• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Asuhan Keperawatan 1. Pre Operatif

Dalam dokumen KONSEP DAN DASAR DAN TEORI (Halaman 26-41)

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian lengkap

3. Rencana Asuhan Keperawatan 1. Pre Operatif

1. Diagnosa : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan,diharapkan nyeri hilang atau berkurang.

Kriteria Hasil :

1. Melaporkan nyeri hilang atau berkurang

2. Skala nyeri ringan (0-3),sedang (0-7),berat (8-9),sangat berat (10)

3. Pasien tampak rileks 4. Pasien tidak meringis

5. Tanda-tanda vital dalam batas normal

6. Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam.

Intervensi keperawatan : 1) Mandiri :

1. Kaji nyeri,perhatikan lokasi,intensitas(skala nyeri),lamanya

Rasional : Memberikan informasi untuk membantu dalam menentukan pilihan atau keefektifan intervensi

2. Fiksasi selang drainase pada paha dan kateter pada abdomen

Rasional : Mencegah penarikan kandung kemih dan erosi antara penis dan testis

3. Pertahankan tirah baring

Rasional : Tirah baring diperlukan pada awal selama fase retensio akut.Namun ambulasi dini dapat memperbaiki pola berkemih normal dan menghilangkan nyeri kolik

4. Berikan tindakan yang nyaman,contoh : membantu pasien melakukan posisi yang nyaman,mendorong melakukan teknik relaksasi Rasional :Meningkatkan relaksasi,memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping

2) Kolaborasi :

1. Berikan obat sesuai dengan indikasi Rasional : Menghilangkan rasa nyeri

2. Diagnosa : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan statis urin

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan,diharapkan tidak terjadi infeksi

Kriteria Hasil :

1. Tidak mengalami tanda-tanda infeksi 2. Mecapai waktu penyembuhan optimal 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal 4. Nilai laboratorium :

a. Leukosit : 5000-10000 b. Hemoglobin : 14-16 mmHg Intervensi Keperawatan:

1) Mandiri

1. Pertahankan sistem kateter steril

Rasional : Mencegah pemasukan bakteri dan infeksi

Rasional : Untuk menghindari reflex balik urin yang dapat memasukkan bakteri kedalam kandung kemih

3. Awasi tanda-tanda vital

Rasional : Pasien yang mengalami bedah TUR-P beresiko terjadi syok pembedahan

4. Obeservasi drainase dari luka,sekitar kateter

Rasional : Adanya drain meningkatkan resiko untuk infeksi

5. Ganti balutan seperlunya

Rasional : Balutan basah menyebabkan kulit iritasi dan memberikan media untuk pertumbuhan bakteri,peningkatan resiko infeksi luka

2) Kolaborasi

1. Berikan antibiotik sesuai keperluan

Rasional : mungkin diberikan secara profilaktik sehubungan dengan peningkatan resiko infeksi pada prostatektomi.

3. Diagnosa : Retensi urine berhubungan dengan dekompen sasi otot detrusor

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan retensi urin teratasi/berkurang

Kriteria Hasil :

1. Menunjukkan residu pasca berkemih kurang dari 50 ml dengan tak adanya tetesan/kelebihan aliran

2. Berkemih dengan jumlah yang cukup,tak teraba distensi kandung kemih

3. Mampu mengosongkan kandung kemih dengan lengkap

4. Tidak terjadi keraguan saat miksi 5. Inkontinensia tidak lagi terjadi Intervensi :

1) Mandiri

1. Dorong pasien untuk berkemih

Rasional : Meminimalkan retensi urine

2. Observasi aliran urine dan perhatikan output urine Rasional :Mengevaluasi obstruksi

3. Palpasi area supra pubik

Rasional : Distensi kandung kemih dapat dirasakan di daerah supra pubik

4. Awasi tanda-tanda vital dengan ketat,observasi adanya peningkatan tekanan darah,edema perifer,perubahan mental

Rasional : Kehilangan fungsi ginjal mengakibatkan penurunan eliminasi cairan dan akumulasi sisa tosik

2) Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

Rasioanal : Menghilangkan spasme kandung kemih 2. Irigasi kateter sesuai indikasi

Rasional : pembesaran prostat secara nyata menyebabkan dilatasi saluran perkemihan atas nberpotensi merusak fungsi ginjal dan menimbulkan uremia

4. Diagnosa : Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi proses pembedahan Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan diharapkan cemas pasien dapat terkontrol

Kriteria Hasil :

1. Menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi 2. Menunjukan ekspresi yang tidak tegang/cemas

Intervensi Keperawatan :

