• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2015

KABUPATEN JOMBANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas perkenan-Nya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014, sebagai aplikasi dari Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018, walaupun penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas ini pada dasarnya merupakan amanat dari : a. Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

dimana setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II harus memiliki Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang didalamnya berisi program-program utama yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun;

b. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003, tentang Perbaikan pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang yang ditetapkan adalah “TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH YANG ANDAL”. Dijabarkan menjadi 6 (enam) misi, yaitu :

1. Membangun dan mengembangakan DPPKAD menjadi institusi yang profesional; 2. Mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang optimal guna peningkatan

kapasitas fiskal daerah;

3. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang efektif, efisien dan berbasis kinerja; 4. Mewujudkan pengelolaan aset daerah yang tertib, efektif dan efisien

5. Mewujudkan optimalisasi pengelolaan perbendaharaan daerah;

6. Mewujudkan laporan keuangan daerah yang akuntabel dan fasilitasi pembinaan pengelolaan keuangan.

(3)

Sebagai proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya, maka isi yang terkandung di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan kebulatan kesepakatan bersama yang dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama pula oleh seluruh jajaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang. Kami sadar bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas di tahun mendatang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang tahun 2015 ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang diberikan. Semoga Laporan ini bermanfaat khususnya bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dalam upaya mewujudkan Jombang Sejahtera untuk Semua, juga bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Jombang, Februari 2016 KEPALA DINAS PENDAPATAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN JOMBANG

Drs. EKA SUPRASETYO A.P., MM.

Pembina Tingkat I NIP. 19620825 198611 1 001

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sebagaimana telah menjadi komitmen Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang selama tahun 2014 – 2018 ingin mewujudkan visi “TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH YANG ANDAL”. Visi ini dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi, 6 (enam) tujuan dan 8 (delapan) sasaran yang selanjutnya dituangkan ke dalam 12 (dua belas) kebijakan dan 11 (sebelas) program.

Pada tahun 2015, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menetapkan 8 (delapan) sasaran yang ingin diwujudkan / dicapai sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014 – 2018 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu:

a) Terlaksananya peningkatan kualitas SDM, kelembagaan dan tata laksana. b) Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dan

peningkatan pelayanan

c) Meningkatnya pendapatan asli daerah. d) Tersusunnya APBD yang berkualitas.

e) Terwujudnya tata kelola aset yang tertib, efektif dan efisien. f) Tercapainya validasi dan akurasi perbendaharaan daerah.

g) Tersusunnya laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami guna pencapaian opini WTP.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata-rata tingkat capaian kinerja dari 7 sasaran di atas adalah sebesar 100 %. Hasil ini mencerminkan kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selama tahun 2014. Pencapaian Kinerja tersebut dilaksanakan melalui 11 program dan 38 kegiatan yang capaiannya bisa dilihat pada tabel berikut :

(5)

CAPAIAN KINERJA (%)

1 2 4 8

1 Terlaksananya peningkatan kualitas SDM,

kelembagaan dan tata laksana

80 % Kurang berhasil

2 Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dan peningkatan pelayanan 100 % Berhasil 3 Meningkatnya pendapatan asli daerah 133,58% Berhasil

4 Tersusunnya APBD yang berkualitas

100% Berhasil

5 Terwujudnya tata kelola aset yang tertib, efektif dan efisien

19,5% Tidak berhasil

6 Tercapainya validasi dan akurasi perbendaharaan daerah

219,58 % Berhasil

7 Tersusunnya laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami guna pencapaian opini WTP

100% Berhasil

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya waktu dalam pelaksanaan diklat dan bimtek akibat volume pekerjaan yang begitu padat

2. Beberapa catatan khusus terkait pengelolaan keuangan dan aset daerah dari BPK yang belum ditindaklanjuti secara tuntas dan hingga saat laporan ini ditulis, BPK masih melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah sehingga menyebabkan Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah tahun 2014 masih belum dapat diketahui secara pasti.

(6)

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang representatif yang mendukung penyelenggaraan suatu acara yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah

5. Belum optimalnya pengelolaan aset daerah

Strategi pemecahan masalah / langkah-langkah yang telah dilaksanakan : 1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan

pemenuhan SDM yang handal

2. Melakukan pembenahan terhadap dokumen-dokumen yang digunakan sebagai standar belanja barang/jasa

3. Peningkatan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana beserta fasilitas pelayanan lainnya sesuai dengan standar pelayanan secara bertahap

4. Optimalisasi pemberdayaan aset dan yang diarahkan pada Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

C. Mandat dan Peran Strategis... 6

D. Dasar Hukum ... 8

E. Sistematika Laporan ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 11

A. Rencana Strategis ... 9

B. Rencana Kerja ... 25

C. Penetapan Kinerja ... 39

D. Pengukuran Kinerja ... 41

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 43

A. Capaian Indikator Kinerja Utama ... 43

B. Analisis dan Evaluasi Kinerja ... 45

C. Akuntabilitas Keuangan ... 57

(8)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.4 Komposisi Menurut Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.5 Komposisi Menurut Jabatan

Tabel 2.6 Komposisi Menurut Pendidikan Tabel C. 1 Indikator Kinerja Utama

Tabel D. 1 Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran

Tabel III.A Pengukuran Kinerja Tingkat SKPD

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana Strategis (RENSTRA)

Lampiran II Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 (RKT 2015) Lampiran III Penetapan Kinerja Tahun 2015 (TAPKIN 2015)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan harapan Bangsa Indonesia karena merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Salah satu asas penyelenggaraan negara yang baik adalah asas akuntabilitas sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat/masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara, Pemerintah menetapkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsure penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Sistem AKIP dilakukan penyempurnaan sehingga dapat meningkatkan fungsinya sebagai salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; terwujudnya transparansi instansi pemerintah; terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Dengan penyempurnaan tersebut, instansi pemerintah akan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).

