• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renaissance dan Eropa

Dalam dokumen smk10 SeniRupa AgungSuryahadi (Halaman 103-109)

Coba bayangkan bagaimana jika kehidupan manusia tanpa diiringi oleh seni ?

Gamar 41 Relief ketika Budha melakukan meditasi dengan mudra Bumi Sparsa.

E. Seni Rupa Manca Negara

4. Renaissance dan Eropa

Istilah Reanissance muncul pertama kali di Italia pada abad XIV, atau awal abad XV yang berarti kelahiran kembali. Hal ini muncul ketika masyarakat Italia pada waktu itu mengagumi karya seni yang dibuat oleh seniman berupa puisi dan lukisan, mereka menganggap bahwa karya seni para seniman sebaik karya seni zaman klasik Yunani dan Romawi. Hal inilah memicu masyarakat Italia untuk menggali kembali nilai-nilai kebudayaan klasik terutama Romawi yang pernah jaya tetapi dihan- curkan oleh bangsa Jerman dari suku Goths dan Vandal. Dari sinilah muncul istilah barbar dan vandalisme yang berarti suka merusak sesuatu yang bernilai baik. Oleh masyarakat Italia, antara zaman kejatuhan Romawi hingga zaman Renaissance disebut sebagai periode Ghotic. Perkembangan Renaissance tidak dapat lepas dari perkembangan perekonomian di kota Florence sebagai pusat kota bisnis. Hal ini melahirkan banyak keluarga kaya yang memerlukan karya seni untuk

Gambar 86. Dewi Venus muncul dari laut, abad 4 Masehi

(sumber:http://www.google.co.id/Ro man Art).

membuat istana-istana mereka. Guna melahirkan kembali keunggulan kedua zaman tersebut para senimannya mempelajari patung dan arsitekturnya secara cermat terutama prinsip harmoni dan simetrinya. Zaman ini melahirkan tokoh arsitek bernama Filppo Brunellechi (1377- 1446). Dengan diketemukannya prinsip perspektif, dua tokoh seni lukis bernama Giotto dan Fran Angelico yang memanfaatkan temuan Bru- nellechi untuk diterapkan ke dalam lukisan-lukisannya.

Awal Renaissance juga melahirkan konsep berpikir logis yang tadinya lebih didominasi dengan cara berpikir religius, walaupun masih melayani kebutuhan gereja terutama dalam kesenian (arsitektur dan seni rupa). Pada waktu itu seniman harus menguasai beberapa disiplin ilmu yakni tata bahasa, ilmu ukur, filosofi, pengobatan, astronomi, perspektif, seja-

rah, anatomi, teori desain, dan aritmatik. Maka pada puncaknya zaman Renaissance tidak mengherankan Itali pada waktu itu melahirkan banyak seniman genius yang menguasai berbagai disiplin ilmu, antara lain yang terkenal adalah Michelangelo dan Leonardo da Vinci.

Michelangelo dikagumi karena kepiawaiannya mematung dan melukis. Ia membuat patung Pieta (gb.87) yang sangat terkenal karena kesempurnaan teknik, bentuk dan keindahannya dibuat pada waktu masih berusia 24 tahun. Selain itu karyanya yang mengagumkan adalah lukisannya yang menghias langit-langit gereja Sistine Chapel (gb. 88),

Gambar 87. Michelangelo, Pieta, 1499 (sumber: Gombrich

orang menikmati lukisan ini harus menengadah seakan kejadian religius tentang nabi Adam dibuang ke Bumi oleh Tuhan terjadi di langit. Menurut orang menikmati lukisan ini harus menengadah seakan kejadian religius tentang nabi Adam dibuang ke Bumi oleh Tuhan terjadi di langit. Menurut pandangannya bahwa badan manusia adalah penjara bagi roh, badannya harus mencerminkan kesempurnaan sebagai refleksi keilahian roh yang ada di dalamnya. Ia mengerjakan lukisan tersebut selama berbulan-bulan dalam posisi berbaring.