1. Dampingin klien dan bina hubungan saling percaya Rasional : Menunjukkan perhatian dan keinginan untuk membantu

2. Memberikan informasi tentang prosedur tindakan yang dilakukan

Rasional : Membantu pasien dalam memahami tujuan dari suatu tindakan

3. Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyakan masalah atau perasaannya

Rasional : Memberikan kesempatan pada pasien/ keluarga dan solusi pemecahan masalah

5. Diagnosa : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit atau prosedur pembedahan

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien menyatakan pemahaman tentang proses penyakitnya Kriteria Hasil :

1. Melakukan perilaku / pola hidup yang lebih baik 2. Berpartisipasi dalam program pengobatan Intervensi keperawatan :

1. Berikan informasi pada pasien tentang penyakit yang dideritanya

Rasional : Memberikan pemahaman pada pasien dan menambah pengetahuan pasien

2. Kaji kembali pengetahuan pasien atau keluarga atas informasi yang diberikan

Rasional : Memastikan pasien sudah mengetahui akan penyakitnya.

2. Intra Operatif

a. Diagnosa : Resiko cedera berhubungan dengan pengaturan posisi bedah atau trauma prosedur pembedahan

Tujuan :

Tidak terjadi cedera pada saat proses pembedahan Kriteria Hasil :

1. Posisi klien benar dan nyaman

2. Tindakan dilakukan sesuai dengan standart operation procedure

Intervensi Keperawatan : 1. Kaji ulang identitas pasien

Rasional : Perawat ruang operasimemeriksa kembali identitas pasien dan lihat kembali persetujuan tindakan,hasil pemeriksaan fisik dan berbagai hasil pemeriksaan diagnostik.

2. Siapkan sarana pendukung pembedahan

Rasional : Sarana pendukung seperti kateter urine lengkap,suction dalam kondisin siap pakai

3. Siapkan alat endourologi dalam kondisi siap pakai Rasional : Alat endourologi yang akan dipakai dipersiapkan perawat dan diletakkan diatas meja instrument

4. Lakukan pengaturan posisi litotomi

Rasioanal : Posisi litotomi merupakan posisi yang sering dilakukan pada pembedahan urogenitalia

5. Lakukan pengaturan lengan

Rasional : Lengan pasien diputar ke papan lengan bantalan,gerakkan berdasarkan ROM normal mereka dan posisi lengan mengarah ke atas sisi kepala pasien pada papan lengan

3. Post Operatif

1. Diagnosa : Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada TUR-P

Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang Kriteria Hasil :

1. Klien mengatakan nyeri hilang atau berkurang 2. Ekspresi Nampak tenang

3. Klien akan menunjukkan keterampilan relaksasi 4. Klien dapat beristirahat

5. Tanda-tanda vital dalam batas normal Intervensi keperawatan :

1. Jelaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung kemih

Rasional : Klien dapat mendeteksi gejala dini spasmus kandung kemih

2. Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48jam,untuk mengenal gejala-gejala dini dari spasmus kandung kemih

Rasional : Menentukan terdapatnya spasmus sehingga obat-obatan bias diberikan

3. Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi akan berkurang dalam 24 jam sampai 48 jam

Rasional : Memberitahu klien bahwa ketidaknyamanan hanya temporer

4. Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P

Rasional : Mengurangi tekanan pada luka insisi 5. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi,termasuk latihan

nafas dalam,visualisasi

Rasional : Menurunkan tegangan otot,memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping

6. Observasi selang drainase urin tetap aman dipaha untuk mencegah peningkatan tekanan pada kandung kemih.Irigasi kateter jika terlihat bekuan di selang Rasional : Sumbatan pada selang kateter oleh bekuan darah dapat menyebabkan distensi kandung kemih dengan peningkatan spasme

7. Observasi tanda-tanda vital

Rasional : Mengetahui perkembangan lebih lanjut 8. Kolaborasi dengan dokter untuk member obat-obatan

(analgetik dan anti spasmodik)

Rasional : Menghilangkan nyeri dan mencegah spasmus kandung kemih

2. Diagnosa : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasive : alat selama pembedahan,kateter, irigasi kandung kemih

Tujuan : Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi Kriteria Hasil :

1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 2. Dapat mencapai waktu penyembuhan 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal Intervensi Keperawatan :

1. Pertahankan sistem kateter steril,berikan perawatan kateter dengan steril

Rasional : Mencegah pemasukan bakteri penyebab infeksi

2. Anjurkan intake cairan yang cukup sehingga dapat menurunkan resiko infeksi

Rasional : Meningkatan output urin sehingga resiko terjadi ISK dikurangi dan mempertahankan fungsi ginjal

3. Pertahankan posisi urine bag di bawah

Rasional : Menghindari reflex balik urin yang dapat memasukkan bakteri ke kandung kemih

4. Observasi tdanda-tanda vital,laporkan tanda-tanda syok dan demam

Rasional : Mencegah sebelum terjadinya syok 5. Observasi urin : Warna,jumlah,bau

Rasional : Mengidentifikasi adanya infeksi

6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antibiotik

Rasional : Untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan.

