• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara

lain adalah sebagai berikut:

1. peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode, dan alat yang

digunakan dapat ditingkatkan,

2. jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu serta

indeks prestasi lebih baik,

3. melakukan inovasi database mahasiswa, kartu rencana mahasiswa,

kartu hasil studi, jadwal kuliah, jadwal ujian mid semester dan jadwal

4. memperbaiki ruang kuliah mahasiswa dan dosen serta departemen, dan

ruang baca,

5. meningkatkan kompetensi mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa

baru diadakan latihan kepemimpinan mahasiswa untuk kegiatan

perkenalan dengan mahasiswa baru,

6. dosen muda diwajibkan untuk mengikuti program pekerti, applied

approach, workshop, seminar dan lokakarya,

7. mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan

kurikulum dan harus ada rumpun ilmunya,

8. membantu proses kenaikan pangkat dan jabatan dosen,

9. melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus

dirapatkan oleh departemen,

10. memberi dorongan kepada dosen muda untuk melanjutkan program

studi S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri,

11. meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima,

12. meningkatakan kegiatan seminar, lokakarya, kuliah umum yang

diadakan pimpinan fakultas,

13. memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang

berkualitas,

14. dengan adanya kerjasama pihak fakultas dengan instansi luar maka

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem informasi akuntansi merupakan kegiatan untuk melaksanakan

proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga menghasilkan informasi

keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Manajemen fakultas

ekonomi USU sangat bertumpu pada sistem informasi yang dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan. Sistem merupakan elemen yang saling bekerja sama

untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem merupakan sumber daya yang diperlukan

untuk mengubah input menjadi output.

Menurut Romney dan Steinbart (2006; 2) menyebutkan bahwa defenisi sistem sebagai berikut:

“sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama atau bisa dikatakan sebuah sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Hall (2001; 6) menyebutkan defenisi sistem sebagai berikut:

“sistem adalah dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama”. Dari defenisi di atas dapat lebih rinci mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut:

1. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,

2. unsur-unsur merupakan bagian terpadu sari sistem yang bersangkutan,

3. unsur-unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai satu tujuan,

Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang

masing-masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih

besar, tempat meraka berada. Informasi adalah data yang berguna yang di olah

sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan atau bisa dikatakan

bahwa informasi adalah salah satu sumber daya bisnis yang vital yang berguna

dalam pengambilan keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan

kepada para pemakai.

Menurut Bodnar (2000; 1), “informasi adalah data yang berguna yang

diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah mengalami proses pengolahan yang dapat menggambarkan suatu

kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan serta

berguna bagi pihak yang membutuhkannya. Istilah sistem informasi

menganjurkan penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk

menyajikan informasi kepada para pemakai.

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang

menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Menurut Niswonger, Warren,

Reeve, Fess (2005; 10) : “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang

menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”.

Sedangkan menurut Soemarso (2003; 3) menyebutkan bahwa defenisi

akuntansi adalah sebagai berikut:

“ Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat juga didefenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Sehingga dari tiga defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

informasi akuntansi menurut nugroho widjajanto (2001;4) adalah “susunan

berbagai formulir, cacatan, perlatan, termasuk komputer dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2006: 2), “sistem informasi akuntansi itu adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secara manual mupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), “aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi milik perusahaan yang dipergunkan secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan, baik dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang bukan untuk dijual”.

Menurut Kieso (2005:566) menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

“aktiva tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aktiva ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment); atau aktiva tetap (fixed assets)”.

Menurut Mulyadi (2001:591) menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

“aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan”.

Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut

dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets). Aktiva tetap meliputi aktiva

yang tidak dapat disusutkan (non depreciable) terdiri dari tanah/hak atas tanah dan

aktiva yang dapat disusutkan (depreciable), mencakup bangunan, mesin serta

peralatan lainnya ataupun sumber-sumber alam.

Suatu aktiva tetap memiliki ciri-ciri seperti dapat dilihat maupun diraba,

nilainya relatif tinggi, umurnya relatif panjang, lebih dari satu periode akuntansi,

digunakan untuk operasi normal perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual

kembali dalam operasi normal. Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU terdiri

dari tanah, gedung, kenderaan, mesin-mesin, dan peralatan/inventaris yang

digunakan dalam proses operasi kantor yang tidak bertujuan untuk dijual dan

mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari satu tahun.

