• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

G. Rencana Kegiatan

Peranan Perum Pegadaian turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Kredit yang diberikan relatif kecil, sehingga masyarakat tidak merasa keberatan untuk mengembalikan pinjaman tersebut apabila tiba hari jatuh tempo, dan ini merupakan bukti sosial bahwa PT. Pegadaian(Persero) CP. Mandala sebagai lembaga kredit yang dapat membantu kebutuhan masyarakat. Saat ini PT.

Pegadaian (Persero) terus melakukan perkembangan dan inovasi terhadap produk-produk serta melakukan perkembangan teknologi agar semua nasabah dapat merasakan kemudahan-kemudahan yang ada di pegadaian. Tahun 2015 Pegadaian telah meluncurkan produk unggulan yang diberi nama Ar-Rum Haji. Untuk rencana kedepannya PT.Pegadaian (Persero) akan membuka kesempatan untuk calon nasabah yang akan berangkat umroh dengan meluncurkan produk untuk berangkat umroh nantinya.

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis menurut Nawawi (2005:148) adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Menurut David (2009:6) Manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.

Perumusan Strategi menurut David (2009) mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

Strategi juga didefinisikan dengan dua perspektif yang berbeda, yaitu perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan dan perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan. Untuk perspektif yang pertama dapat didefinisikan bahwa strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikanmisinya. Makna yang terkandung dari strategi ini

perspektif yang kedua dapat didefinisikan bahwa startegi adalah pola tanggapan atau respon organisasi terhadap llingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara jelas (Tjiptono, 2008).

Oleh karena itu, dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian pun organisasi dapat mencapai tujuannya dengan menerapkan manajemen strategis.

Sekalipun, manajer puncak adalah yang paling berperan dalam manajemen strategi, akan tetapi manajer puncak tidak dapat melepaskan diri dari tingkatan manajer lainnya, baik manajer menengah maupun bagian operasional. Semua harus berpartisipasi dalam menyusun dan menjalankan keputusan yang telah diambil termasuk mengontrolnya.

B. Lingkungan Internal

Kotler (2009) mengungkapkan bahwa Faktor internal gambaran kondisi suatu perusahaan yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal. Sedangkan kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan dengan melihat peluang dan faktor eksternalnya.

Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam organisasi usaha seperti pemasaran, keuangan, produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem informasi manajemen.

1. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2009) merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

berkembang dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran berbeda dengan penjualan, transaksi atau pedagang. Proses pemasaran berbeda sudah dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi. Segmentasi, target dan posisi pasar serta bauran pemasaran akan dibahas dalam pemasaran.

Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala akan dibahas melalui STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran.

a. STP ( Segmentation, Targeting, Positioning) 1. Segmentasi

a. Segementasi berdasarkan demografis

Profil demografis nasabah PT. Pegadaian (Persero) CP.Mandala dilihat dari dua profil yaitu profesi dan penggunaan kredit. Profesi terdiri dari karyawan, pedagang, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dari segi penggunaan kredit, pinjaman tersebut digunakan untuk keperluan usaha/modal kerja, konsumsi, biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya hajatan, dan lain-lain.

b. Segmentasi berdasarkan Perilaku

Nasabah PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala memilih menggadai barang yang dimiliki daripada menjualnya karena barang tersebut mempunyai nilai investasi dan sewaktu-sewaktu dapat menggunakan serta memilikinya kembali.

c. Segmentasi berdasarkan geografis

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala berada pada kawasan padat penduduk. Lokasi penetapan unit pelayanan cabang berada di wilayah yang berdekatan dengan keramaian seperti pasar dan komplek perumahan.

d. Segmentasi berdasarkan psikografis

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala meluncurkan dua jenis produk yaitu produk gadai dan non gadai. Produk gadai terdiri dari KCA, KREASI, dan KRASIDA ditujukan bagi nasabah yang mengajukan pinjaman untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif. Produk non gadai terdiri dari Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Mulia ditujukan bagi nasabah yang mempunyai kepentingan untuk menggunakan produk sesuai dengan tujuan penggunannya.

2. Target Pasar

Target pasar PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala berasal dari pasar bawaan, yaitu orang-orang yang ada di sekeliling nasabah atau orang terdekat dengan nasabah tersebut, sehingga golongan nasabah tersebut lebih mudah untuk di dekati karena telah saling mengenal dan mempunyai ikatan emosional yang kuat, dan dari ikatan emosional tersebut melahirkan kepercayaan. Ada juga target pasar yang berasal dari pasar luas, yaitu para calon nasabah yang betul-betul baru mengenal Pegadaian, nasabah golongan ini di dapatkan dari komunitas, instansi, data demografi, dan lain-lain.