3. Diagnosa :Resiko tinggi cedera berhubungan dengan tindakan pembedahan

Tujuan : Tidak terjadi perdarahan Kriteria Hasil :

1. Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan 2. Tanda-tanda vital dalam batas normal 3. Urin lancarr lewat kateter

Intervensi Keperawatan :

1. Jelaskan pada klien tentang sebab terjadi perdarahan setelah pembedahan dan tanda-tanda perdarah

Rasional : Menurunkan kecemasan klien dan mengetahui tanda-tanda perdarahan

2. Irigasi aliran kateter jika terdeteksi gumpalan dalam saluran kateter

Rasional : Gumpalan dapat menyumbat kateter,meny ebabkan peregangan dan perdarahan kandung kemih 3. Berikan diet makanan tinggi serat dan memberikan

obat untuk memudahkan defekasi

Rasional : Dengan peningkatan tekanan pada fosa prostatic yang akan mengendapkan perdarahan 4. Mencegah pemakaian thermometer rektal,

pemeriksaan rektal atau huknah sekurang-kurangnya satu minggu setelah operasi

Rasional : Dapat menimbulkan perdarahan prostat 5. Observasi tanda-tanda vital tiap 4jam,masukkan dan

Rasional : Deteksi awal terdapat komplikasi dengan intervensi yang tepat dapat mencegah kerusakan jaringan yang permanen

4. Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten dari TUR-P

Tujuan : Fungsi seksual dapat dipertahankan Kriteria Hasil :

1. Klien tampak rileks dan melaporkan kecemasan menurun

2. Klien menunjukkan keterampilan pemecahan masalah

3. Klien mengerti tentang pengaruh TUR-P pada seksual

Intervensi Keperawatan :

1. Beri kesempatan pada klien untuk memperbincangkan tentang pengaruh TUR-P terhadap seksual

Rasional : Untuk mengetahui masalah klien

2. Jelaskan tentang : kemungkinan kembali ketingkat tinggi seperti semula dan kejadian ejakulasi retrograde

Rasional : Kurang pengetahuan dapat membangkitkan cemas dan berdampak disfungsi seksual

3. Mencegah hubungan seksual 3-4minggu setelah operasi

Rasional : Dapat terjadi perdarahan dan ketidak nyamanan

4. Dorong klien untuk menanyakan ke dokter selama di rawat di rumah sakit

Rasional : Untuk mengklarifikasi ke khawatiran dan membrikan akses kepada penjelasan yang lebih spesifik

4. Implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan.Untuk memperoleh perencanaan yang efektif dituntut pengetahuan dan keterampilan yang luas dari tenaga perawat untuk memberikan pelayanan yang baik dan bermutu yang telah ditentukan dan direncanakan.

a. Melaksanakan rencana keperawatan

Segala informasi yang tercakup dalam rencana keperawatan merupakan dasar dalam tindakan keperawatan.

Dalam mengidentifikasi reaksi atau tanggapan klien dituntut upaya yang tidak tergesah-gesah,cermat dan teliti,agar menentukan reaksi klien sebagai akibat tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat akan membantu perawat dalam mengidentifikasi reaksi klien yang mungkin adanya penyimpangan-penyimpangan.

c. Mengevaluasi tanggapan/reaksi klien

Dengan cara membandingkan terhadap syarat-syarat dengan hasil yang diharapkan.Langkah ini merupakan syarat-syarat yang pertama dipenuhi bila perawat telah mencapai tujuan,syarat yang kedua adalah intervensi perawat dapat diterima oleh klien.

5. Evaluasi

Merupakan proses yang countinue untuk menjamin kualitas dan ketetapan perawat yang diberikan,dilakukan denganmeninjau respon pasien untuk menentukan keefektifan rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien yang perlu di evaluasi adalah :

a. Apakah tujuan pelayanan sudah tercapai atau belum ?

b. Apakah masalah keperawatan sudah terpecahkan atau belum? c. Apakah perlu pengkajian kembali?

Dalam dokumen KONSEP DAN DASAR DAN TEORI (Halaman 26-41)

Dokumen terkait