• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Dalam dokumen EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING (Halaman 51-57)

Nama Sekolah : SMA UII Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X / 2

Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan) K. Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

L. Kompetensi Dasar

4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan atau pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

M. Indikator

9. Mengidentifikasi peran manusia dalam tingkatan trofik kehidupan

10. Mengidentifikasi dampak peningkatan populasi dan aktivitas manusia terhadap makhluk hidup lainnya

11. Menjelaskan definisi pencemaran lingkungan dan pembagiannya berdasarkan jenis polutannya

12. Menganalisis penyebab pencemaran udara dan dampaknya bagi kehidupan 13. Menganalisis penyebab pencemaran suara dan dampaknya bagi kehidupan 14. Menganalisis penyebab pencemaran tanah dan dampaknya bagi kehidupan 15. Menganalisis penyebab pencemaran air dan dampaknya bagi kehidupan 16. Mencari solusi penanggunalangan pencemaran lingkungan dengan bijak N. Tujuan Pembelajaran

9. Siswa mampu mengidentifikasi peran manusia dalam tingkatan trofik kehidupan 10. Siswa mampu mengidentifikasi dampak peningkatan populasi dan aktivitas

manusia terhadap makhluk hidup lainnya

11. Siswa mampu menjelaskan definisi pencemaran lingkungan dan pembagiannya berdasarkan jenis polutannya

12. Siswa mampu menganalisis penyebab pencemaran udara dan dampaknya bagi kehidupan

14. Siswa mampu menganalisis penyebab pencemaran tanah dan dampaknya bagi kehidupan

15. Siswa mampu menganalisis penyebab pencemaran air dan dampaknya bagi kehidupan

16. Siswa mampu memberikan solusi sebagai penanggunalangan pencemaran lingkungan dengan bijak

O. Materi Ajar

Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya 4. Perubahan lingkungan

Perubahan lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan manusia. c. Faktor alam

Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir, musim kemarau panjang dan lain sebagainya.

d. Faktor manusia

Kerusakan lingkungan pada skala besar sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Peningkatan populasi dan kebutuhan manusia dengan berkembangnya iptek semakin mempercepat proses perusakan lingkungan. Kegiatan manusia yang mengakibatkan limbah baik skala industri maupun rumah tangga tanpa adanya aturan pembuangan bakal mempercepat terjadinya perusakan lingkungan.

5. Keseimbangan lingkungan

d. Daya lenting lingkungan, merupakan daya untuk pulih kembali menuju keadaan normal.

e. Daya dukung lingkungan, kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.

116

Skema 1.1 dampak ledakan populasi manusia dan industri Sumber: Syamsuri, 2007.

6. Pencemaran lingkungan

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1998 dalam Kristanto (2004: 71) menyebutkan bahwa pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan (komposisi) lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Bahan pencemaran lingkungan disebut polutan.

Berdasarkan jenis bahan pencemarnya, pencemaran digolongkan menjadi 4 yaitu:

e. Pencemaran udara

Pencemaran udara sendiri diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Arya, 1995: 27).

Kadar udara bersih normal yang terkandung dialam memiliki komposisi sebagai berikut:

Nitrogen Oksigen Argon Arbondioksida Neon Helium Metana Kripton N2 O2 Ar CO2 Ne He CH4 Kr 78,08 20,95 0,934 0,0314 0,00182 0,000524 0,0002 0,000114 780.800 209.500 9.340 314 18 5 2 1

Polutan udara yang berasal dari aktivitas manusia dapat dikelompokkan menjadi politan kimia, biologis dan fisika. Berbagai jenis polutan udara diantaranya: CO, N2, SO2, dan belerang serta material-material organik lain (Akhadi, 2014: 244).

Campbell (2002: 408) juga menjelaskan bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan mendasar dalam komposisi atmosfer. Sejak revolusi industri, konsentrasi CO2 diatmosfer meningkat sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar fosil dan pembakaran sejumlah besar kayu yang diambil dari penebangan hutan. Kadar CO2 pada tahun 1850 sekitar 274 ppm dan meningkat pada tahun 1958 menjadi 316 ppm. Pada tahun 2075 dengan aktivitas manusia yang semakin maju diprediksi jumlah CO2 diatmosfer akan berubah menjadi dua kali lipat dari sebelum revolusi industri.

f. Pencemaran air

pencemaran air merupakan masuknya atau dimasukkanannya makhluk hidup, zat, energy atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (Kementrian Lingkungan Hidup dalam Kristanto, 2004 :82).

Indikator pencemaran air baik dari aspek kimia, fisika dan biologi yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas air (Arya, 1995: 73-77) meliputi: perubahan suhu air, perubahan pH dan konsesntrasi ion Hidrogen, perubahan warna, bau dan rasa air, timbulnya padatan (endapan, koloidal dan bahan terlarut), perubahan jumlah mikoorganisme yang signifikan.

118

g. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya bahan asing, mikroorganisme maupun zat kimia lain kedalam daratan dalam waktu relatif lama dan menimbulkan gangguan terhadap kehidupan makhluk hidup didalamnya (Arya, 1995: 97). Penyebab pencemaran daratan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

3) Faktor internal

Pencemaran ini disebabkan oleh peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, batu, pasir dan material vulkanik yang menutupi dan merusak daratan sehingga daratan menjadi tercemar.

4) Faktor eksternal

Pencemaran ini disebabkan oleh ulah dan aktivitas manusia. Pencemaran jenis ini memerlukan penanganan yang serius dikarenakan susahnya mengadakan pengawasan dan pengembalian keadaan lahan menuju keadaan normal.

h. Pencemaran suara (kebisingan)

kebisingan adalah bunyi yang mengganggu dan dapat merusak pendengaran manusia maupun hewan (Arya, 1995: 63). Tingkat intensitas bunyi dinyatakan dalam satuan bel atau decibel (dB).

Menurut asal sumbernya, kebisingan dapat dikelompokkan menjadi tiga (Arya, 1995: 62) :

4) Kebisingan impulsive (berlangsung sepotong-sepotong) 5) Kebisingan kontinue (berlangsung dalam waktu yang lama)

6) Kebisingan semi kontinue (berlangsung waktu sebentar kemudia hilang dan muncul lagi)

Intensitas kebisingan merupakan ukuran bunyi yang terekam dalam waktu tertentu pada tempat yang tertentu pula.

Tabel 1.2 intensitas kebisingan

Tingkat Kebisingan dB Keterangan Waktu Kontak

Amat sangat tenang Sangat tenang

10 20

Suara daun bergesek Studio radio

- -

Kuat I (awal kebisingan) Kuat II (bising)

Sangat bising Amat sangat bising Menulikan

Sangat menulikan Amat sangat menulikan Dihindari 60 70 80 90 100 110 120 >120 Percakapan kuat Pasar Suasana pabrik Suara mesin diesel Pesawat jet

Suara meriam Suara halilintar Suara mesin roket

- - < 8 jam < 5 jam < 1/3 jam < 1/5 jam < 1/12 jam Tidak diijinkan P. Metode Pembelajaran

4. Model : Problem Based Learning disertai Mind Mapping 5. Pendekatan : Student Center

6. Metode : Diskusi, Simulasi dan presentasi Q. Sumber/ Bahan Pembelajaran

3. Media belajar  Proyektor  Laptop  Papan tulis  Power point 4. Sumber belajar

Campbel, A Neil & Jane B. Reece. 2008. Biologi edisi 8 Jilid III. Jakarta: Erlangga

Akhadi, Mukhlis. 2014. Isu Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arya, Wardhana. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Andi Offset Harjasumantri, Kusnadi. 1994. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press

Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset Syamsuri, dkk. 20017. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

120

R. Langkah-Langkah Pembelajaran Petemuan 1

Tahap Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu I Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Guru

 Guru mengucap salam dan berdoa bersama

Guru memberikan apersepsi dan motivasi belajar dengan:

 Guru bertanya terkait peran manusia dalam tingkatan trofik kehidupan.

 Guru bertanya kepada siswa terkait ledakan populasi manusia.

 Guru bertanya terkait perkembangan IPTEK dan perananannya untuk memenuhi kebutuhan manusia

 Guru bertanya ke siswa terkait dampak IPTEK terhadap lingkungan

Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Siswa

a. Siswa menjawab salam dan berdoa bersama

b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru terkait materi tersebut

c. Siswa dituntut aktif bertanya terkait materi pencemaran lingkungan

15 menit

II Kegiatan Inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

Fase I memberikan orientasi

Dalam dokumen EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING (Halaman 51-57)

Dokumen terkait