• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

B. Rencana Kerja

D. Pengukuran Kinerja

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

BAB IV : PENUTUP

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis yang merupakan dokumen perencanaan suatu unit organisasi yang penyusunannya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari unit organisasi tersebut dan berjangka waktu 5 (lima ) tahun.

1. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan akuntabilitas. Tanpa adanya Renstra, mekanisme dan pelaksanaan akuntabilitas akan sulit untuk dilakukan oleh organisasi.

2. Dokumen yang digunakan untuk memberikan arah dan tujuan organisasi melangkah lebih maju di masa depan seiring dengan perkembangan dinamis yang ada. Dengan adanya Renstra, tentunya stakeholders dapat menilai apakah organisasi telah menuju kepada arah yang diinginkan ataukah telah mencapai apa yang diharapkan. 3. Merupakan dokumen perencanaan yang menggambarkan arah dan pengembangan

unit kerja dan program pelayanan publik yang bersifat strategis dalam jangkauan perubahan kedepan.

4. Sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

Dengan mengacu dan berpedoman pada RPJMD Tahun 2014-2018 khususnya pada Misi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang (DPPKAD) Tahun 2014 - 2018 disusun dan kemudian ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Nomor 188/1042/415.31/2015 tanggal 23 Juli 2014. Rencana Strategis DPPKAD 2014-2018 adalah merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan program dan kegiatan, menjadikan DPPKAD sebagai instansi yang mempunyai peran strategis dalam pengelolaan pendapatan, anggaran yang efektif dan efisien berbasis kinerja.

Renstra DPPKAD yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antar pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruhjajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi DPPKAD. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan dimulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi dan misi organisasi.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen

stakeholder’s. Visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH YANG ANDAL”.

Penetapan Visi tersebut merupakan perwujudan cita-cita dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah guna penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kabupaten Jombang, agar dapat berjalan dengan lebih dinamis dan tercapai dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun kedepan.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bermaksud meningkatkan kemampuan dan sikap guna memahami paradigma, menyusun strategi dan merumuskan kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dapat mendukung terlaksananya visi Kepala Daerah yaitu Jombang Sejahtera Untuk Semua. Hal ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dalam mengelola Potensi Daerah antara lain sebagai berikut :

a) Pengelolaan pemungutan PAD ;

b) Pengembangan sumber-sumber potensi pendapatan daerah;

c) Realokasi anggaran dan penyusunan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan Perubahan APBD;

d) Pengelolaan bagi hasil pajak dan bukan pajak ; e) Koordinator penggunaan rumah dinas ;

f) Perumusan kebijakan keuangan daerah ;

g) Pengadministrasian dan pengendalian aset-aset daerah ; h) Pengelolaan administrasi keuangan daerah.

2. Pernyataan Misi

Misi adalah landasan Strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang secara bersama-sama akan diusahakan terwujud oleh seluruh komponen organisasi. Atas dasar itu semua, maka sesuai visi, tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang ada maka ditetapkan misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah :

2.1. Membangun dan Mengembangkan DPPKAD menjadi Institusi yang Profesional;

Misi pertama ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk senantiasa memperbaiki kinerja Dinas melali peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai, peningkatan tata tertib dan disiplin pegawai, upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung program kegiatan, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan program kerja, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan standar operasional pelayanan (SOP) guna teruwjudnya institusi yang profesional, kredibel dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.

2.2 Mewujudkan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang Optimal Guna Peningkatan Kapasitas Fiskal Daerah.

Misi kedua ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan Pendapatan Daerah sesuai potensi yang dimiliki dan meningkatkannya secara kontinu dengan cara meningkatkan pendapatan dari sumber-sumber pendapatan yang sudah ada, pengembangan dan penggalian sumber-sumber pendapatan baru, pemenuhan sarana-prasarana penunjang kegiatan pelayanan, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait, serta dengan meningkatakan kepatuhan dan pemahamam wajib pajak/retribusi.

