• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran dalam usaha ini berbasis ekspor. Tujuan pasar luar negeri dilakukan karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan harga pada dalam negeri yang akan berdampak kepada pendapatan para petani. Apabila harga jual tinggi maka pendapatan yang akan diterima para petani pun tinggi.

Pemasaran usaha komoditas buah kapulaga hanya sampai pada pelabuhan saja (FOB), setelah itu bukan tanggungjawab pelaku usaha. Tanggungjawab pelaku usaha dimulai dari produksi hingga pengiriman di pelabuhan. Rencana pemasaran dalam usaha ini mengkaji analisa pasar dan analisa pesaing.

Analisa Pasar a. Segmenting

1. Berdasarkan tingkat penggunaan

Usaha ini akan memasarkan kepada sektor perindustrian seperti industri biofarmaka di luar negeri, industri pangan, indsutri- industri yang menggunakan bahan baku buah kapulaga kering sebagai bahan baku. Adapun industri yang membutuhkan buah kapulaga kering sebagai bahan baku dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Industri yang membutuhkan buah kapulaga kering12

Nama Perusahaan Jumlah Kebutuhan Untuk

Gopalrai Purushotamal Trading Pvt. Ltd. 20 Metric Ton Importir, distributor Arunachaleswar 500 Metric Ton Importir, distributor Unimate Pvt. Ltd. 100 Ton/year Importir, distributor 2. Berdasarkan geografis

Usaha ini membuat target pasar yang dikhususkan ke negara India dan Arab Saudi. Negara Arab Saudi dan India dipilih karena merupakan salah satu negara yang membutuhkan buah kapulaga terbesar di dunia.

b. Targetting

Berdasarkan segmentasi pasar maka target pada usaha ini adalah Unimate Pvt.Ltd, usaha ini memilih target perushaan Unimate dikarenakan permintaan akan kapulaga dari perusahaan ini sebesar 100 ton per tahun dibandingkan perusahaan lainnya yang membutuhkan kapulaga lebih dari 100 ton. Walaupun usaha ini baru hanya dapat menyuplai 56.6 ton per tahunnya, setidaknya bisa menyuplai setengah dari permintaan perusahaan tersebut.

12

c. Positioning

Dari semua pelaku bisnis yang menjual produk buah kapulaga kering, produk yang usaha pengeringan dan pengemasan ini lakukan berbeda dengan pesaing yang lain karena usaha ini menawarkan produk dengan dikemas secara khusus menggunakan teknologi yang baik dengan memiliki umur simpan yang lebih lama dan membuat produk masih tetap dengan kualitas yang baik. Berbeda halnya dengan pesaing yang lain yang hanya mengemas buah kapulaga dengan karung goni.

Marketing Mix Development 1. Produk

Didalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama dari produk ini adalah dengan meningkatkan nilai tambah di tingkat petani dan memberi umur simpan yang lebih tahan lama demi menjaganya kualitas produk yang akan siap dipasarkan. Kemasan produk yang tidak seperti pesaing yang lain membuat produk ini memiliki keunikan tersendiri dan nilai tambah tersendiri untuk produk buah kapulaga ini. 2. Harga

Harga mempengaruhi tingkat penjualan, keuntungan serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Penetapan harga yang diberlakukan usaha ini yaitu berdasarkan harga pasar luar negeri karena tujuan usaha ini memang pasar luar negeri. Harga buah kapulaga yang sudah dikeringkan serta dikemas ditetapkan sebesar Rp120 000 per kilogram. Harga ditetapkan berdasarkan harga yang ditawarkan oleh Unimate Pvt. Ltd. Harga yang ditetapkan tersebut dapat menutupi semua biaya produksi yang di telah ditetapkan, sehingga dengan tingkat harga tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian bahkan dapat menguntungkan perusahaan.

3. Tempat

Produk buah kapulaga kering ini akan mencapai pelanggan melalui saluran distribusi. Produk yang ditawarkan untuk para industri yang membutuhkan langsung dikirim langsung ke industri yang bersangkutan. Saluran distribusi yang dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan industri lain dikarenakan usaha ini hanya dapat memproduksi 4.8 ton dalam satu bulannya, oleh karena itu untuk mengimpor buah kapulaga ini melakukan join container dengan perusahaan sejenis dengan tujuan pasar yang sama. Pendistribusian produk dilakukan melalui pelabuhan peti kemas Tanjung Priok, Jakarta. Tempat usaha pengeringan dan pengemasan ini di daerah Jalan Baru, Bogor.