3. Posisi Pasar (Positioning)

Hasil akhir dari penentuan posisi adalah keberhasilan penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus pada pasar, suatu pernyataan sederhana yang jelas mengapa

pasar sasaran harus membeli produk tersebut. Sesuai dengan slogan PT.

Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala memposisikan diri untuk selalu memberi kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi dalam melayani, memberikan kemudahan dalam proses administrasi, dan standar barang yang mengikuti harga pasaran.

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Informasi yang diperoleh perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembeliannya dapat digunakan untuk melengkapi penyusutan strategi pemasaran. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah melalui bauran pemasaran (Marketing mix) yang terdiri dari empat unsur yang terkenal sebagai 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion . Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2009). Akan tetapi untuk usaha jasa terdapat tiga unsur tambahan yaitu People (Orang), Proses dan Layanan Pelanggan.

1. Harga

Definisi Harga menurut Kotler (2009: 439) adalah sejumlah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Harga

suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Tabel 1.2

Tarif dan Jangka waktu peminjaman

Sumber : pegadaian.corporate.university2017

Adapun maksud dari tabel diatas ialah pada produk KCA (Kredit Cepat dan Aman) dalam proses transaksi, nasabah dikenakan tarif administrasi yang telah ditetapkan. Besarnya administrasi yang dibayarkan oleh nasabah tergantung dari besarnya uang pinjaman yang ditetapkan oleh pihak pegadaian kepada nasabah tersebut. Administrasi dibayarkan oleh nasabah pada saat nasabah melakukan transaksi gadai dan pada saat nasabah melakukan proses perpanjangan.

Golongan Distribusi uang pinjaman

Contoh :

Nasabah diberikan uang pinjaman, sebesar Rp.1.000.000 pada saat nasabah menerima uang pinjaman tersebut nasabah membayarkan uang administrasi sebesar Rp.10.000, (sesuai tabel diatas). Dan administrasi kembali akan dibayarkan nasabah pada saat nasabah melakukan proses perpanjangan gadai.

2. Promosi (promotion)

Berbagai cara telah dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) CP.

Mandala untuk mempromosikan produk-produknya, diantaranya dengan cara:

a. Reffeal, yaitu satu orang mengajak seorang lainnya. Hal ini telah dilakukan dengan meminta nomor telepon kenalan, saudara atau teman dari salah satu nasabah yang kemudian dihubungi oleh pihak Pegadaian untuk menjelaskan produk-produk unggulan yang dimiliki.

b. Spanduk, dengan menuliskan penawaran-penawaran yang persuasif dengan huruf yang menonjol serta menampilkan nomor telepon yang dihubungi, spanduk tersebut dipasang pada lokasi yang strategis, seperti diletakkan dihalaman kantor dekat pintu masuk, pada pertigaan jalan, atau pada jalan yang biasanya macet.

c. Brosur, merupakan media yang sangat efektif sebagai alat bantu penjualan, serta efektif mengubah calon konsumen menjadi konsumen, dengan memberikan headline yang menarik dan memberikan keuntungan bagi pembacanya, sehingga brosur tersebut tidak mudah di buang.

d. Papan penunjuk arah, dijadikan sebagai penunjuk arah dimana Unit Pelayanan Cabang atau Cabang Induk berada, yang dipasang dilokasi

pertigaan atau perempatan jalan, serta pada lokasi jalan yang sering macet lalu lintasnya.

3. Orang (People)

Seluruh karyawan PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala dan nasabah terlibat dalam produk-produkyang tersedia pada PT. Pegadaian (Persero) CP.

Mandala. Karyawan senantiasaharus selalu memberikan service excellent agar bisa meningkatkan loyalitas nasabah kepada PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala. Selain itu manajemen perusahaan harus selalu mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Proses (Process)

Sebelum menjadi nasabah PT. Pegadaian (Persero) Cp. Mandala, nasabah harus memenuhi ketentuan umum untuk melakukan transaksi gadai ataupun produk-produk lainnya, yaitu :

a. Perorangan yang memiliki identitas diri dan melampirkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku

b. Mengisi formulir aplikasi untuk masing-masing produk yang akan di ambil c. Membawa barang jaminan berupa barang bergerak bagi nasabah yang

akan melakukan proses gadai.

