• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. KEGIATAN USAHA:

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA TIM MANAJEMEN SENIOR. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk : • sekitar 24% (dua puluh empat persen) akan digunakan MPMRent untuk mendanai akuisisi perusahaan penyewaan

kendaraan atau bisnis penyewaan kendaraan lain yang potensial.

- sekitar 16% (enam belas persen) atau sekitar Rp220.000 juta akan digunakan oleh MPMRent untuk mendanai akuisisi PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”), suatu perusahaan penyewaan kendaraan berkedudukan di Jakarta yang memiliki 1.280 kendaraan. Adapun proforma kepemilikan MPMRent pada SAK sebelum dan setelah akuisisi sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi

Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Metro Internusa Utama 10.300 1.030.000.000 34,33 - -

-2. PT Dharma Investa 9.000 900.000.000 30,00 - -

-3. PT Bangun Mitra Investa 5.130 513.000.000 17,10 - -

-4. PT Dharma Putra Sentosa 3.000 300.000.000 10,00 - -

-5. Dipo Gunawan 2.570 257.000.000 8,57 - -

-6. MPMRent - - - 29.999 2.999.000.000 99,99

7. Kwik Ing Hie - - - 1 1.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 30.000 3.000.000.000 100,00 30.000 3.000.000.000 100,00

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 25 Maret 2013, MPMRent akan membeli sejumlah 29.999 saham dan Kwik Ing Hie sebesar 1 saham.

- sekitar 8% (delapan persen) akan digunakan oleh MPMRent untuk mendanai akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan atau bisnis penyewaan kendaraan yang potensial. Sampai saat Prospektus ini diterbitkan, MPMRent masih melakukan identifikasi atas perusahaan atau bisnis penyewaan kendaraan yang potensial untuk menjadi target akuisisi. Perseroan berencana menyalurkan dana ke MPMRent dalam bentuk tambahan setoran modal*);

• sekitar 20% (dua puluh persen) akan digunakan oleh FKT untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru di pulau Jawa yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2014 dan diselesaikan pada tahun 2016. Sampai saat Prospektus ini diterbitkan, FKT masih melakukan studi kelayakan atas rencana pembangunan fasilitas baru ini. Perseroan berencana menyalurkan dana ke FKT dalam bentuk tambahan setoran modal*);

• sekitar 22% (dua puluh dua persen) atau sekitar Rp300.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk membiayai akuisisi sisa saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro sebanyak 25.262 saham, yaitu :

- sekitar Rp100.000 juta akan digunakan untuk melunasi pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh Perseroan dari Bank ANZ pada tanggal 22 Maret 2013 dalam rangka membiayai transaksi ini pada tanggal jatuh tempo yaitu 22 September 2013. Ketentuan dan kondisi dalam fasilitas ini adalah sebagai berikut :

- Kreditur : Bank ANZ

- Total nilai pokok : Rp100.000 juta

- Tingkat suku bunga : JIBOR + 3,00% per tahun

- Jaminan : Tidak ada jaminan

- Jangka waktu dan jatuh tempo : 6 bulan pada tanggal 22 September 2013

- Tujuan penggunaan : Membiayai akuisisi sisa saham FKT yang dimiliki Djajus

Adisaputro sebanyak 25.262 saham.

Adapun proforma kepemilikan Perseroan pada FKT sebelum dan setelah akuisisi sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Akuisisi Setelah Akuisisi

Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Perseroan 123.338 123.338.000.000 83,00 148.600 148.600.000.000 100,00

2. Djajus Adisaputro 25.262 25.262.000.000 17,00 - -

-Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 148.600 148.600.000.000 100,00 148.600 148.600.000.000 100,00

Perseroan dalam jangka waktu enam bulan akan mengalihkan sebagian sahamnya kepada pihak lain dalam rangka memenuhi UUPT.

sekitar 12% (dua belas persen) akan digunakan oleh MPMRent untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru dari produsen mobil dalam waktu 12 bulan sejak selesainya Penawaran Umum Perdana, pembukaan kantor cabang baru di wilayah Banjarmasin dan Palembang mulai kuartal tiga tahun 2013 dan pendirian sekolah khusus pengemudi di wilayah Jawa Barat pada tahun 2014. Perseroan berencana menyalurkan dana ke MPMRent dalam bentuk tambahan setoran modal*);

sekitar 7% (tujuh persen) akan digunakan oleh MPMInsurance untuk mendanai ekspansi kegiatan operasi asuransi meliputi antara lain pembukaan kantor cabang baru di wilayah Makasar dan Palembang mulai kuartal tiga tahun 2013 dan/ atau akuisisi perusahaan atau bisnis asuransi yang potensial milik pihak ketiga. Sampai saat Prospektus ini diterbitkan, MPMInsurance masih melakukan identifikasi atas perusahaan atau bisnis asuransi yang potensial untuk menjadi target akuisisi. Perseroan berencana menyalurkan dana ke MPMInsurance dalam bentuk tambahan setoran modal*);

• sekitar 9% (sembilan persen) atau sekitar Rp115.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk melunasi sebagian jumlah yang terutang berdasarkan Facility Agreement tanggal 9 Januari 2012 yang diperoleh Perseroan dari Bank DBS dan Bank ANZ dalam waktu 12 bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana. Ketentuan dan kondisi dalam fasilitas ini adalah sebagai berikut :