2.3 Mewujudkan Pengelolaan Anggaran yang Efektif, Efisien dan Berbasis Kinerja

Misi tersebut ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan pengelolaan anggaran yang efektif, efisien dan berbasis kinerja dan data serta dalam kerangka pengeluaran jangka menengah, yang berarti : a. Perencanaan anggaran disusun berdasarkan pada potensi dan capaian

target kinerja berupa keluaran dan hasil yang akan dicapai oleh organisasi (Performance Budgeting atau anggaran berbasis kinerja);

b. Penyusunan anggaran belanja kegiatan harus didasarkan pada data capaian hasil tahun sebelumnya dan rencana target penyelesaian ke depan, sehingga suatu kegiatan ada batas waktunya, tidak dilakukan secara terus menerus atau dalam kerangka pengeluaran jangka menengah ;

c. Penyusunan dan pelaksanaan penganggaran harus didasarkan prinsip efisien atas penggunaan sumber daya input tetapi tetap efektif atau tepat sasaran. Sumber daya keuangan harus dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif.

2.4 Mewujudkan Pengelolaan Aset Daerah yang Tertib, Efektif dan Efisien

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan :

a. Sistem perencanaan kebutuhan barang yang efektif dan efisien dalam menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah ;

b. Penatausahaan dan pelaporan barang yang tertib ;

c. Inventarisasi aset yang berkelanjutan guna tersedianya data aset yang valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan ;

d. Optimalisasi pemanfaatan aset guna menunjang program pembangunan dan meningkatkan pendapatan.

2.5 Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Perbendaharaan Daerah.

Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dalam melaksanakan pengelolaan perbendaharaan daerah mulai dari kegiatan menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan, menatausakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga dilaksanakan secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

2.6 Mewujudkan Laporan Keuangan Daerah yang Akuntabel dan Fasilitasi Pembinaan Pengelolaan Keuangan.

Misi tersebut mengandung pengertian bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad mewujudkan pelaporan keuangan daerah yang akuntabel dan fasilitasi pembinaan pengelolaan keuangan agar dapat menyajikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan.

Dengan menyelaraskan Misi dan Tugas Pokok Fungsi di atas maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang berupaya mewujudkan masyarakat di Kabupaten Jombang yang Madani dengan menciptakan Sistem dan Prosedur yang mampu meningkatkan akses masyarakat dalam Pemerintahan terutama dalam bidang Perpajakan yang masih menjadi kewenangan dan tanggung jawab Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam pengelolaannya.

3. Faktor Penentu Keberhasilan

Pengidentifikasian faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan faktor penting dalam perencanaan strategis. Hal ini harus dilalui agar Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Faktor- faktor penentu keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut :

 Didukung oleh SDM yang Profesional

DPPKAD sebagai institusi keuangan daerah mengemban fungsi manajemen di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan sebagai manifestasi dan pelaksanaan manjemen pembangunan. Institusi perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan secara intensif dan menyeluruh serta senantiasa melakukan kajian dan analisis dalam rangka mengevaluasi hasil perencanaan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini lembaga perencana tidak hanya bertindak sebagai ”penampung” berbagai usulan rencana dari SKPD lainnya, tetapi harus mampu bertindak tegas

sebagai ”motor penggerak” yang dapat mengakomodasi, menganalisis, dan menjabarkan permasalahan pembangunan. Disini Sumber Daya Aparatur yang profesional memiliki posisi yang penting dalam mewujudkan sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Jombang yang berkualitas, transparan. berkeadilan dan berkelanjutan.

 Berbasis kondisi lokal

Pendapatan Asli Daerah didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar pemungutan pajak, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang merupakan sumber penerimaan daerah, akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehingga secara efektif dan efisien da[pat meuwjudkan visi daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

 Mendukung Kebijakan Desentralisasi Fiskal

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah harus tetap pada kerangkan dan arah desentralisasi fiskal yang merupakan instrumen bagi Pemerintah Pusat dan Daerah guna mendukung dan menjaga netralitas fiskal secara Nasional.

 Akomodatif terhadap dinamika global

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act

locally). Hal ini dimaksudkan bahwa pendapatan dan pengelolaan aset daerah

dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan kapasitas keuangan daerah menghadapi arus globalisasi.

Sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Jombang maka keberadaan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah sebagai inovator dalam mengembangkan potensi penerimaan, selain melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat di Bidang Pendapatan Daerah. Sebagai upaya yang dilakukan untuk menyediakan pembiayaan yang berasal dari sumber-sumber Keuangan Asli Daerah tersebut adalah dengan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan Pajak Daerah serta menciptakan keleluasaan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber Keuangan Daerah yang

sah dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien, dengan mengoptimalkan kemampuan keuangan dan aset yang dimiliki dengan tujuan:

a) Terwujudnya anggaran yang efektif dan efisien,

b) Terwujudnya basis data keuangan daerah yang realibel, c) Terciptanya standar belanja yang tepat dan dinamis, d) Terwujudnya Penerimaan Daerah yang efektif, e) Berkembangnya potensi daerah yang efektif,

f) Terwujudnya pertanggungjawaban keuangan daerah,

g) Terwujudnya fungsi barang dan aset daerah yang lebih optimal.

4. Tujuan dan Sasaran

Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang sebagai perwujudan dari pendayagunaan lingkungan Strategis yang ada bertujuan :

a) Meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana perkantoran, kualitas kelembagaan, tata laksana dan pelayanan,.

b) Meningkatkan pendapatan daerah c) Meningkatkan kualitas penganggaran d) Meningkatkan manajemen aset daerah.

e) Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang valid dan akurat

f) Menyajikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan.

Dalam mewujudkan tujuan suatu organisasi diperlukan sasaran yang terarah agar komponen dalam suatu organisasi memahami sasaran yang akan dicapai. Dalam mewujudkan suatu tujuan perlu ditetapkan strategi berupa kegiatan dan program. Sasaran yang hendak dicapai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah :

a) Terlaksananya peningkatan kualitas SDM, kelembagaan, tata laksana dan pelayanan.

b) Terlaksananya peningkatan sarana prasarana perkantoran c) Meningkatnya pendapatan asli daerah.

d) Tersusunnya APBD yang berkualitas e) Terwujudnya optimalisasi aset daerah

f) Terlaksananya pengelolaan perbendaharaan daerah yang tertib, efisien, efektif, transparan dan akuntabel

g) Tersusunnya laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami guna pencapaian opini WTP

5. Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah cara-cara dalam mengoperasionalkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi yang baik adalah penjabaran dari tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang obyektif. Dengan kata lain guna mencapai sasaran kondisi lingkungan yang dinamis, perlu diantisipasi dengan strategi (S) sebagai berikut :

1. Mengembangkan potensi kemampuan personil sesuai bidang dan tanggungjawabnya serta penerapan reward dan punishment terhadap prestasi kerja yang terukur

2. Peningkatan pengetahuan aparatur terkait tata cara yang baik dalam menyusun dokumen Renstra, LKIP, dan Laporan Keuangan SKPD.

3. Pemenuhan kebutuhan sarana prasarana sebagai penunjang pelayanan administrasi perkantoran.

4. Peningkatan dan pengembangan sistem manajemen mutu bidang keuangan. 5. Menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerja, data dan dalam rangka

pengeluaran jangka menengah..

6. Peningkatan tertib administrasi dan optimalisasi pengelolaan aset daerah. 7. Peningkatan pemahaman pengelolaan keuangan terhadapa keuangan

daerah.

8. Peningkatan pemahaman institusi pemerintah terhadap Sistem Skuntansi Pemerintahan

9. Peningkatan kemmapuan Pemerintah Desa dalam penatausahaan keuangan desa

Untuk mendukung strategi yang telah ditetapkan tersebut, DPPKAD menyusun kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

1. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan SDM yang handal

2. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah dan sosialisasi peraturan perundang-undangan bagi aparatur

3. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima

4. Pelaksanaan rapat kerja guna peningkatan kinerja aparatur sebagai penunjang pelayanan prima

5. Optimalisasi potensi dan realisasi pendapatan daerah

6. Melakukan evaluasi, pembinaan serta penelitian usulan dan pelaksanaan penganggaran secara terus menerus dengan meningkatkan koordinasi yang efektif dengan SKPD, Tim Anggaran dan DPRD

