• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kaliori 3 Kelas/Semester : IV/II

Tema : Cita-Citaku

Alokasi Waktu : 6 X 35 menit (6 jam pelajaran)

Siklus : 1

I. Kompetensi Inti

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar A. Bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

B. IPS

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi.

C. PPKn

3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah, dan masyarakat.

4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan mayarakat.

III. Indikator

A. Bahasa Indonesia

1. Menjawab dan membuat pertanyaan tentang teks cerita petualangan. 2. Bermain peran tentang teks cerita petualangan dengan menggunakan

kosakata baku. B. IPS

1. Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapai cita-cita.

2. Menceritakan interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan sosial yang berkaitan dengan cita-cita.

C. PPKn

1. Menyebutkan manfaat keberagaman sifat individu di sekolah.

2. Menunjukkan kerjasama dengan teman dalam kegiatan bermain peran. IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, siswa dapat mempraktikan metode cerita berantai dengan benar.

2. Setelah mempraktikan metode cerita berantai, siswa dapat memahami isi dari cerita yang terkandung dalam isi cerita tersebut.

V. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah, tanya jawab, cerita berantai. 2. Pendekatan : Saintifik.

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Pertemuan ke-1

Kegiatan Awal (± 5 menit) 1. Salam pembuka.

2. Siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Presensi

4. Menanyakan kabar siswa. 5. Apersepsi

Kegiatan Inti (± 55 menit)

1. Siswa diperlihatkan media yang dibawa oleh guru berupa potongan kertas berisi cerita berantai yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah. (Mengamati).

2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang media yang dibawa. 3. Siswa dirangsang oleh guru dan diberi waktu untuk bertanya tentang

kegiatan belajar hari ini. (Menanya).

4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang langkah-langkah berbicara melalui teknik cerita berantai.

5. Siswa memperhatikan contoh peragaan oleh guru, (Menalar). 6. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (1 kelompok 4-5 orang). 7. Setiap kelompok maju secara bergantian untuk bermain cerita berantai.

(Mencoba)

8. Saat satu kelompok maju, salah satu anggota kelompok mendekati guru untuk memilih cerita yang akan diceritakan kepada anggota kelompok yang lain.

9. Setelah salah satu siswa anggota kelompok sudah diberikan ceritanya, siswa tersebut membisikkan kepada anggota lain secara bergantian tanpa menggunakan teks. Begitu seterusnya sampai pada anggota kelompok yang terakhir.

10.Anggota terakhir menjelaskan isi cerita yang didengarnya dan mencocokkan apakah cerita tersebut benar atau salah. (Mengkomunikasikan).

11.Siswa melakukan permainan cerita berantai tersebut sampai seluruh kelompok maju.

Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar. 3. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.

4. Siswa dan guru berdoa bersama-sama. 5. Salam penutup.

B. Pertemuan ke-2

Kegiatan Awal (± 5 menit) 1. Salam pembuka.

2. Siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Presensi

4. Menanyakan kabar siswa. 5. Apersepsi

1. Siswa duduk dalam satu kelompok yang sudah dibagi sebelumnya. 2. Setiap kelompok diberikan kertas yang berisi aspek-aspek yang

menjadi fokus dalam keterampilan berbicara.

3. Setiap kelompok membaca kertas yang dberikan guru. (Mengamati). 4. Siswa dirangsang oleh guru dan diberi waktu untuk bertanya tentang

aspek kebahasaan dalam keterampilan berbicara. (Menanya).

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang aspek kebahasaan dalam keterampilan berbicara. (Menalar).

6. Siswa bermain cerita berantai dengan memperhatikan aspek kebahasaan dalam keterampilan berbicara secara kelompok. (Mencoba).

7. Setiap kelompok maju secara bergantian untuk bermain cerita berantai. 8. Saat satu kelompok maju, salah satu anggota kelompok mendekati

guru untuk memilih cerita yang akan diceritakan kepada anggota kelompok yang lain.

9. Setelah salah satu siswa anggota kelompok sudah diberikan ceritanya, siswa tersebut membisikkan kepada anggota lain secara bergantian tanpa menggunakan teks. Begitu seterusnya sampai pada anggota kelompok yang terakhir.

10.Anggota terakhir menjelaskan isi cerita yang didengarnya dan mencocokkan apakah cerita tersebut benar atau salah. (Mengkomunikasikan).

11.Siswa melakukan permainan cerita berantai tersebut sampai seluruh kelompok maju.

Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar. 3. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.

4. Siswa dan guru berdoa bersama-sama. 5. Salam penutup.

C. Pertemuan ke-3

Kegiatan Awal (± 5 menit) 1. Salam pembuka.

2. Siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Presensi

4. Menanyakan kabar siswa. 5. Apersepsi

Kegiatan Inti (± 55 menit)

1. Siswa duduk dalam satu kelompok yang sudah dibagi sebelumnya. 2. Setiap kelompok diberikan kertas yang berisi aspek-aspek yang

menjadi fokus dalam keterampilan berbicara.

