BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis statistika dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 12.0
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dapat mencapai tuntas belajar.
Hipotesis dihitung dengan menggunakan uji satu variabel. Berdasarkan hasil
analisis statistik menggunakan program SPSS versi 12.0, dengan hipotesis :
H0 : μ< μ0
H1 : μ ≥μ0 , μ0 adalah KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar)
KKM dalam penelitian ini untuk variabel hasil belajar dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran adalah 59 %
Tabel 4.1. Hasil analisis hasil belajar dengan uji one-sample statistics
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Y-EKS 40 83.10 6.864 1.747
One-Sample Test
Test Value = 20
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Eksperimen -6,919 39 0,000 -2,725 -3,52 -1,93
Dari output terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0% < 5%. Jadi Ho
ditolak. Artinya menerima H1, yaitu hasil belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dapat
mencapai tuntas belajar.
Sedangkan untuk variabel keaktifan siswa dan variabel ketrampilan berproses
adalah 70%, dapat dilihat pada tabel 4.2. dan tabel 4.3. berikut.
Tabel 4.2. Hasil analisis keaktifan siswa dengan uji one-sample statistics
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
X1 40 80.15 8.033 1.264
One-Sample Test
Test Value = 70
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
X1 8.043 39 0,000 10.335 7.55 13.69
Dari output terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0% < 5%. Jadi Ho
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme
berbantuan CD pembelajaran dapat mencapai tuntas belajar.
Tabel 4.3. Hasil analisis ketrampilan berproses siswa dengan uji one-sample statistics
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
X2 40 79.65 9.312 1.566
One-Sample Test
Test Value = 70
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
X2 6.455 39 0,000 9.735 6.83 12.57
Dari output terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0% < 5%. Jadi Ho
ditolak. Artinya menerima H1, yaitu ketrampilan berproses siswa yang ditumbuhkan
dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme
berbantuan CD pembelajaran dapat mencapai tuntas belajar.
2. Keaktifan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika pada materi Aritmetika Sosial Siswa SMP Kelas VII semester 1.
Hipotesis dihitung dengan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Uji keberartian:
H0 : β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara keaktifan siswa dengan hasil belajar tidak berarti.
H1 : β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara keaktifan siswa dengan hasil belajar berarti.
Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada tabel Anova dan hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.4. berikut.
Tabel 4.4. Keberartian regresi keaktifan siswa terhadap hasil belajar
ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 4415.730 740.680 5156.410 1 38 39 4415.730 18.656 220.317 0,000 a a. Predictors : (Constant), X1
b. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.4. diatas diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0% <
5%, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara keaktifan dan hasil belajar
mempunyai hubungan yang berarti.
Uji Linearitas antara Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar.
Untuk menguji hubungan kelinearan antara keaktifan siswa terhadap hasil
belajar digunakan persamaan regresi dengan model regresi linear.
X
Y =α +β estimasi dengan rumus : Y^ =a+bX , dengan a=α dan b=β , hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5. berikut.
Tabel 4.5. Uji Kelinearan Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) X1 -32.588 1.225 6.114 .095 .839 -4.530 16.223 0,000 0,000
a. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Y = -32,588 + 1,225X
Ho : β =0, keaktifan siswa tidak linear tehadap hasil belajar H1 : β ≠0, keaktifan siswa linear terhadap hasil belajar
Dari tabel 4.5. dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk keaktifan siswa (X1) nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0% < 5% maka Ho ditolak artinya antara
variabel keaktifan siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar. Dari
tabel 4.5. diperoleh koefisien X1 yaitu b adalah positif 1,225 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif. Yang dimaksud positif di sini adalah
bahwa variabel keaktifan siswa mempunyai hubungan linear terhadap hasil belajar.
Dengan melihat koefisien β yang terstandar seperti terlihat pada tabel 4.5. adalah 0,839 maka secara teoritis nilai tersebut menunjukkan sama dengan koefisien relasi.
Hal tersebut di atas menunjukkan hubungan X1 terhadap Y adalah linear berarti dan besar kosfisien korelasinya adalah 0.839.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi keaktifan siswa (X1) terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada tabel 4.6. berikut.
