( Tahap-1 : Kec. Melak, Kec. Sekolaq Darat dan Kec.
Barong Tongkok )
PERKANTORAN PEMDA KEC. BARONG TONGKOK
EKSISTING KEC. MELAK Kp ROYOK
Gambar 6 .9 Rencana Daerah Pelayanan Air Minum Kabupaten Kutai Barat
(Sumber: DED Jaringan Pipa Pembangunan WTP I & II)
Tabel 6.13 Sumber – sumber potensial air untuk pengembangan SPAM No. Jenis Sumber Air
Debit (l/dtk)
Karakt
Kontinuitas eristik
Kualitas Letak Jarak
Pemanfaata n saat ini (%) Kemungkina n Sistem Pengambila n dan Kemungkina n upaya pengamana n dan Ket (Km) Pengaliran pengaliran
1 Mata Air 1 s/d 5 Baik Baik >4 0%
2 Air Tanah Dalam 3 Baik Baik < 1 Pompa Perpipaan
3 Air Tanah Dangkal < 1 Baik Baik < 1 80% Timba Non Perp
1 Sungai > 2,5 jt Baik Baik 1 80% Pompa Perpipaan
2 Danau Curah Hujan
6.2.3.2.2 Aspek Pendanaan
Kegiatan operasional dilihat dari sisi keuangan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana posisi keuangan masih menunjukkan perlu perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Hal ini disebabkan tarip dasar air masih dibawah harga produksi yaitu tetap Rp. 5.383,- belum mengalami penyesuaian seiring dengan meningkatnya biaya-biaya akibat kenaikan BBM dan TDL serta bahan pembantu lainnya.
Sumber pembiayaan dari sistem perpipaan dibiayai oleh APBD Kabupaten Kutai Barat. Instalasi PDAM Kutai Barat hasil serah terima dari pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara yang saat ini telah beroperasi dan mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat sejak TA 1983 s/d TA 2006.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Pusat telah membangun system penyedian air minum ibu kota kabupaten Kutai Barat, ibu kota kecamatan Linggang Bigung dan kampung Muara Nayan, Kem Baru kecamatan Jempang, Kecamatan Manar bulan, Kampung Jambuq Kecamatan Bongan, Kampung Muara jawaq Kecamatan Manor Bulant, Kecamatan Muara Lawa, Kecamatan Siluq ngurai dan Kampung Besiq Kecamatan Damai mulai tahun 2007 s/d 2015 dengan perincian sebagai berikut :
1. Ibu kota kabupaten Kutai Barat Sendawar kapasitas 200 lt/dt, booster dan jaringan perpipan dengan total biaya Rp. 216.071.772.000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp. 15.750.632.000,-
Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp. 26.773.482.000,-
Tahun Anggaran 2009-2011 sebesar Rp.108.000.459.000,-
Tahun Anggaran 2012-2015 sebesar Rp. 74.742.660.000,- b. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur :
Tahun Anggaran 2008 IPA 50 l/dt sebesar Rp. 7.736.784.000,-
Tahun Anggaran 2009 Pompa sebesar Rp. 500.000.000,-
Tahun Anggaran 2011 IPA 50 l/dt sebesar Rp. 6.526.157.000,-
Tahun Anggaran 2012 Pipa sebesar Rp. 2.936.000.000,-
Tahun Anggaran 2014 IPA 100 l/dsebasar Rp. 10.331.579.000,-
c. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur :
Tahun Anggaran 2009 Pipa sebesar Rp. 12.619.000.000,-
Gambar Bangunan WTP 200 l/dt dan Perpipaan WTP 1 Royok
2. Ibu kota kecamatan Linggang Bigung kapasitas 50 lt/dt, boster dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 1 0 0 . 8 8 8 . 7 0 7 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp. 7.142.000.000,-
Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp. 16.075.789.000,-
Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 39.266.899.000,-
Tahun Anggaran 2012 – 2015 sebesar Rp. 24.907.719.000,- b. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2007 Boster sebesar Rp. 3.592.300.000,-
Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 6.500.000.000,-
