• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase Penduduk < 70 % AKG

VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6.1 Tujuan

6.4. Tim Pelaksana

Tim pemantauan dan evaluasi ditunjuk oleh Gubernur melalui Surat Keputusan Gubernur. Artinya hanya terdapat satu tim pemantauan dan evaluasi terpadu yang mempunyai kewenangan melakukan pemantauan dan evaluasi di provinsi Jawa Timur. Secara prinsip tim pemantauan dan evaluasi harus bebas dari kepentingan dan memiliki sikap jujur, egaliter, tidak memihak, dan tidak mencari-cari kesalahan. Jika keadaan mengharuskan, tim pemantauan dan evaluasi dapat ditunjuk dari luar lingkungan pemerintahan ataupun gabungan baik dari dalam maupun luar lingkungan pemerintah daerah provinsi Jawa Timur. Tim pemantauan dan evaluasi dipilih berdasarkan kemampuan, keterampilan dan pengalaman mereka dalam kegiatan pemantauan sesuai dengan keahliannya. Tim pemantauan dan evalausi bertanggungjawab kepada Gubernur.

Tim Pengarah :

Penanggunga Jawab : Gubernur Sekretaris : Kepala Bappeda

Anggota : Kepala Dinas Teknis Terkait Kelompok Kerja

Pokja I : Gizi masyarakat Pokja II : Aksesibilitas pangan

52

Pokja III : Mutu dan keamanan pangan

Pokja IV : Perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) Pokja V. : Kelembagaan pangan dan Gizi.

6.5 Metode

Pemantauan dan evaluasi merupakan kegiatan rutin, dapat dilakukan secara berjenjang, terstruktur dan terjadwal yang dilakukan oleh Tim khusus. Pemantauan dan evaluasi internal dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif berbasis program dan kegiatan untuk menilai prestasi dan perkembangan pelaksanaan kegiatan. Indikator utama yang diukur disini adalah indikator dari kepentingan stakeholders yang dituju.

Agar pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya, maka setiap SKPD hendaknya menyiapkan beberapa kelengkapan yaitu Evaluasi SKPD, Rencana Strategis (Renstra), Rencana program, kegiatan dan anggaran penyelengaraan, serta melaporkan hasil kegiatan selama periode tertentu. Setiap unit diwajibkan melaporkan kegiatannya setiap tri

wulan. Untuk kegiatan fisik dapat mengacu kepada “Pedoman Pengukuran Realisasi Fisik Kegiatan

untuk Penyusunan Laporan Perkembangan pelaksanaan Program/Kegiatan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur”. Data dan informasi tersebut di atas akan dijadikan pedoman

oleh SKPD terkait dalam menjalankan tugasnya.

Waktu Pelaksanaan dan Hasil Pemantauan dan Evaluasi

Waktu pemantauan dan evaluasi dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun dibagi dalam tiga rentang yakni di awal, pertengahan dan akhir pelaksanaan program dan kegiatan. Sedangkan lama waktu pelaksanaan di sesuaikan dengan jadwal kunjungan dimasing-masing SKPD.

1. Pemantauan dan Evaluasi Awal Pelaksanaan Program

a) Mengkonfirmasi kondisi yang tertulis di dalam RAD PG dengan kondisi riil di lapangan; b) Penentuan dan kesepakatan indikator kinerja pelaksanaan RAD PG

c) Memberikan alternatif pemecahan masalah tentang: - strategi pencapaian tujuan,

- kemungkinan keberhasilan yang dapat diraih, serta - kendala yang akan datang

d) Memberikan penjelasan pada pihak terkait mengenai mekanisme kerja implementasi RAD PG

2. Pemantauan dan Evaluasi Pertengahan Pelaksanaan Program

a) Melihat langsung dampak dari pelaksanaan RAD PG pada pertengahan implementasi melalui:

- SKPD terkait - Stakeholders

b) Melihat arah pengembangan pelaksanaan RAD PG apakah sesuai dengan tujuan yang dicapai

c) Menggali kemungkinan keberlangsungan hasil pengembangan dan peningkatan yang telah dicapai

3. Pemantauan dan Evaluasi Akhir Pelaksanaan Program

a) Melihat langsung dampak dari pelaksanaan RAD PG pada akhir implementasi melalui: - SKPD terkait

- Stakeholders

b) Melihat arah pengembangan selanjutnya di SKPD terkait c) Menggali informasi pada:

- Indikator capaian

-Kendala dan masalah serta solusinya

d) Melihat usaha-usaha dalam rangka menjaga keberlangsungan hasil pengembangan dan peningkatan yang telah dicapai oleh SKPD terkait

Biaya Pemantauan dan Evaluasi

Biaya Pemantauan dan Evaluasi akan dialokasikan pada SKPD penanggungjawab masing-masing Kelompok Kerja RADPG (Pokja 1 – 4).