Transaksi yang mengubah aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu :

a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,

b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang

bersangkutan,

c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari

transaksi perolehan (pembelian, pembangunan dan sumbangan), pengeluaran

modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis

transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi,

penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang

mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi

berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia,

energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan

aktiva tetap.

B. Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti,

Fakultas Ekonomi USU memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan

berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini. 1. Tanah

Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan

perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan

biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang,

parkir, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara (USU) terletak di daerah

Padang Bulan sebelah barat daya kota Medan, hanya tujuh kilometer dari

pusat kota. Kampus ini memiliki luas 116 Ha dengan luas zona akademi

93,4 Ha, merupakan pusat utama kegiatan universitas. Disini terdapat lebih

dari seratus bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2. Pada Fakultas

gedung perkuliahan, kantor, perpustakaan, lapangan parkir, dan lainnya.

Fakultas Ekonomi USU memiliki luas lahan sekitar 34.696 m2 atau sekitar

34 Ha, yang meliputi beberapa kotak pembagian antara lain :

I. Sebahagian Areal parkir : 23,80 m x 40, 20 m = 956,76 m2

II. Lahan Kosong I : 59,90 m x 56,40 m = 3.378,40 m2

III. Lahan Kosong II : 26,40 m x 84,00 m = 2.217,60 m2

IV. Kolam : 48,00 m x 50,00 m = 2.400,00 m2

V. Gedung Perkuliahan :161,00 m x 159,90 m = 25.743,90 m2

Total = 34.696,70 m2

2. Gedung

Gedung merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan perkantoran dan penyimpanan aktiva. Gedung

perkuliahan pada Fakultas Ekonomi USU digunakan untuk ruang kuliah,

laboratorium, perpustakaan, ruang adminstrasi, dan ruang lainnya. Untuk

perkuliahan tersedia 38 kelas dan keperluan adminstrasi digunakan gedung

lantai II. Gedung perkuliahan yang digunakan terdiri dari Gedung Baru

seluas 2.134,1 m2 (Lantai I dan III) dan Gedung Lama dengan Luas

1.542,9 m2. Karena jumlah mahasiswa semakin banyak, sehingga

diperlukan penambahan gedung untuk menunjang kegiatan pembelajaran

yang lebih baik. Komposisi penggunaan ruangan lebih banyak digunakan

untuk kegiatan akademik. Kapasitas ruangan yang tersedia cukup

bervariasi. Kisaran kapasitas ruangan antara 40 sampai 100 orang. Profil

Tabel 3.1

Profil Gedung Fakultas Ekonomi

Sumber : Fakultas Ekonomi USU

Gedung Area (m2) Ruang Kuliah Lab. Perpus-takaan Ruang Dosen Ruang Adm. Ruang Lain Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Gedung Baru 2.111,10 322,00 233,70 265,40 521,50 1481,40 4935,10 Gedung Lama 2.009,70 265,20 00,00 173,90 357,00 918,97 3724,77 Total 4.120,80 587,20 233,70 439,30 878,50 2400,37 8659,87 3. Mesin

Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang

bersangkutan. Mesin-mesin yang ada di Fakultas Ekonomi USU terdiri

dari mesin ketik manual dan listrik (fortable dan standard), mesin

fotokopi, mesin penghancur kertas, mesin potong kertas, dan mesin genset. 4. Kenderaan

Kenderaan yang ada di Fakultas Ekonomi USU yang ada hanya sepeda

motor yang berfungsi sebagai sarana penunjang bagi pegawai dalam

kegiatan mengantar surat keluar ke berbagai instansi pemerintahan dan

non pemerintahan. 5. Peralatan/Inventaris

Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Fakultas Ekonomi

USU yang berupa inventaris kantor , seperti meja, kursi, komputer, lemari,

papan tulis, OHP, Screen, AC, pengeras suara, kipas angin, dan alat-alat

lainnya.

D. Struktur Kode Aktiva Tetap

Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap di berbagai lokasi,

untuk memudahkan identifikasi aktiva tetap, diperlukan kode yang mampu

memberikan informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Diantara informasi penting

yang perlu dicerminkan dalam kode aktiva tetap adalah, golongan aktiva tetap,

jenis aktiva tetap, lokasi portability, tahun perolehan, fungsi yang bertanggung

jawab dalam pemakaian aktiva tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan

menggunakan kode angka kelompok (group code), maka berikut ini disajikan

struktur kode aktiva tetap.