3. Setiap kelompok membaca kertas yang dberikan guru. (Mengamati). 4. Siswa dirangsang oleh guru dan diberi waktu untuk bertanya tentang

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang aspek kebahasaan dalam keterampilan berbicara. (Menalar).

6. Siswa bermain cerita berantai dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan aspek non kebahasaan dalam keterampilan berbicara secara kelompok. (Mencoba).

7. Setiap kelompok maju secara bergantian untuk bermain cerita berantai. 8. Saat satu kelompok maju, salah satu anggota kelompok mendekati

guru untuk memilih cerita yang akan diceritakan kepada anggota kelompok yang lain.

9. Setelah salah satu siswa anggota kelompok sudah diberikan ceritanya, siswa tersebut membisikkan kepada anggota lain secara bergantian tanpa menggunakan teks. Begitu seterusnya sampai pada anggota kelompok yang terakhir.

10.Anggota terakhir menjelaskan isi cerita yang didengarnya dan mencocokkan apakah cerita tersebut benar atau salah. (Mengkomunikasikan).

11.Siswa melakukan permainan cerita berantai tersebut sampai seluruh kelompok maju.

Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar. 3. Guru memberikan motivasi dan pesan moral.

5. Salam penutup.

VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Beberapa cerita yang sesuai dengan indikator pembelajaran. 2. Buku Tematik Kurikulum 2013 kelas IV “Cita-Citaku”. 3. Buku lain yang mendukung.

VIII. Penilaian

1. Pengamatan siswa saat proses pembelajaran. 2. Penilaian keterampilan berbicara siswa.

3. Kriteria keberhasilan, dipaparkan sebagai berikut.

a. Siswa dianggap berhasil jika nilai yang diperoleh meningkat dan setara dengan rata-rata nilai kelas.

b. Pembelajaran dianggap berhasil apabila 70% dari jumlah siswa telah mencapai indikator kriteria keterampilan berbicara pada kriteria baik.

Materi Pembelajaran

A. Ciri-ciri Pembicara yang Baik

Ciri-ciri pembicara yang baik yaitu : (1) pendai menemukan topik yang tepat dan terkini, (2) menguasai materi, (3) memahami pendengar, (4) memahami situasi, (5) merumuskan tujuan dengan jelas, (6) memiliki keterampilan berbahasa yang memadai, (7) menjalin kontak dengan pendengar, dan (8) menguasai pendengar.

B. Hal-hal yang dipersiapkan dalam berbicara

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara antara lain : (1) menentukan maksud (tujuan) berbicara, (2) menganalisis pendengar dan situasi, (3) memilih dan menyempitkan topik, (4) mengumpulkan bahan, (5) membuat kerangka, (6) menguraikan kerangka secara mendetail,dan (7) berlatih dengan suara yang nyaring.

C. Cerita Berantai

Cerita berantai merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran bahasa yang digunakan untuk melatih siswa berbicara. Cerita berantai dapat melatih siswa untuk belajar berbicara di depan kelas dengan baik dan penuh dengan rasa percaya diri.

D. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Teknik Cerita Berantai Langkah-langkah dalam teknik cerita berantai sebagai berikut.

8. Siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok (1kelompok terdiri dari 3-4 siswa).

9. Guru menuliskan cerita pendek (kurang lebih lima kalimat) yang akan disampaikan kepada siswa.

10.Cerita tersebut diberikan kepada siswa pertama untuk dibaca.

11.Siswa pertama menceritakan cerita tersebut tanpa melihat teks kepada siswa yang kedua.

12.Siswa kedua menceritaan cerita tersebut kepada siswa ketiga, dan seterusnya.

13.Siswa yang terakhir menceritakan kembali cerita yang diperolehnya kepada semua siswa.

14.Guru melakukan evaluasi dengan menuliskan di papan tulis untuk membandingkan cerita yang diceritakan oleh siswa terakhir, cerita dari siswa pertama, dan cerita asli yang diberikan guru.

E. Aspek dalam Keterampilan Berbicara

Aspek yang menjadi fokus penilaian dalam keterampilan berbicara yaitu sebagai berikut.