5. Layanan Pelanggan ( Customer Service)

Tugas dari seorang Customer Service adalah memberikan pelayanan kepada nasabah. Untuk Pegadaian sendiri jabatan seorang penaksir dan kasir mempunyai tugas ganda sebagai Customer Service. Para petugas tersebut di tempatkan dibagian depan dan selalu tersedia brosur-brosur produk-produk Pegadaian di meja etalase. Standar pelayanan untuk kasir dan penaksir pun

sangat diperhatikan karena langsung berhubungan dengan nasabah, sehingga penampilan, kebersihan, dan keramahan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Selain itu, ruang tunggu nasabah atau tempat duduk antrian harus nyaman dan dijaga kebersihannya sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.

2. Keuangan

Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai indikator tunggal terbaik dalam melihat posisi bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi investor.

Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat penting agar dapat merumuskan strategi secara efektif (David,2009).

Modal usaha yang dimiliki PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala berasal dari Kantor Wilayah 1 Medan, apabila ada kekurangan atau kelebihan modal usaha maka pihak PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala harus meminta dan menyetorkan kekurangan dan kelebihan modal tersebut kepada Divisi Keuangan kantor wilayah 1 Medan. Sama halnya dengan Unit-unit Pelayanan Cabang dalam pengelolaan modal usahanya dilakukan berdasarkan permintaan dan penyetoran kepada kantor cabang.

3. Produksi/Operasi

Fungsi produksi adalah semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Kegiatan produksi dan operasi perusahaan dapat di lihat dari keteguhan prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas (Umar,2008).

Jam pelayanan PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala mulai beroperasi pada pagi hari tepat pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 15.30 wib untuk hari Senin sampai dengan Jumat, dan untuk hari Sabtu pelayanan dilakukan dimulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 13.00 wib, sedangkan jam kerja karyawan nya berakhir setengah jam setelah tutup pelayanan.

Proses pelayanan yang dilakukan di PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala adalah memberikan pelayanan kepada nasabah yang akan memperpanjang, tambah, cicil atau tebus pinjaman yang langsung di tangani oleh Pendukung Administrasi dan Pembayaran (kasir), dan untuk transaksi gadai baru langsung dilakukan oleh penkasir, dengan proses pencairan kredit baru dilakukan oleh kasir, sedangkan untuk proses yang berhubungan dengan produk-produk usaha lain akan ditangani oleh Petugas Administrasi Usaha Lain (PAUL). Untuk penyimpanan dan pengambilan barang baik berupa emas/perhiasan atau pun barang-barang elektronik lainnya dilakukan oleh penyimpan dan pemegang saham.

Setelah melakukan transaksi nasabah akan mendapatkan Surat Bukti Kredit (SBK) berwana hijau yang dijadikan sebagai bukti perjanjian yang mengikat antara nasabah dan PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala. Sedangkan untuk produk-produk seperti Kreasi, Krasida, dan Mulia diberikan buku berupa tanda bukti sebagai kartu angsurn.

4. Sumber Daya Manusiaa

Jumlah karyawan di PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala adalah 19orang yang terdiri dari Pegawai Tetap dan Pegawai Outsourcing, dengan rata-rata latar

belakang pendidikan D3 dan S1, sedangkan lama berkerja paling lama 4 tahun.

Untuk memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia, PT. Pegadaian (Persero) CP.

Mandala selalu mengikutsertakan para pegawainya untuk mengikuti diklat ataupun refreshing yang bertujuan untuk mengembangkan karir dan menambah ilmu pengetahuan yang mendukung kemajuan karirnya.

5. Sistem Informasi Manajemen

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala menggunakan internet sebagai media untuk pertukaran informasi antara cabang dengan kantor wilayah ataupun antar cabang, mengirimkan laporan kepada kantor wilayah dengan memanfaatkan email, atau SMS blast. Internet juga digunakan untuk mengupdate harga pasaran emas dalam penentuan harga untuk produk MULIA. Namun perkembangan teknologi yang semakin canggih belum sepenuhnya diikuti oleh PT. Pegadaian CP. Mandala. Proses transaksi secara online, atau pembayaran dengan menggunakan kartu debit. Hal ini mempersulit nasabah untuk melakukan transaksi.

C. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis atau bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Salah satu ciri perusahaan yang sukses, selalu

menyesuaikan dengan perubahan kondisi lingkungan eksternalnya, melalui proses transformasi yang terencana

Lingkungan eksternal perusahaan dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro.