(11)

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang merupakan salah satu dinas yang melaksanakan sebagian kewenangan Bupati, yang memiliki berbagai macam kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah sehingga dapat didayagunakan secara optimal, efisien dan efektif. Selain berperan sebagai lembaga teknis yang mengelola penerimaan daerah, keuangan daerah serta aset daerah, DPPKAD juga mengelola Keuangan Daerah di sector belanja termasuk dalam Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan demikian fungsi DPPKAD dapat disamakan dengan stabilisator dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal ini bukan merupakan tugas yang ringan karena akan banyak kebijakan-kebijakan teknis pengelolaan keuangan yang bersumber dari DPPKAD.

Pengelolaan keuangan dan aset daerah yang masih perlu dikembangkan dan ditingkatkan dalam rangka mewujudkan peningkatan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik dan profesional merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas dasar tekad dan semangat untuk perwujudan pengembangan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang lebih baik dan profesional itu maka beban tugas dan tanggung jawab Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang sebagai perangkat daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dirasakan semakin berat, karena aparatur daerah dituntut untuk mewujudkan administrasi Negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Dalam rangka pemenuhan atas tuntutan itu maka diperlukan pengembangan dan penetapan sistem serta prosedur kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga penyelenggaraan tugas-tugas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang harus bisa berlangsung secara berdayaguna dan berhasilguna.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2015 dimaksudkan sebagai perwujudan peran serta Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset untuk mewujudkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan visi dan misi yang telah ditetapkan. LKIP DPPKAD Tahun 2015 juga

(12)

dimanfaatkan sebagai alat untuk memperbaiki kinerja DPPKAD di tahun yang akan datang.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI a. Sumber Daya Manusia

Demi mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai perencana pembangunan, saat ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang didukung oleh 92 personil, yang terdiri dari 86 personil Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 6 personil Pegawai Honorer.

Apabila diklasifikasikan berdasarkan Eselon menunjukkan bahwa pegawai/aparatur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang yang berstatus Eselon II sebanyak 1 orang, Eselon III sebanyak 6 orang, dan Eselon IV sebanyak 14 orang dari 92 orang staf di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang (tabel 2.1)

Tabel 2.1

Komposisi Menurut Golongan/Kepangkatan

Eselon Jabatan Jumlah

- Eselon II 1 orang - Eselon III 6 orang - Eselon IV 14 orang

- Staf PNS 65 orang - Honorer 6 orang

JUMLAH 92 Orang

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang, 2015

Apabila diklasifikasikan berdasarkan Golongan menunjukkan bahwa pegawai/aparatur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang yang berstatus Golongan IV sebanyak 8 orang, Golongan III

(13)

sebanyak 54 orang, Golongan II sebanyak 21 orang dan Golongan I sebanyak 3 Orang serta 6 orang berstatus honorer dari 92 orang pegawai di Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang (tabel 2.2).

Tabel 2.2

Komposisi Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah

Golongan IV 8 orang Golongan III 54 orang Golongan II 21 orang

Golongan I 3 orang

Honorer 6 orang

JUMLAH 92 Orang

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang, 2015

Selain itu jika diklasifikasikan berdasarkan Pendidikan menunjukkan bahwa pegawai/aparatur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang yang berpendidikan Magister (S2) 18 orang, berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 48 orang, berpendidikan Diploma (D3) sebanyak 1 orang dan berpendidikan SLTA sebanyak 21 Orang serta 4 orang berpendidikan SLTP dari 92 orang pegawai di Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang (tabel 2.3).

Tabel 2.3

Komposisi Menurut Pendidikan

Tingkat

(14)

S – 2 18 orang S – 1 48 orang D - 3 1 orang SLTA 21 orang SLTP 4 orang JUMLAH 92 Orang

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang, 2015

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan Kabupaten Jombang di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka penetapan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.

b. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset ;

c. Pengkoordinasian perumusan dan penyusunan petunjuk teknis operasional dan perundang-undangan dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset; d. Penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset;

e. Pelaksanaan kegiatan program dengan menyiapkan perumusan, pengolahan dan penelaahan kebijakan sesuai dengan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset ;

f. Pelaksanaan pembinaan, dengan mengatur kerjasama dengan instansi terkait dan lembaga swadaya masyarakat dalam rangka peningkatan pemberdayaan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

g. Pelaksanaan bimbingan teknis dan penyuluhan serta pengevaluasian program sektoral dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

h. Pembinaan, pengembangan, pengendalian dan pengawasan dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

(15)

i. Pembinaan dibidang administrasi dan penjabaran kebijaksanaan operasional dan teknis yang meliputi bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan Aset ;

j. Pengelolaan tugas kesekretariatan;

k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah.

C. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS

Kedudukan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut :

a. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Jombang berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah Kabupaten Jombang. b. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset dipimpin oleh seorang

Kepala yang berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang mempunyai urusan sebagai berikut :

a. Fasilitasi Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) dan Hubungan Antar Lembaga (HAL)

1. Penyiapan bahan masukan pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah untuk sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD).

2. Penyusunan tata tertib bahan masukan penetapan DAU dan DAK bagi sidang DPOD.

b. Administrasi Keuangan Daerah

1. Pelaksanaan penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah.

2. Penetapan Perda tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah. 3. Penetapan standar satuan harga dan analisis standar belanja daerah. 4. Perencanaan anggaran penanganan urusan pemerintahan daerah. 5. Penetapan Perda tentang APBD dan perubahan APBD.

6. Penetapan pedoman evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa, sesuai dengan pedoman evaluasi yang ditetapkan pemerintah. 7. Evaluasi Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang APB Desa. 8. Penetapan kebijakan keseimbangan fiskal antar desa.

(16)

9. Penetapan kebijakan pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama (urusan concurrent) antara daerah dan desa. 10 Penetapan kebijakan pendanaan kerjasama pemerintahan antar desa. 11 Fasilitasi perencanaan dan penganggaran pemerintahan desa.