7. Meuwjudkan pengelolaan aset yang efektif dan efisien serta optimalisasi pemanfaatan asset

8. Peningkatan system pengelolaan keuangan daerah

9. Penererapan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) dalam pengelolaan keuangan daerah

10. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi SKPD untuk meningkatkan pemahaman terhadap Sistem Akuntansi Pemerintahan

11. Bimbingan teknis bagi pengelola keuangan desa tentang Sistem Akuntansi Keuangan Desa (SIMKUDA).

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pengelola pendapatan di Kabupaten Jombang, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menghadapi kondisi lingkungan antara lain :

Kekuatan utama adalah adanya Peraturan Daerah terkait tentang pengelolaan keuangan daerah, diantaranya:

- Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah yang meliputi Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak PPJ, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Reklame, Pajak Parkir, BPHTB.

- Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah

- Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

Dengan peraturan ini telah mendorong Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang baik serta dalam mengelola dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk meningkatkan kinerja tersebut harus didukung oleh faktor kekuatan lain seperti, Kelembagaan dan Struktur memadai sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor Nomor 7

tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang; Tupoksi DPPKAD yang tertuang dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 23 Tahun 2009 yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 25 Tahun 2013; serta adanya Sisdur dan Juknis yang relevan, seperti: - Peraturan Bupati Jombang Nomor 15 A Tahun 2008 tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati nomor 19 tahun 2007 tentang Sistem dan prosedur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah

- Peraturan Bupati Jombang Nomor 42 tahun 2009 tentang tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara;

Peluang utama adanya dan berlakunya UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah dan Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagimana diubah dengan Permendagri nomor 58 tahun 2007. Dengan peluang ini DPPKAD memiliki payung hukum dalam menata dan menyempurnakan sistem pengelolaan keuangan daerah. Disamping itu, terkait dengan penerimaan daerah, maka payung hukum tersebut juga memberikan peluang bagi DPPKAD untuk terus mencari dan menggali sumber-sumber penerimaan yang baru sehingga akan menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah. Oleh karenanya dengan peluang UU 17/2003 dan dan UU 1/2004, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset secara optimal dan bertanggung-jawab.

Sedangkan disisi lain, kelemahan utama ada pada kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur, fasilitas kerja terbatas, kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja, lambatnya pelayanan, serta lemahnya koordinasi internal, sehingga menyebabkan dalam pengelolaan keuangan daerah mengalamai beberapa hambatan, kurang efisien dan efektif, sehingga sering terjadi kesalahan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Sedangkan terkait dengan sisi penerimaan hal ini berpengaruh pada penetapan, pencatatan serta pelaporan yang berakibat sumber-sumber pemasukan yang harus disetor ke Kas Daerah kurang

memuaskan, karena tidak sesuai dengan target yang harus dicapai dan tidak akurasinya data kemampuan dan kekuatan dalam mengoptimalkan potensi yang ada. Terkait dengan beberapa kendala tersebut telah diambil langkah-langkah antisipasi sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tupoksi maupun target capaian kinerja. Disamping itu juga dipersiapkan solusi yang tepat, sehingga terhadap kesalahan tersebut tidak mempengarhui capaian kinerja yang telah ditetapkan.

Tantangan utama, ada pada Rendahnya Kesadaran WP/WR, Tersebarnya Obyek kekayaan daerah, Kurangnya Koordinasi antar instansi, Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keuangan daerah, Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung. Tantangan ini telah memungkinkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang meningkatkan profesionalisme dalam memberikan penyuluhan secara intensif di bidang pajak dan retribusi daerah baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan mengacu pada Visi dan Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam memberikan pelayanan prima dan komitmen yang tinggi tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dalam mengelola pendapatan, keuangan aset atau kekayaan daerah.

Identifikasi lingkungan strategis, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah digambarkan dalam matrik berikut:

ANALISIS LINGKUNGAN

INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI

A L I

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Peraturan Daerah dan ketentuan hukum yang lengkap.