1. Aspek Kebahasaan a. Tekanan

Penempatan tekanan yang sesuai merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara. Tekanan merupakan faktor penentu dalam berbicara. Suatu topik berbicara mungkin akan kurang menarik, namun dengan tekanan yang sesuai akan mengakibatkan pembicaraan itu menjadi menarik. Sebaliknya, kekurangtepatan dalam penempatan tekanan

pembicaraan dapat membuat pokok pembicaraan yang disampaikan kurang diperhatikan.

b. Ucapan

Seorang pembicara harus menggunakan kalimat yang tepat dan jelas. Pengucapan yang kurang jelas dapat mempengaruhi perhatian pendengarnya.

c. Nada dan irama

Penempatan nada dan irama yang sesuai akan membuat pembicaraan lebih menarik. Suatu topik pembicaraan mungkin akan kurang menarik, namun dengan nada dan irama yang sesuai akan mengakibatkan pembicaraan tersebut lebih menarik.

d. Kosakata/ungkapan atau diksi

Kata dan ungkapan yang digunakan dalam berbicara hendaknya baik, konkret, dan bervariasi. Pemilihan kata dan ungkapan yang baik maksudnya adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan keadaan para pendengarnya. Pemilihan kata dan ungkapan harus konkret maksudnya adalah pemilihan kata yang jelas, populer, dan mudah dipahami pendengarnya.pemilihan kata yang abstrak dan kurang populer akan menimbulkan kekurangjelasan pembicara.

e. Struktur kalimat yang digunakan

Pembicaraan yang menggunakan kalimat efektif akan lebih memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Penggunaan

kalimat yang sederhana akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraan.

2. Aspek Nonkebahasaan 1. Kelancaran

Kelancaran dalam berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Pembicaraan yang terputus-putus atau bahkan diselingi dengan buny-bunyi tertentu misalnya, e...,em...,irtu...,apa..., dapat mengganggu penangkapan isi pembicaraan bagi pendengar. Berbicara telalu cepat juga menyulitkan pendengar sukar menangkap isi atau pokok pembicaraan.

2. Penguasaan materi

Penguasaan materi pembicaraan berarti pemahaman suatu pokok pembicaraan. Dengan pemahaman tersebut pembicara memiliki kesanggupan untuk mengemukakan materi itu kepada pendengar.oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan berbicara di depan umum seharusnya pembicara menguasai materi terlebih dahulu.

3. Keberanian

Untuk dapat mengungkapkan pendapat tentang sesuatau diperlukan keberanian. Pembicara dalam mengemukakan ide atau gagasan juga harus memiliki keberanian untuk mengemukakannya. Ada orang yang memiliki banyak ide namun tidak bisa mengungkapkannya, begitu juga sebaliknya.

4. Keramahan

Kegiatan berbicara berlangsung menunjukkan adanya hubungan interaksi dan keramahan antara pembicara dan pendengar. Interaksi dapat berlangsung searah, dua arah, dan bahkan multi arah. Kegiatan berbicara yang berlangsung satu arah misalnya laporan pandangan mata pertandingan sepak bola, tinju, atau pembacaan berita. Kegiatan berbicara dua arah misalnya pembicaraan dalam bentuk wawancara. Sedangkan kegiatan berbicara multi arah biasanya terjadi pada acara diskusi, rapat, seminar, dan sebagainya.

5. Sikap

Saat berbicara kita harus bersikap wajar, tenang, dan tidak kaku. Bersikap wajar berarti berbuat sebagaimana mestinya dan tidak mengada-ada. Sikap tenang merupakan sikap dengan perasaan hati yang tidak gelisah, tidak gugup, dan tidak tergesa-gesa. Dalam berbicara juga harus bersikap luwes, artinya tidak kaku.

Cerita Berantai

Hari ini pertama kalinya aku mengikuti kemah. Tempat perkemahanku sangat sunyi dan sepi. Tetapi aku dan kawan-kawan mencoba untuk memberanikan diri. Kegiatan yang kami ikuti beragam dan sangat menyenangkan. Aku dan kawan-kawan senang mengikuti perkemahan ini.

Libur semester ini aku dan kawan-kawan ingin berpetualang di sawah. Kami ingin membantu para petani mengurus sawah. Dari membajak sawah, menanam padi, hingga memanen. Hal ini sangat mengasyikan, selain kita membantu petani, kita juga belajar bagaimana mengurus sawah.

Sekolah kami merupakan sekolah yang paling favorit di tempat tinggal kami. Walaupun latar belakang orang tua kami berbeda-beda, tidak menjadi masalah untuk kami belajar. Kami selalu diajarkan tentang indahnya keberagaman. Sehingga kami bersahabat dengan siapapun tanpa melihat perbedaan yang ada.

Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang telah tiba. Kami senang kembali bersekolah dan bertemu teman-teamn. Namun ketika masuk kelas kami melihat kelas sangat kotor. Sehingga kami membersihkan kelas tersebut bersama-sama. Dengan kerjasama, kelas menjadi bersih dan nyaman untuk belajar.

Lani merupakan adik sepupuku. Dia senang sekali bermain dokter- dokteran dengan bonekanya. Saat aku menanyakan apa cita-citanya, dia ingin menjadi seorang dokter. Semoga Lani dapat meraih cita-citanya dengan belajar yang tekun dan giat.

Guru merupakan profesi yang sangat mulia. Guru membimbing dan mendidik siswa agar menjadi pintar dan lebih baik. Terimakasih kepada guru- guruku. Suatu saat nanti aku ingin menjadi guru yang akan membimbing dan mendidik dengan penuh kasih sayang.

Dokumen terkait