12 Pajak dan Retribusi Daerah :

a. Penetapan kebijakan pengelolaan pajak dan retribusi daerah. b. Pelaksanaan pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

c. Fasilitasi, supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan retribusi desa.

d. Pembinaan dan pengawasan pajak dan retribusi daerah. e. Evaluasi Raperdes tentang retribusi dan pungutan lainnya. 13. Investasi dan Aset Daerah

a. Penetapan kebijakan pengelolaan investasi dan aset daerah. b. Pelaksanaan pengelolaan investasi dan aset daerah.

c. Pengawasan pengelolaan investasi dan aset daerah . d. Fasilitasi pengelolaan aset daerah pemekaran . 14. Pinjaman Daerah

a. Penetapan kebijakan pengelolaan pinjaman dan obligasi daerah, serta BLU.

b. Pelaksanaan pengelolaan pinjaman dan obligasi daerah, serta BLU. c. Pengawasan pinjaman dan obligasi daerah, serta BLU.

15 Dana Alokasi Umum (DAU)

a. Pengelolaan data dasar penghitungan alokasi DAU. b. Pengelolaan DAU.

c. Pelaporan pengelolaan DAU.

16. Dana Alokasi Khusus (DAK)

a. Usulan program dan kegiatan daerah untuk didanai dari DAK. b. Pengelolaan DAK (bagi daerah yang menerima DAK).

c. Pengendalian dan pelaporan pengelolaan DAK. 17. Dana Bagi Hasil (DBH).

a. Penyiapan data realisasi penerima DBH.

b. Pengendalian dan pelaporan pengelolaan DBH.

(17)

keuangan daerah dan desa. 19

.

Penyusunan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan APB desa.

20 Evaluasi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB desa.

21 Penetapan kebijakan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama (urusan concurrent).

22 Fasilitasi penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaan APB desa.

D.

Dasar Hukum

Penyusunan LKIP Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilandasi dasar hukum sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk ke dua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Ke dua atas Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);

4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); 5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4478);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

(18)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kab./Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4738);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4741);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembengunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4817);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang. 17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014 - 2018 (Dokumen Visi, Misi, Kebijakan dan Agenda Pembangunan Bupati dan Wakil Bupati Jombang Periode 2014-2018).

18. Peraturan Bupati Jombang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

19. Peraturan Bupati Jombang Nomor 25 Tahun 2013 tentang Perubahan Perbub No. 23 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang;

(19)

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penulisan LKIP Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang.

B. Tugas dan Fungsi Organisasi C. Mandat dan Peran Strategis D. Dasar Hukum

E. Sistematika Laporan

BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis

B. Rencana Kerja dan Kontrak Kerja C. Penetapan / Perjanjian Kinerja D. Pengukuran Kinerja

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

BAB IV : PENUTUP

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis yang merupakan dokumen perencanaan suatu unit organisasi yang penyusunannya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari unit organisasi tersebut dan berjangka waktu 5 (lima ) tahun.

(20)

1. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan akuntabilitas. Tanpa adanya Renstra, mekanisme dan pelaksanaan akuntabilitas akan sulit untuk dilakukan oleh organisasi.

2. Dokumen yang digunakan untuk memberikan arah dan tujuan organisasi melangkah lebih maju di masa depan seiring dengan perkembangan dinamis yang ada. Dengan adanya Renstra, tentunya stakeholders dapat menilai apakah organisasi telah menuju kepada arah yang diinginkan ataukah telah mencapai apa yang diharapkan. 3. Merupakan dokumen perencanaan yang menggambarkan arah dan pengembangan

unit kerja dan program pelayanan publik yang bersifat strategis dalam jangkauan perubahan kedepan.

4. Sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

Dengan mengacu dan berpedoman pada RPJMD Tahun 2014-2018 khususnya pada Misi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang (DPPKAD) Tahun 2014 - 2018 disusun dan kemudian ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Nomor 188/1042/415.31/2015 tanggal 23 Juli 2014. Rencana Strategis DPPKAD 2014-2018 adalah merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan program dan kegiatan, menjadikan DPPKAD sebagai instansi yang mempunyai peran strategis dalam pengelolaan pendapatan, anggaran yang efektif dan efisien berbasis kinerja.

Renstra DPPKAD yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antar pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruhjajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi DPPKAD. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan dimulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi dan misi organisasi.

(21)

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholder’s. Visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH YANG ANDAL”.

Penetapan Visi tersebut merupakan perwujudan cita-cita dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah guna penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kabupaten Jombang, agar dapat berjalan dengan lebih dinamis dan tercapai dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun kedepan.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bermaksud meningkatkan kemampuan dan sikap guna memahami paradigma, menyusun strategi dan merumuskan kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dapat mendukung terlaksananya visi Kepala Daerah yaitu Jombang Sejahtera Untuk Semua. Hal ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dalam mengelola Potensi Daerah antara lain sebagai berikut :

a) Pengelolaan pemungutan PAD ;

b) Pengembangan sumber-sumber potensi pendapatan daerah;

c) Realokasi anggaran dan penyusunan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan Perubahan APBD;

d) Pengelolaan bagi hasil pajak dan bukan pajak ; e) Koordinator penggunaan rumah dinas ;

f) Perumusan kebijakan keuangan daerah ;

g) Pengadministrasian dan pengendalian aset-aset daerah ; h) Pengelolaan administrasi keuangan daerah.

2. Pernyataan Misi

Misi adalah landasan Strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang secara bersama-sama akan diusahakan terwujud oleh seluruh komponen organisasi. Atas dasar itu semua, maka sesuai visi, tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang ada maka ditetapkan misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah :

(22)

2.1. Membangun dan Mengembangkan DPPKAD menjadi Institusi yang Profesional;

Misi pertama ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk senantiasa memperbaiki kinerja Dinas melali peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai, peningkatan tata tertib dan disiplin pegawai, upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung program kegiatan, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan program kerja, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan standar operasional pelayanan (SOP) guna teruwjudnya institusi yang profesional, kredibel dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.