Tahun Anggaran 2015 IPA 20 l/dt sebesar Rp. 2.904.000.000,-
Tahun Anggaran 2015 Pompa sebesar Rp. 500.000.000,-
Gambar Bangunan WTP 2 Jelmuk Kapasitas 20 l/dt
3. Kampung Muara Nayan Kecamatan Jempang kapasitas 20 lt/dt, booster dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 2 3 . 5 6 2 . 2 5 7 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 5.000.000.000,-
Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 2.411.000.000,-
Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 916.730.000,- b. Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur:
Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 5.000.000.000
Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 4.960.000.000
Gambar Bangunan WTP Muara Nayan Kapasitas 20 l/dt dan Boster Kapasitas 200 m3
4. Kecamatan Long Iram kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 6 . 2 3 0 . 0 0 0 . 000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur:
Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 3.730.000.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 2.500.000.000,-
Gambar Bangunan Intake dan WTP Long Iram Kapasitas 20 l/dt
5. Kampung J a m buk K ecamatan B o n g a n kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 1 5 . 2 9 7 . 9 3 0 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2012 IPA sebesar Rp. 5.700.808.000,-
Tahun Anggaran 2012 Pipa Jambuk sebesar Rp. 2.513.000.000,-
Tahun Anggaran 2012 Pipa J. Makmur sebesar Rp. 923.095.000,-
Tahun Anggaran 2012 Pipa J. Resak Blok B sebesar Rp. 911.500.000,-
Tahun Anggaran 2012 Pipa Bukit Harapan sebesar Rp. 925.000.000,- b. Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur:
Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 4.274.527.000,-
c. Kabupaten Kutai Barat :
6. Kampung S a k a q Lot ok K ecamatan M a n o r B u l a n t kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 7 . 9 1 9 . 8 1 0 . 0 0 0 ,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2011 IPA sebesar Rp. 6.479.810.000,- b. Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur:
Tahun Anggaran 2011 Pipa sebesar Rp. 1.440.000.000,-
a.Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2012 Pembebasan sebesar Rp. 50.000.000,-
7. Kampung M ua ra Ja wa q K ecamatan M a n o r B u l a n t kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 8 . 5 6 7 . 1 0 1 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2013 IPA sebesar Rp.4.455.076.000,-
Tahun Anggaran 2013 Pipa sebesar Rp.1.924.000.000,-
Tahun Anggaran 2016 Pipa sebesar Rp.2.138.025.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2011 Pembebasan sebesar Rp. 50.000.000,-
8. Kampung M ua ra Ja wa q K ecamatan M a n o r B u l a n t kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 2 3 . 5 6 2 . 2 5 7 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2013 IPA sebesar Rp.4.455.076.000,-
Tahun Anggaran 2013 Pipa sebesar Rp.1.924.000.000,-
Tahun Anggaran 2016 Pipa sebesar Rp.2.138.025.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2011 Pembebasan sebesar Rp. 50.000.000,-
9. Kecamatan M ua ra La wa kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 1 1 . 7 7 0 . 2 0 0 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2013 IPA sebesar Rp.4.370.200.000,-
Tahun Anggaran 2013 Pipa sebesar Rp.1.950.000.000,-
Tahun Anggaran 2014 Pipa sebesar Rp. 950.000.000,-