1 Kurangnya kuantitas Sumber daya Aparatur yang berkualitas di Bidang Keuangan Daerah.

2 Kelembagaan dan Struktur memadai

2 Fasilitas Kerja terbatas

3 Tupoksi Ada dan lengkap. 3 Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja.

4 Adanya SISDUR dan Juknis yang relevan dengan kemajuan jaman

5 potensi sumber daya lingkungan yang memadai

5 Lemahnya Pengawasan Internal

A L E

PELUANG ( OPPORTUNITY) TANTANGAN (THREATH)

1 Berlakunya UU No.32/04; 33/04; 34/2000

1 Rendahnya Kesadaran WP dan WR

2 Luasnya Kewenangan yang dimiliki

2 Tersebarnya Obyek kekayaan daerah

3 Bertambahnya potensi di daerah 3 Kurangnya Koordinasi antar instansi 4 Deregulasi Pengelolaan

Keuangan Daerah

4 Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keu. daerah 5 Peningkatan Investasi

Perdagangan Lokal

5 Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung

MATRIK KETERKAITAN

ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

INTERNAL

1 Peraturan Daerah dan aturan yang mendukung lengkap.

1 Kurangnya kuantitas Sumber daya Aparatur yang berkualitas di Bidang Keuangan Daerah.

2 Kelembagaan dan

Struktur memadai

2 Fasilitas Kerja terbatas

3 Tupoksi Ada dan

lengkap.

3 Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja.

EKSTERNAL

4 Adanya SISDUR dan Juknis yang relevan dengan kemajuan jaman

4 Lambatnya Pelayanan

5 potensi sumber daya lingkungan yang memadai 5 Lemahnya Pengawasan Internal PELUANG (OPPORTUNITY) STRENGTH OPPORTUNITY (S-O) WEAKNESS OPPORTUNITY (W-O) 1 Berlakunya UU No.32/04; 33/04; 1 Laksanakan Peraturan Daerah dan Peraturan

1 Tingkatkan Pengetahuan Kemampuan Pegawai Thd

34/2000 lain yang Relevan dengan baik dan benar

Perundang-undangan 2 Luasnya Kewenangan

yang dimiliki

2 Kembangkan potensi dan Intensifkan pelaksanaan tugas.

2 Tingkatkan Sarana & Prasarana Kerja 3 Bertambahnya

potensi di daerah

3 Realisasikan Peningkatan Pendapatan

3 Laksanakan Sistem dan Prosedur dengan baik dan benar

4 Deregulasi Pengelolaan Keuangan Daerah

4 Budayakan Kerja Tim 4 Ciptakan Etos Kerja dan Profesionalisme

5 Peningkatan Investasi Perdagangan Lokal

5 Optimalisasikan Potensi Kekayaan Daerah

5 Ciptakan Sistem Informasi Manajemen yang handal TANTANGAN (THREATH) STRENGTH THREATH (S-T) WEAKNESS THREATH (W-T) 1 Rendahnya Kesadaran WP/WR 1 Sosialisasi Peraturan Daerah dan perundangan lain 1 Tingkatkan Pengetahuan Sumber Daya Aparatur bidang Perpajakan terhadap pengelola Pendapatan & Wajib Pajak

2 Tersebarnya Obyek kekayaan daerah

2 Tambahkan Sarana & Prasarana operasional

2 Tingkatkan Akurasi Data

3 Kurangnya Koordinasi antar instansi 3 Rancang Sistem Informasi Manajemen Perpajakan 3 Kembangkan metode kerja tim 4 Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keuangan daerah 4 Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Publik 4 Maksimalkan Sistem Perencanaan dan Evaluasi 5 Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung

5 Mantapkan Sistem dan prosedur

5 Berikan penghargaan & Sanksi

Dari Analisa pembobotan dan keterkaian dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi, maka disusun Matrik Pembobotan dan Keterkaitan dengan Visi, Misi sebagai berikut:

MATRIK KETERKAITAN VISI, MISI DAN NILAI

KETERKAITAN

SKOR TING KAT

VISI MISI NILAI

S-O

1 Laksanakan Peraturan Daerah dan Peraturan lain yang Relevan dengan baik dan benar

5 3 3 11 IV

2 Kembangkan potensi dan Intensifkan pelaksanaan tugas.

5 4 2 11 IV

Dokumen terkait