• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rubrik Penilaian Proses

Pertemuan 1

Rubrik Penilaian Psikomotorik

Rubrik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendemontrasikan kegiatan dalam kelompok cara menjumlahkan pecahan dengan media (tahu, bolu dan roti tawar).

Siswa

Skor (1-5) Jumlah Skor

Ketepatan langkah penyelesaian

Kerapian kerja

Rubrik Penilaian Afektif

Rubrik digunakan dalam kegiatan diskusi kelompok Nama

Siswa

Skor (1-5) Jumlah Skor

Memperhatikan teman yang sedang mengemuikakan pendapat Menanggapi jawaban teman Nilai Siswa = � � � � � � � � Nilai Siswa = � � � � � � � �

Keterangan : Skor 81-100 = Amat baik 21-40= Kurang baik 61-80 = Baik 0-20 = sangat kurang baik 41-60 = Cukup baik

41-60 = Cukup

Pertemuan 2

Rubrik Penilaian Psikomotorik

Rubrik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendemontrasikan kegiatan dalam kelompok cara menjumlahkan pecahan dengan media (papan pizza, gambar pizza, dan papn pecahan).

Siswa Skor (1-5)

Jumlah Skor Ketepatan langkah penyelesaian Kerapian kerja

Rubrik Penilaian Afektif

Rubrik digunakan dalam kegiatan diskusi kelompok Nama

Siswa

Skor (1-5)

Jumlah Skor Memperhatikan teman yang sedang

mengemuikakan pendapat

Menanggapi jawaban teman Nilai Siswa = � � � �

Keterangan : Skor 81-100= Amat baik 21-40= Kurang baik 61-80= Baik 0-20 = sangat kurang baik 41-60= Cukup baik

41-60= Cukup

Pertemuan 3

Rubrik Penilaian Psikomotorik

Rubrik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendemontrasikan kegiatan dalam kelompok cara menjumlahkan pecahan dengan media (papan pecahan). Nama Siswa Skor (1-5) Jumlah Skor Ketepatan penggunaan media sebagai penyelesaian masalah Kerapian Kerja Nilai Siswa = � � � � Nilai Siswa = � � � � � � � �

Keterangan : Skor 81-100= Amat baik 21-40= Kurang baik 61-80= Baik 0-20 = sangat kurang baik 41-60= Cukup baik

41-60= Cukup

Rubrik Penilaian Afektif

Rubrik digunakan dalam kegiatan diskusi kelompok

Siswa Skor (1-5) Jumlah Skor Partisipasi dalam diskusi kelompok Memperhatikan teman yang sedang

mengemukakan pendapat

Pertemuan 4

Rubrik Penilaian Psikomotor

Rubrik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis jawaban soal evaluasi dengan tulisan yang rapi

Siswa Skor (1-5) Jumlah

Skor Kerapian tulisan Kejelasan tulisan

Nilai Siswa = � � � �

� � � �

Nilai Siswa = � � � �

3 = Cukup

Rubrik Penilaian Afektif

Rubrik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi secara individu.

Siswa Skor (1-5) Jumlah

Skor Ketepatan waktu Kejujuran

Keteranngan : Skor 5 = Amat baik 2 = Kurang

4 = Baik 1 = Kurang sekali Nilai Siswa = � � � �

MATERI AJAR PENJUMLAHAN PECAHAN BERPENYEBUT SAMA DAN BERPENYEBUT BEDA

I Standar Kompetensi

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah II Kompetensi Dasar

6.3 Menjumlahkan pecahan III Indikator

1. Kognitif

d. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut sama.

e. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda. f. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika.

g. Menjumlahkan dua pecahan. 2. Afektif

b. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan semangat kerjasama. c. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan menghargai

pendapat teman. 3. Psikomotorik

b. Mendemonstrasikan cara menjumlahkan pecahan dengan media papan pecahan

c. Mendemonstrasikan cara menjumlahkan pecahan dengan media papan pizza

Pertemuan Pertama

A. Materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

Salah satu operasi dalam bilangan pecahan adalah operasi hitung penjumlahan. Bagaimanakah aturan penjumlahan pecahan? Kita perhatikan contoh soal berikut ini :

1. Ibu memotong kue bolu menjadi empat bagian sama besar. Kemudian potongan kue tadi dibagikan kepada Ani, Budi, dan Cindy. Masing-masing mendapat satu potong kue, sehingga masih tersisa 1 potong kue. Lalu satu

potong kue itu ibu berikan kepada Ani. Berapa bagian kue yang dimiliki Ani sekarang?

Jawaban:

Diketahui : Ibu mempunyai empat kue bolu yang sama besar, bagian- bagian kue tersebut diberikan kepada Ani, Budi , dan Cindy. Masing-masing mendapat satu bagian. Tersisa 1 potong kue yang kemudian diberikan kepada

Ditanya : Berapa bagiankah kue yang dimiliki oleh Ani? Jawab : 1 4 + 1 4 = 1+1 4 = 2 4

Jadi, kue yang dimiliki oleh Ani selruhnya ada bagian dari kue yang ututh.

2. Ibu mempunyai sepotong tahu. Ibu akan menggoreng tahu tersebut. Supaya tahunyanya tidak terlalu besar, maka ibu memotong tahu tersebut menjadi tiga bagian sama besar. Setelah dibumbui dua potong tahu dimasukkan ke dalam wajan. Karena masih ada tempat maka ibu memasukkan lagi sepotong tahu. Berapa bagian tahu yang ada di wajan? Diketahui : Ibu mempunyai sepotong tahu, kemudian tahu tersebut

dipotong menjadi tiga bagain. Setelah dibumbui maka dua bagian tahu tersebut kemudian dimasukkan kedalam wajan.Masih tersisa satu bagian tahu, kemudian bagian itu juga dimasukkan.