Tabel 4.6. Kontribusi Keaktifan Siswa terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 0,836a .799 .756 6,515
a. Predictors : (Constant), X1
Dari Tabel 4.6. di atas diperoleh nilai R square sama dengan 0,799 = 79,9%.
Ini berarti keaktifan siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran dengan
mempengaruhi hasil belajar sebesar 79,9%, sedangkan masih ada variabel lain yang
mempengaruhi sebesar 20,1%.
3. Ketrampilan berproses siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika pada materi Aritmetika Sosial Siswa SMP Kelas VII semester 1.
Hipotesis dihitung dengan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Uji keberartian:
H0 : β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara ketrampilan proses siswa dengan hasil belajar tidak berarti.
H1 : β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara ketrampilan proses siswa dengan hasil belajar berarti.
Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada Tabel Anova dan hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.7. berikut.
Tabel 4.7. Keberartian Regresi Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar
ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1. Regression Residual Total 4269.824 667.752 4937.576 1 38 39 4269.824 17.240 242.044 0,000 a a. Predictors : (Constant), X2
b. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.7. di atas diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0%
< 5%, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara ketrampilan proses dan hasil belajar
mempunyai hubungan yang berarti.
Untuk menguji hubungan kelinearan antara ketrampilan proses siswa terhadap hasil
belajar digunakan persamaan regresi dengan model regresi linear.
X
Y =α +β estimasi dengan rumus : Y^ =a+bX , dengan a=α dan b=β , hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut.
Tabel 4.8. Uji Kelinearan Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) X2 -15.166 1.230 5.455 0,088 .865 -2.549 14.776 0,008 0,000
Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.8. dapat dibaca persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = -15,166 + 1,23X
Ho : β =0, ketrampilan proses siswa tidak linear terhadap hasil belajar H1 : β ≠0, ketrampilan proses siswa linear terhadap hasil belajar
Dari Tabel 4.8. di atas dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk
ketrampilan berproses siswa (X2) nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0% < 5% maka Ho ditolak artinya antara variabel ketrampilan proses siswa mempunyai
hubungan linear terhadap hasil belajar. Dari tabel 4.8. diperoleh koefisien X2 yaitu b
adalah positif 1,230 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif. Yang
dimaksud positif di sini adalah bahwa variabel ketrampilan proses siswa mempunyai
hubungan linear terhadap hasil belajar. Dengan melihat koefisien β yang terstandar seperti terlihat pada tabel 4.8. adalah 0,865 maka secara teoritis nilai tersebut
menunjukkan sama dengan koefisien relasi. Hal tersebut di atas menunjukkan
hubungan X2 terhadap Y adalah linear berarti dan besar kosfisien korelasinya adalah 0,865.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi ketrampilan berproses siswa (X2) terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada tabel 4.9. berikut.
Tabel 4.9. Kontribusi Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar Kelas
Eksperimen
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .886a .854 .851 4.775
a. Predictors : (Constant), X2
Dari Tabel 4.9. di atas diperoleh nilai R square sama dengan 0,854 = 85,4%.
Ini berarti ketrampilan berproses siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran
mempengaruhi hasil belajar sebesar 85,4%, sedangkan masih ada variabel lain yang
mempengaruhi sebesar 14,6%.
4. Keaktifan dan ketrampilan proses siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika pada materi Aritmetika Sosial Siswa SMP Kelas VII semester 1.
Hipotesis dihitung dengan analisis regresi ganda sebagai berikut:
Uji keberartian:
H0 : β = 0 : regresi tidak berarti atau hubungan antara ketrampilan proses siswa dengan hasil belajar tidak berarti.
H1 : β ≠ 0 : regresi berarti atau hubungan antara ketrampilan proses siswa dengan hasil belajar berarti.
Untuk menguji hipotesis tersebut dapat dilihat pada Tabel Anova dan hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.10. berikut.
Tabel 4.10. Keberartian Regresi Keaktifan dan Ketrampilan Berproses Siswa
terhadap Hasil Belajar.
ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1. Regression Residual Total 4572.806 544.726 5117.532 2 37 39 3783.846 15.470 242.044 0,000 a a. Predictors : (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.10 di atas diperoleh nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0%
< 5%, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa antara ketrampilan berproses dan hasil
belajar mempunyai hubungan yang berarti.
