• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategi Sanitasi Kota (SSK)

3. Perhitungan Water Balance

5.4. Rencana Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

Dalam upaya untuk menjadikan Kabupaten Bungo sebagai Kabupaten yang berkualitas dan sehat, Pemerintah Kabupaten Bungo menempatkan pembangunan sanitasi sebagai salah satu prioritas yang harus dibangun dalam kurun waktu tahun 2013-2016. Pembangunan sektor ini pun diyakini haruslah dijalankan secara terintegrasi, sistematis dan memiliki arah atau kerangka implementasi yang jelas. Berdasarkan pemahaman ini, maka Pemerintah Kabupaten Bungo telah menetapkan serangkaian sasaran sasaran yang dapat menjadi acuan dari seluruh upaya pembangunan yang diarahkan pada sektor sanitasi.

Untuk itu melalui SSK ini Kabupaten Bungo mempunyai Visi dan Misi untuk mendukung pembangunan di bidang sanitasi yang menjadi prioritas tersebut. Visi Sanitasi Kabupaten Bungo adalah “TERWUJUDNYA KONDISI SANITASI MASYARAKAT KABUPATEN BUNGO YANG LEBIH IDEAL, BERKELANJUTAN DAN BERBASIS MASYARAKAT”

Tabel. V.7.

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten

Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Mewujudkan

Bungo Yang

Mandiri, Aman, dan Sejahtera Tahun 2016 1. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa ke hadirat Allah SWT, serta meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan. 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan,

Terwujudnya Kondisi sanitasi di Masyarakat Kabupaten Bungo yang lebih ideal, berkelanjutan dan berbasis masyarakat

Misi Air Limbah Domestik: 1. Meningkatkan fasilitas dan

akses layanan air limbah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bungo

2. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pembangunan sarana dan prasarana pembuangan limbah.

3. Peningkatan cakupan pelayanan pembuangan limbah yang berbasis masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat. Misi Persampahan

1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui membangun sarana dan

Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten dan pelabuhan udara yang mendorong sekaligus mendukung kemajuan perekonomian daerah. 3. Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah,efisien, efektif, bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara prima. 4. Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, industri kecil, perdagangan dan jasa, serta koperasi.

5. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam secara cerdas dan bijaksana demi kepentingan masyarakat luas dan kelestarian lingkungan hidup. 6. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan investasi pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja. 7. Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan menarik untuk kegiatan ekonomi dan

prasarana pembuangan sampah yang standar pada rumah tangga dan TPA. 2. Peningkatan cakupan

pelayanan persampahan yang berbasis masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat.

3. Membangun rumah tangga, institusi pemerintah dan swasta yang berdaya. 4. Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan hasil pengolahan sampah. 5. Meningkatkan akses pengelolaan persampahan yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goal (MDGs) Tahun 2015 Misi Drainase 1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bungo melalui pengelolaan drainase yang baik

2. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pembangunan sarana dan prasarana sistem drainase lingkungan.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara sarana dan prasarana sistem drainase pemukiman dan sarana umum

4. Mendorong rumah tangga yang berdaya berperilaku hidup bersih dan sehat dan mempunyai sistem drainase yang sehat. Misi Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) 1. Meningkatkan upaya

penyehatan lingkungan pemukiman melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

2. Meningkatkan kualitas pusat layanan kesehatan sebagai Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) yang berbasis masyarakat. 3. Mendorong dan

meningkatkan rumah tangga, institusi pemerintah dan swasta yang berdaya dan sadar berperilaku Hidup Bersih. 4. Mendorong dan

meningkatkan peran serta dan kesetaraan gender

Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten 8. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kehidupan beragama, adat istiadat dan budaya guna mewujudkan rasa aman dan ketentraman masyarakat.

Misi Air Bersih

Meningkatkan pengelolaan air bersih dan sanitasi berbasis Masyarakat

Tahap Pengembangan Subsektor Air Limbah Domestik

Strategi yang dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor air limbah adalah :

1. Penyediaan Pengelolaan air limbah domestik 2. Peningkatan akses pelayanan air limbah.

Saat ini belum ada kebijakan atau Perda Pemerintah Kabupaten Bungo yang diarahkan untuk mewajibkan masyarakat di lingkungan permukiman rumah tangga/individu untuk melakukan pengelolaan air limbah domestik (baik untuk grey water maupun black water) yang sesuai dengan kaidah pengelolaan lingkungan hidup. Kondisi penegakkan hukum/aturan masih belum optimal.

Cakupan layanan pengolahan limbah tinja saat ini belum ada, hal ini dikarenakan kesulitan dalam :

• Menilai potensi pelanggan serta kebutuhan pelanggan yang dapat diorganisir untuk dapat memanfaatkan jasa penyedotan kakus.

• Belum memiliki sarana dan prasarana IPLT yang mendukung pengolahan limbah tinja.

Koordinasi dalam tahap perencanaan, implementasi maupun monev belum optimal dan masih menemui beberapa kendala. Kendala/masalah utama yang dihadapi, antara lain :

• Belum efektifnya pola sosialisasi pedoman pengelolaan air limbah domestik di lingkungan SKPD maupun masyarakat, sehingga masih terdapat perbedaan persepsi antar SKPD tentang cara pengelolaan air limbah

domestik dan belum terbangunnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat secara optimal.

• Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat, berakibat pada meningkatnya volume pencemar khususnya yang berasal dari buangan domestik, baik air limbah cucian dan kamar mandi (grey water) dan limbah WC (black water). Sehingga baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang diperlukan suatu pengelolaan air limbah yang terpadu dalam mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Tana Tidung.

• Terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah rumah tangga dan di beberapa wilayah banyak dijumpai sarana pembuangan air limbah tidak tertata atau dikelola dengan benar.

Di dalam SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik (baik sistemon sitemaupun sistem off site) secara umum. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu : kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/Center of Business Development

(CBD) (komersial atau rumah tangga) serta resiko kesehatan lingkungan.

Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kabupaten Bungo dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah domestik, yang akhirnya adalah pengelolaan air limbah domestik secara terpusat (off site system).

Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:

• Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko relatif kecil yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan pilihan sistem STBM MCK++ dengan skala rumah tangga (household based). Tahapan penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan perilaku dan pemicuan. Zona ini tersebar hampir diseluruh Kecamatan di Kabupaten Bungo. Dalam peta diberi lingkaran

• Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dan oleh karena merupakan daerah padat penduduk maka pemilihan sistemnya adalah sistem

Off-Site Mediumdengan pendekatan komunal (tidak berbasis rumah tangga). Zona ini terdapat di Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Bungo Dani. Dalam peta diberi lingkaran warna biru.

Gambar. V.5.

Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Tabel. V.8.

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kab/Kota

No Sistem Cakupan

Layanan

Target Cakupan Layanan (%) Eksisting

(%)

Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A SISTEM STBM MCK ++

1 Individual ( tanki septik ) 46 15 25 14

2 Komunal (MCK++) 0,62 30,38 35 34

B SISTEM OFF SITE

MEDIUM

Dokumen terkait