• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING TARI BARONGSAI DALAM ACARA ULANG TAHUN VIHARRA KUAN THENG BIO KE-11 PADA GROUP VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING TARI BARONGSAI DALAM ACARA ULANG TAHUN VIHARRA KUAN THENG BIO KE-11 PADA GROUP VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING

TARI BARONGSAI DALAM ACARA ULANG TAHUN

VIHARRA KUAN THENG BIO KE-11 PADA GROUP

VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YOHANNES PANJAITAN

NIM. 2113142033

▸ Baca selengkapnya: proposal acara ulang tahun

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Yohannes Panjaitan. NIM 2113142033. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring Tari Barongsai Dalam Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian, fungsi musik, dan penggunaan instrument pengiring tari barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada group Viharra Setia Buddha Binjai.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian bentuk penyajian, pengertian fungsi, pengertian musik, pengertian istrument musik, dan pengertian barongsai.

Penelitian ini dilakukan di Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 yang berada Jalan Bangun Kec. Medan Helvetia dan penelitian ini dilaksanakan dimulai bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Februari 2016.. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah nara sumber (ketua group yaitu Salimin), penari barongsai, pemain musik yang ada dalam group Viharra Setia Buddha Binjai . Sampel penari dan pemain musik Barongsai ,tokoh adat, yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara,dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring tari barongsai dalam acara ulang tahun viharra kuan theng bio ke-11 pada group viharra setia buddha binjai memiliki struktur dan proses yaitu latihan pemain musik, latihan penari barongsai, latihan penggabungan pemusik dan penari Barongsai, mempersiapkan kostum dan properti, general repetision dan penampilan musik tari

Barongsai. Penampilan musik pengiring tari Barongsai dilaksanakan pada hari

minggu tanggal 25 desember 2016. Diadakan di Halaman Viharra Kuan Theng Bio. Terdapat delapan fungsi pada acara barongsai yaitu, Pengungkapan Emosional, Kenikmatan Estetis, Hiburan, komunikasi, representasi simbolis, fungsi respon fisikal, Fungsi Kontribusi Demi Kelangsungan dan Stabilitas Budaya, pengintegrasian masyarakat. Penggunaan instrument yaitu beberapa alat musik yang digunakan sebagai musik pengiring tari Barongsai yaitu Simbal (cai-cai),Gendang

(tambur), Gong (nong) yang berfungsi sebagai rithem.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring

Tari Barongsai dalam acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Pulumun Ginting, S.Sn, M.Sn, Ketua Prodi Pendidikan Musik sekaligus Dosen Pembimbing II.

6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd Dosen Pembimbing Akademik dan Narasumber I.

8. Adina Sastra Sembiring, M.Pd, Narasumber II.

9. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.

10. Salimin sabagai Pembina Group Viharra Setia Buddha Binjai

(9)

terhingga mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.

12. Abang tercinta Prayri Hasoloan Panjaitan, S.Pd dan Adik tercinta Gary Panjaitan, yang selalu mendoakan dan memberi motivasi demi kesuksesan penulis.

13. Kelkeisa Putri Haloho, SH, wanita yang dari semester 1 hingga semester 8 yang selalu memberi motivasi dan doa ,kasih sayang bahkan juga tenaga baik secara moril maupun materil.

14. Teman – teman naposo HKBP Tj.sari beserta Inang Pendeta Rosbina Sinaga dan Tim Musik HKBP Tj sari yang selalu memberikan semangat juga doa yang selalu menyertai penulis.

15. Delfiana Sinaga, S.Pd , Mandiri Berutu, S.Pd, Fajar Pasaribu, S.Pd teman yang selalu memberi semangat dan dorongan motivasi .

16. Jimmy Simamora, Tutor Ambarita dan Sardion Hutagalung teman seperjuangan Naposo di HKBP Glugur yang senantiasa memberi semangat juga doa yang tulus.

Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.