4. Promosi

Promosi yang dilakukan usaha ini untuk menarik pelanggan dan penyebaran informasi produk yang ditawarkan, usaha ini menggunakan media berbasis internet seperti penggunaan sosial media, website. Selain itu, dengan cara langsung (direct selling) kepada negara-negara importir kapulaga dalam bentuk kering.

Analisa Pesaing

Pesaing dari usaha pengolahan yang akan didirikan adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi produk sejenis CV Sumber Rezeki. Pesaing ini

dipilih karena memiliki target pasar semua konsumen yang membutuhkan buah kapulaga selain itu, CV Sumber Rezeki bertempat didaerah Bogor yang dianggap menjadi pesaing di daerah Bogor. Adapun rekapitulasi rencana strategi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Rekapitulasi rencana strategi perusahaan dengan CV Sumber Rezeki Komponen

Strategi Pemasaran

Perusahaan Anda Pesaing (CV. SumberRejeki)

Segmentasi : -

Perusahaan yang menggunakan bahan baku buah kapulaga kering dengan tingkat penggunaan jarang maupun sering di negara India maupun Arab Saudi.

Semua konsumen yang membutuhkan buah kapulaga kering

Target Pasar Target pasar luar negeri di negara India yaitu Unimate Pvt. Ltd

Semua konsumen yang membutuhkan buah kapulaga kering

Positioning Model pengemasan menggunakan plastik

vacum khusus dan model pengeringan menggunakan teknologi modern.

Semua konsumen yang membutuhkan buah kapulaga kering

Marketing Mix

Produk

Buah kapulaga basah yang dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering khusus dikemas dengan plastik vacum. Price

Buah kapulaga kering Rp120 000/kg Place

Gudang dan kantor usaha ini bertempat di Jalan baru-Bogor

Promotion

Promosi menggunakan internet (website)

dan media sosial lainnya.

Produk

Buah kapulaga kering dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu sinar matahari dan karung goni untuk pengemasannya Price

Buah kapulaga kering Rp25 000/kg Place

Penjualan di kantor di lido-Bogor Promotion

Promosi dilakukan menggunakan website berbasis internet, iklan di media massa baik cetak maupun elektronik.

Rencana Operasional

Rencana Jumlah Produk

Usaha pengeringan buah kapulaga ini akan menghasilkan intermediate product yaitu berupa buah kapulaga kering. Pemilihan produk dalam bentuk kering dikarenakan pasar luar negeri banyak membutuhkan dalam bentuk buah

kapulaga kering, dilakukannya pengeringan maka umur simpan produk lebih lama dengan kualitas baik.

Rencana jumlah produksi dalam usaha pengeringan buah kapulaga sebesar 4.7 ton setiap bulan pada tahun pertama dan 4.8 ton setiap bulan pada tahun kedua dan seterusnya. Penetapan produksi pada usaha ini dikaitakan kepada para petani pemasok bahan baku.

Petani yang membudidayakan tanaman kapulaga dapat memasok buah kapulaga segar per harinya sebesar 50 kg, untuk memenuhi jumlah produksi 4.8 ton per bulan maka dibutuhkan 25 petani agar dapat memasok buah kapulaga 1 250 kg per hari. Terpenuhinya bahan baku dalam satu bulan (20 hari kerja) maka dibutuhkan 500 petani sedangkan untuk memenuhi kontinuitas bahan baku dalam satu tahun dibutuhkan 6 000 petani. Untuk menghasilkan satu kg kapulaga kering dibutuhkan lima kg kapulaga basah (rendemen 20 persen).

Gambar 3 Buah kapulaga kering Mekanisme pengadaan bahan baku

Kontinuitas bahan baku sangat penting untuk keberlangsungan usaha. Oleh karena itu harus dibuat mekanisme pengadaan sistem bahan baku agar pasokan bahan baku untuk usaha pengeringan buah kapulaga berjalan dengan lancar. Sistem penanaman dan pemanenan setiap petani berbeda. Petani pertama menanam hari ini sedangkan petani lainnya keesokan harinya, berlaku selang sehari setiap para petani. Dalam proses pemanenan pun berbeda sama seperti proses penanaman.