Tahun Anggaran 2015 Pipa sebesar Rp. 400.000.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2013 Pembebasan sebesar Rp. 50.000.000,-
10. Kecamatan Siluq Ngurai kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 7 . 1 6 3 . 2 5 5 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2014 IPA sebesar Rp.5.670.000.000,-
Tahun Anggaran 2014 Pipa sebesar Rp.1.418.255.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
11. Kampung Besig Kecamatan Damai kapasitas 10 lt/dt dan jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 7 . 1 6 3 . 2 5 5 .000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2014 IPA sebesar Rp.5.672.137.000,-
Tahun Anggaran 2014 Pipa sebesar Rp.1.401.726.000,-
b. Kabupaten Kutai Barat :
Tahun Anggaran 2014 Pembebasan sebesar Rp. 75.000.000,-
10. Kecamatan Muara jaringan perpipaan dengan total biaya Rp. 2.127.412.000,- dengan perincian biaya sebagai berikut :
a. Pemerintah Pusat :
Tahun Anggaran 2011 Pipa sebesar Rp.2.127.412.000,-
6.2.3.2.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan
Keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Barat dibentuk atas dasar sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor : 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 122 Tahun 2015 tentang Sistim Penyediaan Air Minum
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kenerja Perusahaan Daerah Air Minum;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM
5. Perda Kabupaten Kutai Barat Nomor : 4 Tahun 2012 tentang Perubahan Perda Kabupaten Kutai Barat Nomor : 38 Tahun 1995 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum; 6. Perda Kabupaten Kutai Barat Nomor : 14 Tahun 2012 tentang Pelayanan Air Minum PDAM
Kabupaten Kutai Barat;
7. Perda Kabupaten Kutai Barat Nomor : 8 Tahun 2014 tentang Penetapan Tarif Air Minum Pemulihan Biaya Pada PDAM Kabupaten Kutai Barat.
6.2.3.3 Rangkuman Kondisi Penyediaan Air Bersih
Dari hasil data yang ada gambaran umum sistim pelayanan air bersih di Kabupaten Kutai Barat berkaitan pengelola, tingkat pelayanan, sumber air baku, kapasitas sub sistem, jumlah sambungan, jam operasi sub. sistem, kehilangan air, jam operasi pelayanan, restribusi dan tekanan pada jaringan distribusi dapat disajikan dalam tabel 4.6.9. berikut di bawah ini.
Tabel 6.14 Operasional tahun buku 2015 PDAM Kutai Barat
No Uraian Satuan Sistem Perpipaan
1. Pengelola - PDAM
2. Tingkat Cakupan Pelayanan % 34 %
3. Sumber Air Baku - Air Permukaan
4. Kapasitas Terpasang l/dt 343 l/dt
5. Kapasitas Produksi Terpasang M³ 10.816.848 M³
6. Kapasitas Produksi Riil M³ 9.981.144 M³
7. Kapasitas Mengganggur M³ 5.000.746 M³ 8. Kapasitas Mengganggur M³ 5.000.746 M³ 9. Kapasitas Produksi M³ 4.980.398 M³ 10. Distribusi M³ 4.614.999 M³ 11. Terjual M³ 2.612.601 M³ 12 ..
Jumlah Sambungan Unit SR = 9.565
HU= 6 13
.
Jam Operasi Sub Sistem Produksi Jam/hari 24 jam
14 .
Kehilangan Air M³ 2.012.601 M³
15. Jam Operasi Pelayanan Jam/hari 12 Jam
16. Tarif rata-rata Rp/m3 Rp.5.383,-
6.3 Permasalahan Yang Dihadapi
6.3.1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana (PS) Air Minum
Sasaran RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2011-2016 terkait penyediaan air bersih adalah meningkatkan kualitas prasarana dan sarana perumahan dan permukiman sehingga pelayanan air bersih mencapai 75% atau dari 137 kampung yang belum mendapatkan air bersih pada tahun 2005 setidaknya pada akhir tahun 2011 ada sekitar 35 kampung saja yang kira – kira belum mendapatkan air bersih.
