• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Kesatu Umum

Pasal 42

(1) Rencana Pola Ruang Wilayah Kota, mencakup:

a. kawasan lindung; dan b. kawasan budidaya

Hal. 29 dari 94

(2) Rencana Pola Ruang Wilayah Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian skala 1:25.000, tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua Kawasan Lindung

Pasal 43

Kawasan Lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a mencakup :

a. kawasan hutan lindung;

b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

c. kawasan perlindungan setempat;

d. ruang terbuka hijau (RTH) kota;

e. kawasan suaka alam dan cagar budaya;

f. kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil;

g. kawasan rawan bencana alam; dan h. kawasan bencana lainnya.

Pasal 44

Hutan Lindung Kota Bontang sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 huruf a adalah seluas 5.698,57 Hektar di Kecamatan Bontang Selatan dan Kecamatan Bontang Barat.

Pasal 45

Kawasan yang memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 huruf b terdiri dari:

a. kawasan rawa seluas kurang lebih 23,88 Hektar yang terletak di Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Kanaan, Kelurahan Satimpo, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kelurahan Api-api dan Kelurahan Loktuan

Hal. 30 dari 94

b. kawasan resapan air seluas kurang lebih 221 Hektar yang terdapat di Kelurahan Kanaan, Kelurahan Belimbing dan Kelurahan Gunung Telihan.

Pasal 46

Kawasan Perlindungan Setempat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 huruf c terdiri dari:

a. sempadan pantai berada di Kelurahan Berbas Pantai, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Loktuan, Kelurahan Gunung Elai dan Kelurahan Bontang Kuala yang berjarak minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat;

b. kawasan pantai dengan vegetasi mangrove di Kota Bontang adalah wilayah pantai sebelah selatan Bontang Kuala dengan luas kawasan mencapai 1.093 Hektar;

c. lebar sempadan sungai yang melintasi Kota Bontang adalah sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) meter kanan-kiri dihitung dari tepi sungai; dan

d. kawasan sekitar danau yang lebarnya antara 50 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat yang terletak di Danau di Kanaan dan di Kelurahan Bontang Lestari.

Pasal 47

Rencana penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Bontang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 Huruf d, dilakukan dengan mengembangkan kawasan RTH publik dengan luas total keseluruhan 5.670, 93 Hektar atau 38,37 % dari luas kota, yang mencakup:

a. hutan kota dan taman kota di Kecamatan Bontang Barat lebih kurang 173,79 Hektar, Kecamatan Bontang Utara lebih kurang 192,38 Hektar dan Kecamatan Bontang Selatan lebih kurang 1.044,72 Hektar;

b. resapan air seluas lebih kurang 221,26 Hektar terletak di Kecamatan Bontang Barat;

c. RTH Olahraga seluas lebih kurang 171,65 Hektar yang terletak di Kecamatan Bontang Utara dan Bontang Selatan;

Hal. 31 dari 94

d. Tempat Pemakaman Umum (TPU) seluas lebih kurang 23,08 Hektar yang terletak di Kecamatan Bontang Utara, Kecamatan Bontang Barat dan Kecamatan Bontang Selatan;

e. sempadan pantai seluas lebih kurang 3.619,04 Hektar yang terletak di Kecamatan Bontang Utara dan Kecamatan Bontang Selatan.

f. sempadan Sungai seluas lebih kurang 77,5 Hektar.

g. sempadan Danau seluas lebih kurang 9,2 Hektar.

h. kawasan mangrove seluas lebih kurang 124,26 Hektar.

Pasal 48

Kawasan suaka alam dan cagar budaya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 huruf e meliputi :

a. kawasan Taman Nasional Kutai seluas 710,96 Hektar; dan

b. kawasan Cagar Budaya yang terdapat di perumahan atas air di Kelurahan Bontang Kuala.

