• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Dalam dokumen larutan elektrolit dan laju reaksi (Halaman 37-40)

SEKOLAH :SMK NEGERI 1 WATANSOPPENG

MATA PELAJARAN :KIMIA

KELAS/SEMESTER :XII/GANJIL

ALOKASI WAKTU :6 JAM

TAHUN PELAJARAN :2014/2015

STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep kesetimbangan reaksi KOMPETENSI DASAR

1.Menguasai reaksi kesetimbangan

2.Menguasai factor- factor yang menpengaruhi pergeseran kesetimbangan

3.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

INDIKATOR

PERTEMUAN 1

1.Menjelaskan pengelompokan reaksi kimia menjadi reaksi berkesudahan dan reaksi Kesetimbangan.

2.Mendeskripsikan pengertian kesetimbangan kimia

3.Mendeskripsikan terjadinya perubahan atau pergeseran kesetimbangan sebagai akibat adanya aksi pada reaksi kesestimbangan ( Asas Le Chatelier) yang cenderung akan mengurangi aksi tersebut.

4.Mendeskripsikan pengaruh berbagai diantaranya:Perubahan konsentrasi,Volume,Temperatur dan Tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan.

5.Mendeskripsikan prinsip kesetimbangan yang diterapkan pada pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch dan pembuatan Asam sulfat menurut proses Kontak

PERTEMUAN 2

1.Mendeskripsikan ksetimbangan homogen dan heterogen berdasarkan fase seluruh spesi yang bereaksi (produk dan reaktan).

2.Mendeskripsikan pengertian tetapan kesetimbangan (Kc) PERTEMUAN 3

1.Meneskripsikan rumusan kesetimbangan (Kc) 2.Mendeskripsikan konversi Kc dan derajad disosiasi PERTeMUAN 4

1.Mendeskripsikan Kp berdasarkan gas ideal

2.Menentukan konsentrasi reaktan dan produsk dalam suatu campuran kesetimbangan berdasar kan konsentrasi awal dan konstanta kesetimbangan.

NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA 1.Relegius 2.Komunikatif 3.Mandiri 4.Kreatif I.TUJUAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

Siswa diharapkan mampu:

1.Menjelaskan pengertian reaksi reversible( reaksi kesetimbangan) dan irreversible (berkesudahan)

2.Menuliskan contoh reaksi reversible dan irreversible.

3.Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan 4.Menentukan arah pergeseran kesetimbangan setelah terjadi reaksi

5.Menjelaskan prinsip kesetimbangan pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch dan pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

PERTEMUAN 2

1.Menjelaskan Hukum kesetimbangan menurut Peter Wage dan Cato Bulberg 2.Menjelaskan pengertian Kc (Tetapan kesetimbangan)

3.Menjelaskan pengertian kesetimbangan homogen dan heterogen serta contoh .

PERTEMUAN 3

Siswa diharapkan mampu:

1.Menuliskan rumus tetapan kesetimbangan pada persamaan reaksi kesetimbangan 2.Menentukan tetapan kesetimbangan (Kc) berdasarkan reaksi kesetimbangan 3.Menentukan derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan

PERTEMUAN 4

1.Menjelaskan tetapan kesetimbangan tekanan parsial gas (Kp) 2.Menuliskan rumus tetapan kesetimbangan tekanan parsial gas (Kp)

3.Menentukan tetapan kesetimbangan ( Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan parsial gas (Kp) suatu reaksi kesetimbangan

III.MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

KESETIMBANGAN KIMIA 1.REAKSI KESETIMBANGAN

Dalam kompetensi ini kita akan mempelajari tentang kesetimbangan kimia meliputi: reaksi kesetimbangan dan factor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan tetapan

kesetimbangan.Banyak reaksi,seperti reaksi pembakaran atau korosi besi tidak dapat balik (Irreversible) atau reaksi berkesudahan artinya hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi.

Perhatikan kertas atau kayu yang terbakar.Abu atau arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kertas atau kayu seperti semula.

Reaksi kimia yang sudah kita pelajari adalah reaksi yang berlangsung satu arah (Irreversible) atau reaksi berkesudahan.

Contoh:

HCl (aq) + NaOH(aq) --->NaCl (aq) + H2O(l)

Reaksi satu arah berarti hasil reaksi NaCl (aq) dan H2O(l) tidak kembali bereaksi menghasilkan reaksi Dilain pihak,juga banyak reaksi yang dapat balik (Reversible) atau reaksi

kesetimbangan,artinya hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Contoh:

1.a.N2(g) +3 H2(g) ---> 2NH3(g) b.2NH3(g) --->N2(g) +3 H2(g) c.N2(g) + 3H2(g)

¿=¿

2NH3(g)

2a.Tembaga (II) sulfat pentahidrat,CuSO4.5H2O(s),yang berwarna biru ,jika dipanaskan akan kehilangan air kristalnya dan menjadi putih.

CuSO4.5H2O(s) ---> CuSO4(s) + 5H2O(l) Biru Putih

b.Jika serbuk CuSO4 yang berwarna putih ini diberi air warnanya kembali biru krn membentuk

CuSO4.5H2O(s)

CuSO4(s) + 5H2O(l) ---> CuSO4.5H2O(l)

c.Kedua reaksi diatas dapat digabung menjadi satu dengan menggunakan tanda panah bolak balik (

¿=¿

)

3.CuSO4.5H2O(s)

¿=¿

CuSO4(s) + 5 H2O(l)

Selanjutnya,reaksi kekanan(1) disebut reaksi maju sedangkan reaksi ke kiri(2) disebut reaksi balik,dan Reaksi (3) disebut reaksi bolak balik(reaksi dua arah ) atau reaksi kesetimbangan.