6.3.2 Rumusan Masalah
Penurunan kapasitas penyediaan air dari sumber-sumber air yang digunakan tersebut tentunya merupakan permasalahan dalam pelayanan kebutuhan air bersih masyarakat di Kabupaten Kutai Barat dan sekitarnya, dan juga merupakan tantangan yang dihadapi dalam usahanya untuk meningkatkan cakupan pelayanannya. Rumusan masalah adalah sebagai berikut ini :
• Sistem pelayanan belum efisien
• Kapasitas produksi terbatas
• Jaringan pipa terbatas untuk pengembangan
• Cakupan pelayanan rendah
• Kontinyuitas pelayanan belum maksimal
• Sumber air terbatas
Tabel 6.15 Sasaran Penyediaan Pengelolaan dan Rumusan Masalah Air Minum Kab. Kutai Barat
No Kawasan Uraian Kondisi Sistem yang ada Sasaran Persoalan 1 Kota Sendawar (Melak, Barong Tongkok dan Sekolaq Darat) Pelayanan Air Bersih Ibu Kota
Sendawar Kabupaten Kutai Barat Cakupan pelayanan baru 44,32 % dari jumlah 53.598 jiwa 70,63 % pada tahun 2022
Masih kurang jaringan pipa distribusi dan pipa
pelayanan 2 IKK 15 diluar wilayah kota kabupaten Kutai Barat Pelayanan Air Bersih Ibu Kota
Kecamatan Cakupan pelayanan baru 12,47 % dari jumlah 116.288 jiwa 60 % pada tahun 2022
Masih kurang IPA bagi IKK belum ada sistim dan kurang jaringan pipa distribusi dan pipa pelayanan IKK memiliki sistim
6.4 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi 6.4.1 Analisis Kebutuhan Prasarana Air Minum
Analisis kebutuhan prasarana air minum digunakan untuk memprediksi kebutuhan air minum lima tahun ke depan serta untuk mengetahui gap analisis antara kebutuhan dan ketersediaan pelayanaaan. Gap analisis di bawah ini meng-asumsi-kan pertumbuhan penduduk 0,90%, dengan debit ketersediaan adalah debit produksi PDAM sebesar 285 lt/det. Dari gap analisis berikut terlihat bahwa kebutuhan air minum yang meningkat tiap tahun hingga tahun 2020 masih bisa dipenuhi oleh ketersediaan air minum dari PDAM meskipun tiap tahun kapasitas ketersediaan menurun. Namun demikian hal tersebut perlu diantisipasi agar kapasitas ketersediaan tetap terjaga maka ditahun 2017 s/d 2022 harus nambah IPA baru kapasitas 70,63 l/dt untuk mengatasi backlog pemenuhan kebutuhan yang terjadi setelah tahun 2022.
Tabel 6.16 Hasil Perhitungan Proyeksi Penyediaan Air Minum Kabupaten Kutai Barat Tahun 2017 s/d 2022
No Uraian Satuan 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah penduduk jiwa 169.215 170.738 172.275 173.825 175.390 176.968
2 Tingkat pelayanan % 55,00 60,00 70,00 80,00 85,00 90,00
3 Penduduk yang terlayani jiwa 93.451 102.517 120.592 138.678 148.773 160.878
4 Kebutuhan air domestic
a. Sambungan rumah (SR) 8.250,00 9.150,00 11.150,00 12.817,00 13.815,00 14.415,00
1.Tingkat pelayanan % 55,00 60,00 70,00 80,00 85,00 95,00
2.Penduduk yang terlayani jiwa 49.500 54.900 66.900 76..902 82.890 86.490
3.Pemakaian air lt/org/hr 130,00 130,00 130,00 130,00 130,00 130,00
4.Kebutuhan air lt/det 124,76 125,88 127,01 128,16 129,31 130,47
b. Hidran umum (HU)
1.Tingkat pelayanan % 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00
2.Penduduk yang terlayani jiwa 35.535 35.855 36.178 36.503 36.832 37.163
3.Pemakaian air lt/org/hr 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00
4.Kebutuhan air lt/det 12,34 12,45 12,56 12,67 12,79 12,90
5 Total kebutuhan air kota Sendawar
= lt/det 137,10 138,33 139,57 140,83 142,10 143,38
(SR+HU)
6 Kebutuhan air non domestik (ND)
a. % dari kebutuhan domestic % 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00
b. Jumlah kebutuhan lt/det 20,56 20,75 20,94 21,12 21,31 21,51