Medan, April 2016 Penulis

(10)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 9

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 23

C. Populasi dan Sampel ... 23

1. Populasi ... 23

2. Sampel ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Observasi ... 25

2. Wawancara ... 25

3. Dokumentasi... 27

4. Studi Kepustakaan ... 27

(11)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Viharra Kuan Theng Bio ... 32 B. Bentuk Penyajian Musik Pengiring Tari Barongsai dalam Acara

Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Grup Viharra Setia Buddha Binjai... 33 C. Fungsi Musik Pengiring Tari Barongsai dalam Acara Ulang Tahun

Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada Grup Viharra Setia Buddha Binjai ... 49 D. Penggunaan Instrument Musik Pengiring Tari Barongsai dalam

Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada

Grup Viharra Setia Buddha Binjai ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 58 B. Saran... 59

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pemain Barongsai melakukan penghormatan ... 34

Gambar 4.2 Pemain Musik Barongsai memainkan lagu pertama ... 36

Gambar 4.3 Pemain Barongsai memainkan lagu kedua... 37

Gambar 4.4 Pemain Musik Barongsai memainkan lagu kedua... 42

Gambar 4.5 Pemain Musik Barongsai memainkan lagu ketiga ... 48

Gambar 4.6 Pemain Barongsai berkeliling mendapatkan angpao... 49

Gambar 4.7 Alat musik Gendang ... 54

Gambar 4.8 Alat musik Gong... 55

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki Sumatera Utara merupakan kebanggaan yang pantas mendapatkan perhatian. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang kaya akan budaya yang bernilai tinggi serta beraneka ragam etnis, sifat dan coraknya . Kebudayaan tersebut mencakup wujud-wujud kesenian yang didukung oleh masyarakatnya, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian. Kesenian merupakan hasil produk budaya yang dalam kehidupannya selalu tidak pernah lepas dari masyarakat, karena kesenian itu lahir dari aktifitas masyarakat itu sendiri.

Salah satu suku yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yaitu etnis Cina yang dibagi dalam beberapa subsuku, seperti Hokkian, Teo-Chiu,

Hakka dan Kanton. Subsuku Hokkian ini pada umumnya mengaku beragama

Buddha. Suku Tionghoa merupakan salah satu suku pendatang, yang berasal dari negeri Cina yaitu Tiongkok yang dominan beragama Buddha.Viharra merupakan rumah ibadah agama Buddha yang juga dinamakan kuil.

Masyarakat etnis Cina mempunyai suatu kesenian yang terkenal bernama

barongsai. Di Tiongkok kesenian barongsai di kenal dengan nama Wushe, nama

barongsai berasal dari dua suku kata, yakni barong dan sai. Kata barong berasal

(14)

2

singa.Kesenian barongsai diperkirakan masuk sekitar 500 tahun lalu, bersamaan dengan masuknya orang-orang Cina untuk berdagang ke Indonesia. Salah satu provinsi tempat penyebaran etnis Cina dari Tiongkok adalah Provinsi Sumatera Utara.

Barongsai merupakan jelmaan dari Dewa yang ditugaskan untuk

melindungi tanaman padi dan kesejahteraan masyarakat Cina pada waktu itu agar tidak diganggu oleh binatang. Dengan inisiatif dari Dewa tersebut maka manusia diperbolehkan untuk membuat topeng berkepala singa dan membuat musik pukul yang dapat membuat telinga binatang buas mendengar keributan. Dengan suara musik tersebut dan juga topeng singa yang menakutkan itu maka harimau itu lari karena ketakutan dan tidak lagi mengganggu manusia dan tanamannya lagi.

Sesuai dengan perkembangan zaman, pertunjukan kesenian barongsai banyak mengalami perubahan. Pada zaman dahulu oleh masyarakat Cina di Medan khususnya di Binjai, barongsai hanya dipertunjukkan pada hari raya Imlek dan berfungsi untuk mengusir setan saja. Akan tetapi terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia yang sekarang pertunjukan barongsai diadakan untuk acara-acara hiburan dalam rangka mengisi kegiatan wisuda, HUT RI, perkawinan, penyambutan tamu penting, pesta ulang tahun, dan kedatangan turis asing. Kedatangan etnis Cina ke Sumatera Utara, khususnya ke kota Binjai, dapat menyesuaikan kebudayaannya dengan kebudayaan setempat, mereka dapat beradaptasi dengan budaya yang ada di lingkungan tersebut.