Mekanisme pengumpulan bahan baku

Mekanisme pengumpulan bahan baku setiap harinya sebelum dilakukan pengeringan, akan dikumpulkan disalah satu rumah petani yang kemudian bahan baku buah kapulaga segar akan diantarkan ke ruang produksi di Jalan Baru-Bogor menggunakan mobil pick up.

Bahan Baku

Input usaha pengemasan dan pengeringan buah kapulaga ini adalah berupa buah kapulaga basah yang diperoleh dari berbagai petani dengan skala kecil di daerah Bogor yang telah bermitra dengan perusahaan. Petani merupakan petani

yang bermitra dengan usaha ini sebagai pemasok tetap bahan baku produksi. Untuk menghasilkan satu kilogram kapulaga kering dibutuhkan lima kilogram kapulaga segar (rendemen 15 hingga 20 persen). Disamping itu proses sortasi menyebabkan adanya penyusutan bahan baku sebesar empat persen. Sehingga kebutuhan bahan baku pe bulan disajikan dalam Tabel 7 berikut.

Tabel 7 Kebutuhan bahan baku per bulan Jumlah Satuan Input

Buah kapulaga segar 25 000 Kg

Penyusutan bahan baku (4%) 1 000 Kg

Plastik kemasan 480 Lembar

Kemasan sekunder (kardus) 96 Kardus Output

Buah kapulaga kering 4 800 Kg

Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam usaha pengeringan akan menggunakan teknologi pengeringan buatan dengan mesin dan teknologi pengemasan vakum, serta mesin pendeteksi logam. Alat yang digunakan dalam teknologi pengeringan buatan ini adalah Vacuum Cabinet Dryer dengan output berupa buah kapulaga kering, sedangkan alat yang digunakan dalam teknologi pengemasan vakum adalah Vacuum Packaging untuk mengemas produk buah kapulaga yang sudah dikeringkan.

1. Mesin pengering kapulaga

Gambar 4 Mesin pengering Spesifikasi Mesin Vacuum Cabinet Drier13:

- Mesin Oven Pengering 40 Rak (gas) - Kapasitas : 40 rak / loyang

13

- Dimensi : 240x55x165 cm - Bahan : stainless stell - Listrik blower: 300 watt - Sumber panas : Gas LPG

Teknologi pengeringan buatan dengan bantuan alat tersebut dipilih karena dapat meningkatkan efisiensi proses produksi jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi pengeringan alami. Pada pengeringan buatan sumber panas yang digunakan untuk mengeringkan bahan berasal dari istrik maupun gas, sedangkan pada pengeringan alami sumber panas yang digunakan bersumber dari sinar matahari. Teknologi penggilingan kering dengan mesin dipilih karena dapat meningkatkan efisiensi proses produksi karena memiliki tenaga yang bersumber dari listrik. Teknologi pengemasan vakum dipilih karena dapat meningkatkan umur simpan produk serta dapat menghemat ruang pada saat penyimpanan dan pendsitribusian.

Prinsip kerja dari alat Vacuum Dryer tersebut adalah dengan cara mengalirkan udara panas ke dalam bahan sekaligus dilakukan penyedotan uap air yang keluar dari bahan yang dipanaskan

2. Vacuum packaging

Produk Kapulaga kering kemudian dikemas dengan menggunakan mesin Vacuum Packaging. Prinsip kerja alat tersebut adalah dengan cara penghilangan udara dalam kemasan hingga terbentuk ruang hampa kemudian dilakukan penyegelan pada kemasan. Teknologi pengemasan vakum dipilih karena dapat meningkatkan umur simpan produk serta dapat menghemat ruang pada saat penyimpanan dan pendsitribusian. Jenis plastik kemasan yang digunakan merupakan plastik kemasan vakum yang merupakan campuran dari bahan plastik LDPE (Low Density Polyethylene), PET (Poly Ethylene Terephthalate) dan Nylon. Plastik kemasan tersebut memiliki ketebalan dan kerapatan pori yang lebih tinggi dibandingkan dengan plastik kemasan biasa sehingga dapat berfungsi sebagai kemasan penyimpan kedap udara.