7 Total kebutuhan air (D+ND) lt/det 157,66 159,08 160,51 161,96 163,41 164,88
6.4.2 Analisis Kondisi Pelayanan
Secara umum permasalahan yang ada di PDAM di Kabupaten Kutai Barat yang senantiasa mengalami kerugian adalah karena tingginya biaya operasional tidak sebanding dengan pendapatannya. Adapun permasalahan tersebut antara lain :
Biaya Operasional Tinggi
Sistim pelayanan yang terpisah antara satu dan lainnya
Terbatasnya sumber air baku saat ini sulit dilakukan
Pengembangan jaringan
Angka Kebocoran yang Tinggi
Sistim produksi dengan sumur dalam , biaya PLN yang tinggi
Tinggi 2 X pemompaan
Tarif yang masih rendah
Daftar Tunggu pelanggan yang belum bisa ditangani
Perkembangan permukiman yang tumbuh pesat di Kabupaten Kutai Barat menuntut kebutuhan air bersih semakin bertambah, dengan demikian keberadaan PDAM sangat diharapkan oleh masyarakat. Namun karena berbagai kendala dan permasalahan maka perusahaan belum dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
6.4.3 Analisis Kebutuhan Program
Program dan kebijakan yang dilakukan saat ini adalah baru sebatas untuk mempertahankan hidup atau kelangsungan operasional perusahaan dengan mengesampingkan tingkat keuntungan atau profit lebih dulu.
Strategi dan Program untuk tetap bisa melakukan kegiatan operasional adalah :
Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya operasional dengan mengoptimalkan dan memanfaatkan segala potensi yang ada
Mencari bantuan dana kepada Pemerintah baik melalui APBD Provinsi atau APBD Kabupaten serta kebijakan untuk sarana perkuatan sistem
6.4.4 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut ini.
1. Menyempurnakan dan menambah utilitas instalasi produksi dan jaringan untuk dapat dioptimalkan meningkatkan kualitas air bersih dan untuk mengembangkan pelayanan
2. Memperbaiki sistem distribusi dari sistem distribusi pemompaan menuju gravitasi sehingga biaya operasional bisa ditekan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan baik dalam hal pelayanan air bersih maupun pelayanan pengaduan dan pembayaran rekening
4. Menyesuaikan tarif dasar air sehingga bisa menutupi biaya operasional untuk kelangsungan dan peningkatan operasional pelayanan
6.5 Sistem Prasarana yang Diusulkan 6.5.1 Usulan dan Prioritas Program
Rencana kerja dari program Air Minum adalah :
1. Penyediaan sarana dan prasarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
Membangun sarana air bersih
Peningkatan fasilitas sarana air bersih
Fasilitasi pembentukan tim pengelola sarana air bersih tingkat kampung Pelatihan Pengelola Sarana Air Bersih
Pengembangan sistim distribusi air minum di 18 kecamatan Rehabilitasi sarana & prasarana air minum di 3 kecamatan Bantuan teknis dalam pengelolaan sumber air bersih Pembenahan Perusda PDAM
Penyertaan Modal Pemerintah kabupaten dalam pengelolaan PDAM 2. Pelatihan Pengelola Sarana Air Bersih
3. Pengembangan teknologi pengelolaan air minum di 18 kecamatan ( WTP ) 4. Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum
5. Pelatihan pengelola sarana air bersih 6. Pengembangan sistem distribusi air minum;
7. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum 8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan : pengembangan kinerja pengelolaan air minum.
6.5.2 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum
Rincian usulan dan prioritas kegiatan/proyek investasi jangka menengah untuk e n a m tahun ke depan (2017-2022) berikut rencana pembiayaan disajikan dalam lampiran Memorandum.