1. Lingkungan Mikro a. Pemasok

Penyedia Surat Bukti Kredit (SBK) yang dijadikan sebagai surat perjanjian antara nasabah dengan Pegadaian dikerjakan oleh PT. Trishakti Mustika Graphika sedangkan untuk penyedia jasa tenaga kerja outsourcing untuk posisi tenaga PAP, PAUL, security dan office boy bekerja sama dengan PT. Era Permata Sejahtera serta PT. Citra Insani Garda Sentosa. PT.

Pegadaian (Persero) CP. Mandala tidak bekerja sama langsung dengan perusahaan tersebut, karena pengadaan peralatan dan perlengkapan kerja kantor serta tenaga kerja telah disediakan oleh Kantor Wilayah Medan.

Sedangkan untuk pembelian perlengkapan kantor seperti alat tulis, PT.

Pegadaian (Persero) CP. Mandala biasanya membeli langsung di toko buku terdekat yang berada di sekitar wilayah kantor.

b. Perantara Pemasaran

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala dalam melakukan pemasaran produk-produk menggunakan agen atau biro jasa pemasaran, dan dilakukan sendiri oleh para pegawainya yaitu oleh penaksir, kasir ataupun petugas administrasi usaha lain yang secara langsung menawarkan dan memperkenalkan produk-produknya kepada nasabah. Penaksir atau tenaga

sales force juga berfungsi sebagai agen promosi baik di dalam maupun di luar

kantor.

c. Pelanggan (Nasabah)

Konsumen yang menjadi sasaran dari PT. Pegadaian (Persero) CP.

Mandala adalah masyarakat luas, khususnya penduduk di daerah sekitar Mandala yang sangat membutuhkan pelayanan produk gadai dan non gadai lainnya. Mayoritas nasabah PT. Pegadaian (Persero)CP. Mandala adalah nasabah UMKM, yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang, baik yang mempunyai toko ataupun sekedar berjualan di depan rumah.

d. Pesaing

Berdasarkan keterangan dari Pemimpin PT. Pegadaian (Persero) CP.

Mandala, yang menjadi pesaing utama adalah Bank Syariah Mandiri, karena Bank tersebut sudah menggalakkan produk gadai emas dan cicilan emas.

Tetapi, untuk daerah Sumatera belum terlalu signifikan persaingannya hanya terdapat lembaga-lembaga gadai swasta yang didirikan oleh perorangan sedangkan di Pulau Jawa, Pegadaian dan Bank Syariah Mandiri sudah melakukan persaingan terbuka . Di daerah Bandung sendiri, kantor Bank Syariah Mandiri sudah membuka outlet di depan Pegadaian. Adanya lembaga-lembaga tersebut menjadi ancaman bagi PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala.

2. Lingkungan Makro

a. Lingkungan Demmografis

Karena wilayah mandala merupakan kawasan padat penduduk dan

warung nasi, toko kue, toko pulsa, dan lain-lain. Banyaknya lokasi perdagangan tersebbut merupakan peluang bagi PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala untuk mendapatkan nasabah baru yang selama ini belum mengenal Pegadaian.

b. Lingkungan Ekonomi

Perekonomian adalah kondisi lingkungan eksternal yang bersangkutan dengan persoalan keseimbangan penggunaan sumber daya oleh berbagai pihak untuk menjalankan kegiatan produksi serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen.

Masyarakat mulai membeli emas dan perak sebagai proteksi terhadap inflasi. Kenaikan harga emas menjadi peluang bagi PT. Pegadaian (Persero) dalam meningkatkan jumlah pinjaman yang diberikan kepada nasabah, karena semakin tinggi harga emas maka semakin besar pula jumlah pinjaman yang di berikan kepada nasabah.

c. Lingkungan Teknologi

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dalam hal proses pemberitahuan kepada nasabah yang barang jaminannya telah jatuh tempo melalui fasilitas sms blast, telepon dan surat nasabah. Namun hingga saat ini PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala belum menggunakan transaksi secara online ataupun pembayaran melalui auto debt, karena belum adanya kerjasama dengan pihak bank dan hal ini dapat menjadi ancaman bagi PT. Pegadaian (Persero) Cp. Mandala karena nasabah selalu menginginkan fasilitas pembayaran yang lebih aman tanpa harus membawa uang tunai.

d. Lingkungan Politik/ Hukum

RUU Usaha Pergadaian tidak cuma melegalkan aktivitas gadai bagi swasta, peraturan baru ini juga membuka ruangusaha baru, yakni penitipan barang dan jasa penilai. Dua sektor usaha ini sudah tercantum dalam draf RUU Usaha Pegadaian . Nantinya usaha gadai ini boleh memberikan jasa penilaian terhadap barang yang akan dijaminkan pada kegiatan jasa penitipan barang-barang berharga.