54

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi

Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka tim pemantauan dan evaluasi dilengkapi dengan alat-alat pemantauan dan evaluasi antara lain sebagai berikut:

a. Matrik pemantauan dan evaluasi perkembangan/kemajuan pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi perkembangan menunjukkan indikator yang dibuat. Indikator itu digunakan untuk mengukur perkembangan proses dan sistem yang direncanakan oleh SKPD. Pelaporan pada indikator ini membutuhkan analisis pengumpulan data dan informasi secara periodik. Dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi lebih ditekankan kepada kendala-kendala apa yang terjadi di setiap SKPD, dan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, juga apakah cara yang digunakan tepat untuk mengatasi hambatan tersebut baik ditinjau dari segi aturan yang berlaku maupun hal-hal lain yang mungkin di setiap SKPD akan bervariasi. Tim pemantauan dan evaluasi diwajibkan memberikan saran perbaikan agar pelaksanaan kegiatan di SKPD tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan, dan pencapaian tujuan kegiatan tersebut.

b. Selain matrik, tim pemantauan dan evaluasi juga dilengkapi dengan alat pemantauan lain berupa daftar pertanyaan yang wajib diisi oleh setiap SKPD yang dipantau.

c. Tim pemantauan dan evaluasi dalam melaksanakan tugasnya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(1) mengidentifikasi kegiatan pengembangan kapasitas pada tahun berjalan.

(2) mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan saran untuk perbaikannya.

(3) mengidentifikasi perubahan prestasi pada SKPD yang dipantau.

(4) mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan antara rencana dan pelaksanaan

(5) mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan oleh SKPD tersebut guna perbaikan dalam pelaksanaannya.

(6) menilai dan melihat secara langsung dampak dari pelaksanaan kegiatan di SKPD tersebut. (7) melihat arah perkembangan SKPD tersebut selanjutnya.

(8) Melihat usaha-usaha yang telah dan akan dilaksanakan dalam rangka menjaga keberlangsungan hasil kegiatan tersebut.

(9) menilai capaian, kendala dan masalah yang dihadapi serta solusinya. Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan wawancara dengan responden kunci seperti pejabat, penanggungjawab program dan kegiatan, stakeholders dan responden kunci lainnya, mengevaluasi dokumen tertulis, meninjau lapangan dan bentuk lainnya jika diperlukan. Sebelum pelaksanaan pemantauan, tim pemantauan dan evaluasi membuat jadwal kegiatan yang disebarkan kepada seluruh SKPD yang akan dipantau, sehingga SKPD-SKPD tersebut siap dipantau. Setelah kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan, maka tim pemantauan dan evaluasi wajib membuat laporan hasil pemantauan. Agar terdapat keselarasan, setelah pemantauan dan evaluasi selesai tim pemantauan dan evaluasi membuat matrik tentang temuan-temuan di lapangan, saran perbaikan, kesanggupan SKPD untuk menindaklanjuti temuan dan saran tersebut. Hasil pemantauan dan evaluasi ini kemudian didiskusikan dengan SKPD yang dipantau dan ditandatangani bersama.Langkah berikutnya, tim pemantauan dan evaluasi membuat laporan hasil pemantauan tersebut dengan sistematika sebagai berikut:

d. Alat ukur lain (matrik, daftar pertanyaan dll.) jika diperlukan dapat dibuat oleh tim pemantauan dan evaluasi.

Tim pemantauan dan evaluasi diharapkan dapat melakukan tugasnya secara cermat dalam mencapai tujuan pemantauan. Apabila dalam melaksanakan pemantauan ditemukan hal-hal penting dan relevan yang tidak termasuk dalam pedoman ini, para pelaksana pemantauan dan evaluasi diharapkan dapat memberikan catatan tambahan pada laporan hasil pemantauan. Diharapkan pula agar dalam laporan pemantauan disertakan saran-saran atau rekomendasi yang relevan yang diangkat dari hasil pemantauan dan evaluasi ini.

Adapun indikator kinerja upaya pencapaian target RADPG merupakan indikator proses dari setiap langkah program percepatan pencapaian target radpg secara lintas sektor yang dilaksanakan oleh SKPD-SKPD di Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok. Indikator kinerja upaya percepatan pencapaian target radpg meliputi :

56

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Kerawanan pangan (%) 14.19 13.06 11.92 10.78 9.64

Balita Gizi Buruk 2.4 2.3 2.2 2.1 2.0

Balita Gizi Kurang 9.0 8.8 8.6 8.4 8.2

Penurunan Balita sangat

58

VI.PENUTUP

Dokumen ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan, setidaknya hingga tahun 2015 untuk mewujudkan tujuan memperkuat ketahanan pangan dan gizi provinsi Jawa Timur dengan berbasiskan pada kemandirian. RAD-PG Jawa Timur 2011-2015 ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis perkembangan situasi dan perencanaan program dan kegiatan pangan dan gizi di Jawa Timur agar: (i) mampu menetapkan prioritas penanganan masalah pangan dan gizi; (ii) mampu memilih intervensi yang tepat sesuai kebutuhan lokal; dan (iii) mampu membangun dan memfungsikan lembaga pangan dan gizi; dan (iv) mampu memantau dan mengevaluasi pembangunan pangan dan gizi.

Mengingat masalah pangan dan gizi dan pembangunan ketahanan pangan dan gizi bersifat lintas sektor, maka dalam menyusun rencana aksi maupun rencana implementasinya, semangat koordinasi dan integrasi serta sinergitas antar kegiatan harus diutamakan. Kemitraan antar pemerintah dengan masyarakat dan swasta merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan ketahanan pangan di daerah.

Dokumen terkait