• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk perangkat pembelajaran sebagai berikut.

a. Diharapkan dapat mengembangkan produk perangkat pembelajaran yang kegiatan pembelajarannya lebih menarik, bervariasi, dan semakin banyak menggunakan masalah kontekstual supaya proses pengkonstruksian pengetahuan menjadi siswa lebih baik lagi.

b. Diharapkan dapat mengembangkan produk perangkat pembelajaran yang semakin baik lagi dalam mengakomodasi kelima karakteristik PMRI, agar semua aspek yang diharapkan dapat muncul secara maksimal.

c. Diharapkan dapat mengimplementasikan produk perangkat pembelajaran di sekolah-sekolah lain dan ada pengembangan lagi untuk materi-materi yang lain. Hal ini dikarenakan pendekatan PMRI sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran matematika.

d. Hasil penelitian berupa prototype dan dapat diuji cobakan peneliti lain sampai produksi

2. Bagi Guru

a. Desain pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI diharapkan dapat mendorong guru untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran matematika dengan lebih inovatif.

b. Guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan dengan cara yang ditemukan oleh siswa.

3. Bagi Program Studi

a. Produk pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat menambah referensi koleksi penelitian pengembangan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

b. Penelitian pengembangan yang menggunakan metode PMRI ini diharapkan dapat menjadi wacana baru supaya semakin banyak penelitian yang menggunakan pendekatan PMRI.

85

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Melly. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah

Ibtidaiyah. Tesis Magister, tidak diterbitkan, Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta.

Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Borg, R. W dan Meredith D. Gall. 1963. Fourth Edition Educational Research:

An Introcuction. New York & London: Longman.

BSNP. 2009. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Copeland, Richard W. 1966. Mathematics and the Elementary Teacher. Philadelphia and London: Saunders Company.

Gandasari, Adriana. 2009. Pengembangan Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Dengan Pendekatan Teori Multiple

Intelligences (MI). Tesis Magister, tidak diterbitkan, Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta.

Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Husein. 2008. Seribu Pena Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga..

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marpadi, Djemari. 2008. Teknis Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogjakarta: Mitra cendekia.

Muhsetyo, Gatot. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Saiffudin, Azwar. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya 2nd. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Setiani, Fatimah. Pengembangan Asesmen Altenatif Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik di Sekolah Dasar. Disertasi,

tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2006. PMRI: Pembelajaran Matematika yang Mengembangkan Penalaran Kreativitas dan Kepribadian Siswa.

Surabaya: PMIPA UNESA.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstalasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukayati.2003. Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Surya, dkk. 2003. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Suryanto, dkk.2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Jakarta: Koleksi Pustaka.

Susento, St. 2004. Matematika Berbasis Realitas Anak. Basis nomor 7-8 tahun ke- 35, Juli-Agustus 2004. Yogyakarta: Kanisius.

Suwarsono, St. 2001. Beberapa Permasalahn yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia. Makalah

disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma, 14-15 November 2001.

Suyati, M. Khafid. 2004. Pelajaran Matematika SD Kelas 4. Jakarta: Erlangga. Trivieri, Lawrence A. 1989. Basic Mathematics. USA: McGraw-Hill.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu ( Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara

Wijaya, Ariadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumber dari web:

Ekawati, Estina. 2011. Peran-Fungsi-Tujuan-dan-Karakteristik-Matematika- Sekolah. Diunduh pada tanggal 10 Desember 2011 pukul 16.00 dari

http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik- matematika-sekolah/

Rusdi, Andi. 2008. Perangkat Pembelajaran. Diunduh pada tanggal 20 April 2012 pukul 13.00 dari

mbahbrata-edu.blogspot.com/2009/12/pengembangan-perangkat pembelajaran.html

Tabel 4. Hasil Analisis Kebutuhan (Wawancara)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Adisucipto 1 Hari / Tanggal : Kamis

Tanggal : 5 Januari 2012 Kelas / semester : IV / 2

Guru Kelas IVA : Jumarilah, S.Pd.SD

No Pertanyaan Jawaban

1 Metode apa yang Anda gunakan dalam mengajar matematika?

Saya menggunakan metode lama yang lebih berpusat pada guru. Misalnya ceramah, sesekali tanya-jawab atau diskusi. 2 Apakah selama mengajar

Anda menggunakan media sebagai alat bantu mengajar?