Spesifikasi mesin Vacuum Packaging14: - Material: besi, stainless steel - Lebar seal: 32 hingga 50 cm

- Kekuatan vakum: 10 m3 hingga 20 m3 per jam

- Daya listrik: 400 hingga 800 watt atau 220 V atau 50 hingga 60 Hz

Gambar 6 Plastik pengemas vakum 3. Mesin Conveyor pendeteksi logam

Kapulaga kering yang sudah dikemas kemudian akan melewati tahap pengujian kandungan logam melalui mesin conveyor pendeteksi logam. Mesin ini digunakan untuk mendeteksi kandungan logam pada makanan dengan sensitivitas deteksi yang tinggi. Mesin ini dapat mendeteksi logam besi dan stainless steel, seperti kawat atau timah, tembaga, alumunium, timah, dan logam lainnya. Pengujian kandungan logam ini perlu dilakukan untuk menjaga mutu atau kualitas produk.

Gambar 7 Mesin conveyor pendeteksi logam Spesifikasi mesin15:

 Tipe : F500

 Metode mendeteksi : Magnetic induksi

 Lebar pendeteksian : 600 mm

 Tinggi pendeteksian : 160 mm

 Kemampuan mendeteksi : Ф1.0 bola besi

Metode alarm : Buzzer

 Kecepatan belt : 40 m/min

 Tegangan listrik : 230 V, 50-60 Hz

14

www.tokomesin.com(Diacu 2014 Maret 6) 15

Ukuran dimensi : 1 620 x 1 000 x 1 100 mm Proses Produksi

Adapun tahapan proses produksi pengeringan buah kapulaga sebagai berikut :

1. Penyortiran awal (segar)

Kapulaga dari hasil panen yang telah dikumpulkan dari para petani kemudian ditimbang lalu dilakukan penyortiran awal supaya mutu tetap terjaga. Tanah/kotoran yang menempel langsung dibersihkan, bahan yang busuk dengan yang baik harus segera dipisahkan. Tujuan sortasi adalah untuk mengurangi jumlah kotoran yang terbawa dalam bahan baku agar mempermudah pada saat pencucian. Tahap pernyotiran awal dilakukan dipagi hari selama dua jam.

2. Pencucian & Penirisan

Pencucian dilakukan untuk mencegah kontaminasi serta pembusukan yang dapat mempengaruhi mutu bahan baku. Sumber air untuk mencuci rimpang diharapkan berasal dari mata air, sumur ataupun PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan penyemprotan bertekanan tinggi. Bahan baku yang sudah dicuci bersih langsung ditiriskan menggunakan rak pengering dan ditempatkan dalam lapisan yang tipis. Rak pengering harus bersih, tidak berkarat dan tidak bereaksi dengan bahan baku yang dijemur serta ditempatkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Tahap pencucian dilakukan selama dua jam dan penirisan dilakukan selama satu malam.

3. Pengeringan

Kapulaga yang telah disortasi dan dicuci kemudian dilakukan pengeringan dengan menggunakan alat Vacuum Cabinet Dryer dengan suhu 50 hingga 60 °C selama enam jam.

4. Penyortiran Akhir

Kapulaga kering yang dihasilkan kemudian di lakukan penyortiran untuk memisahkan dari benda asing. Proses ini juga untuk memastikan kualitas sesuai dengan standar mutu yang berlaku di pasar internasional. Setelah di sortasi kemudian kapulaga yang sudah kering ditimbang menggunakan timbangan digital untuk dikemas.

5. Pengemasan dan Pelabelan

Pengemasan dilakukan dengan menggunakan alat Vacuum Packaging untuk menghasilkan produk dengan kemasan kedap udara. Produk yang telah dikemas kemudian diberi label yang berisi tentang informasi produk, merk dagang, kode produksi, tanggal kadaluarsa, dan nama produsen. Adapun label dapat dilihat Gambar berikut ini.

6. Penyimpanan

Kapulaga kering yang telah dikemas kemudian disimpan sebelum didistribusikan. Ruang tempat penyimpanan harus bersih bila perlu dilakukan fumigasi terlebih dahulu untuk membasmi serangga perusak. Selain itu sirkulasi udara melaui ventilasi cukup baik, kelembaban udara rendah, cahaya cukup (suhu gudang penyimpanan maksimal 30 ºC).