Pemberlakuan undang-undang bisnis gadai oleh pemerintah, PT.

Pegadaian (Persero) ke depan akan memagari diri dengan memperbanyak membuka unit-unit Pelayanan Gadai di seluruh pelosok negeri dimana nasabah bisa melakukan transaksi gadai melalui Unit Pelayanan Cabang terdekat rumah tinggalnya. Upaya ini dilakukan agar nasabah tidak pindah kepada lembaga gadai yang menjadi pesaing PT. Pegadaian (Persero). Hal ini menjadi tantangan utama bagi PT. Pegadaian (Persero), sehingga untuk tetap mempertahankan nasabahnya PT. Pegadaian (Persero) terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

e. Lingkungan Sosial/Budaya

Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan akan pentingnya berinvestasi, terutama investasi dalam bentuk emas. Emas selain memiliki nilai jual yang cukup tinggi juga bisa dijadikan sebagai aksesoris dalam penampilan, dan juga dianggap lebih menguntungkan apabila berinvestasi pada emas/perhiasan dibandingkan menyimpan uangnya pada rekening tabungan, karena harga emas yang cenderung terus meningkat dan mudah

bagi PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala masyarakat membutuhkan dana cepat mereka bisa langsung datang ke Pegadaian untuk menggadaikan emas/perhiasannya tanpa harus menjualnya dan sewaktu bisa menebusnya kembali.

D. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Perumusan strategi pemasaran dimulai dari tahap analisis faktorinternal dan eksternal perusahaan yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perumusan alternatif-alternatif startegi pemasaran menggunakan analisis SWOT. Penyusunan SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini. SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal sehingga menghasilkan alternatif startegi yang sesuai yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Alternatif strategi yang diperoleh yaitu : Strategi S-O (strength-opportunity), strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengambilpeluang yang ada di luar perusahaan. Strategi W-O (weakness-opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi S-T (strength-threath),dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari dan mengatasi ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Strategi W-T (weakness- threath) merupakan strategi bertahan dengan cara mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman.

I. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan hasil analisis internal perusahaan maka diperoleh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian perusahaan diharapkan

dapat memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahannya.

Adapun kekuatan yang dimiliki oleh PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala adalah:

a. Mempunyai outlet yang tersebar

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala mempunyai 7 outlet Unit Pelayanan Cabang yang berdekatan dengan lingkungan penduduk dan pusat-pusat keramaian atau pasar.

b. Sumber daya manusia yang berkualitas

Sumber Daya Manusia telah di latih dan diberikan keahlian mengenai cara-cara untuk menaksir barang yang akan di gunakan sebagai jaminan oleh nasabah.

c. Pelayanan yang cepat dan aman

Proses gadai dengan waktu 15 menit langsung cair merupakan standar dari pelayanan PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala dalam proses transaksi gadai.

d. Tingkat taksiran yang sesuai dengan kadar emas yang digadaikan.

Kadar emas yang diterima di Pegadaian mulai dari kadar 6 Karat sampai dengan 24 Karat. Berbanding lurus dengan Penaksiran atau penilaian kadar emas dengan uang pinjaman yang disalurkan.

Selain adanya kekuatan yang berasal dari faktor internalnya, PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala memiliki kelemahan yang berasal dari lingkungan eksternalnya, diantaranya:

a. Suku bunga produk gadai lebih tinggi

Sewa modal gadai yang ditetapkan oleh PT. Pegadaian (Persero) lebih tinggi dibandingkan dengan bunga gadai yang ditetapkan oleh bank yang memiliki produk gadai sejenis.

b. Kualitas pelayanan yang belum sesuai dengan keinginan nasabah

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala hanya menyediakan dua orang kasir (PAP) sehingga terjadi penumpukan nasabah. Nasabah menginginkan proses pelayanan dilakukan dengan cepat dan aman.

PT. Pegadaian (Persero) CP. Mandala hanya menyediakan dua orang kasir (PAP) sehingga terjadi penumpukan nasabah. Nasabah menginginkan proses pelayanan dilakukan dengan cepat dan aman.

Dokumen terkait