Saya kadang-kadang menggunakan media untuk mengajar, tetapi tidak setiap mengajar saya menggunakan media.

3 Bagaimana suasana kelas ketika pembelajaran matematika?

Anak-anak di kelas saya itu merupakan siswa yang aktif dan mencari perhatian dari guru dan teman sehingga kelas terkesan ramai.

4 Apakah Anda pernah menerapkan pendekatan PMRI dalam pelajaran matematika?

Saya belum pernah menerapkan pendekatan PMRI. Karena saya belum begitu paham mengenai pendekatan PMRI.

5 Apakah kendala yang membuat anda tidak menggunakan model pembelajaran inovatif?

Saya merasa materi terlalu banyak

sedangkan waktunya terbatas, selain itu saya tidak memiliki referensi yang cukup tentang model pembelajaran inovatif.

6 Pembelajaran yang seperti apa yang ingin Ibu terapkan kepada siswa dengan

memperhatikan potensi siswa

Saya ingin menerapkan pembelajaran yang bisa menarik minat siswa, misalnya

menggunakan permainan atau menyanyi. Selain itu saya juga ingin selama

di kelas Ibu? pembelajaran siswa difasilitasi media untuk membantu memahami materi. Selain itu saya juga ingin menerapkan pembelajaran yang benar-benar bisa mengaktifkan siswa, misalnya adanya kerja kelompok, diskusi, dan mengemukakan pendapat.

7 Apakah Anda berminat untuk menerapkan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematikakarena

pendekatan PMRI mengakomodasi semua karakteristik yang Ibu inginkan?

Saya sangat berminat karena itu juga akan menjadi pengalaman baru bagi saya.

Tabel 5. Hasil Analisis Kebutuhan (Observasi) Obeservasi 1, 2, dan 3

Satuan Pendidikan : SD Negeri Adisucipto 1 Hari : Selasa, Kamis, dan Sabtu Tanggal : 10, 12, dan 14 Januari 2012 Kelas / semester : IV / 2

1. Karakteristik Penggunaan Konteks

No Aspek Narasi Singkat

1 Menggunakan masalah kontekstual

a. Menggunakan soal cerita yang dekat dengan

kehidupan siswa

Guru tidak menggunakan soal cerita untuk mengawali pembelajaran. Guru langsung membahas soal di LKS atau menyampaikan materi menggunakan kalimat matematika. b. Permasalahan kontekstual

yang disampaikan mampu mengarahkan siswa menemukan konsep

Guru tidak memberikan masalah kontekstual untuk mengarahkan siswa menemukan konsep. Guru langsung membahas PR yang ada di LKS atau menjelaskan materi

pelajaran. c. Permasalahan kontesktual

yang disampaikan mudah dimengerti siswa

Guru tidak memberikan masalah

kontekstual. Guru langsung menjelaskan materi pelajaran atau membahas soal. 2 Menggunakan permainan

a. Permainan yang digunakan

membangkitkan semangat siswa

Guru tidak menggunakan permainan untuk membangkitkan semangat siswa. Guru langsung menyampaikan materi pelajaran atau membahas soal.

b. Permainan

menggambarkan apa yang akan dipelajari

Guru tidak menggunakan permainan untuk membangkitkan semangat siswa. Guru langsung menyampaikan materi pelajaran

atau membahas soal. 3 Menggunakan media dan alat

peraga

a. Media dan alat peraga yang digunakan mudah ditemukan/dekat dengan siswa.

Guru tidak menggunakan alat peraga, guru hanya menggunakan papan tulis untuk menjelaskan materi. Siswa juga mempelajari materi atau mengerjakan soal tanpa

menggunakan media/alat peraga. b. Media dan alat peraga

dapat menarik perhatian siswa

Guru menjelaskan materi secara lisan dan hanya menggunakan papan tulis sehingga siswa tidak tertarik untuk memperhatikan guru.

4 Menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa

a. Pengetahuan awal yang digali sesuai dengan materi

Guru tidak bertanya tentang apa yang diketahui siswa tentang materi yang dipelajari. Sesekali guru melakukan tanya jawab menggunakan soal dalam bentuk formal.