Adapun proses produksi dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Gambar 9 Proses produksi pengeringan buah kapulaga

Adapun proses produksi selama 20 hari kerja dalam satu bulan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 8 Proses produksi selama 20 hari kerja hari 1 pagi - siang bahan baku 1 datang, sortir, cuci

siang mulai penirisan

hari 2 pagi - siang bahan baku 2 datang, sortir, cuci, mulai penirisan siang -sore pengeringan bahan baku 1

hari 3 pagi - siang bahan baku 3 datang, sortir, cuci, mulai penirisan pengemasan bahan baku 1

siang - sore pengeringan bahan baku 2

hari 4 pagi - siang bahan baku 4 datang, sortir, cuci, mulai penirisan pengemasan bahan baku 2

siang - sore pengeringan bahan baku 3

hari 5 pagi - siang bahan baku 5 datang, sortir, cuci, mulai penirisan pengemasan bahan baku 3

hari 6

dst proses produksi sama seperti hari ke-5 Bahan baku kapulaga segar Pernyotiran awal (segar) Pencucian dan penirisan Air bersih Pengeringan Pernyotiran Akhir Pengemasan dan pelabelan Kapulaga kering

Perencanaan Lokasi dan Tata Letak

Keterangan :

1 = Mesin Pengeringan (Vacuum Cabinet Drier) 2 = Mesin Pengemasan Vakum (Vacuum Packaging) 3 = Mesin pendeteksi logam

Gambar 10 Tata letak koperasi beserta ruang produksi

Luas bangunan sebesar 500 m2. Lokasi produksi dan penggudangan yang dipilih untuk menjalankan bisnis ini adalah di sekitar Jalan Baru, Bogor. Alasan pemilhan lokasi karena letaknya yang strategis dan akses yang mudah. Dengan akses yang mudah tersebut, dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam distribusi bahan baku dan pemasaran.

Tenaga Teknis Produksi

Penentuan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan usaha, tenaga kerja dibagi kedalam spesifikasi tugasnya masing-masing dan memiliki tanggungjawab yang berbeda setiap pekerjaan. Penentuan deskripsi kerja disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak sepuluh orang dalam pengangkutan bahan baku, pencucian, sortasi, pengeringan, pengemasan, dan pendeteksi logam.Tenaga kerja teknis dimpimpin oleh seorang supervisior produksi yang bertugas mengawasi seluruh proses produksi berlangsung.

Kantor Administrasi Koperasi Tunas Muda

Sortasi Pencucian Rak Penirisan Toilet Mushola 1 1 1 1 1 1 2 3 GUDANG

Perumusan Standar Mutu Input dan Ouput

Perumusan standar mutu input dan output diperlukan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas yang diharapkan oleh perusahaan. Mutu input disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang memproduksi menjadi sebuah produk. Mutu output disesuaikan dengan spesifikasi rata-rata permintaan pasar seperti industri jamu, obat herbal maupun fitofarmaka.

a. Standar mutu input

Input utama yang digunakan adalah buah kapulaga lokal pilihan dengan kualitas yang baik. Standar mutu buah kapulaga adalah berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter satu cm dengan bewarna merah keunguan.

b. Standar mutu output

Output yang dihasilkan adalah buah kapulaga dalam bentuk sudah kering dengan kadar air 15 hingga 20 persen serta buah kapulaga bewarna pucat. Perumusan SOP

1. Pemeriksaan dan penyortiran bahan baku berupa buah kapulaga segar dari petani pemasok.

2. Pencucian dan penirisan buah kapulaga segar yang telah lulus pemeriksaan dan penyortiran.

3. Buah kapulaga segar yang telah dicuci kemudian dikeringkan dengan suhu 50 hingga 60 oC selama enam jam menggunakan Vacuum Cabnet Dryer sehingga menghasilkan kadar air lima belas hingga dua puluh persen.

4. Setelah dikeringkan kapulaga disortir kembali dari benda-benda asing sebelum dikemas.

5. Buah kapulga yang telah dikeringakan dan disortir kemudian dikemas vakum menggunakan Vacuum Packaging.

6. Produk yang telah dikemas kemudian disimpan dalam gudang sebelum didistribusikan.

7. Karyawan produksi harus tetap menjaga sanitasi peralatan produksi. 8. Seluruh karyawan harus menjaga kebersihan dan kenyaman tempat kerja.

