah FR0036 30.000.000.000 32.663.514.000 15-Sep-1911,50 10,39

Obligasi Pemerintah FR0035 26.500.000.000 30.879.602.000 12,90 15-Jun-22 9,83

Obligasi Pemerintah FR0023 22.000.000.000 23.550.156.520 15-Des-1211,00 7,49

Obligasi Pemerintah FR0017 19.000.000.000 20.831.258.000 13,15 15-Jan-12 6,63

Obligasi Pemerintah FR0018 7.000.000.000 7.797.416.620 15-Jul-1213,18 2,48

Obligasi Pemerintah FR0049 5.000.000.000 5.034.659.950 9,00 15-Sep-13 1,60

Obligasi Pemerintah FR0022 3.000.000.000 3.216.864.990 12,00 15-Sep-11 1,02

Obligasi Pemerintah FR0033 2.441.000.000 2.712.403.073 15-Mar-1312,50 0,87

Jumlah 257.841.000.000 277.688.272.630 88,37

Persentase terhadap jumlah

portofolio efek %

Efek hutang yang dimiliki Reksa Dana yakni obligasi Pemerintah pada tanggal 31 Desember 2009 senilai Rp 277.688.272.630 berjangka waktu sampai dengan 13 tahun. Dalam hal harga perdagangan terakhir efek di bursa efek tidak mencerminkan nilai pasar wajar pada saat itu, maka nilai wajar obligasi ditentukan berdasarkan pertimbangan terbaik Manajer Investasi dengan mengacu kepada Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK mengenai “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”. Nilai realisasi dari obligasi tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan nilai wajar obligasi pada tanggal 31 Desember 2009.

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

4. Bank

Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta (Bank Kustodian) (Catatan 15) 3.205.346.611

PT Bank Commonwealth 700.000.000

PT Bank Central Asia Tbk 89.530.888

Lain-lain 1.562.811

Jumlah 3.996.440.310

5. Piutang Bunga

Efek hutang 4.704.240.846

Instrumen pasar uang (Catatan 15) 7.749.172

Jumlah 4.711.990.018

Reksa Dana tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang bunga karena Manajer Investasi berpendapat bahwa seluruh piutang bunga tersebut dapat ditagih.

6. Uang Muka Diterima atas Pemesanan Unit Penyertaan

Merupakan penerimaan uang muka atas pemesanan unit penyertaan yang belum diterbitkan dan diserahkan kepada pemesan dan belum tercatat sebagai unit penyertaan beredar pada tanggal laporan aset dan kewajiban.

7. Hutang Perolehan Kembali Unit Penyertaan

Merupakan kewajiban kepada pemegang unit penyertaan atas perolehan kembali unit penyertaan yang belum terselesaikan pada tanggal laporan aset dan kewajiban.

8. Hutang Lain-lain

Jasa pengelolaan investasi (Catatan 11 dan 15) 588.862.844

Jasa kustodian (Catatan 12 dan 15) 73.607.855

Lainnya 97.374.645

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

9. Unit Penyertaan Beredar

Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh pemodal dan Manajer Investasi:

Unit Pemodal 100,00 269.515.647,2972 Manajer Investasi - -Jumlah 100,00 269.515.647,2972 Persentase %

10. Pendapatan Investasi - Bunga

Merupakan pendapatan bunga atas:

Efek hutang 22.472.838.162

Instrumen pasar uang 1.235.475.126

Jasa giro 14.620.998

Jumlah 23.722.934.286

Pendapatan bunga di atas termasuk pendapatan bunga yang belum direalisasi sebesar Rp 4.711.990.018 pada tanggal 31 Desember 2009.

11. Beban Pengelolaan Investasi

Merupakan imbalan kepada PT Manulife Aset Manajemen Indonesia sebagai Manajer Investasi sebesar maksimum 2,50% per tahun dari jumlah nilai aset bersih yang dihitung secara harian dan dibayarkan setiap bulan. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban pengelolaan investasi yang belum dibayar dibukukan pada akun Hutang Lain-lain (Catatan 8).