2. Karakteristik Penggunaan Model

No Aspek Narasi Singkat

1 Penggunan strategi informal oleh siswa dalam pemecahan masalah

Penggunaan strategi informal oleh siswa dalam pemecahan masalah belum nampak. Strategi informal dalam operasi hitung campuran dilakukan siswa menggunakan garis bilangan yang dipandu oleh guru. Sehingga bukan siswa yang menemukan sendiri cara penyelesaian masalah tersebut. Hal ini mengakibatkan tidak ada variasi

dalam penggunakan strategi informal. Cara mengoperasikan perhitungan menggunakan garis bilangan juga mengikuti langkah- langkah yang diberikan oleh guru. Ketika menggambar bagian dari pecahan juga berdasarkan contoh dari guru.

2 Penggunan strategi formal oleh siswa dalam pemecahan masalah

a. Memodelkan masalah dalam kalimat matematika

Siswa tidak memodelkan masalah dalam kalimat matematika karena soal yang diberikan sudah dalam bentuk kalimat matematika.

b. Menggunakan rumus matematika dalam pemecahan masalah

Siswa menuliskan hasil jawaban berdasarkan garis bilangan.

Beberapa siswa ada yang menggunakan sedikit langkah-langkah yang runtut, tetapi sebagian besar siswa langsung menuliskan hasil jawaban.

c. Menggunakan langkah- langkah matematis dalam pemecahan masalah

Tidak ada siswa yang menuliskan langkah- langkah matematis yang terdiri dari diketahui, ditanya dan jawab. 3 Pembimbingan oleh guru

dalam menjembatani strategi informal siswa ke strategi formal

a. Guru memberi pertanyaan yang mengarah ke strategi formal

Guru tidak memberikan pertanyaan secara lisan yang membantu siswa langsung mengarah ke formal

b. Guru memberi soal dengan konteks lain yang

Soal yang diberikan oleh guru sudah dalam bentuk kalimat matimatika

mengarah ke strategi formal

c. Guru memberi contoh analogi yang mengarah ke strategi formal

guru tidak memberikan contoh analogi atau perumpamaan kepada siswa.

3. Karakteristik Penggunaan Kontribusi Siswa

No Aspek Narasi Singkat

1 Pengungkapan berbagai strategi yang digunakan dalam pemecahan masalah d. Munculnya berbagai cara

yang digunakan dalam pemecahan masalah oleh siswa

Dalam pembelajaran tidak muncul pendapat siswa yang menyatakan bahwa terdapat variasi cara dalam pemecahan masalah.

e. Pemberian waktu yang mencukupi kepada siswa dalam pemecahan masalah

Guru memberikan waktu yang cukup pada saat siswa mengerjakan soal.

f. Pemilihan media oleh siswa yang digunakan dalam pengungkapan strategi yang digunakan

Tidak ada pemilihan media untuk

pengungkapan strategi pemecahan masalah dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran ketika mengajar.

2 Pemberian tanggapan terhadap strategi yang digunakan

c. Siswa memberi

komentar/saran terhadap hasil pekerjaan siswa lain

Selama 3 kali observasi, hampir tidak ada komentar dari siswa yang menanggapi hasil pekerjaan dari siswa lain.

pelajaran (guru hanya mengarahkan siswa)

kesempatan yang memungkinkan siswa untuk menyimpulkan hasil pekerjaan. Kesimpulan biasanya hanya disampaikan secara eksplisit.

3 Pemberian motivasi oleh guru kepada siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya terhadap pemecahan masalah c. Pemberian pertanyaan oleh

guru untuk memancing siswa bertanya

Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, tidak ada pertanyaan dari guru yang memancing siswa untuk bertanya. Hampir tidak ada siswa yang menanyakan kembali tentang materi yang telah disampaikan oleh guru.