(15)

3

permainan barongsai, dan penutup. Untuk atraksi permainan barongsai sangat berperan penting, hal itu di lihat dari setiap penari yang melakukan gerakan– gerakan harus mengikuti setiap irama atau ritme dari permainan musik. Pada permainan musik barongsai biasanya para pemain musik menggunakan alat perkusi dan menggunakan beberapa ritme atau rithem yang telah di sesuaikan pada gerakan–gerakan tarian yang di lakukan para penari. Pada umumnya Pemain barongsai kurang lebih 20 orang. Dalam tarian barongsai juga diiringi beberapa jenis-jenis alat musik diantaranya alat musik Simbal (cai-cai), Gong (Nong), dan

Gendang (Tambur).Alat–alat musik tersebut sangat berperan penting dalam

pertunjukan atraksi barongsai.

Dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio yang ke-11 digunakan untuk hiburan dan memeriahkan acara. Walaupun digunakan untuk kepentingan hiburan dan memeriahkan acara, masyarakat yang mengadakan ulang tahun Viharra percaya tentang hadirnya kekuatan gaib dalam pertunjukan barongsai maka mereka percaya sebagai penolak bala. Segala sesuatu yang berupa mistik yang akan masuk atau telah ada didalam Viharra akan diusir oleh barongsai melalui pertunjukannya.

(16)

4

B. Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari

interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang timbul dan dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana asal usul atraksi barongsai masuk ke Indonesia?

2. Bagaimana bentuk atraksi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

3. Bagaimana bentuk dan Fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

4. Bagaimana peranan musik pengiring tari Barongsai di Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

5. Apakah Fungsi atraksi barongsai pada masyarakat?

(17)

5

7. Bagaimana fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

8. Bagaimana penggunaan instrument musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

C. Pembatasan Masalah

Hariwijaya dan Triton (2008:47) mengemukakan “Bahwasanya masalah

mempunyai kaitan erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat diteliti”.Seperti yang telah dikemukakan

pendapat diatas dan dalam identifikasi masalah, banyak faktor yang dapat digali dalam penelitian ini maka arah penelitian harus dibatasi. Mengingat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk penyajian musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

(18)

6

3. Bagaimana penggunaan instrument musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?

D. Perumusan Masalah

Sebuah penelitian bisa dilakukan, apabila rumusan dalam penelitian sudah didapat.Perumusan masalah diperlukan agar dalam penelitian di lapangan tidak terjadi penyimpangan dalam pengambilan data. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariwijaya dan Triton (2008:10) bahwa: “Rumusan masalah merupakan inti dari

penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan”. Agar penelitian ini

dapat terlaksana dengan baik, maka penulisan harus merumusakan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai.

Sejalan dengan pendapat tersebut serta berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik pengiring tari Barongsai

dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada Group Setia Buddha Binjai”.

E. Tujuan Penelitian

(19)

7

Hariwijaya dan Triton (2008:50) mengatakan bahwa : “Tujuan penelitian

merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada permasalahan”.

Berhasilnya tidak suatu penelitian yang dilaksanakan terlihat dari tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ingin melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian musik pengiring tari

Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11

pada Group Setia Buddha Binjai.

2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai.

3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan instrument musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai.

F. Manfaat Penelitian

(20)

8

(2008:50) mengemukakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang

diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis dan manfaat dibidang praktik.

Setelah penelitian ini dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi manfaaat sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan wawasan mengenai bentuk penyajian dan fungsi musik pada atraksi barongsai. 2. Sebagai sumber informasi mengenai kesenian yang terdapat pada

masyarakat Tionghoa di daerah Setia Buddha Binjai.

3. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya yang menekuni dalam bidang musik.

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang regular dengan topik penelitian ini.

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan tari Barongsai dalam Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bioke-11pada Grup Setia Buddha Binjai, penulis mengambil kesimpulan, yaitu:

(22)

60

b. Fungsi pengiring tari barongsai penulis melihat sembilan fungsi yang terdapat pada acara Ulang Tahun Kuan Theng Bio ke-11, yaitu

1. Fungsi pengungkapan emosional 2. Fungsi kenikmatan estetika, 3. Fungsi komunikasi,

4. Fungsi simbolis, 5. Fungsi respon fisik,

6. Fungsi menegakkan sesuai dengan norma-norma sosial,

7. Fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya, 8. Fungsi kontribusi terhadap integrasi masyarakat.

(23)

61

2. Saran

1. Karena faktor pemain musik merupakan hal yang sangat penting, hendaknya pembinaan, festival bermain musik dan menari dan pengajaran tentang musik tetap dipertahankan, karena pengaruh atau dampak perkembangan jaman dapat mempengaruhi generasi muda untuk berpaling dari tradisi seni budayanya.

2. Di harapkan kepada pembina atau pemain musik untuk mempeluas atu memperbanyak unsur-unsur musik yang terdapat pada lagu agar dapat memperindah pertunjukkan.

(24)

62

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.

Aziz Alimut Hidayat. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa

Data,Surabaya ; Salemba MediaBao Gan. Anecdotes About Spirits And Immortals.

Djelantik, AAM. 1990. Pengantar Pasar Estetika. Denpasar: STSI Denpasar . 1999. Estetika. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Hidayat, A.Alim. 2007. Sumber Penelitian Data

Hadeli. 2006. Pedoman Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi. Yogyakarta ; Oryza

Koentjaraningrat .1976.Pengantar Sosiologi dan Pembangun masyarakat.Yogya ; Penerbit Tiara Wacana Yogya..Keping Wang. Ethos Of Chinese Culture. Kwek, J.S. 2006. Mitologi Cina dan Kisah Alkitab. Yokyakarta: ANDI Offset. Langer, Susanne K. 1998. Rout-Ledge Encyclopedia Of Philosophy. London Merriam, Alan P. 1964. The Anthopology Of Music. Evanston Illinois:

North Western University Press.

Murgiyanto, Sal. 1983. Kritik Tari : Bakal dan Kemampuan Dasar . Jakarta: Masyarakat seni Pertunjukan Indonesia

Santoso dan Priyanto, 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta ; Gramedia. Soeharto. 2001. Musik Dalam Mencerdaskan Anak. Jakarta: Cakrawala.

Supranto. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan. Bandung: Publishing House.

(25)

63

, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. , 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. , 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 4.1Pemain Barongsai melakukan penghormatan ........................

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Ciamis Tahun 2016 berfungsi sebagai Acuan dalam Penyusunan Rencana

Pokja Pengadaan Barang Jasa pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan Uraian

Aplikasi ini memiliki beberapa kemudahan, salah satunya adalah perancang tidak perlu mempelajari bahasa HTML, karena pada aplikasi ini telah menyediakan sarana parameternya.

Hotel kini juga dapat digunakan sebagai tampat untuk mencari hiburan dan dapat digunakan sebagai tempat untuk untuk melakukan aktivitas- aktivitas bisnis. Salah satu usaha yang

dilakukan dalam meningkatkan etos kerja yang akan meningkatkan mutu dari hasil. pekerjaan serta pemberdayaan SDM salah satu upaya yang penting

Populasi ikan bilih di Danau Toba (Keberhasilan introduksi ikan, implikasi pengelolaan dan prospek masa depan).. Pusat Riset Perikanan

Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

1) View perpustakaan dan area baca BAPKS. Gambar 9 adalah area utama pada ruang perpustakaan yang juga sebagai tempat untuk mengawasi ruang perpustakaan. Meja menggunakan