- Kreditur : Bank DBS dan Bank ANZ

- Total nilai pokok : Rp900.000 juta

- Tingkat suku bunga : JIBOR + 4,75% per tahun

- Jaminan : (i) Gadai atas rekening tagihan Mulia, gadai atas rekening tagihan FKT, dan

gadai atas rekening Perseroan;

(ii) Gadai saham Perseroan dalam MPMRent dan MPMFinance;

(iii) Hak tanggungan yang akan ditandatangani Perseroan demi kepentingan Agen Jaminan sehubungan dengan tanah dan bangunan yang terletak di Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dikenal dengan KEM Tower, dengan nilai sampai dengan Rp20.000 juta;

(iv) Jaminan fidusia atas aset bergerak FKT yang akan ditandatangani FKT demi kepentingan Agen Jaminan dimana FKT akan menjaminkan aset bergeraknya dengan nilai sampai dengan Rp10.000 juta;

(v) Jaminan fidusia atas keuntungan asuransi FKT yang akan ditandatangani FKT demi kepentingan Agen Jaminan dimana FKT akan menjaminkan keuntungan asuransi atas aset bergerak berdasarkan jaminan fidusia atas aset bergerak FKT;

(vi) Jaminan fidusia atas piutang Mulia dan jaminan fidusia atas piutang Perseroan; dan

(vii) Jaminan perusahaan yang diberikan oleh Mulia dan FKT. - Jangka waktu dan jatuh tempo : 60 bulan pada tanggal 9 Januari 2017

- Tujuan penggunaan : (i) membiayai akuisisi 99,99% saham dalam PT Austindo Nusantara Jaya Rent (“ANJR”) dan MCN yang dikeluarkan oleh ANJR, yaitu Surat Hutang Yang Wajib Konversi tanggal 10 November 2010 antara ANJR dengan Ariadne Global Pte. Ltd, antara ANJR dengan Josh Ridge International Limited, dan antara ANJR dengan Wigandia Pte. Ltd, serta 5,78% saham dalam PT Austindo Nusantara Jaya Finance oleh HKDN Investment Ltd. (“Perusahaan Offshore”), dan pajak-pajak (termasuk pajak penghasilan), dan biaya dan pengeluaran terkait yang timbul; dan

(ii) pembayaran semua biaya, pengeluaran, pajak-pajak dan biaya transaksi lainnya yang timbul dari dokumen pembiayaan

- Pembayaran lebih awal : (i) Perseroan dapat, setelah memberikan pemberitahuan kepada Agen tidak kurang dari 7 hari dengan melampirkan dokumen pendukung terkait dengan peristiwa yang relevan, membayar lebih dahulu seluruh atau sebagian utang (namun, apabila sebagian merupakan jumlah yang mengurangi total utang setidaknya sejumlah Rp25.000 juta.

(ii) Biaya pembayaran dipercepat sebesar 1% dari seluruh jumlah pembayaran yang dipercepat harus dibayar kecuali (i) didanai dari cashflow internal Perseroan, dana yang diperoleh dari IPO atau pengeluaran saham pra-IPO atau pinjaman pemegang saham, (ii) didanai dari fasilitas baru (termasuk pengeluaran surat utang) dengan tujuan pembayaran kembali fasilitas berdasarkan perjanjian yang didapatkan dari Bank DBS dan Bank ANZ, atau (iii) dilakukan setelah tahun pertama sejak tanggal penggunaan fasilitas.

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan kedua kreditur tersebut.

• sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan guna mendukung operasi Perseroan meliputi antara lain pembelian persediaan sepeda motor MPMMotor.

(*) Penyaluran dana dalam bentuk setoran modal tidak akan menimbulkan efek dilusi bagi pemegang saham lain pada FKT dan MPMRent karena kepemilikan Perseroan pada Entitas Anak tersebut telah mencapai 99,99% sedangkan efek dilusi bagi pemegang saham lain pada MPMInsurance di mana Perseroan memiliki penyertaan sebesar 55,00% belum dapat ditentukan mengingat struktur kepemilikan masih berbentuk proforma. Penambahan modal pada Entitas Anak tersebut sejalan dengan rencana Perseroan untuk mengembangkan kegiatan usaha masing-masing Entitas Anak. Sesuai dengan Peraturan No. X.K.4, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK dan mempertanggungjawabkan pada RUPS Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (Juni, September, Desember dan Maret) sampai seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana ini digunakan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.

Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Perseroan akan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini dengan mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam & LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 6,87% (enam koma delapan tujuh persen) dari dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, yang meliputi :

Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sebesar 3,0%, yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 2,5%; biaya penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,25% dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,25%; • Biaya jasa Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 1,53%, yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,24%; biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 1,24%; biaya jasa Notaris sebesar 0,01%; biaya jasa Penilai Independen sebesar 0,03%; biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,01%;

Biaya lain-lain 2,34%, termasuk biaya BEI, KSEI, biaya penyelenggaraan Public Expose, Due Diligence meeting dan roadshow, biaya percetakan Prospektus, formulir, biaya iklan koran prospektus ringkas, biaya kunjungan lokasi dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Dokumen terkait