Leonardo da Vinci adalah seorang jenius yang menguasai banyak disiplin ilmu termasuk seni, sehingga ia dianggap sebagai cermin dari manusia zaman Reanissance. Kejeniusannya membuatnya ia menguasai ilmu teknik, matematik, musik, puisi, arsitektur, ilmu alam, seni rupa dan seni patung. Ia secara terus-menerus mempelajari binatang, tumbuh- tumbuhan, anatomi tubuh manusia, gerakan air, peran sinar dan bayang an dengan tujuan agar dapat memahami tentang alam lebih baik. Di dalam bidang seni rupa, sketsa-sketsa tubuh manusia sampai saat ini masih digunakan sebagai acuan oleh para seniman dalam mengung- kapkan anatomi plastis manusia. Dalam mengungkapkan kesan emo- sional, dramatis serta fokus perhatian pada lukisannya, Leonardo da

Gambar 88. Michelangelo, Adam di turunkan ke bumi, lukisan langit-langit Gereja St. Chapel, 1508-1512 (sumber: Gombrich)

Vinci menerapkan prinsip chiaroscuro (keseimbangan antara gelap dan terang). Ia pula yang mengembangkan teknik sfumato (memperlembut bagian tepi bentuk) untuk mendapatkan kesan kabur yang meng- hilangkan efek tajam pada bagian tepi. Salah satu lukisannya yang terkenal adalah Mona Lisa (gb.89). Seniman seni lukis yang lain dan terkenal dalam zaman puncak Renaissance adalah Raphael. Lukisannya mencerminkan harmonisasi antara nafas klasik, reason, dan idealisme. Pencapaian dan penemuan besar yang terjadi di Italia pada zaman Renaissance menjadikan daya tarik bagi intelektual dan seniman di lain negara. Akhirnya etos Reanissance dalam mengembangkan budaya berdasarkan rasio menyebar ke bagian utara Eropa, antara lain ke Jerman, Perancis, Spanyol, Hungaria, dan Belanda. Pengaruh Renais- sance tidak hanya pada kesenian, tetapi juga merambah ke bidang- bidang lainnya, antara lain bidang perdagangan, penjelajahan alam, tek- nologi, sehingga kerajaan-kerajaan di Eropa melakukan ekspedisi ke luar

Gambar 89. Leonardo da Vinci, Monalisa, 1502 (sumber: Gombrih)

Eropa. Inilah awal dari keinginan bangsa Eropa untuk menjelajahi dunia dan menaklukkan negeri-negeri yang dikunjunginya.

Perkembangan selanjutnya berdampak pada perkembangan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi hingga sekarang.

Era Renaissance juga melahirkan seniman-seniman besar di Eropa, dari Belanda yang menonjol adalah Jan van Eyck bersaudara. Mereka ter- kenal karena penemuan cat minyak untuk melukis. Hal ini menjadi per- hatian zaman itu karena pada umumnya pelukis menggunakan cat tempera dengan medium air sebagai pengencernya. Cat minyak memiliki beberapa keunggulan karena lebih kuat dan lebih tahan terhadap air dan kelembaban. Selain van Eyck seniman lainnya dari Eropa adalah Albert Durer, ia berasal dari Hungaria dan belajar tentang Renaissance di

Jerman. Kemudian, pada akhir Renaissance dari Belanda muncul Rembrandt yang terkenal karena mengeksploitasi chiaroscuro untuk mendapatkan kesan teatrikal dan emosional dalam lukisannya (gb 91). Hal-hal penting yang perlu diperhatian dalam melukis teknik tradisional Renaissance adalah: pertama, menekankan kepada penguasaan teknik menggunakan alat dan bahan untuk mendapatkan image sesempurna mungkin sesuai dengan apa yang dilihat. Kedua, adalah ketepatan bentuk baik proporsi di dalam bentuk itu sendiri juga proporsi antara bentuk dengan bentuk yang digambar. Penerapan chiaroscuro untuk ge- lap terang agar memfokuskan perhatian dan suasana dramatik, selanjutnya adalah teknik sfumato guna mendapatkan kelembutan pada setiap tepi bentuk yang mendukung pada efek ilusi volumenya.

Dalam dokumen smk10 SeniRupa AgungSuryahadi (Halaman 103-109)