• Tidak ada hasil yang ditemukan

38 Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

Dalam dokumen DOCRPIJM dbf7e85e13 BAB IVBAB IV OK (Halaman 38-44)

(1) (2) (3)

1) Pendekatan Cenderung pro aktif Cenderung bersifat reaktif 2) Fokus analisis Evaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan

berkelanjutan Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan 3) Dampak kumulatif Peringatan dini atas adanya dampak komulatif Amat terbatas

4) Titik berat telaahan Memelihara keseimbangan alam, pembangunan

Berkelanjutan Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative

5) Alternatif Banyak alternative Alternatif terbatas jumlahnya 6) Kedalaman Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk

mengarahkan visi dan kerangka umum Sempit, dalam dan rinci 7) Deskripsi proses Proses multi pihak, tumpang tindih komponen,

KRP merupakan proses iteratif dan kontinu Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir 8) Fokus pengendalian

dampak Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan Menangani gejala kerusakan lingkungan 9) Institusi Penilai Tidak diperlukan institusi yang berwenang

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 : Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran

A Persampahan:

1. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Control landfill/sanitary landfill:

 Luas kawasan TPA, atau

 Kapasitas Total > 10 ha > 100.000 ton 2. TPA di daerah pasang surut:

 luas landfill, atau  Kapasitas Total

Semua kapasitas/ besaran 3. Pembangunan transfer station:

 Kapasitas > 500 ton/hari

4. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu:

 Kapasitas > 500 ton/hari

5. Pengolahan dengan insinerator:

 Kapasitas Semua kapasitas

6. Composting Plant:

 Kapasitas > 500 ton/hari

7. Transportasi sampah dengan kereta api:

 Kapasitas > 500 ton/hari

B Pembangunan Perumahan/ Permukiman:

1. Kota metropolitan, luas > 25 ha

2. Kota besar, luas > 50 ha

3. Kota sedang dan kecil, luas > 100 ha 4. Keperluan settlement transmigrasi > 2.000 ha C Air Limbah Domestik

1. Pembangunan IPLT termasuk fasilitas penunjang :

 Luas, atau

No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran 2. Pembangunan IPAL limbah domestik,

termasuk fasilitas penunjangnya:  Luas, atau

 Kapasitasnya > 3 ha > 2,4 ton/hari

3. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:  Luas layanan, atau

 Debit air limbah > 500 Ha > 10 Ha

D Pembangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau sekunder) di permukiman

1. Kota besar/metropolitan, panjang

2. Kota sedang, panjang > 5 Km > 10 Km E Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan

1. Pembangunan jaringan distribusi

 Luas layanan > 500 Ha

2. Pembangunan jaringan transmisi

 panjang > 10 Km

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam tabel 4.9

Tabel 4.9 : Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

a. Persampahan i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan system controlled landfill atau sanitary landfill

termasuk instansi penunjang:  Luas kawasan, atau < 10 Ha  Kapasitas total < 10.000 ton ii. TPA daerah pasang surut

 Luas landfill, atau < 5 Ha  Kapasitas total < 5.000 ton iii. Pembangunan Transfer Station

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan

Sampah Terpadu  Kapasitas < 500 ton v. Pembangunan Incenerator

 Kapasitas < 500 ton/hari

vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos  Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha

b. Limbah Domestik/ Permukiman

i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang  Luas < 2 ha

 Atau kapasitas < 11 m³/hari

ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah  Luas < 3 ha

 Atau bahan organik < 2,4 ton/hari

iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site sanitation system) diperkotaan/permukiman

 Luas < 500 ha

 Atau debit air limbah < 16.000 m³/hari c. Drainase

Permukaan Perkotaan

i. Pembangunan saluran primer dan sekunder  Panjang < 5 km

ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman

 Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha d. Air Minum i. Pembangunan jaringan distribusi:

 luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi

 Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d <10 km  Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km  Pedesaan, Panjang : -

iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lainnya (debit)

 Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps  Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps

iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap  Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps

v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:  Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara

SPAM : 2,5 lps - < 50 lps

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya e. Pembangunan

Gedung i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah :  Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2  Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan

gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan atau sarana umum:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2.

 Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2  Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan

gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

 Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri

Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya

iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air:

 Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2

f. Pengembangan Kawasan Permukiman Baru

i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;  Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;  Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)

 Jumlah hunian: < 500 unit rumah;  Luas kawasan: < 10 ha

g. Peningkatan Kualitas Permukiman

i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;

 Luas kawasan: < 10 ha

ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;  Luas kawasan: < 10 ha

iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)

Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya h. Penanganan

Kawasan Kumuh Perkotaan

i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat di perkotaan metropolitan yang

dilakukan dengan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan penyediaan bangunan rumah susun

 Luas kawasan: < 5 ha

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

Dalam dokumen DOCRPIJM dbf7e85e13 BAB IVBAB IV OK (Halaman 38-44)

Dokumen terkait