Kesetimbangan kimia akan tercapai jika laju reaksi maju (menuju arah kanan) = laju reaksi balik (menuju kearah kiri)

Kesetimbangan kimia merupakan kesetimbangan dinamis yaitu bila kesetimbangan tercapai,reaksi tidak berhenti tetapi terus-menerus dalam dua arah yanmg berlawanan dengan laju yang sama.

PERGESERAN KESETIMBANGAN

Kita sudah mempelajari bahwa reaksi kesetimbangan berlangsung secara dinamis yaitu berlangsung secara terus-menerus.

Perhatikan reaksi kesetimbangan:

Misalkan pada keadaan setimbang dimasukkan gas H2 ternyata kesetimbangan ini terganggu.Dimana banyaknya NH3 berubah semakin bertambah besar,sedangkan banyaknya N2 semakin berkurang.

Perubahan ini terjadi karena setelah dimasukkan gas H2 ternyata terjadi reaksi satu arah yaitu antara gas N2 dan H2 (reaksi kekiri).Sehingga N2 bereaksi dan jumlahnya berkurang.Sedangkan NH3 bertindak sebagai hasil reaksi jumlahnya bertambah.Kemudian mengalami kesetimbangan kembali. Pergeseran kesetimbangan di atas,dapat diterangkan berdasarkan pada Azas Le Chatelier yang menyatakan: “Jika suatu system berada dalam keadaan setimbang kemudian beberapa factor dari keadaan setimbang diubah,maka kesetimbangan bergeser menurut arah yang dapat mengurangi /mem perkecil(perubahan) tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan 1.Perubahan konsentrasi

Reaksi kesetimbangan:

N2(g) + 3H2(g)

¿=¿

2NH3(g)

Jika konsentrasi N2 atau H2 diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke NH3 ( kekanan).Jika konsetrasi NH3 diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke N2 dan H2.

Tetapi konsentrasi N2 dan H2 diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke NH3.

“ Jika konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser menjauhi zat tersebut.Jika konsentrasi zat diperkecil maka kesetimbangan akan mendekati zat tersebut”.

Contoh soal

Fe+3(aq) + SCN-(aq)

¿=¿

FeSCN+2(aq)

Tentukan arah pergeseran kesetimbangan: 1.Jika konsentrasi Fe+3 atau SCN – diperbesar 2.Jika konsentrasi FeSCN +2 diperkecil Penyelesaian

1.Jika Fe+3 atau SCN- diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser kearah kanan 2.Jika konsentrasi FeSCN+2 diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser kearah kanan 2.Pengaruh Volume/Tekanan

“Jika volume diperbesar,maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah jumlah koofisien

yang besar,sedangkan jika volume diperkecil ,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koofisien yang kecil”.

“Jika tekanan diperbesar ,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koofisien yang kecil,sedangkan jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser kea rah jumlah koofisien yang besar”.

Contoh soal

N2(g) + 3H2(g)

¿=¿

2NH3(g) Tentukan arah pergeseran kesetimbanmgan :

1.Jika volume diperbesar 2.Tekanan diperbesar Penyelesaian:

1.Jika volume diperbesar,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah N2+H2 2.Jika tekanan diperbesar,maka kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 3.perubahan suhu

Pergeseran kesetimbangan akibat perubahan suhu terjadi pada suatu reaksi yang membebaskan atau menyerap kalor (energy).Perubahan suhu akan menyebabkan terjadinya perubahan kalor.Jika suhu dinaikkan akan memberikan kalor pada suatu reaksi (sistem),dan jika suhu diturunkan akan terjadi penyerapan kalor dari suatu reaksi (system)

Dalam suatu reaksi kimia ada zat berperan sebagai zat eksoterm(zat yang membebaskan kalor) dan zat endoterm(zat yang memnyerap kalor).Jika hasil reaksi berperan sebagai zat eksoterm maka pereaksi berperan sebagai zat endoterm,begitu juga sebaliknya.

Untuk menentukan peran suatu zat,dapat dilihat dari tanda AH.Jika AH negative berarti reaksi

eksoterm ,maka hasil reaksi berperan sebagai zat eksoterm dan pereaksi berperan sebagai

endoterm.Sedangkan jika AH positif berarti reaksi endoterm,maka hasil reaksi sebagai zat endoterm dan pereaksi sebagai zat eksoterm.

Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi endoterm(AH positif.Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm( AH negative)”.

N2(g) +3H2(g) < ===> 2NH3(g) AH=- 92 KJ Reaksi eksoterm karena tanda negative berarti:

NH3 sebagai zat eksoterm N2 dan H2 sebagai zat endoterm Soal

2SO2(g0 + O2(g) <====> 2SO3(g) H= -196 KJ

Zat endoterm Zat eksoterm

Tentukan arah kesetimbangan bila : a.Suhu dinaikkan

b.Suhu diturunkan Penyelesaian:

a.Suhu dinaikkan maka arah kesetimbangan akan bergeser ke zat yang membutuhkan kalor yaitu ke zat endoterm.

b.Suhu diturunkan maka arah kesetimbangan akan bergeser ke zat yang membebaskan kalor

Dalam dokumen larutan elektrolit dan laju reaksi (Halaman 37-40)

Dokumen terkait