• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pengembangan Infrastruktur Energi dan Kelistrikan

Dalam dokumen MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT (Halaman 30-34)

KATEGORI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI JAWA BARAT PADA TAHUN 2029

3.2.3 Rencana Pengembangan Infrastruktur Energi dan Kelistrikan

Rencana pengembangan prasarana energi dan kelistrikan adalah :

1. Pengembangan instalasi dan jaringan distribusi listrik untuk meningkatkan pasokan listrik ke seluruh wilayah Jawa Barat;

2. Pengembangan energi terbarukan meliputi pengembangan panas bumi, energi potensial air, energi surya, energi angin dan bioenergi; dan

3. Pengembangan energi tak terbarukan meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan batubara untuk meningkatkan pasokan energi.

Pengembangan energi ditujukan untuk meningkatkan pasokan dan cakupan pelayanan energi kepada masyarakat. Peningkatan pasokan ditempuh melalui pengembangan potensi pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan dan tak terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat dalam jangka panjang. Peningkatan cakupan pelayanan ditempuh melalui pengembangan jaringan infrastruktur energi.

a. Energi Terbarukan

Pengembangan sumber energi terbarukan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan pasokan daya di dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Pengembangan sumber-sumber energi terbarukan meliputi pengembangan panas bumi, energi potensial air (mikrohidro), tenaga surya serta tenaga angin, serta sumber energi bahan bakar nabati. Rencana pengembangan sumber energi terbarukan adalah :

1. Meningkatkan pasokan energi listrik melalui pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi di Kab. Bogor (Awi Bengkok), Sumedang (Tampomas), Kab. Bandung (Cibuni, Patuha, Wayang Windu dan Kamojang, dan Tangkuban Parahu), serta Kab. Garut (Kawah Darajat)

2. Meningkatkan pasokan energi listrik melalui pengembangan sumber energi potensial air (PLTA) di Kabupaten Sumedang (Waduk Jatigede)

3. Mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber energi listrik mikrohidro di Kab. Garut (Kec. Bungbulang, Cihurip dan Cikelet), serta Kabupaten Cianjur (Kec. Cigugur, Cidaun dan Naringgul), tenaga surya, serta tenaga angin di wilayah perdesaan potensial serta belum terjangkau oleh sistem jaringan listrik.

4. Mendorong pengembangan sumber energi bahan bakar nabati dan biogas di kawasan perdesaan sebagai sumber energi alternatif di Kabupaten Garut, Ciamis, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

b. Energi Tak Terbarukan

Pengembangan energi tak terbarukan mencakup pengembangan energi yang bersumber dari Bahan Bakar Minyak (BBM), Gas, dan batubara untuk meningkatkan pasokan energi listrik. Rencana pengembangan energi tak terbarukan adalah :

1. Meningkatkan pasokan energi listrik melalui pemanfaatan sumber energi batubara untuk meningkatkan pasokan energi listrik di Kabupaten Indramayu (PLTU) dan Kabupaten Sukabumi (PLTU);

2. Mewujudkan pemerataan cakupan pelayanan energi listrik melalui pengembangan listrik perdesaan di wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau oleh jaringan listrik.

Tabel 3.8

Rencana Pengembangan Infrastruktur Energi dan Kelistrikan

No Infrastruktur Rencana Pengembangan Wilayah Arahan Pengembangan 1 Infrastruktur

Energi dan

Kelistrikan

1. Pengembangan instalasi dan jaringan distribusi listrik untuk meningkatkan

dan memeratakan

pasokan listrik ke seluruh wilayah Jawa Barat 2. Pengembangan energi

terbarukan meliputi pengembangan panas bumi, energi potensial air (mikrohidro), tenaga surya serta tenaga angin, serta sumber energi bahan bakar nabati 3. Pengembangan energi tak

terbarukan meliputi pengembangan energi yang bersumber dari Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan batubara untuk meningkatkan pasokan energi listrik.