2.2 Mewujudkan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang Optimal Guna Peningkatan Kapasitas Fiskal Daerah.

Misi kedua ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan Pendapatan Daerah sesuai potensi yang dimiliki dan meningkatkannya secara kontinu dengan cara meningkatkan pendapatan dari sumber-sumber pendapatan yang sudah ada, pengembangan dan penggalian sumber-sumber pendapatan baru, pemenuhan sarana-prasarana penunjang kegiatan pelayanan, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait, serta dengan meningkatakan kepatuhan dan pemahamam wajib pajak/retribusi.

2.3 Mewujudkan Pengelolaan Anggaran yang Efektif, Efisien dan Berbasis Kinerja

Misi tersebut ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan pengelolaan anggaran yang efektif, efisien dan berbasis kinerja dan data serta dalam kerangka pengeluaran jangka menengah, yang berarti : a. Perencanaan anggaran disusun berdasarkan pada potensi dan capaian

target kinerja berupa keluaran dan hasil yang akan dicapai oleh organisasi (Performance Budgeting atau anggaran berbasis kinerja);

(23)

b. Penyusunan anggaran belanja kegiatan harus didasarkan pada data capaian hasil tahun sebelumnya dan rencana target penyelesaian ke depan, sehingga suatu kegiatan ada batas waktunya, tidak dilakukan secara terus menerus atau dalam kerangka pengeluaran jangka menengah ;

c. Penyusunan dan pelaksanaan penganggaran harus didasarkan prinsip efisien atas penggunaan sumber daya input tetapi tetap efektif atau tepat sasaran. Sumber daya keuangan harus dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif.

2.4 Mewujudkan Pengelolaan Aset Daerah yang Tertib, Efektif dan Efisien

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad untuk mewujudkan :

a. Sistem perencanaan kebutuhan barang yang efektif dan efisien dalam menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah ;

b. Penatausahaan dan pelaporan barang yang tertib ;

c. Inventarisasi aset yang berkelanjutan guna tersedianya data aset yang valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan ;

d. Optimalisasi pemanfaatan aset guna menunjang program pembangunan dan meningkatkan pendapatan.

2.5 Mewujudkan Optimalisasi Pengelolaan Perbendaharaan Daerah.

Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang dalam melaksanakan pengelolaan perbendaharaan daerah mulai dari kegiatan menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan, menatausakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga dilaksanakan secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

2.6 Mewujudkan Laporan Keuangan Daerah yang Akuntabel dan Fasilitasi Pembinaan Pengelolaan Keuangan.

(24)

Misi tersebut mengandung pengertian bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang bertekad mewujudkan pelaporan keuangan daerah yang akuntabel dan fasilitasi pembinaan pengelolaan keuangan agar dapat menyajikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan.

Dengan menyelaraskan Misi dan Tugas Pokok Fungsi di atas maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang berupaya mewujudkan masyarakat di Kabupaten Jombang yang Madani dengan menciptakan Sistem dan Prosedur yang mampu meningkatkan akses masyarakat dalam Pemerintahan terutama dalam bidang Perpajakan yang masih menjadi kewenangan dan tanggung jawab Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam pengelolaannya.

3. Faktor Penentu Keberhasilan

Pengidentifikasian faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan faktor penting dalam perencanaan strategis. Hal ini harus dilalui agar Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Faktor- faktor penentu keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut :

 Didukung oleh SDM yang Profesional

DPPKAD sebagai institusi keuangan daerah mengemban fungsi manajemen di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan sebagai manifestasi dan pelaksanaan manjemen pembangunan. Institusi perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan secara intensif dan menyeluruh serta senantiasa melakukan kajian dan analisis dalam rangka mengevaluasi hasil perencanaan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini lembaga perencana tidak hanya bertindak sebagai ”penampung” berbagai usulan rencana dari SKPD lainnya, tetapi harus mampu bertindak tegas

(25)

sebagai ”motor penggerak” yang dapat mengakomodasi, menganalisis, dan menjabarkan permasalahan pembangunan. Disini Sumber Daya Aparatur yang profesional memiliki posisi yang penting dalam mewujudkan sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Jombang yang berkualitas, transparan. berkeadilan dan berkelanjutan.

 Berbasis kondisi lokal

Pendapatan Asli Daerah didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar pemungutan pajak, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang merupakan sumber penerimaan daerah, akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehingga secara efektif dan efisien da[pat meuwjudkan visi daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

 Mendukung Kebijakan Desentralisasi Fiskal

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah harus tetap pada kerangkan dan arah desentralisasi fiskal yang merupakan instrumen bagi Pemerintah Pusat dan Daerah guna mendukung dan menjaga netralitas fiskal secara Nasional.

 Akomodatif terhadap dinamika global

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan bahwa pendapatan dan pengelolaan aset daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan kapasitas keuangan daerah menghadapi arus globalisasi.

Sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Jombang maka keberadaan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah sebagai inovator dalam mengembangkan potensi penerimaan, selain melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat di Bidang Pendapatan Daerah. Sebagai upaya yang dilakukan untuk menyediakan pembiayaan yang berasal dari sumber-sumber Keuangan Asli Daerah tersebut adalah dengan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan Pajak Daerah serta menciptakan keleluasaan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber Keuangan Daerah yang

(26)

sah dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien, dengan mengoptimalkan kemampuan keuangan dan aset yang dimiliki dengan tujuan:

a) Terwujudnya anggaran yang efektif dan efisien,

b) Terwujudnya basis data keuangan daerah yang realibel, c) Terciptanya standar belanja yang tepat dan dinamis, d) Terwujudnya Penerimaan Daerah yang efektif, e) Berkembangnya potensi daerah yang efektif,

f) Terwujudnya pertanggungjawaban keuangan daerah,

g) Terwujudnya fungsi barang dan aset daerah yang lebih optimal. 4. Tujuan dan Sasaran

Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang sebagai perwujudan dari pendayagunaan lingkungan Strategis yang ada bertujuan :

a) Meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana perkantoran, kualitas kelembagaan, tata laksana dan pelayanan,.

b) Meningkatkan pendapatan daerah c) Meningkatkan kualitas penganggaran d) Meningkatkan manajemen aset daerah.

e) Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang valid dan akurat

f) Menyajikan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan.