Contoh penggunaan kode aktiva tetap disajikan sebagai berikut :

X XX XX XX XX XX

Golongan aktiva tetap

Jenis aktiva tetap

Tahun perolehan

Fungsi

Lokasi

portability

Aktiva tetap yang terdapat di Fakultas Ekonomi merupakan Barang Milik

Negara (BMN). Klasifikasi dan kodefikasi BMN didasarkan pada ketentuan

Pada Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMAK) Barang Milik Negara

(BMN), barang dapat diklasifikasi ke dalam: golongan, bidang, kelompok, sub

kelompok dan sub-sub kelompok. Jika terdapat Barang Milik Negara (BMN) yang

belum terdaftar pada ketentuan tersebut, agar menggunakan klasifikasi dan kode

barang yang mendekati jenis dan atau fungsinya. Dalam hal ini pada Fakultas

Ekonomi USU telah menggunakan metode di atas dan dapat dilihat pada

pemberian kode sepeda motor seperti di bawah ini,

Sepeda Motor 2.02.01.04.001

Keterangan : 2, alat bergerak.

02, alat angkutan.

01, alat angkutan darat bermotor.

04, sepeda motor.

001, mudah dibawa dengan tangan manusia.

E. Dokumen dalam Sistem informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Formulir dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik rekaman

transaksi perusahaan, formulir pada dasarnya digunakan untuk menetapkan

tanggung jawab kegiatan untuk memulai, mencatat, atau menyelesaikan transaksi,

mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mengirim data

dari satu pihak ke pihak lain, dan merekam transaksi atau meminta dilakukanya

Menurut Mulyadi (2001:600), dokumen yang digunakan dalam sistem

informasi akuntansi aktiva tetap seperti disebutkan di bawah ini:

1. surat permintaan otorisasi investasi (expenditures authorization

request atau authorization for expenditures),

2. surat permintaan reparasi (authorization for reparation),

3. surat permintaan transfer aktiva tetap,

4. surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap,

5. surat perintah kerja (work order),

6. surat order pembelian,

7. laporan penerimaan barang,

8. faktur dari pemasok,

9. bukti kas keluar,

10. bukti memorial.

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah

harga pokok aktiva tetap dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan

pada Fakultas Ekonomi USU adalah surat permintaan otorisasi investasi, surat

permintaan reparasi, surat perintah kerja (work order), surat order pembelian,

laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, bukti kas keluar, dan bukti

memorial. Pedoman dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah

diatur sesuai dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2003 dan Peraturan

Pemerintah No. 95 Tahun 1995. Surat permintaan otorisasi investasi

(expenditures authorization request). Karena investasi dalam aktiva tetap

biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana

dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aktiva tetap

dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi

dalam dalam aktiva tetap dimulai dengan diajukannya usulan investasi kepada

Pembantu Dekan II. Melalui bagian perlengkapan, usulan investasi diteliti

kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran

investasi (capital budget) untuk disetujui / diotorisasi oleh Dekan dan Pembantu

Dekan II. Untuk melaksanakan investasi yang tercantum dalam anggaran investasi

diperlukan dokumen untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh Dekan dan

Pembantu Dekan II. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi.

Surat permintaan reparasi (authorization for repair), berfungsi sebagai

perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. Surat

perintah kerja (work order), yaitu dokumen yang memiliki dua fungsi yaitu

sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan

sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.

Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang

dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya. Surat order

pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat

untuk memesan aktiva kepada pemasok. Laporan penerimaan barang, dokumen

ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan

kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari

pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli. Bukti kas keluar, merupakan perintah

pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi keuangan setelah dokumen surat

permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang,

dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut. Bukti

depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,

penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

F. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan pada Fakultas Ekonomi USU untuk

mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi

depresiasi aktiva tetap adalah :

1. kartu aktiva tetap,

2. jurnal umum,

3. register bukti kas keluar.