12. Beban Kustodian

Merupakan imbalan atas jasa penanganan transaksi investasi, penitipan kekayaan dan administrasi yang berkaitan dengan kekayaan Reksa Dana, pencatatan transaksi penjualan dan pembelian kembali unit penyertaan serta biaya yang berkaitan dengan akun pemegang unit penyertaan kepada Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian sebesar minimum 0,20% per tahun dari jumlah nilai aset bersih yang dihitung secara harian dan dibayarkan setiap bulan. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban kustodian yang belum dibayar dibukukan pada akun Hutang Lain-lain (Catatan 8).

13. Beban Lain-lain

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

14. Pajak Penghasilan a. Beban Pajak

Pajak kini - Final 250.019.225

Pajak penghasilan final terutama merupakan pajak penghasilan atas pendapatan jasa giro, bunga deposito dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia yang bersifat final.

b. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan menurut laporan operasi dengan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak adalah sebagai berikut:

Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum

pajak penghasilan menurut laporan operasi 38.805.235.830

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Beban investasi 5.708.268.846

Pendapatan bunga atas:

Efek hutang (22.472.838.162)

Instrumen pasar uang (1.235.475.126)

Jasa giro (14.620.998)

Keuntungan investasi yang telah direalisasi (5.194.642.105)

Keuntungan investasi yang belum direalisasi (15.595.928.285)

Jumlah (38.805.235.830)

Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak

-Reksa Dana tidak memiliki hutang pajak pada tanggal 31 Desember 2009.

Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri

oleh wajib pajak yang bersangkutan (self-assessment). Kantor Pajak dapat melakukan

pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

c. Pajak Tangguhan

Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan.

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

15. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa

a. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah Manajer Investasi Reksa Dana. b. Deutsche Bank A.G., cabang Jakarta adalah Bank Kustodian Reksa Dana.

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan operasionalnya, Reksa Dana melakukan transaksi pembelian efek dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

a. Transaksi Reksa Dana yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

Manajer Bank

Investasi Kustodian

Laporan Aset dan Kewajiban

Portofolio efek - instrumen pasar uang - 13.450.000.000

Bank - 3.205.346.611

Piutang bunga - 2.833.889

Hutang lain-lain 588.862.844 73.607.855

Laporan Operasi

Beban investasi 4.584.283.441 573.035.430

b. Sebesar 46,18% dari jumlah pembelian portofolio efek untuk periode sejak 24 Oktober 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 dilakukan dengan lembaga-lembaga keuangan yang dikelola PT Manulife Aset Manajemen Indonesia selaku Manajer Investasi dari lembaga-lembaga keuangan tersebut.

16. Informasi Segmen Usaha

Segmen usaha Reksa Dana dibagi berdasarkan jenis portofolio efek yakni instrumen pasar uang dan efek hutang. Klasifikasi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Reksa Dana.

Instrumen Efek

pasar uang hutang Lain-lain Jumlah

Laporan Operasi

Pendapatan Investasi - Bunga 1.235.475.126 22.472.838.162 14.620.998 23.722.934.286

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

16. Informasi Segmen Usaha (Lanjutan)

Instrumen Efek

pasar uang hutang Lain-lain Jumlah

Laporan Operasi (Lanjutan)

Keuntungan investasi yang telah dan belum direalisasi

Keuntungan investasi yang telah direalisasi - 5.194.642.105 - 5.194.642.105

Keuntungan investasi yang belum direalisasi - 15.595.928.285 - 15.595.928.285

Jumlah keuntungan investasi yang telah dan belum direalisasi - 20.790.570.390 - 20.790.570.390

Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak 938.192.164 37.855.940.807 11.102.859 38.805.235.830

Beban pajak (250.019.225)

Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi 38.555.216.605

Instrumen Efek

pasar uang hutang Jumlah

Laporan Aset dan Kewajiban Aset

Aset segmen 36.555.660.016 282.392.513.476 318.948.173.492

Aset yang tidak dialokasikan 4.037.082.851

Jumlah Aset 322.985.256.343

Kewajiban

Kewajiban segmen 76.608.621 591.801.682 668.410.303

Kewajiban yang tidak dialokasikan 4.008.091.220

Jumlah Kewajiban 4.676.501.523

17. Ikhtisar Pembelian dan Penjualan Efek Hutang

Jumlah Jumlah

Jenis efek Nilai nominal harga beli Nilai nominal harga jual Obligasi

Obligasi Pemerintah FR0017, 15-Jan-12, 13,15% 19.000.000.000 20.757.500.000 - -Obligasi Pemerintah FR0018, 15-Jul-12, 13,18% 37.000.000.000 38.833.535.000 30.000.000.000 32.640.000.000 Obligasi Pemerintah FR0019, 15-Jun-13, 14,25% 20.000.000.000 21.816.520.000 20.000.000.000 22.656.000.000 Obligasi Pemerintah FR0022, 15-Sep-11, 12,00% 23.000.000.000 23.376.073.000 20.000.000.000 20.520.000.000 Obligasi Pemerintah FR0023, 15-Des-12, 11,00% 32.000.000.000 32.325.417.100 10.000.000.000 10.005.000.000 Obligasi Pemerintah FR0025, 15-Okt-11, 10,00% 10.000.000.000 9.700.486.000 10.000.000.000 10.060.000.000 Obligasi Pemerintah FR0027, 15-Jun-15, 9,50% 46.500.000.000 46.115.648.210 - -Obligasi Pemerintah FR0030, 15-Mei-16, 10,75% 65.900.000.000 65.759.668.800 - -Obligasi Pemerintah FR0033, 15-Mar-13, 12,50% 2.441.000.000 2.521.015.980 - -Obligasi Pemerintah FR0035, 15-Jun-22, 12,90% 84.500.000.000 87.509.988.150 58.000.000.000 58.764.600.000 Obligasi Pemerintah FR0036, 15-Sep-19, 11,50% 59.000.000.000 56.381.400.000 29.000.000.000 31.615.000.000 Obligasi Pemerintah FR0044, 15-Sep-24, 10,00% 8.000.000.000 7.388.800.000 8.000.000.000 7.300.000.000 Obligasi Pemerintah FR0049, 15-Sep-13, 9,00% 5.000.000.000 5.000.000.000 - -Obligasi Pemerintah FR0051, 15-Mei-14, 11,25% 30.500.000.000 32.972.250.000 - -Jumlah 442.841.000.000 450.458.302.240 185.000.000.000 193.560.600.000

Penjualan Pembelian

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

18. Ikhtisar Rasio Keuangan

Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk periode sejak 24 Oktober 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009:

Hasil investasi 18,10%

Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran 15,19%

Beban operasi 2,33%

Perputaran portofolio 0,79 : 1

Persentase penghasilan kena pajak -

Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.

19. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu (Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan/PPSAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010

PSAK

1. PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman

2. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 3. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PPSAK

1. PPSAK 1, Pencabutan PSAK 32, Akuntansi Kehutanan; PSAK 35, Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37, Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

2. PPSAK 2, Pencabutan PSAK 41, Akuntansi Waran dan PSAK 43, Akuntansi Anjak Piutang 3. PPSAK 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah 4. PPSAK 4, Pencabutan PSAK 31, Akuntansi Perbankan; PSAK 42, Akuntansi Perusahaan

Efek, dan PSAK 49, Akuntansi Reksa Dana

5. PPSAK 5, Pencabutan ISAK 6, Interpretasi paragraf 12 dan 16 dari PSAK 55 (1999) mengenai Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

REKSA DANA MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Catatan atas Laporan Keuangan

31 Desember 2009 dan untuk Periode sejak 24 Oktober 2008 (Tanggal Efektif) sampai dengan 31 Desember 2009

(Dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Beredar)

19. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011

PSAK

1. PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

2. PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas

3. PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

4. PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi

5. PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

6. PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 7. PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

8. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud

9. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan

10. PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

11. PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

12. PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

13. PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

ISAK

1. ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

2. ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa 3. ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

4. ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 6. ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web

Manajer Investasi masih mengevaluasi dampak PSAK, ISAK dan PPSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut belum dapat ditentukan.

REKSA DANA MANULIFE PENDAPATAN BULANAN II

Dalam dokumen PROSPEKTUS PEMBAHARUAN (Halaman 58-70)

Dokumen terkait