4 Pemberian kesempatan oleh guru kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat

Kesempatan yang diberikan oleh guru hanya sekedar kesempatan untuk menjawan soal secara bergilir, dalam kesempatan tersebut siswa tidak dituntut untuk mengemukakan cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

5 Pengajuan pertanyaan oleh siswa yang mengarah pada pembangunan konsep pembelajaran

Pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa hanya sekedar pertanyaan teknis, seperti: soal mana saja yang harus

dikerjakan, soal tersebut bisa dikerjakan dimana, dan bukan pertanyaan yang

mengacu pada pembangunan konsep materi yang sedang disampaikan oleh guru

4. Karakteristik Penggunaan Interaktivitas Siswa

No Aspek Narasi Singkat

1. Guru dan Siswa

a. Membangun norma kelas Guru tidak menyampaikan norma kelas hanya memberikan salam kemudian presensi dan apersepsi.

b. Mengadakan tanya jawab selama pelajaran

berlangsung

Guru jarang melakukan tanya jawab karena guru cenderung menggunakan metode ceramah.

c. Melakukan demonstrasi dengan menggunakan media pembelajaran

Guru tidak menggunakan media melainkan menggambar benda yang abstrak.

d. Membimbing siswa dalam memecahkan masalah berupa soal yang diberikan guru

Guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan menuntun cara menyelesaikan soal.

e. Memfasilitasi negosiasi antar siswa

Guru tidak mengembangkan negosiasi antar siswa karena guru menggunakan metode ceramah.

f. Melakukan penilaian proses

Guru tidak memberikan penilaian proses.

g. Melakukan penilaian produk

Guru memberikan penilaian produk melalui soal evaluasi di akhir penyampaian materi. h. Memberikan penguatan Guru jarang memberikan penguatan. Guru

sesekali memberikan penguatan dengan kata “Jawaban sudah tepat”.

2. Siswa dan siswa

pekerjaan mempresentasikan hasil pekerjaan karena guru lebih banyak ceramah.

b. Melakukan kerjasama dengan siswa lain

Siswa cenderung mengerjakan soal secara mandiri dan tidak melakukan diskusi dengan teman yang lain.

c. Menyampaikan pendapat atau pertanyaan

Kadang sisewa memiliki kesempatan untuk mengungkapkan jawabannya di depan kelas secara tertulis.

d. Memberikan apresiasi terhadap teman lain

Siswa tidak pernah memperhatikan siswa lain yang mengemukakan gagasan sehingga tidak ada apresiasi yang diberikan oleh siswa.

e. Memperhatikan teman yang menyampaikan pendapat

Siswa cenderung tidak memperhatikan siswa lain yang mengemukakan pendapat/gagasan.

5. Karakteristik Penggunaan Intertwinning

No Aspek Narasi Singkat

1 Adanya kaitan materi pecahan dengan materi lainnya dalam satu mata pelajaran matematika a. Kaitannya dengan materi

bilangan bulat

(Penjumlahan Bilangan Bulat)

Guru belum menggunakan penjumlahan biasa.

b. Kaitannya dengan materi bangun datar

Guru tidak mengkaitkan dengan topik mengidentifikasi benda- benda disekitar yang berbentuk bangun datar. Guru

langsung menggunakan bilangan pecahan.

c. Kaitannya dengan materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan

Guru tidak menggunakan apersepsi atau soal-soal yang bermula dari cerita

permasalahan yang ada disekitar siswa, guru langsung menggunakan soal berbentuk angka-angka.

2 Adanya kaitan materi bialngan pecahan dengan materi dari mata pelajaran diluar matematika

a. Kaitannya dengan materi di mapel bahasa Indonesia

Guru pada pembelajaran awal, belum menggunakan soal berbentuk cerita untuk menarik perhatian siswa dan

menghubungkan dengan peristiwa di sekitar siswa

b. Kaitannya dengan materi di mapel IPS

-

c. Kaitannya dengan materi di mapel IPA

-

d. Kaitannya dengan materi di mapel SBK

Tabel 6. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan 1 No Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Keterangan 1 Kognitif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut sama.

1, 2 2 Taraf kesukaran: 1. Sedang = no soal 1 2. Sulit = no soal 2 b. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat

matematika.

1, 2 2

c. Menjumlahkan dua pecahan. 1, 2 2 2 Afektif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan semangat kerjasama.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian Afektif b. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat

matematika dengan menghargai pendapat teman.

- -

3 Psikomotorik

a. Mendemontrasikan cara

menjumlahkan pecahan dengan media.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian

Psikomotorik Jumlah soal evalusi pertemuan I 2

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan 2

No Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal Keterangan 1 Kognitif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.

1, 2 2 Taraf kesukaran: 1. Sedang = no soal 1 2. Sulit = no soal 2

b. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika.