Uji Linearitas antara Keaktifan dan Ketrampilan Berproses Siswa terhadap Hasil Belajar
Untuk menguji hubungan kelinearan antara ketrampilan proses siswa
terhadap hasil belajar digunakan persamaan regresi dengan model regresi linear.
2
1 X
X
Y =α +β +γ estimasi dengan rumus : 1 2
^ cX bX a Y = + + , dengan α =
Tabel 4.11. Uji Kelinearan Keaktifan dan Ketrampilan Berproses Siswa terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 2 (Constant) X1 X2 -26.233 .737 .732 7.012 .186 .174 .553 .622 -5,397 4.233 4.422 .000 .003 .000
a. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.11. di atas dapat dibaca persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = -26,233 + 0,737X1 + 0,732X2
Ho : β =0, keaktifan dan ketrampilan proses siswa tidak linear tehadap hasil belajar
H1 : β ≠0, keaktifan dan ketrampilan proses siswa linear terhadap hasil belajar
Dari Tabel 4.11. di atas dapat dibaca pada tabel t signifikan untuk keaktifan
(X1) dan ketrampilan proses siswa (X2) nilai signifikan kurang dari 5%, maka Ho ditolak artinya antara variabel keaktifan dan ketrampilan proses siswa mempunyai
hubungan linear terhadap hasil belajar. Dari Tabel 4.11. diperoleh koefisien X1 yaitu
b adalah positif 0,186 dan koefisien X2 yaitu γ adalah positif 0,174 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut positif. Yang dimaksud positif di sini adalah
bahwa variabel keaktifan dan ketrampilan proses siswa mempunyai hubungan linear
terhadap hasil belajar. Dengan melihat koefisien β yang terstandar seperti terlihat pada Tabel 4.11. adalah 0,553 untuk variabel keaktifan siswa (X1) dan 0,622 untuk variabel ketrampilan proses (X2), maka secara teoritis nilai tersebut menunjukkan sama dengan koefisien relasi. Hal tersebut di atas menunjukkan hubungan X1 dan X2
terhadap Y adalah linear berarti dan besar koefisien korelasinya adalah 0,553 dan
0,622.
Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi keaktifan siswa dan (X1) dan ketrampilan proses siswa (X2) secara bersama-sama terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R square pada Tabel 4.12. berikut.
Tabel 4.12. Kontribusi Keaktifan dan Ketrampilan Proses Siswa terhadap Hasil
Belajar Kelas Eksperimen
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .866a .822 .876 4.661 2.545 a. Predictors : (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable : Y-EKSPERIMEN
Dari Tabel 4.12. di atas diperoleh nilai R square sama dengan 0,822 =
82,2%. Ini berarti keaktifan dan ketrampilan proses siswa yang ditumbuhkan dalam
pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran
secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar sebesar 82,2%, sedangkan masih
ada variabel lain yang mempengaruhi sebesar 17,8%.
5. Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dengan model konvensional.
Hipotesis ini dihitung dengan uji beda dua variabel.
Uji kesamaan varian:
H1 : varian variabel Y1≠ varian variabel Y2
Menerima atau menolak hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.13 . berikut.
Tabel 4.13. Tabel Kesamaan Varian
Independent Samples Test
Levene’s Test
for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Defference Std. Error Difference Lower Upper VAR_Y Equal variances
assume
Equal variances not assumed 7.466 .006 4.075 4.075 78 65.526 .000 .000 9.600 9.600 2.443 2.443 4.399 4.379 14.926 14.943
Dari Tabel 4.13. di atas terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0,006
= 0,6% kurang dari 5%, artinya signifikan maka Ho ditolak, berarti H1 diterima. Jadi varian berbeda, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar
dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dan siswa yang
diajar dengan model konvensional. Selanjutnya dipilih asumsi equal variance not
assumed.
Uji hasil belajar.
Hipotesis : H0 : μ 1 = μ2 (rataan Y1 sama dengan rataan Y2) H1 : μ 1 ≠ μ 2 (rataan Y1 tidak sama dengan rataan Y2)
Nilai signifikan dilihat pada deretan Equal variances not assumed. Pada Tabel 4.13. terlihat bahwa nilai signifikan sama dengan 0,000 = 0% kurang dari 5%, maka H0
ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rataan hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dengan rataan hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional.