• Tidak ada hasil yang ditemukan

APBD Kota dan swasta

Dinas PU

2 Kawasan Budidaya Menata kawasan perumahan berkepadatan tinggi dengan pola pengembangan vertikal.

APBD Kota BAPPEDA Mengembangkan sarana dan prasarana perumahan

APBD Kota Dinas PU

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perumahan berkepadatan sedang.

APBD Kota Dinas PU

Mengatur kembali struktur pelayanan fasilitas sosial, dan prasarana dasar lingkungan perumahan.

APBD Kota Dinas PU

C Perwujudan Kawasan

Strategis Melestarikan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi daya

dukung lingkungan hidup Kawasan

pesisir

APBN BAPPEDA,

Dinas LH Mengembangkan sarana dan prasarana di kawasan yang memiliki nilai strategis

ekonomi Bontang

KDB KLB KDH Ketinggian Tabel Ketentuan Umum Peraturan Zonasi

WALIKOTA BONTANG Tanggal : 08 Oktober 2012

Tentang : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang Tahun 2012 - 2032

Kawasan Budidaya

Rencana Pola Ruang Ketentuan Umum Intensitas Bangunan

Kawasan Zona

Kawasan Lindung

Nomor : 11 Tahun 2012

KL1 HUTAN LINDUNG KL1-1 HUTAN LINDUNG

Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Kriterianya adalah:

1) kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor) 175 atau lebih;

2) kawasan hutan yang empunyai lereng lapangan 40% atau lebih; da/atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2000 m atau lebih.

3) kawasan tanah bergambut dengan ketebalan 3 meter 4) atau lebih yang terdapat dibagian hulu sungai dan rawa.

5) kawasan bercurah hujan yang tinggi , berstruktur tanah yang mudah meresapkan air dan mempunyai geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran.

2 0.02 97.6 - - - 2

KL1-2 HUTAN MANGROVE

Hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. 2 0.02 97.6 - - - 2

KL1-3 CATCHMENTS AREA DAS

suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan

2 0.02 97.6 - - - 1

KL1-4 CAGAR BUDAYA

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan ditetapkan dengan kriteria sebagai hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan

Tabel Koefisien KDB, KLB Maksimum dan KDH Minimum

Hirarki I

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

KL2 KAWASAN PERLINDUNGAN

SETEMPAT KL2-1 SEMPADAN

PANTAI

daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan

kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat 2 0.02 97.6 - - - 2

KL2-2 SEMPADAN SUNGAI

1) Garis sempadan sungai bertanggul ditetapkan dengan batas lebar sekurangkurangnya 5 (lima) meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggung.

2) Garis sempadan sungai tidak bertanggul ditetapkan berdasarkan pertimbangan teknis dan sosial ekonomis oleh Pejabat yang berwenang.

3) Garis sempadan sungai yang bertanggul dan tidak bertanggul yang berada di wilayah perkotaan dan sepanjang jalan ditetapkan tersendiri oleh Pejabat yang berwenang

2 0.02 97.6 - - - 2

KL2-3 SEMPADAN DANAU

daratan sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat

2 0.02 97.6 - - - 2

KL2-4 EMBUNG AIR kawasan disekitar mata air dengan jari-jari sekurang-kurangnya 200 meter. 2 0.02 97.6 - - - 2

KL3 RUANG TERBUKA HIJAU KL3-1 HUTAN KOTA

1) lokasi sasaran kawasan terbuka hijau kota termasuk di dalamnya hutan kota antara lain di kawasan permukiman, industri, tepi sungai/ pantai/jalan yang berada di kawasan perkotaan;

2) hutan yang terletak di dalam wilayah perkotaan atau sekitar kota dengan luas hutan minimal 0,25 hektar;

3) hutan yang terbetuk dari komunitas tumbuhan yang berbentuk kompak pada satu hamparan, berbentuk jalur atau merupakan kombinasi dari bentuk kompak dan bentuk jalur;

4) jenis tanaman untuk hutan kota adalah tanaman tahunan berupa pohon-pohonan, bukan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis baik jenis asing atau eksotik maupun jenis asli atau domestik;

5) Jenis tanaman untuk kawasan terbuka hijau kota adalah berupa pohon-pohonan dan tanaman hias atau herba, dari berbagai jenis baik jenis asing atau eksotik maupun jenis asli atau domestik.

2 0.02 97.6 - - - 2

KL KAWASAN LINDUNG

ZONA

daratan yang dipergunakan sebagai tempat pemakaman biasanya dikelola

oleh masyarakat setempat dan diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah 10 0.1 88 - - - 1

KB KAWASAN BUDIDAYA

R PERUMAHAN R1 RUMAH KEPADATAN TINGGI R1-1 Rumah tunggal dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks. 80%)

dengan jumlah lantai maksimum 2 80 1.6 10 R R R 2

R1-2 Rumah kopel atau deret dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks.

