• Tidak ada hasil yang ditemukan

Entry data e-proposal usulan program/kegiatan Tahun 2016 oleh masing- masing-masing petugas Kabupaten/Kota

RENCANA STRATEGIS

Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang penerapannya diharapkan agar bersinergis dengan pembangunan sektor lainnya. Dalam jangka panjang sektor pertanian diproyeksikan dapat memberikan kontribusi yang makin penting dalam system perekonomian Nasional.

Peternakan mempunyai fungsi strategis dalam pembangunan dan sangat berperan dalam menunjang pembangunan daerah diera otonomi daerah. Posisi peternakan dalam pelaksanaan pembangunan di era otonomi daerah dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat yang terus meningkat. Pembangunan peternakan disamping dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi daerah, juga mempunyai fungsi pokok menyediakan bahan pangan asal ternak berupa daging, telur dan susu. Saat ini peternakan rakyat merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam penyediaan bahan pangan asal ternak, oleh sebab itu peternakan di Sumatera Barat hendaknya menendapat porsi pemberdayaan yang lebih besar dalam kebijakan pembangunan kedepan.

Program pembangunan peternakan pada hakekatnya adalah serangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan berkelanjutan dan desentralistis untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Program – program pembangunan peternakan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan kebijakan pembangunan peternakan berwawasan agribisnis yang mengarahkan agar seluruh subsistem dapat secara produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk peternakan yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik di pasar domestic maupun pasar Internasional, sekaligus untuk menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan secara Nasional dalam rangka percepatan pencapaian swasembada daging tahun 2016 serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Program Pembangunan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015, dalam pengembangan peternakan program kerjanya lebih mengedepankan penguatan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia melalui proses dan mekanisme yang partisipatif, desentralistis dan beberapa kegiatan yang bersifat privatisasi. Dampak yang diharapkan tidak semata – mata peningkatan produksi ternak baik dalam hal peningkatan populasi maupun kualitas produksi, akan tetapi lebih mengarah kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan dan cita – cita pembangunan Indonesia.

Sehubungan dengan itu maka pembangunan peternakan merupakan totalitas kinerja dari sistem, maka program kerja yang dijabarkan melalui kegiatan- kegiatan dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat disusun mengacu kepada program prioritas pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Peternakan Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015.

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 110 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Peternakan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang Peternakan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Peternakan; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang Peternakan lingkup Provinsi dan Kabupaten/ Kota; 4. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas;

5. Pelaksanaan tugas di bidang Peternakan;

6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Peternakan;

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian internal dari pembangunan pertanian, sehingga visi pembangunan peternakan identik dengan visi pembangunan sektor pertanian.

Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat merupakan suatu gambaran kondisi masa depan yang hendak dicapai dalam pembangunan peternakan. Visi tersebut menggambarkan masa depan dari hasil perencanaan, pelaksanaan pembangunan peternakan yang memberi harapan dan hasil-hasil yang memuaskan. Untuk itu dalam visi tersebut akan memberi arah dan fokus yang jelas bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ke arah mana pembangunan peternakan Sumatera Barat ini akan dibawa dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal.

A. PERNYATAAN VISI

Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat merupakan suatu gambaran kondisi masa depan yang hendak dicapai dalam pembangunan peternakan. Visi tersebut menggambarkan masa depan dari hasil perencanaan, pelaksanaan pembangunan peternakan yang memberi harapan dan hasil-hasil yang memuaskan. Untuk itu dalam visi

tersebut akan memberi arah dan fokus yang jelas bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ke arah mana pembangunan peternakan Sumatera Barat ini akan dibawa dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal.

Rumuskan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat 2010-2015:

SUMBAR sebagai Sentra Pengembangan Ternak Unggul untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Hewani dan Kesejahteraan

Masyarakat Peternakan

Visi tersebut mengandung 3 kata kunci sbb:

Sentra Pengembangan Ternak unggul. adalah kawasan utama produksi dan

pengembangan ternak unggul (Sapi Potong, kerbau, Kambing dan Unggas) di Wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu). Ternak unggas meliputi:Ayam Kampung, Itik, Ayam Ras Pedaging dan Ayam Ras Petelur.

Ketahanan Pangan Asal Hewan. adalah terpenuhinya keseimbangan produksi dan

konsumsi baik kuantitas maupun kualitas yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) yang melibatkan jaringan produksi dan distribusi yang efisien dari pangan hewani secara berkesinambungan.

Kesejahteraan Masyarakat Peternakan, Masyarakat yang terlibat dalam agribisnis

peternakan memiliki kemampuan secara ekonomi dan sosial yang mandiri. Dengan demikian masyarakat tersebut memiliki tingkat pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan yang memadai. Melindungi masyarakat dari penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan kepada manusia).

B. PERNYATAAN MISI Motto/Slogan

Sumbar Pusat Pangan Asal Hewan di Sumatera Bagian Tengah Tahun 2015

Untuk mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD. Rumusan Misi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kawasan utama peternakan 2. Mengembangkan BioTeknologi peternakan 3. Meningkatkan kemampuan SDM peternakan

4. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan

5. Mengembangkan agribisnis peternakan yang berdaya saing 6. Meningkatkan kesejahteraan petani.

Sejalan dengan itu maka pembangunan peternakan diharapkan dan diarahkan untuk menghasilkan berbagai produk unggulan yang mampu bersaing dipasar domestik, regional dan internasional, memantapkan ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan masyarakat umum.

Usaha peternakan sebagai suatu industri biologis yang dikelola oleh manusia harus dimantapkan dengan pendekatan agribisnis – agroindustri, yaitu pendekatan sistem agribisnis secara menyeluruh, sejak pra produksi, budidaya, pasca produksi pemasaran. Pendekatan ini menjadi penting dalam rangka mengubah sumberdaya peternakan menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing dalam pasar domestik, regional dan internasional melalui penerapan teknologi pra produksi, produksi, pasca panen yang tepat. Oleh karena itu perubahan dari proses produksi dari sistem usaha tani tradisional ke sistem usaha tani yang berbudaya industri harus menjadi perhatiaan utama dalam misi pembangunan peternakan.

Dokumen terkait