• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATIF DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Bab ini menguraikan tentang penyusunan Rencana Program dan Kegiatannya yang akan dilaksanakan selama lima tahun beserta , indikator kinerja, dan sasaran yang akan menjadi objek kegiatan yang diuraikan setiap tahunnya .

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA

BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Bab ini menguraikan tentang target indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung yang akan dicapai selama lima tahun yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang telah ditentukan . BAB VII PENUTUP

Bab penutup menguraikan tentang kesimpulan dari penyusunan Rencana Strategis yang akan dilaksanakan selama lima tahun periode 2013-2018.

BAB II

GAMBARAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 85 Ayat (2), Renstra SKPD disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Visi SKPD merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD, sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam RPJMD.

Gambaran pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan gambaran hasil penyelenggaraan upaya kesehatan yang tidak terlepas dari amanat Pembukaan UUD 1945 yang bertujuan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Oleh karena itu untuk dapat menggambarkan penyelenggaraan pelayanan Dinas Kesehatan Kota Bandung dari tahun 2009 -2013 yang menjadi dasar dalam perencanaan strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung, dapat ditinjau dari keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan sebagai suatu sistem.

Rencana Strategis (RENSTRA)

Dinas Kesehatan Kota Bandung

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan suatu organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan Pemerintah Kota Bandung. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007, menjelaskan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung. Perincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung diuraikan pada Peraturan Walikota No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi.

2.1.1.Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

2.1.2.Fungsi :

a. Melaksanakan tugas teknis operasional di bidang kesehatan

yang meliputi pengembangan dan pembinaan pelayanan kesehatan, pencegahan pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga, pelayanan kefarmasian dan pengawasan makanan dan minuman serta pembinaan program berdasarkan kebijakan walikota Bandung.

b. Pelaksanan tugas teknis fungsional di bidang kesehatan

berdasarkan kebijakan Gubernur Provinsi Jawa Barat.

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan yang

meliputi kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan. 2.1.3.Struktur Organisasi SKPD

2.1.3.a. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan

Peraturan Walikota No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dibantu oleh :

1) Sekretariat, membawahi :

a) Sub Bagian Umum; b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Kepegawaian.

2) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, membawahi :

a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; c) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus.

3) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,

membawahi :

a) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; b) Seksi Pemantau Penyakit;

c) Seksi Penyehatan Lingkungan.

4) Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :

a) Seksi Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan; b) Seksi Promosi Kesehatan;

c) Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan.

5) Bidang Bina Program Kesehatan, membawahi :

a) Seksi Penyusunan Program Kesehatan; b) Seksi Evaluasi Program Kesehatan;

c) Seksi Data dan Informasi Program Kesehatan.

6) Unit Pelaksana Teknis Dinas;

2.1.3.b. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung beradasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007, dapat dilihat pada halaman berikut ini.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007

2.1.3.c.Uraian Tugas Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bidang

1) Kepala Dinas Kesehatan

a) Menyusun rencana program Kesehatan berdasarkan

kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas; KEPALA DINAS KESEHATAN SEKRETARIA T SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGA N SUB BAGIAN KEPEGAWAI AN BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN BIDANG BINA PROGRAM KESEHATAN SEKSI PENDAYAGUNAA N TENAGA DAN SARANA KESEHATAN SEKSI PROMOSI KESEHATAN SEKSI FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN SEKSI PENYUSUSNAN PROGRAM KESEHATAN SEKSI EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

SEKSI DATA DAN INFORMASI PROGRAM KESEHATAN BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS SEKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT SEKSI PEMANTAU PENYAKIT SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN 30 UPT Puskesmas Kecamatan (43 Puskesmas Jaringan) 1 UPT Yankes Mobilitas 1 UPT Laboratorium Kesehatan Kelompok Jabatan Fungsional

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Membina bawahan di lingkungan Dinas Kesehatan dengan

cara memberikan reward dan punsihment untuk meningkatkan produktivitas kerja;

d) Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran ketentuan perundangan agar di peroleh hasil yang maksimal;

e) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang

Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

f) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang

Kesehatan Bina Pelayanan Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

g) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

h) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang

Sumber Daya Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

i) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang

Bina Program Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

j) Memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas

perangkat daerah di bidang Kesehatan sesuai rencana kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

k) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan

pemerintahan daerah di bidang Kesehatan;

l) Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan

m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan tugas;

n) Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan di bidang

Kesehatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan;

2). Sekretaris Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program kesekretariatan berdasarkan

kebijakan operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada

bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan Kesehatan daerah sesuai

rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang administrasi

umum dan kepegawaian sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis administrasi program dan

keuangan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

Dinas

i) Mengkaji dan mengoreksi administrasi kesekretariatan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

j) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan

evaluasi serta pelaporan pelaksanaan administrasi

kesekretariatan;

k) Melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung

pelaksanaan tugas kesekretariatan;

l) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan

Kesekretariatan ;

m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

n) Menyusun Laporan pelaksanaan program ketahanan pangan

sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan;

o) Menyusun petunjuk pelaksanaan teknis dan standar

operasional (SOP) dilingkungan kesehatan;

p) Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan

tugas-tugas Bidang dalam melaksanakan kegitan kesehatan; 3). Bidang

3.1) Bidang Pelayanan Kesehatan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program bidang Pelayanan Kesehatan

berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada

bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan

agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai

rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pelayanan

Kesehatan Dasar sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pelayanan

Kesehatan Rujukan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pelayanan

Kesehatan Khusus sebagai bahan perumusan kebijakan ;