Kartu Aktiva Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku

pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data

yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu. Jurnal Umum, digunakan untuk

mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah dibangun, biaya-biaya

untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva

tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register Buku Kas Keluar, digunakan untuk

mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa

pengeluaran kas. Organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam bentuk

dokumen sumber, jurnal, dan buku besar, catatan ini menjadi jejak audit untuk

informasi- informasi penting yang digunakan untuk menelusuri transaksi dari saat

G. Fungsi yang Terkait dalam Sistem informasi Akuntansi Aktiva Tetap Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva

tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU seperti

disebutkan di bawah ini.

1. fungsi pemakai,

2. pembantu dekan II,

3. dekan,

4. fungsi pembelian,

5. fungsi penerimaaan,

6. fungsi aktiva tetap,

7. fungsi keuangan.

Fungsi pemakai, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam

aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk

merealisasikan perolehan aktiva tetap. Pembantu Dekan II, berfungsi memberikan

persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang

diajukan oleh unit organisasi yang ada di bawah wewenangnya. Dekan,

memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap yang dicantumkan

dalam surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.

Fungsi pembelian, memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian

pengadaan aktiva tetap. Fungsi ini berada di tangan bagian pembelian. Fungsi

penerimaan, melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang diterima dari

Fungsi aktiva tetap, bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap pada

Fakultas Ekonomi USU. Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan,

pemindahan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap. Fungsi keuangan,

bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar dan

bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku

pembantu aktiva tetap. Disamping itu fungsi ini juga bertanggung jawab atas

penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap (register bukti kas

keluar dan jurnal umum).

H. Jaringan Subsistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Jaringan subsistem yang membentuk sistem informasi akuntansi aktiva

tetap pada Fakultas Ekonomi USU adalah :

1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap

Sistem Pembelian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk melaksanakan

pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.

Karena harga pokok aktiva tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum

dalam faktur dari pemasok dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan

aktiva tetap sampai dengan dalam keadaan siap untuk dipakai, maka dokumen

sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar (yang dilampiri

dengan surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan

penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan buku memorial (yang dilampiri

Ketentuan penilaian aktiva tetap pada saat perolehan berdasarkan Standar

Akuntansi Pemerintahan No. 22 bahwa aktiva tetap dinilai dengan biaya

perolehan, apabila penilaian aktiva tetap dengan menggunakan biaya perolehan

tidak memungkinkan maka nilai aktiva tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan. Aktiva tetap dalam penyelesaiannya disajikan sebagai bagian dari

aktiva tetap sebesar harga perolehan. Dengan demikian pencatatan perolehan

aktiva tetap, dimana nilai aktiva tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga beli

ditambah dengan biaya – biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap

digunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya ongkos angkut, biaya

pemasangan, dan biaya percobaan.

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti

pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi

USU diperoleh dengan cara pembelian tunai, dan donasi atau sumbangan.

Fakultas Ekonomi USU setiap enam bulan sekali per tahun mengajukan usulan ke

pihak Biro Rektor di bagian perlengkapan untuk penambahan aktiva dan membuat

laporan adanya kerusakan aktiva.

Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatatdalam register buku kas

keluar dengan jurnal sebagai berikut :

Aktiva Tetap xxx

Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat

dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap xxx

Modal Sumbangan xxx

2. Sistem Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 disebutkan bahwa

metode penyusutan yang digunakan untuk aktiva tetap ditelaah ulang secara

periodik dan jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola pemanfaatan

ekonomi yang diharapkan dari aktiva tersebut, metode penyusutan harus diubah

untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan

harus diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi dan dilaporkan

pada laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Kesalahan mendasar dan

perubahan kebijakan akuntansi dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan

masa yang akan datang harus disesuaikan. Metode yang digunakan untuk suatu

aktiva dipilih berdasarkan pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian dan

secara konsisten digunakan dari periode ke periode kecuali terdapat perubahan

dalam pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian aktiva tersebut.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 7, aktiva tetap

disusutkan dengan beberapa metode yaitu metode garis lurus (straight line

method); atau metode saldo menurun ganda (double declining method); atau metode unit produksi (unit of production method). Pemilihan metode penyusutan

Menurut Warren, Reef dan Fees (2005:509), faktor-faktor yang

mempengaruhi biaya penyusutan yaitu:

1. harga perolehan (acquisition cost) adalah faktor yang paling

berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan,

2. nilai residu (residual atau salvage value) merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual

Dokumen terkait