Rencana Organisasi dan Sumber Daya Manusia Aspek Legal dan Ruang Lingkup Pengembangan Usaha

Bentuk usaha yang dipilih dalam menjalankan usaha pengeringan buah kapulaga adalah koperasi. Koperasi dipilih sebagai bentuk usaha karena proses pendirian koperasi yang tidak memerlukan biaya yang besar dalam pembentukannya. Selain itu, dengan bentuk usaha koperasi maka kesejahteraan anggota terjamin dan menumbuhkan rasa memiliki antar anggota terhadap koperasi. Tujuan pembentukan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (UU No 25 Tahun 1992). Oleh karena itu baik untuk wirakoperasi memilih bentuk badan usaha koperasi dalam mendirikan bisnisnya.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi kepengurusan usaha buah kapulaga ini terdiri dari terdiri dari rapat umum anggota (RUA), pengurus (ketua, sekretaris, bendahara), pengawas, manajer usaha, staf administrasi, staf keuangan, staf ahli, dan supervisor produksi, buruh pengeringan, buruh pencucian, dan buruh pengemasan. Pengurus koperasi berasal dari anggota yang terdiri dari para petani mitra, sedangkan manajer usaha serta para staf dan supervisor bisa berasal dari dalam anggota maupun luar anggota.

Jumlah pengurus koperasi yang direncanakan terdiri dari empat orang yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan pengawas. Pekerja yang direncanakan terdiri 15 orang terdiri dari manajer usaha, staf keuangan, supervisor produksi, staf administrasi, staf ahli, dan sepuluh buruh bagian produksi.

Deskripsi dan Spesifikasi Kerja 1. Rapat Umum Anggota (RUA)

a. Deskripsi : pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. 2. Pengurus (ketua, sekertaris, bendahara)

a. Deskripsi Kerja: memimpin organisasi dan perusahaan koperasi b. Spesifikasi Kerja Ketua Koperasi:

- Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi.

- Memimpin, mengkoordinir dan mengontrol jalannya aktivitas koperasi.

- Memimpin Rapat Umum Anggota tahunan dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada anggota.

- Mengambil keputusan atas hal-hal yang dianggap penting bagi kelancaran kegiatan koperasi.

c. Spesifikasi Kerja Sekertaris Koperasi:

- Melakukan kegiatan korespondensi (surat-menyurat) dan ketatausahaan koperasi.

- Melakukan pencatatan tentang kemajuan yang terjadi pada koperasi. - Membuat pendataan koperasi.

d. Spesifikasi Kerja Bendahara Koperasi:

- Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi. - Memelihara semua harta kekayaan koperasi.

- Melakukan pembukuan transaksi koperasi. 3. Pengawas Koperasi

a. Deskripsi Kerja: melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.

b. Spesifikasi Kerja:

- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus menyangkut pengelolaan koperasi, baik yang menyangkut aspek organisasi idiil maupun aspek usaha.

- Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

- Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan. 4. Manajer Usaha

a. Deskripsi Kerja: melakukan pengawasan terhadap kegiatan bidang usaha b. Spesifikasi Kerja:

- Melakukan perencanaan produksi, keuangan, penetapan organisasi usaha serta melaksanakan pengawasan terhadap seluruh aktivitas usaha.

- Melaksanakan kegiatan perekrutan karyawan. 5. Staf Administrasi

a. Deskripsi Kerja: bertanggungjawab atas kegiatan administrasi perusahaan.

b. Spesifikasi Kerja:

- Merancang SOP (Standard Operating Procedure) rangkaian kegiatan produksi.

- Merancang sistem kemitraan dengan petani pemasok. - Menyusun kontrak kerjasama dengan industri.

- Melakukan pemasaran produk.

- Menyusun dan mengurus perijinan usaha. - Menyusun kebutuhan perlengkapan perusahaan. - Melakukan kegiatan pendistribusian produk. 6. Staf Keuangan

a. Deskripsi Kerja: bertanggungjawab terhadap fungsi keuangan perusahaan.

b. Spesifikasi Kerja:

- Mengelola fungsi akuntasi dalam memproses data dan informasi keuangan perusahaan.

- Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan.

- Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan terutama pengelolaan piutang dan hutang.

- Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan.

- Menyusun penetapan gaji dan upah bagi seluruh karyawan perusahaan.

7. Supervisor Produksi

a. Deskripsi Kerja: bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan produksi b. Spesifikasi Kerja:

- Melakukan pengawasan terhadap kegiatan penerimaan bahan baku. - Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengolahan.

- Melakukan pengawasan terhadap kegiatan penyimpanan produk. 8. Staf ahli operator mesin metal detector

a. Deskripsi kerja: mengoperasikan mesin metal detector b. Spesifikasi kerja:

- Melakukan persiapan mesin sebelum digunakan

- Melakukan pemeriksaan produk akhir yang telah dikemas dengan menggunakan mesin metal detector.

Dokumen terkait