Dalam mewujudkan tujuan suatu organisasi diperlukan sasaran yang terarah agar komponen dalam suatu organisasi memahami sasaran yang akan dicapai. Dalam mewujudkan suatu tujuan perlu ditetapkan strategi berupa kegiatan dan program. Sasaran yang hendak dicapai di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah :

a) Terlaksananya peningkatan kualitas SDM, kelembagaan, tata laksana dan pelayanan.

b) Terlaksananya peningkatan sarana prasarana perkantoran c) Meningkatnya pendapatan asli daerah.

d) Tersusunnya APBD yang berkualitas e) Terwujudnya optimalisasi aset daerah

f) Terlaksananya pengelolaan perbendaharaan daerah yang tertib, efisien, efektif, transparan dan akuntabel

(27)

g) Tersusunnya laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami guna pencapaian opini WTP

5. Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah cara-cara dalam mengoperasionalkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi yang baik adalah penjabaran dari tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang obyektif. Dengan kata lain guna mencapai sasaran kondisi lingkungan yang dinamis, perlu diantisipasi dengan strategi (S) sebagai berikut :

1. Mengembangkan potensi kemampuan personil sesuai bidang dan tanggungjawabnya serta penerapan reward dan punishment terhadap prestasi kerja yang terukur

2. Peningkatan pengetahuan aparatur terkait tata cara yang baik dalam menyusun dokumen Renstra, LKIP, dan Laporan Keuangan SKPD.

3. Pemenuhan kebutuhan sarana prasarana sebagai penunjang pelayanan administrasi perkantoran.

4. Peningkatan dan pengembangan sistem manajemen mutu bidang keuangan. 5. Menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerja, data dan dalam rangka

pengeluaran jangka menengah..

6. Peningkatan tertib administrasi dan optimalisasi pengelolaan aset daerah. 7. Peningkatan pemahaman pengelolaan keuangan terhadapa keuangan

daerah.

8. Peningkatan pemahaman institusi pemerintah terhadap Sistem Skuntansi Pemerintahan

9. Peningkatan kemmapuan Pemerintah Desa dalam penatausahaan keuangan desa

Untuk mendukung strategi yang telah ditetapkan tersebut, DPPKAD menyusun kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

1. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan SDM yang handal

2. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah dan sosialisasi peraturan perundang-undangan bagi aparatur

3. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima

(28)

4. Pelaksanaan rapat kerja guna peningkatan kinerja aparatur sebagai penunjang pelayanan prima

5. Optimalisasi potensi dan realisasi pendapatan daerah

6. Melakukan evaluasi, pembinaan serta penelitian usulan dan pelaksanaan penganggaran secara terus menerus dengan meningkatkan koordinasi yang efektif dengan SKPD, Tim Anggaran dan DPRD

7. Meuwjudkan pengelolaan aset yang efektif dan efisien serta optimalisasi pemanfaatan asset

8. Peningkatan system pengelolaan keuangan daerah

9. Penererapan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) dalam pengelolaan keuangan daerah

10. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi SKPD untuk meningkatkan pemahaman terhadap Sistem Akuntansi Pemerintahan

11. Bimbingan teknis bagi pengelola keuangan desa tentang Sistem Akuntansi Keuangan Desa (SIMKUDA).

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pengelola pendapatan di Kabupaten Jombang, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menghadapi kondisi lingkungan antara lain :

Kekuatan utama adalah adanya Peraturan Daerah terkait tentang pengelolaan keuangan daerah, diantaranya:

- Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah yang meliputi Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak PPJ, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Reklame, Pajak Parkir, BPHTB.

- Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah

- Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

Dengan peraturan ini telah mendorong Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang baik serta dalam mengelola dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk meningkatkan kinerja tersebut harus didukung oleh faktor kekuatan lain seperti, Kelembagaan dan Struktur memadai sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor Nomor 7

(29)

tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang; Tupoksi DPPKAD yang tertuang dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 23 Tahun 2009 yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 25 Tahun 2013; serta adanya Sisdur dan Juknis yang relevan, seperti:

- Peraturan Bupati Jombang Nomor 15 A Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati nomor 19 tahun 2007 tentang Sistem dan prosedur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah

- Peraturan Bupati Jombang Nomor 42 tahun 2009 tentang tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara;

Peluang utama adanya dan berlakunya UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah dan Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagimana diubah dengan Permendagri nomor 58 tahun 2007. Dengan peluang ini DPPKAD memiliki payung hukum dalam menata dan menyempurnakan sistem pengelolaan keuangan daerah. Disamping itu, terkait dengan penerimaan daerah, maka payung hukum tersebut juga memberikan peluang bagi DPPKAD untuk terus mencari dan menggali sumber-sumber penerimaan yang baru sehingga akan menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah. Oleh karenanya dengan peluang UU 17/2003 dan dan UU 1/2004, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset secara optimal dan bertanggung-jawab.

Sedangkan disisi lain, kelemahan utama ada pada kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur, fasilitas kerja terbatas, kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja, lambatnya pelayanan, serta lemahnya koordinasi internal, sehingga menyebabkan dalam pengelolaan keuangan daerah mengalamai beberapa hambatan, kurang efisien dan efektif, sehingga sering terjadi kesalahan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Sedangkan terkait dengan sisi penerimaan hal ini berpengaruh pada penetapan, pencatatan serta pelaporan yang berakibat sumber-sumber pemasukan yang harus disetor ke Kas Daerah kurang

(30)

memuaskan, karena tidak sesuai dengan target yang harus dicapai dan tidak akurasinya data kemampuan dan kekuatan dalam mengoptimalkan potensi yang ada. Terkait dengan beberapa kendala tersebut telah diambil langkah-langkah antisipasi sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tupoksi maupun target capaian kinerja. Disamping itu juga dipersiapkan solusi yang tepat, sehingga terhadap kesalahan tersebut tidak mempengarhui capaian kinerja yang telah ditetapkan.