1, 2 2

c. Menjumlahkan dua pecahan. 1, 2 2 2 Afektif

a. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan menghargai pendapat teman.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian Afektif

3 Psikomotorik

a. Mendemontrasikan cara

menjumlahkan pecahan dengan media.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian

Psikomotorik Jumlah soal evalusi pertemuan II 2

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan 3

No Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal Keterangan 1 Kognitif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.

1, 2 2 Taraf kesukaran: 1. Sedang = no soal 1 2. Sulit = no soal 2 b. Mengubah soal cerita ke dalam

kalimat matematika.

1, 2 2

c. Menjumlahkan dua pecahan. 1, 2 2 2 Afektif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan semangat kerjasama.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian Afektif

b. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan menghargai pendapat teman.

- -

3 Psikomotorik

a. Mendemontrasikan cara

menjumlahkan pecahan dengan media.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian

Psikomotorik Jumlah soal evalusi pertemuan III 2

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan 4

No Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal Keterangan 1 Kognitif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut sama.

1, 2a 2 Taraf kesukaran: 1. Mudah = no soal 2a, 3 2. Sedang = no soal 1, 4, 5 3. Sulit = no soal 2b, 2c

Soal untuk indikator c tidak dihitung karena sudah terhitung di indikator a dan b b. Menemukan pola penjumlahan

pecahan dengan penyebut berbeda.

2b, 2c, 2

c. Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika.

1, 2 2

d. Menjumlahkan dua pecahan. 3, 4, 5 3

2 Afektif

a. Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan semangat kerjasama.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian Afektif b. Mengubah soal cerita ke dalam

kalimat matematika dengan menghargai pendapat teman.

c. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika bekerja mengerjakan tugas individu

3 Psikomotorik

a. Mendemontrasikan cara

menjumlahkan pecahan dengan media.

- - Kriteria penilaian terdapat pada rubrik penilaian

Psikomotorik b. Menulis jawaban soal evaluasi dengan

tulisan yang rapi

Tabel 7. Hasil Olah Data Validasi Perangkat Pembelajaran

A. SILABUS

No Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 4 2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 1 3 3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 2 2 4 Ketepatan pilihan perilaku esensial dalam indikator 3 1

5

Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa

1 2 1 6 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 2 2

7 Ketepatan dalam memilih media 1 3

8

Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan

indikator 4

9 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4

Jumlah 0 1 15 20

Jumlah x skala penilaian 0 2 45 80

Jumlah total 127

Rerata 3,53

B. RPP

No Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

2

Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan

indicator 0 0 1 3

pembelajaran

4

Isi rumusan tujuan meliputi keutuhan perkembangan

pribadi siswa 0 1 2 1

5

Ketepatan dalam memilih pendekatan/model

pembelajaran 0 0 1 3

6 Ketepatan dalam memilih metode/teknik pembelajaran 0 0 2 2

7

Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang

digunakan dalam membuka pelajaran 0 0 1 3

8

Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan pendekatan/model/metode/teknik pembelajaran yang

dipilih 0 0 2 2

9

Rumusan kegiatan pembelajarannya mencerminkan

kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Kolaborasi (EEK) 0 0 1 3

10

Rumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk

memberdayakan siswa 0 0 1 3

11

Rumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk

terciptanya pembelajaran yang menyenangkan/bermakna 0 0 1 3 12 Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran 0 0 2 2 13 Pengorganisasian materi sistematis, logis, dan psikologis 0 0 2 2

14

Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran

proporsional 0 0 2 2

15

Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pelajaran

(rangkuman, evaluasi, refleksi, tindak lanjut) 0 1 0 3 16 Tingkat kesesuaian indikator, tujuan, dan item penilaian 0 0 2 2

17

Penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian bersifat

otentik) 0 0 3 1

18 Kuailitas kisi-kisi penilaian 0 0 3 1

19 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 0 0 2 2 20 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 0 0 1 3 21 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 0 0 0 4

Jumlah x skala penilaian 0 4 93 204

Jumlah total 301

Rerata 3,58

C. LKS

No Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS 0 0 1 3

2

Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah

dipahami siswa 0 1 1 2

3

Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat,

sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa 0 0 1 3 4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut 0 0 1 3