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan;

j) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan

lingkup pelayanan kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan pelayanan kesehatansebagai

bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan;

m) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung

pelaksanaan pelayanan kesehatan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan

di bidang pelayanan kesehatan ;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

kesehatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

3.2). Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program Bidang Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan, berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada

bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di

sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pemantau

Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Penyehatan

Lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pengendali Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

j) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan

bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan penyelenggaraan

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

m) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung

pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan

di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

p) Menyusun laporan pelaksanaan program pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

3.3). Bidang Sumberdaya Kesehatan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program bidang sumberdaya kesehatan

berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada

bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai

ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang pendayagunaan

tenaga dan sarana kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang promosi

kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang farmasi dan

perbekalan kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang sumberdaya kesehatan;

j) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang sumberdaya kesehatan;

k) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan

sumberdaya kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji data rekomendasi, pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan lingkup pendayagunaan kesehatan serta farmasi dan perbekalan kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m) Mengkaji penyusunan bahan untuk koordinasi dan

pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup sumberdaya kesehatan;

n) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan di bidang sumberdaya kesehatan;

o) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan

di bidang sumberdaya kesehatan;

p) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di

dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

3.4). Bidang Bina Program Kesehatan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program Bidang Bina Program Kesehatan,

berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada

bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai

rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang penyusunan

program sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang evaluasi program

kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang data dan

informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan ;

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Bina Program Kesehatan;

j) Mengkaji penyusunan program kesehatan, evaluasi program

sebagai bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan kegiatan bina program kesehatan

sebagai bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji penyusunan program kesehatan, evaluasi program

kesehatan serta data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung

pelaksanaan program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan

di bidang Bina Program Kesehatan;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

p) Menyusun laporan pelaksanaan program Bina Program

Kesehatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

2.2. Sumber Daya SKPD 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan mempunyai peran penting pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan tugas dan fungsi dari organisasi SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung yang cukup banyak.

Dalam hal ketersediaan SDM kesehatan terdapat beberapa cara penilaian dari Kementerian Kesehatan, yaitu : idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Dengan jumlah penduduk kota Bandung pada Profil 2012 sejumlah 2.455.517 jiwa dan jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki maka potensi Sumber Daya Manusia nampaknya melebihi standar. Jumlah Dokter di Dinas

Kesehatan Kota Bandung berdasarkan ratio dokter umum di Kota Bandung adalah 59 dokter per 100.000 penduduk dibandingkan standar nasional adalah 40 dokter per 100.000 penduduk, Ratio Perawat dan Bidan 172 per 100.000 penduduk (standar nasional 117 per 100.000 penduduk) dan ditunjang oleh kondisi tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Namun perlu diperhatikan bahwa jenis pelayanan kesehatan yang terdapat di perkotaan berbeda dengan di pedesaan. Sehingga beberapa cara perencanaan yang diketahui dari Kementerian Kesehatan yang berlaku secara Nasional belum dapat memberikan hasil yang memadai sesuai keadaan dan kebutuhan di kota Bandung, karena perbedaan jumlah penduduk perkotaan dan pedesaan, serta jenis pelayanan yang terdapat dan dibutuhkan di Kota Bandung dapat berbeda dengan daerah atau pedesaan lain. Perencanaan SDM Kesehatan yang baik perlu dilakukan di waktu yang akan datang.

Begitu pula dengan memperhatikan struktur organisasi yang ada saat ini, dan adanya perkembangan permasalahan kesehatan perkotaan, koordinasi lintas sektor dan lintas program, teknik informasi yang belum tersedia di semua Puskesmas dan teraplikasi dengan baik, adanya era globalisasi yang menyebabkan persaingan bebas dan terbukanya dunia informasi, maka SDM Kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan belum memenuhi dalam kuantitas dan kualitas, serta pendistribusian, maupun pendayagunaannya belum sesuai potensi dan kebutuhan pemberdayaan SDM.

Tabel 2.1

Rekapitulasi Jumlah Tenaga Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2013

No Jenis Tenaga Struktural Fungsional JFU Jumlah

1 Dokter Spesialis 5 5 2 Dokter Umum 40 95 135 3 Dokter Gigi 1 54 55 4 Administrasi 42 313 355 5 Bidan 171 5 176 6 Perawat 231 15 246 7 Perawat Gigi 46 46 8 Sanitarian 59 5 64 9 Gizi 71 5 76 10 Laboratorium 34 1 35 10 Farmasi 38 10 48 12 SKM 1 25 26 13 Elektromedik 4 4 Jumlah 84 808 379 1271

(Sumber Data Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2013) 2.2.2 Sarana Prasarana

Jumlah jenis sarana dan prasarana pada sarana/fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan yang menunjang pelayanan kesehatan di tingkat Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagai aset bergerak terdapat dalam tabel 2.2.