Tantangan utama, ada pada Rendahnya Kesadaran WP/WR, Tersebarnya Obyek kekayaan daerah, Kurangnya Koordinasi antar instansi, Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keuangan daerah, Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung. Tantangan ini telah memungkinkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang meningkatkan profesionalisme dalam memberikan penyuluhan secara intensif di bidang pajak dan retribusi daerah baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan mengacu pada Visi dan Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam memberikan pelayanan prima dan komitmen yang tinggi tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dalam mengelola pendapatan, keuangan aset atau kekayaan daerah.

Identifikasi lingkungan strategis, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang adalah digambarkan dalam matrik berikut:

ANALISIS LINGKUNGAN

INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI

A L I

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Peraturan Daerah dan ketentuan hukum yang lengkap.

1 Kurangnya kuantitas Sumber daya Aparatur yang berkualitas di Bidang Keuangan Daerah.

2 Kelembagaan dan Struktur memadai

2 Fasilitas Kerja terbatas

3 Tupoksi Ada dan lengkap. 3 Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja.

4 Adanya SISDUR dan Juknis yang relevan dengan kemajuan jaman

(31)

5 potensi sumber daya lingkungan yang memadai

5 Lemahnya Pengawasan Internal

A L E

PELUANG ( OPPORTUNITY) TANTANGAN (THREATH)

1 Berlakunya UU No.32/04; 33/04; 34/2000

1 Rendahnya Kesadaran WP dan WR

2 Luasnya Kewenangan yang dimiliki

2 Tersebarnya Obyek kekayaan daerah

3 Bertambahnya potensi di daerah 3 Kurangnya Koordinasi antar instansi 4 Deregulasi Pengelolaan

Keuangan Daerah

4 Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keu. daerah 5 Peningkatan Investasi

Perdagangan Lokal

5 Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung

MATRIK KETERKAITAN

ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

INTERNAL

1 Peraturan Daerah dan aturan yang mendukung lengkap.

1 Kurangnya kuantitas Sumber daya Aparatur yang berkualitas di Bidang Keuangan Daerah.

2 Kelembagaan dan

Struktur memadai

2 Fasilitas Kerja terbatas

3 Tupoksi Ada dan

lengkap.

3 Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja. EKSTERNAL

4 Adanya SISDUR dan Juknis yang relevan dengan kemajuan jaman

4 Lambatnya Pelayanan

5 potensi sumber daya lingkungan yang memadai 5 Lemahnya Pengawasan Internal PELUANG (OPPORTUNITY) STRENGTH OPPORTUNITY (S-O) WEAKNESS OPPORTUNITY (W-O) 1 Berlakunya UU No.32/04; 33/04; 1 Laksanakan Peraturan Daerah dan Peraturan

1 Tingkatkan Pengetahuan Kemampuan Pegawai Thd

(32)

34/2000 lain yang Relevan dengan baik dan benar

Perundang-undangan 2 Luasnya Kewenangan

yang dimiliki

2 Kembangkan potensi dan Intensifkan pelaksanaan tugas.

2 Tingkatkan Sarana & Prasarana Kerja 3 Bertambahnya

potensi di daerah

3 Realisasikan Peningkatan Pendapatan

3 Laksanakan Sistem dan Prosedur dengan baik dan benar

4 Deregulasi Pengelolaan Keuangan Daerah

4 Budayakan Kerja Tim 4 Ciptakan Etos Kerja dan Profesionalisme

5 Peningkatan Investasi Perdagangan Lokal

5 Optimalisasikan Potensi Kekayaan Daerah

5 Ciptakan Sistem Informasi Manajemen yang handal TANTANGAN (THREATH) STRENGTH THREATH (S-T) WEAKNESS THREATH (W-T) 1 Rendahnya Kesadaran WP/WR 1 Sosialisasi Peraturan Daerah dan perundangan lain 1 Tingkatkan Pengetahuan Sumber Daya Aparatur bidang Perpajakan terhadap pengelola Pendapatan & Wajib Pajak

2 Tersebarnya Obyek kekayaan daerah

2 Tambahkan Sarana & Prasarana operasional

2 Tingkatkan Akurasi Data

3 Kurangnya Koordinasi antar instansi 3 Rancang Sistem Informasi Manajemen Perpajakan 3 Kembangkan metode kerja tim 4 Banyaknya Tuntutan Publik karena Lemahnya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundangan dalam pengelolaan keuangan daerah 4 Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Publik 4 Maksimalkan Sistem Perencanaan dan Evaluasi 5 Stabilitas Sosial Politik Masyarakat kurang mendukung

5 Mantapkan Sistem dan prosedur

5 Berikan penghargaan & Sanksi

(33)

Dari Analisa pembobotan dan keterkaian dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi, maka disusun Matrik Pembobotan dan Keterkaitan dengan Visi, Misi sebagai berikut:

MATRIK KETERKAITAN VISI, MISI DAN NILAI

KETERKAITAN

SKOR TING KAT

VISI MISI NILAI

S-O

1 Laksanakan Peraturan Daerah dan Peraturan lain yang Relevan dengan baik dan benar

5 3 3 11 IV

2 Kembangkan potensi dan Intensifkan pelaksanaan tugas.

5 4 2 11 IV

3 Realisasikan Peningkatan Pendapatan 4 3 2 9 VI

4 Budayakan Kerja Tim 3 2 3 8 VII

5 Optimalisasikan Potensi Kekayaan Daerah 5 3 5 13 II

S-T

1 Sosialisasi Peraturan Daerah dan perundangan lain

4 2 3 9 VI

2 Tambahkan Sarana & Prasarana operasional 4 3 4 11 IV

3 Rancang Sistem Informasi Manajemen Perpajakan

3 4 4 11 IV

4 Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Publik 4 5 5 14 I

5 Mantapkan Sistem dan prosedur 4 5 5 14 I

W-O

1 Tingkatkan Pengetahuan Kemampuan Pegawai Thd Perundang-undangan

5 4 3 12 III

2 Tingkatkan Sarana & Prasarana Kerja 4 3 3 10 V

3 Laksanakan Sistem dan Prosedur dengan baik dan benar

4 5 4 13 II

(34)