5

Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan

tercapainya indikator/tujuan pembelajaran 0 0 3 1

6

Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa 0 0 2 2

7 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi 0 0 1 3

8 Tampilan LKS indah dan menarik 0 0 1 3

Jumlah 0 1 11 20

Jumlah X Skala Penilaian 0 2 33 80

Jumlah Total 115

Rerata 3,59

D. BAHAN AJAR

No Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

1

Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai 0 0 2 2

2

Materi pelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan

3

Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai

dengan tingkat perkembangan siswa 0 0 3 1 4 Redaksional bahasa Indonesia baku dan sederhana 0 0 0 4

5

Menuliskan sumber bahan yang dikutip dengan penulisan

baku 0 1 2 1

JUMLAH 0 1 9 10

JUMLAH X SKALA PENILAIAN 0 2 27 40

JUMLAH TOTAL 69

RERATA 3,45

E. SOAL EVALUASI

No Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

1 Soal evaluasi sesuai dengan indikator yang akan dicapai 0 0 2 2 2 Soal evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai 0 0 3 1 3 Soal evaluasi sesuai aspek penilaian kognitif 0 0 2 2 4 Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar 0 0 0 4

JUMLAH 0 0 7 9

JUMLAH X SKALA PENILAIAN 0 0 21 36

JUMLAH TOTAL 57

Tabel 8. Kisi-kisi Angket Uji Keterbacaan

No Indikator No Soal

1 Pemahaman Bahasa 1, 8

2 Pemahaman Kata-kata 5, 4

3 Pemahaman Ilustrasi gambar 2, 6

4 Pemahaman soal 3,7

Tabel 9. Hasil Angket Uji Keterbacaan

No Aspek Penilaian Penilaian

4 3 2 1

1 Saya memahami bahasa yang digunakan 18 14 2 0

2

Ilustrasi gambar yang digunakan dalam bahan ajar

dapat memperjelas materi 21 13 0 0

3 Saya tidak memahami soal yang diberikan oleh guru 22 11 0 1 4 Saya mengerti kata-kata yang digunakan 19 14 1 0

5

Saya menemukan gambar yang tidak sesuai dengan

materi 19 14 0 1

6

Saya menemukan kata-kata yang tidak sering saya

jumpai dalam kehidupan sehari 21 11 2 0 7 Saya merasa soal yang diberikan jelas 22 11 1 0 8 Saya tidak mengerti bahasa yang digunakan 20 13 0 1

Jumlah 162 101 6 3

jumlah x skala penilaian 648 303 12 3

Jumah total 966

Tabel 10. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No Indikator Aspek No item

1 Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

Kamu senang mengikuti pelajaran matematika. 1 Kamu paham terhadap materi yang dipelajari. 2 Kamu merasa pembelajaran matematika ini

bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

3

Alokasi waktu yang diberikan dalam pembelajaran cukup.

4

Media yang digunakan membantu menyelesaikan soal.

5

Tabel 11. Hasil Angket Uji Respon Siswa

No Aspek Skala

4 3 2 1

1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika. 23 12 1 0 2 Saya paham terhadap materi yang dipelajari. 16 20 0 0 3 Saya merasa pembelajaran matematika ini bermanfaat

untuk kehidupan sehari-hari. 28 8 0 0

4 Alokasi waktu yang diberikan dalam pembelajaran cukup. 14 16 6 0 5 Media yang digunakan membantu menyelesaikan soal. 23 10 2 1

Jumlah 104 66 9 1

Jumlah x skala penilaian 416 198 18 1

Jumlah total 633

Tabel 12. Hasil Penilaian Siswa

A. Hasil Penilaian Kognitif

No Nama Siswa Nilai

1 Alvian Helga Nur Ardiansyah 55

2 Adetyafi Putratsani 90

3 Aisya Billa Chery Oktavia 75

4 Akhmad Khoirul Fadillah 50

5 Anatasya Nur A‟yuni 85

6 Ardi Kusuma Febrianta 65

7 Arya Daffa Danendra 75

8 Christina Dyah Puspaningrum 100

9 Deamonty Sporty 70

10 Dimas Nurauliyah 55

11 Elang Jalu Satrio 70

12 Elizabeth Rindi Novitri 100

13 Elvara Ardhya Putri Anna Billa 100 14 Faizalyah Putri Jasmine Wibowo 90

15 Michelia Ghassani Herman 85

16 Muhammad Fikri Hanafi 90

Dokumen terkait