Pasal 49

Kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 huruf f , meliputi :

a. kawasan konservasi Gosong Kedindingan dan sekitarnya seluas lebih kurang 43,49 Hektar;

b. kawasan konservasi Gosong di Melahing, Tebok Batang, Agar-agar serta Tanjung Sekubur dan sekitarnya seluas lebih kurang 203,96 Hektar dan kawasan Konservasi Gosong di kawasan Tihik-Tihik, Siaca, Selangan, Pulau Panjang dan Manuk-Manuk seluas lebih kurang 159,65 Hektar;

c. kawasan taman pulau kecil di kawasan Pulau Beras Basah dan sekitarnya seluas lebih kurang 34,63 Hektar; dan

d. kawasan konservasi terumbu karang di kawasan perairan Karang Segajah dan sekitarnya seluas lebih kurang 34,04 Hektar.

Pasal 50

Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 huruf g meliputi :

Hal. 32 dari 94

a. kawasan rawan gelombang pasang di Kelurahan Bontang Kuala, Kelurahan Loktuan, Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Tanjung Laut, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Bontang Lestari; dan

b. kawasan rawan banjir Kelurahan Kanaan, Kelurahan Gunung Telihan, Kelurahan Api-api, Kelurahan Gunung Elai, KelurahanTanjung Laut, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Satimpo dan Kelurahan Guntung.

Pasal 51

Kawasan rawan bencana lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 huruf h adalah kebocoran pipa gas dan resiko kegiatan industri lainnya yang meliputi seluruh wilayah Kota Bontang.

Bagian Ketiga Kawasan Budidaya

Pasal 52

Kawasan Budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf b mencakup :

a. kawasan perumahan;

b. kawasan perdagangan dan jasa;

c. kawasan perkantoran;

d. kawasan industri;

e. kawasan pariwisata;

f. kawasan ruang terbuka non-hijau; dan g. kawasan peruntukan lainnya.

Pasal 53

(1) Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf a, terdiri dari :

a. pengembangan perumahan kepadatan tinggi;

b. pengembangan perumahan kepadatan sedang; dan c. pengembangan perumahan kepadatan rendah.

Hal. 33 dari 94

(2) Pengembangan perumahan kepadatan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdapat di Kelurahan Bontang Kuala, Kelurahan Berbas Pantai, Kelurahan Loktuan dan perumahan di atas air dengan arahan pembatasan jumlah perumahan.

(3) Pengembangan perumahan kepadatan sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdapat di Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Api-Api, Kelurahan Berbas Tengah, Kelurahan Tanjung Laut, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kelurahan Satimpo, Kelurahan Telihan, Kelurahan Kanaan, Kelurahan Belimbing dan Kelurahan Guntung dengan arahan pengembangan menahan laju perkembangan.

(4) Pengembangan perumahan kepadatan rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diarahkan pada kawasan Kelurahan Bontang Lestari.

Pasal 54

(1) Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf b, terdiri dari:

a. kawasan perdagangan meliputi pusat perbelanjaan retail dalam berbagai tingkatan skala pelayanan, seperti mall atau plaza, pertokoan, department store, rumah makan, pasar tradisional dan sebagainya; dan

b. kegiatan jasa seperti perhotelan, perbankan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, jasa travel dan lain-lain.

(2) Rencana Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa mencakup:

a. pertokoan di ruas Jalan Bhayangkara, Jalan Mayjen MT.

Haryono, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Sutan Syahrir, Jalan Pelabuhan I, Jalan WR. Supratman, Jalan Sultan Hasanudin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Gajahmada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Letjen S. Parman, Jalan Brigjen Katamso, Jalan AIT KS Tubun, Jalan Ir.H Juanda, Jalan HM Roem, dan Jalan Oerip Sumoharjo; dan

Hal. 34 dari 94

b. sentra tradisional di Kelurahan Loktuan, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kelurahan Gunung Telihan, Kelurahan Bontang Lestari dan Kelurahan Bontang Baru.