5 Ciptakan Sistem Informasi Manajemen yang handal

5 3 2 10 V

W-T

1 Tingkatkan Pengetahuan Sumber Daya Aparatur di bidang Perpajakan Terhadap pengelola Pendapatan & Wajib Pajak

5 4 3 12 III

2 Tingkatkan Akurasi Data 5 3 3 11 IV

3 Kembangkan metode kerja tim 4 4 5 13 II

4 Maksimalkan Sistem Perencanaan dan Evaluasi

3 3 2 8 VII

5 Berikan penghargaan & Sanksi 3 3 2 8 VII

Keterangan :

1 = kurang sekali ; 2 = kurang ; 3 = cukup dekat ; 4 = dekat ; 5 = dekat sekali

Berdasarkan hasil pembobotan dan analisis lingkungan strategis, maka terpilih 5 Faktor Penentu Keberhasilan sebagai strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, yaitu:

1. Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Publik. 2. Mantapkan Sistem dan prosedur.

3. Optimalisasikan Potensi Kekayaan Daerah. 4. Kembangkan metode kerja tim.

5. Laksanakan Sistem dan Prosedur dengan baik dan benar.

B. Rencana Kerja

Atas dasar kebijakan yang ada, maka ditetapkan program-program melalui strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Terlaksananya peningkatan kualitas SDM, kelembagaan, tata laksana dan pelayanan dengan indikator : Meningkatnya prosentase SDM yang mengikuti pendidikan dan latihan, terlaksananya SOP sesuai dengan Tupoksi serta tersusunnya dokumen Renstra, Renja, LKIP dan dokumen laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, maka ditetapkan program :

(35)

- Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD

2. Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dengan indikator : Terpenuhinya sarana dan prasarana perkantoran dan meningkatnya kualitas pelayanan, maka ditetapkan program :

- Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dengan indikator : Tercapaianya peningkatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka ditetapkan program : - Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Asli

Daerah

4. Tersusunnya APBD yang berkualitas dengan indikator : Tercapainya penganggaran yang tepat waktu dan tepat sasaran, maka ditetapkan program :

- Program Peningkatan dan Pengembangan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

5. Terwujudnya tata kelola aset yang tertib, efektif dan efisien dengan indikator : Tercapainya efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset, maka ditetapkan program :

- Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Milik Daerah.

6. Tercapainya validasi dan akurasi perbendaharaan daerah dengan indikator : Terlaksananya pengelolaan perbendaharaan daerah yang tertib, efisien, efektif, transparan dan akuntabel, maka ditetapkan program :

- Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Manajemen Perbendaharaan Daerah.

7. Tersusunnya Laporan Keuangan SKPD yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami guna pencapaian opini WTP dengan indikator : Tersusunnya Laporan Keuangan SKPD yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami serta terwujudnya tertib administrasi keuangan desa, maka ditetapkan program :

- Program Peningkatan dan Pengembangan Pelaporan Keuangan Daerah. - Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

(36)

Rencana Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang tahun 2015, dijabarkan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Kegiatan pada program ini antara lain :

1. Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran (01.20) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 38.400.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersedianya jasa administrasi teknis perkantoran (6 orang) selama 12 bulan

Meningkatnya kinerja pelayanan SKPD Efisiensi kerja dan komunikasi

Tugas pokok dan fungsi SKPD dapat terlaksana dengan baik

2. Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran (01.24) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 2.200.729.809,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran selama 12 bulan

Terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas administrasi teknis di DPPKAD Kab. Jombang

Efisiensi Tugas Pokok dan Fungsi staf Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

II. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Pembangunan Gedung Kantor (02.03)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : Jumlah Dana Rp. 205.000.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Terbangunnya gudang arsip DPPKAD

Terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas kantor Terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor (02.46) Masukan Sumber dana Keluaran : : : Jumlah Dana Rp. 69.000.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersedianya peralatan kantor (Almari Arsip, Printer, UPS) dan mebeleur kantor (kursi kerja dan rak arsip)

(37)

Hasil Manfaat Dampak : : :

Terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas kantor Terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Gedung Kantor/Bangunan Pendukungnya (02.47) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 75.000.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat gedung kantor/bangunan pendukungnya selama 12 bulan Bertambahnya kelayakan dan usia pakai gedung kantor Terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Gedung Kantor (02.48) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 46.685.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat sarana dan prasarana kantor selama 12 bulan

Meningkatnya kinerja sarana dan prasarana SKPD Terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Kendaraan Operasional (02.49) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 91.870.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya perbaikan kendaraan dinas/operasional selama 12 bulan

Meningkatnya kinerja sarana dan prasarana SKPD Terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas

III. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berkut :

1. Pengadaan pakaian dinas dan pakaian khusus lainnya (03.06) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat : : : : : Jumlah Dana Rp. 55.200.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersedianya pakaian dinas dan pakaian olahraga untuk 96 orang

Meningkatnya disiplin aparatur DPPKAD Kab. Jombang Tercukupinya seragam olahraga dan pakaian dinas

(38)

Dampak :

aparatur DPPKAD Kab. Jombang

Terjaganya keseragaman dan kesehatan staf kantor

IV. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

1. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (05.02) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 40.000.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan bagi aparatur DPPKAD Kabupaten Jombang (10 orang)

Meningkatnya wawasan peraturan perundang-undangan bagi aparatur DPPKAD Kabupaten Jombang