WP

Bodebekpunjur  Pengembangan lapanganpanas bumi eksisting di lapangan panas bumi Awi Bengkok, Gunung Salak di Kabupaten Bogor;  Pengembangan prospek

panas bumi di lapangan panas bumi Ciseeng dan Gn. Pancar di Kabupaten Bogor, serta lapangan panas bumi Gn. Gede Pangrango di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur;

 Pengembangan pemanfaatan sampah sebagai energi di TPA di Kabupaten Bogor,

Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok;

 Pengembangan pipanisasi gas regional dan gas kota di Kota Bogor, Kota Depok,

Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi;

 Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bioenergi;

No Infrastruktur Rencana Pengembangan Wilayah Arahan Pengembangan  Pengembangan pemanfaatan

gas alam di Kabupaten Bekasi (SPPBE, LNG Terminal, PLTG,dan LPG plant);  Pengembangan Desa mandiri

energi.

WP Purwasuka  Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Sagalaherang dan Tangkuban Perahu di Kabupaten Subang;  Pengembangan jaringan

pipanisasi gas (gas pipeline) dan gas kota di Kabupaten

Karawang, Purwakarta, dan Subang;

 Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bioenergi;

 Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri;  Pengembangan secara

terkoordinasi pemanfaatan gas alam (SPPBE, PLTG, dan LPG Plant) di Kabupaten Karawang dan Subang;  Pengembangan Desa mandiri

energi. WP

Ciayumajakuning  Pengembangan PLTA WadukJatigede di Kabupaten Sumedang;

 Pengembangan PLTU di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon;  Pengembangan Sumber

Energi Panas Bumi Tampomas di Kabupaten Sumedang, Sangkan Hurip Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan Gn. Kromong di Kabupaten Cirebon;  Pengembangan jaringan pipa

gas regional dan gas kota;  Pengembangan pemanfaatan

energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bioenergi;

 Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan pembangkit listrik di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon;

Pengembangan Desa mandiri energi.

No Infrastruktur Rencana Pengembangan Wilayah Arahan Pengembangan WP Priangan

Timur dan Pangandaran

 Pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi Kawah Drajat, Kawah Kamojang, Papandayan, Cilayu, Ciarinem, Cikuray dan Guntur Masigit di Kabupaten Garut dan sebagian

Kabupaten Bandung, Gn. Sawal Kabupaten Ciamis, Karaha Bodas, Gn. Galunggung, Cipacing, Ciheras, Cigunung, Cibalong, Cipanas-Ciawi, Cakrabuana di KabupatenTasikmalaya;  Pengembangan pemanfaatan

energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energy angin, bio-energi;

 Pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas alam;  Pengembangan Desa mandiri

energi. WP Sukabumi dan

sekitarnya  Pengembangan PLTApump storage Cisokan di Kabupaten Cianjur;

 Pengembangan lapangan panas bumi Cisolok-Cisukarame di Kabupaten Sukabumi, dan prospek panas

bumi di Tanggeung-Cibungur dan Cipanas-Pacet di

Kabupaten Cianjur;

 Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energy angin, bio-energi;

 Pengembangan pemanfaatan batubara untuk pembangkit listrik;

 Pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas alam; Pengembangan Desa mandiri energi.

WP KK Cekungan

Bandung  Peningkatan energi panasbumi di Cibuni, Patuha, Wayang Windu, Kamojang, Papandayan, Tampomas, Gn. Malabar di Kabupaten Bandung, dan Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat;

 Pengembangan energi dari sampah TPA;

 Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energy angin, bio-energi;

No Infrastruktur Rencana Pengembangan Wilayah Arahan Pengembangan  Pengembangan jaringan pipa

gas regional dan gas kota;  Pemanfaatan batubara untuk

industri;

Pengembangan Desa mandiri energi.

Dalam dokumen MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT (Halaman 30-34)

Dokumen terkait