Pasal 55

Rencana Pengembangan Kawasan Perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf c, mencakup:

a. perkantoran pemerintahan daerah di Kelurahan Bontang Lestari;

dan

b. perkantoran swasta meliputi ruas Jalan Bhayangkara, Jalan Mayjen MT. Haryono, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Sutan Syahrir, Jalan Pelabuhan I, Jalan WR. Supratman, Jalan Sultan Hasanudin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Gajahmada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Letjen S. Parman, Jalan Brigjen Katamso, Jalan AIT KS Tubun, Jalan Ir.H Juanda, Jalan HM Roem, dan Jalan Oerip Sumoharjo;

Pasal 56

Pengembangan Kawasan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf d, mencakup:

a. industri besar yaitu Industri Petrokimia dan Migas di Kelurahan Guntung, Kelurahan Loktuan, Kelurahan Satimpo, dan Kelurahan Bontang Lestari;

b. industri sedang dan kecil diarahkan di Kelurahan Bontang Lestari;

dan

c. kawasan pergudangan umum diarahkan di Kelurahan Bontang Lestari.

Pasal 57

Pengembangan Kawasan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf e, mencakup:

a. kawasan pariwisata alam diarahkan di Taman Nasional Kutai dan pengembangan kawasan hutan mangrove di Kelurahan Berbas Pantai, dan Kelurahan Bontang Lestari;

Hal. 35 dari 94

b. kawasan pariwisata buatan diarahkan di Danau Permai PC VI PKT, Danau Kanaan, dan Taman Tugu Equator;

c. kawasan pariwisata sejarah dan budaya di Kelurahan Bontang Kuala dan Kelurahan Guntung; dan

d. kawasan pariwisata bahari meliputi: diving dan Snorkelling di Beras Basah dan Karang Segajah, Wisata Pemukiman di atas air di Tihik-Tihik, Selangan dan Melahing;

Pasal 58

Rencana penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau di Kota Bontang, sebagaimana dimaksud pada Pasal 52 huruf f mencakup:

a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang pejalan kaki mencakup ruang pejalan kaki sisi jalan, ruang pejalan kaki sisi air, ruang pejalan kaki di kawasan komersial dan ruang pejalan kaki di RTH;

b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang untuk kegiatan sektor informal dengan menempati fungsi-fungsi penunjang di kawasan utama yaitu, di sekitar perdagangan dan jasa, dan beberapa aktifitas kota lainnya seperti: pasar, terminal dan pelabuhan; dan

c. rencana ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau ruang-ruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi tempat berkumpul ketika bencana terjadi meliputi Stadion Mulawarman, Stadion Bontang Lestari dan di ruang terbuka publik di setiap Sub Pusat Pelayanan Kota.

Pasal 59

Kawasan Peruntukan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf g, mencakup:

a. kawasan pertanian diarahkan di Kelurahan Guntung dan Kelurahan Kanaan dengan kegiatan unggulan tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan, serta peternakan;

b. kawasan usaha perikanan di perairan umum daratan dan/atau perikanan budidaya payau di kawasan pesisir Kota Bontang;

c. kawasan perikanan tangkap, mencakup :

Hal. 36 dari 94

1. daerah penangkapan ikan I (0 – 4 mil), yaitu perairan pantai diukur dari permukaan air laut pada surut yang terendah pada setiap pulau sampai dengan 4 (empat) mil laut ke arah laut; dan 2. daerah penangkapan ikan II yaitu daerah penangkapan ikan

dengan batas perairan di luar batas 4 mil laut.

d. kawasan perikanan budidaya laut, mencakup perikanan budidaya ikan dan non ikan;

e. kawasan pertambangan migas di perairan lepas pantai dengan jarak sampai dengan 4 mil laut;

f. kawasan pertahanan dan keamanan di Kelurahan Bontang Lestari, Kelurahan Bontang Baru dan Kelurahan Gunung Elai.

BAB V

KAWASAN STRATEGIS KOTA

Pasal 60

(1) Kawasan strategis kota ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :

a. kawasan strategis berdasarkan kepentingan pertumbuhan ekonomi; dan

b. kawasan strategis berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

(2) Kawasan strategis kota berdasarkan kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan di Kelurahan Bontang Lestari.

(3) Kawasan strategis kota berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan di Wilayah Pesisir.

(4) Kawasan strategis kota digambarkan dalam peta kawasan strategis Kota Bontang sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

Dokumen terkait