Meningkatnya wawasan peraturan perundangan Terlaksananya regulasi peraturan daerah

V. PROGRAM PERENCANAAN STRATEGIS DAN PELAPORAN CAPAIAN KINERJA SERTA KEUANGAN SKPD

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Rencana Kerja SKPD (07.02)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 10.920.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersusunnya dokumen rencana kerja SKPD sebanyak 22 dokumen

Tercukupinya dokumen Renstra, Renja, Laporan Capaian Kinerja (LKIP) dan Laporan Keuangan SKPD

Terpantaunya capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD Terwujudnya pengelolaan keuangan yang baik

2. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD (07.03) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 27.880.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersusunnya dokumen laporan capaian kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKIP) SKPD sebanyak 22 dokumen

Terciptanya akuntabilitas kinerja SKPD Terpantaunya realisasi anggaran SKPD

Terwujudnya pengelolaan keuangan yang baik 3. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD (07.04)

(39)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 22.880.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersusunnya dokumen laporan keuangan semester dan prognosis serta laporan realisasi anggaran sebanyak 22 dokumen

Terpantaunya akuntabilitas kinerja DPPKAD Kabupaten Jombang

Terlaksananya evaluasi laporan keuangan SKPD Terwujudnya pengelolaan keuangan yang baik

VI. PROGRAM PEMBINAAN DAN FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa (19.01) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 99.400.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya evaluasi APBDesa, terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan APBDesa serta penatausahaan keuangan desa untuk 302 desa

Meningkatnya persentase pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa terhadap seluruh desa di Kabupaten Jombang

Terjaganya ketertiban pengelolaan keuangan desa Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi keuangan desa 2. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (19.03)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 44.900.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersusunnya pedoman pengelolaan keuangan desa untuk 302 desa

Meningkatnya persentase pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa terhadap seluruh desa di Kabupaten Jombang

Seluruh desa di Wilayah Kabupaten Jombang dapat membuat laporan keuangan yang akuntabel

Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi keuangan desa 3. Bimbingan dan Pelatihan Sistem Akuntansi Keuangan Desa (19.05)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil : : : : Jumlah Dana Rp. 190.989.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Bimbingan teknis bagi PTPKD dan Bendahara Desa untuk 302 desa

(40)

Manfaat Dampak

: :

pengelolaan keuangan desa terhadap seluruh desa di Kabupaten Jombang

Seluruh desa di Wilayah Kabupaten Jombang dapat membuat laporan keuangan yang akuntabel

Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi keuangan desa 3. Fasilitasi Penatausahaan dan Pelaksanaan APBDesa (19.07)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 166.320.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya pelaksanaan APBDesa yang akuntabel dan terlaksananya penatausahaan keuangan desa secara tertib

Pemahaman aparat desa tentang pelaksanaan APBDesa secara akuntabel dan meningkatnya pemahaman aparat desa tentang penatausahaan desa

Tersusunnya laporan keuangan desa yang akuntabel Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi keuangan desa VII. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Kegiatannya adalah sebagai berikut :

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah (59.01) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 1.497.829.800,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah di Kabupaten Jombang selama 12 bulan

Optimalisasi pendapatan asli daerah khususnya pajak daerah

Terciptanya pelayanan prima dan penghargaan bagi Wajib Pajak yang membayar tepat waktu

Wajib Pajak semakin terpacu dan berusaha membayar pajak tepat waktu

2. Sosialisasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (59.02)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat : : : : : Jumlah Dana Rp. 92.771.800,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan pajak daerah untuk 350 WP

Optimalisasi pendapatan asli daerah

(41)

Dampak : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah tahun 2015 3. Penyusunan Potensi Pendapatan Asli Daerah (59.03)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : : Jumlah Dana Rp. 221.306.800,00 APBD Kabupaten Jombang

Tersusunnya data potensi pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang selama 12 bulan

Meningkatnya pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang secara optimal

Terpantaunya potensi pendapatan asli daerah kabupaten Jombang

Peningkatan penerimaan pendapatan Asli Daerah

4. Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Pendapatan Daerah (59.04) Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 256.349.800,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya penyusunan dan pengembangan sistem informasi pendapatan daerah Kabupaten Jombang selama 12 bulan

Peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang

Tertib administrasi

Peningkatan pelayanan terhadap Wajib Pajak 5. Implementasi PBB sebagai Pajak Daerah (59.05)

Masukan Sumber dana Keluaran Hasil Manfaat Dampak : : : : : : Jumlah Dana Rp. 1.484.341.800,00 APBD Kabupaten Jombang

Terlaksananya peningtkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Jombang selama 12 bulan

Terlaksananya pendaerahan PBB tahun 2015 Tertib administrasi

Peningkatan pelayanan terhadap Wajib Pajak

VIII. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

Kegiatannya adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Analisa Standar Belanja (60.01) Masukan Sumber dana Keluaran : : : Jumlah Dana Rp. 17.020.000,00 APBD Kabupaten Jombang

Gambar

Tabel III.A
Tabel III.B

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Rasio kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) pada tahun 2009 adalah perbandingan antara jumlah seluruh

Based on the test of the coefficient of determination above, the value of R Square (R 2 ) of 0.620, it means the contributions of independent variables (profitability, collateral,

pemahaman tentang pengertian, prosedur, dan teknik menggambar flora, fauna, dan alam benda. 2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi tentang proses dan

The Ministry of Women’s Empowerment and significant efforts towards eliminating the Child Protection has supported the harmful practice of female genital establishment

Penelitian dengan Judul: “ Peran Nilai Adat Hibua Lamo dalam Upaya Merekonsiliasi Masyarakat Pasca Perpecahan Jemaat (Studi Sosiologis: Masyarakat Desa Duma dan

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Kerja praktek di lapangan secara langsung adalah sebuah media bagi mahasiswa untuk memahami dan mengerti secara mendalam bagaimana ilmu yang selama ini