80%) dengan jumlah lantai maksimum 2 80 1.6 40 R R R 2

R2 RUMAH KEPADATAN

SEDANG R2-1 Rumah tunggal dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks. 60%)

dengan jumlah lantai maksimum 2 60 1.2 28 R R R 2

R2-2 Rumah kopel atau deret dengan koefisien dasar bangunan sedang (maks.

60%) dengan jumlah lantai maksimum 2 60 1.2 10 R R R 2

R3 RUMAH KEPADATAN

RENDAH R3-1 Rumah dengan koefisien dasar bangunan rendah (maks 30%) 40 0.8 64 R R R 2

R3-2 Rumah dengan koefisien dasar bangunan rendah (maks. 40%) 40 0.8 52 R R R 2

R4 RUMAH SUSUN R4-1 Rumah susun (berlantai banyak) berupa bangunan apartemen atau

kondominium 50 3 52 R R R 2

R4-2 Rumah susun (berlantai banyak) berupa bangunan rumah susun sederhana

dengan jumlah lantai maksimum 5 40 2.4 28 R R R 2

K

K1

KOMPLEKS K1-1 Perkantoran pemerintah baik berupa bangunan tunggal maupun kompleks,

dengan KDB rendah 40 1.6 28 R R R 4

PUSAT BISNIS K1-2

Kegiatan perkantoran umum dengan KDB rendah, baik perkantoran tunggal maupun kompleks pusat bisnis. Dimungkinkan terdapat kegiatan

perdagangan sebagai penunjang (restoran, toko buku, dan sebagainya

40 1.6 28 R R R 4

PERKANTORAN DERET K1-3 Kegiatan perkantoran umum dengan bangunan berderet. Dimungkinkan juga

kegiatan perdagangan ritel skala kecil dan manufaktur terbatas. 60 2.4 10 R R R 4

RUMAH KANTOR K1-4 Kegiatan perkantoran dengan GSB=0, untuk kegiatan perkantoran umum

berupa rumah/kantor. 80 3.2 64 R R R 4

PERKANTORAN

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

K2 PERDAGANGAN SKALA

KOTA K2-1 PERDAGANGAN

JASA TUNGGAL

Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kota dengan bentuk bangunan

rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi 60 2.4 28 R R R 4

K2-2 PERDAGANGAN JASA DERET

Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kota dengan bentuk bangunan

rumah pribadi atau rumah toko berdampingan dalam satu lokasi 60 2.4 10 R R R 4

K3 PERDAGANGAN SKALA

KECAMATAN K3-1 PERDAGANGAN

JASA TUNGGAL

Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kecamatan dengan bentuk bangunan

rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi 60 2.4 28 R R R 4

K3-2 PERDAGANGAN JASA DERET

Kegiatan perdagangan skala pelayanan Kecamatan dengan bentuk bangunan

rumah pribadi atau rumah toko tidak berdampingan dalam satu lokasi 60 2.4 10 R R R 4

SU1 SARANA PENDIDIKAN SU1-1 PENDIDIKAN

DASAR Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 6 - 12 tahun 60 2.4 40 R R R 4

SU1-2 PENDIDIKAN

MENENGAH Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 12 - 15 tahun 60 2.4 40 R R R 4

SU1-3 PENDIDIKAN

TINGGI Kegiatan belajar mengajar untuk anak usia 15 - 18 tahun 60 2.4 40 R R R 4

SU2 SARANA KESEHATAN SU2-1

SKALA PELAYANAN LINGKUNGAN

Fasilitas Kesehatan pada skala pelayanan lingkungan berupa Puskesmas dan

Posyandu 60 2.4 40 R R R 4

SU2-2

SKALA PELAYANAN KECAMATAN

Fasilitas kesehatan pada skala pelayanan kecamatan berupa Puskesmas,

Bidan, Praktik dokter 60 2.4 40 R R R 4

SU2-3 SKALA

PELAYANAN KOTA Fasilitas kesehatan pada skala pelayanan kota berupa Rumah Sakit 60 2.4 40 R R R 4

SU3 SARANA PERIBADATAN SU3-1

SKALA PELAYANAN

LINGKUNGAN Fasilitas ibadah pada skala pelayanan lingkungan berupa mushola 60 2.4 40 R R R 4

SU3-2

SKALA PELAYANAN KECAMATAN

Fasilitas ibadah pada skala pelayanan kecamatan berupa mesjid, gereja, dan

vihara 60 2.4 40 R R R 4

SU3-3 SKALA

PELAYANAN KOTA Fasilitas ibadah pada skala pelayanan Kota berupa mesjid agung 60 2.4 40 R R R 4

PERDAGANGAN &

JASA

SU SARANA UMUM

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

SU4 SARANA TRANSPORTASI SU4-1 TERMINAL LOKAL Terminal dengan skala pelayanan lokal 60 1.2 40 R R R 2

SU4-2 TERMINAL REGIONAL

1) Titik simpul dalam jaringan trasnportasi jalan dan berfungsi sebagai pelayanan umum, tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu-lintas.

2) Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang.

3) Terminal terdiri dari Terminal tipe A, tipe B dan Tipe C.

60 1.2 40 R R R 2

SU4-3 PELABUHAN

Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai

tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau

bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi;

60 1.2 40 R R R 2

SU4-4 DERMAGA 60 1.2 40 R R R 2

SU4-5 BANDARA UDARA

Lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat kargo dan atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas kasper sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi

60 2.4 40 R R R 4

SU5 SARANA REKREASI DAN

OLAH RAGA SU5-1 SPORT CENTER Sarana yang secara teknis dipergunakan sebagai pemusatan tempat

olahraga, seperti tenis, badminton dan lapangan bola 60 2.4 40 R R R 4

SU5-2 LAPANGAN GOLF Sarana yang dipergunakan untuk bermain olahraga golf 20 0.02 97.6 R R R 2

SU5-3 LAPANGAN SEPAKBOLA

Sarana yang dipergunakan untuk bermain olahraga sepakbola dengan ukuran

luas kurang lebih 100 x 50 m 40 1.2 28 R R R 3

SU SARANA UMUM

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

IG1 INDUSTRI IG1-1 INDUSTRI KECIL Industri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam rumah tangga dan

biasanya tidak bisa memproduksi barang dalam jumlah besar 50 1 40 R R R 2

IG1-2 INDUSTRI SEDANGIndustri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam skala lokal kecamatan,

dimana memproduksi barang kebutuhan antar kota atau kabupaten 50 1 40 R R R 2

IG1-3 INDUSTRI BESAR Industri yang memiliki kegiatan pengolahan dalam skala kota sampai nasional

dimana memproduksi barang hingga dapat diekspor dalam skala besar. 50 1 40 R R R 2

P1 SARANA PEMERINTAHAN P1-1 PELAYANAN KOTA Sarana pemerintahan untuk skala Kota 40 1.6 28 R R R 4

P1-2 PELAYANAN

KECAMATAN Sarana pemerintahan untuk skala Kecamatan 40 1.6 28 R R R 4

P1-3 PELAYANAN

KELURAHAN Sarana pemerintahan untuk skala Kelurahan 40 1.6 28 R R R 4

M MILITER Kantor atau instalasi militer termasuk tempat latihan baik pada tingkatan

nasional, Kodam, Korem, Koramil, Polda, Polwil, polsek dan sebagiannya 60 1.2 40 R R R 2

A1 PERTANIAN

1) kawasan yang secara teknis dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian lahan kering;

2) kawasan yang apabila dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian lahan kering secara ruang dapat memberikan manfaat untuk :

• meningkatkan produksi pertanian dan mendayagunakan investasi;

• meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;

• meningkatkan fungsi lindung;

• meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;

• meningkatkan pendapatan masyarakat;

• meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;

• menciptakan kesempatan kerja;

• meningkatkan ekspor;

• meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

20 0.02 97.6 R R R 2

P1 PEMERINTAHAN IG INDUSTRI &

PERGUDANGAN

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

A2 PERKEBUNAN

1) kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan;

2) kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan secara ruang dapat memberikan manfaat untuk :

• meningkatkan produksi perkebunan dan mendayagunakan investasi;

• meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;

• meningkatkan fungsi lindung;

• meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdya alam;

• meningkatkan pendapatan masyarakat;

• meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;

• meningkatkan kesempatan kerja;

• meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

20 0.02 97.6 R R R 2

A3 PERIKANAN

kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan secara ruang dapat

memberikan manfaat :

• meningkatkan produksi perikanan dan mendayagunakan investasi;

• meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya;

• meningkatkan fungsi lindung;

• tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam;

• meningkatkan pendapatan masyarakat;

• meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;

• menciptakan kesempatan kerja;

• meningkatkan ekspor;

• meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

20 0.02 97.6 R R R 2

Hirarki II Hirarki III

KL KAWASAN LINDUNG

Hirarki I

PT PERTAMBANGAN

1) Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan, serta tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup.

2) Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan pertambangan secara ruang akan memberikan manfaat dalam:

• meningkatkan produksi pertambangan

• meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

• tidak mengganggu fungsi lindung

• tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam

• meningkatkan pendapatan masyarakat

• meningkatkan pendapatan nasional dan daerah

• meningkatkan kesempatan kerja

• meningkatkan ekspor

• meningkatkan perkembangan masyarakat Catatan:

Kriteria/karakteristik pertambangan (TB-1, TB-2, TB-3), dapat mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian.

40 0.4 97.6 R R R 1

TPA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH

Kawasan yang secara teknis dapat digunakan sebagai pemusatan

pembuangan sampah yang diambil dari Tempat Pembuangan Sementara dan diangkut secara komunal oleh truk-truk sampah

20 0.02 97.6 R R R 2

ADI DARMA WALIKOTA BONTANG

Dokumen terkait