Sarana dan prasarana yang meliputi sarana/fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan di fasilitas Pemerintah pada Puskesmas dan

fasilitas pemberi layanan kesehatan Pemerintah dan Swasta

lainnya yang tersedia di Kota Bandung dan sudah tercatat memiliki surat izin dan sertifikat sesuai tabel 2.7.

Peningkatan mutu sarana dan prasarana pada fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan di waktu yang akan datang harus disertai kemampuan memenuhi akreditasi fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan, bukan hanya surat izin dan sertifikat. Menurut regulasi fasilitas pelayanan kesehatan yang harus mempunyai akreditasi, khususnya Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit.

Tabel 2.2

Jumlah dan Jenis Sarana Prasarana Bergerak Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2013

No. Jenis Barang Jumlah (Buah)

1 Alat-alat angkutan 251

2 Alat bengkel dan alat ukur 574

3 Alat pertanian 70

4 Alat kantor dan rumah tangga 9764

5 Alat studio dan alat komunikasi 319

6 Alat-alat kedokteran 529

7 Alat laboratorium 819

Sumber : Subbag Umum, Desember 2013 (Simda)

Fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan juga dikelompokkan sesuai jenis layanan kesehatan dan harus melayani serta merujuk satu tingkat di atas dari strata Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut, atau kepada Fasilitas yang mempunyai sarana yang lebih lengkap dalam satu yaitu Puskesmas dan Klinik Pratama, Pemberi Pelayanan Kesehatan II (PPK II) yaitu Klinik Utama dan Rumah Sakit Tipe C, dan Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat III (PPK III) yaitu Rumah Sakit Tipe B. Sistem Rujukan PPK I melayani pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan PPK I dan merujuk yang disebut Rujukan Primer dalam skala wilayah Puskesmas. PPK II melayani pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan PPK II dan merujuk dalam skala Pemerintah Kota. PPK III melayani pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan PPK III dan merujuk dalam skala Provinsi (Rumah Sakit Tipe B)

Kendali mutu pelayanan kesehatan dan sistem rujukan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota sesuai Fungsi dan Tugasnya.

Tabel 2.3

Data Fasilitas / Sarana Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Tahun 2013

No Jenis Sarana 2013Jan 2013Feb Maret2013 2013April 2013Mei 2013Juni

A. SARANA

KESEHATAN

1. Puskesmas terdiri dari

: a. UPT Puskesmas 30 30 30 30 30 30 b. Jejaring Puskesmas 43 43 43 43 43 43 2. Klinik Pratama a. Rawat Jalan 208 210 206 203 201 196 b. Rawat Inap (Rumah Bersalin) 3. Klinik Utama 24 25 26 26 27 26 a. Rawat Jalan 14 15 16 16 17 16 b. Rawat Inap 10 10 10 10 10 10 4. Rumah Sakit 30 a. Umum 18 18 18 17 b. Khusus 14 14 14 14 5. Laboratorium Klinik 44 44 44 6. Laboratorium Lingkungan 0 0 0 7. Apotik 607 608 611 613 616 621

8. Toko Obat (PEO) 99 100 101 101 100 100

9. Optik 63 63 63 63 62 62 10. Klinik Kecantikan 36 36 36 35 34 32 11. Balai Khitan 3 3 3 3 3 2 12. Sarana Batra 16 16 16 16 16 14 B. TENAGA KESEHATAN

1. Praktek Dokter Umum 3063 3085 3114 3129 3148 3161

2. Praktek Dokter

Spesialis 2618 2624 2632 2649 2655 2657

3. Praktek Dokter Gigi 1189 1197 1206 1216 1223 1227

4. Praktek Dokter Gigi

Spesialis 403 403 405 409 411 412

5. Praktek Bidan 1488 1496 1503 1511 1517 1529

6. Praktek Dokter

Berkelompok 7

Sumber: Seksi Guna Sarkes, 2013

2.3 Kinerja Pelayanan Kesehatan SKPD

Kinerja pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan keberhasilan SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Untuk mengukur kinerja pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung selain disesuaikan dengan SKKB yang mengacu pada SKN, juga disesuaikan dengan sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Bandung yang telah sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2000-2025, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN pada Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009 – 2013 pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 yaitu tentang RPJMD Kota bandung Tahun 2009-2013, dan disesuaikan pula dengan Visi dan Misi Kota Bandung, maupun Visi Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Selanjutnya pencapaian kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kota Bandung disesuaikan dengan tugas dan fungsi SKPD pada Peraturan Daerah No 13 tahun 2007 dan pada rincian uraian tugas dan fungsi SKPD pada Peraturan Walikota No 475 Tahun 2008, dibandingkan dengan target SPM (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang Standar Pelayanan

Dokumen terkait