Ditanya : Berapakah bagian tahu yang ada diwajan sekarang?? Jawab : 2 3 + 1 3 = 2+1 3 = 3 3

Jadi, tahu yang ada di wajan sekarang berjumlah bagian dari tahu yang utuh.

Kerjakan dengan cara menggubah soal menjadi langkah matematika terlebih dahulu, yakni diketahui, ditanya, jawab!

Kesimpulan

“Dari dua soal tersebut terlihat bahwa dalam penjumlahan pecahan berpenyebut sama adalah penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tidak dijumlahkan. (Pembilang adalah angka yang terdapat pada bagian atas garis sedangkan penyebut adalah angka yang terdapat pada bagian bawah garis)

B. Materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda Pertemuan Kedua

Petunjuk Untuk Guru

1. Bacakan cerita di bawah ini, kemudian mintalah salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal berikut!

Dafa dan Putri masing-masing membeli 1 loyang pizza yang sama besar dan rasanya. Dafa membagi pizzanya menjadi 4 bagian yang sama besar, sedangkan Putri membagi pizzanya menjadi 2 bagian yang sama besar. Dafa memberikan 1 bagian dari pizzanya kepada bu Jum dan beberapa saat kemudian Putri juga memberikan 1 bagian dari pizzanya kepada bu Jum. Berapakah jumlah bagian pizza yang diterima oleh bu Jum?”

 Mintalah beberapa siswa untuk melaporkan hasil diskusi jawaban dari kedua soal tersebut di papan tulis, kemudian berilah kesempatan kepada siswa lain untuk memberi tanggapan terhadap jawaban teman!

 Mintalah seorang siswa maju ke depan untuk menuliskan pola penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berilah penegasan terhadap pendapat yang diutarakan oleh siswa tersebut mengenai pola penjumlahan berpenyebut sama!

Untuk memberikan pemahaman tentang penjumlahan pecahan berpenyebut beda, lakukan kegiatan di bawah ini bersama siswa!

2. Tunjuklah salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan cerita tersebut dengan menggunakan pizza yang disediakan oleh guru.

Dalam penjumlahan pecahan berpenyebut beda, terdapat sedikit perbedaan cara dan aturan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Untuk mengetahui bagaimanakah cara menghitung penjumlahan berpenyebut beda, maka mari kita perhatikan soal-soal dibawah ini dan kerjakan dengan menggunakan media papan pecahan!

a. Santi mempunyai 2

3 kue. Kemudian ibu memberinya lagi seperempat

kue yang sama jenisnya. Berapakah bagian kue yang dimiliki Santi sekarang?

Petunjuk penggunaan media

1. Ambil 2 potong papan pecahan yang terdapat pada tiga potong pecahan yang sama besar untuk menunjukkan nilai 2

3 bagian kue. 2. Ambil 1 potong papan pecahan yang terdapat pada empat potong

pecahan yang sama besar untuk menunjukkan nilai 1

4 bagian kue. 3. Kosongkanlah papan pecahan yang tersisa 1

3 bagian tersebut, masukkanlah 2 potong pecahan yang masing- masing bernilai 1

3 tadi. Serta gabungkan juga 1 potong pecahan yang bernilai 1

4.

4. Ambillah sebuah penggaris panjang untuk mencari pecahan yang senilai dengan gabungan kedua potong pecahan tadi ( gabungan antara 2 potong pecahan 1

3 dengan 1 potong pecahan 1 4.

5. Tarik garis antara gabungan pecahan 2 potong pecahan 1

3 dan 1 potong pecahan 1

4 tadi dengan pecahan di bawahnya sehingga membentuk garis sejajar.

6. Itulah hasil penjumlahan antara 2 potong pecahan 1

3 dan 1 potong pecahan 1

4 dan hasilnya adalah pecahan 11 12

3. Mintalah beberapa siswa untuk melaporkan hasil diskusi dari soal tersebut di papan tulis! Mintalah siswa menerangkan cara menggunakan papan pecahan, kemudian berilah kesempatan kepada siswa lain untuk memberi tanggapan terhadap jawaban teman!

Pertemuan Ketiga

Untuk mengingatakan kembali pemahaman siswa mengenai operasi penjumlahan pecahan berpenyebut beda, maka guru memberikan dua buah soal penjumlahan berpenyebut beda. Siswa mengerjakan soal tersebut menggunakan media papan pecahan.

1. Santi mempunyai 2

3 kue, kemudian ibu memberinya lagi kue yang sama 1 4

bagian. Berapakah bagian kue yang dimiliki oleh Santi?

Jawab :

Penjumlahan ini dikerjakan dengan cara mengalikan silang antara pembilang dan penyebutnya. 2 3 + 1 4= 24 +(13) 34 = 8+3 12 = 11 12 2. 1 3 + 3 4 = ...

Guru menggunakan penyelesaian soal dengan cara mencari pecahan KPKnya. Jadi, hasil penjumlahan 1

3 dan 3 4 adalah 4 12 + 9 12 = 13 12 Pertemuan Keempat

Pada akhir pembelajaran mengenai materi penjumlahan berpenyebut sama dan penjumlahan berpenyebut beda ini, siswa kemudian diminta membuat kesimpulan mengenai kaidah penjumlahan pecahan tersebut.

1. Kaidah penjumlahan berpenyebut sama adalah “penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dikerjakan dengan menjumlahkan pembilangnya saja dan penyebutnya tidak perlu dijumlahkan.”

2. Kaidah penjumlahan berpenyebut beda adalah “penjumlahan pecahan yang berpenyebut beda dikerjakan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan mencari kelipatan persekutuan terkecil dari kedua penyebut tersebut. Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama.

Dokumen terkait