SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan keuangan.
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas;
b. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian;
dengan rincian tugas Sekretariat :
a. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program Dinas; b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;
d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; e. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
g. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; h. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapannya;
i. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;
j. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; k. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;
l. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. Menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas; n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sekretariat membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;
A. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Kasubag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Perlengkapan, Surat meyurat, Protokol, Keuangan, Kepegawaian, Hukum, Organisasi dan tatalaksana serta hubungan masyarakat.
Adapun Uraian Tugas Bagian Kepegawaian adalah :
Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program sub. Bagian kepegawaian dan umum; 1. Melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian;
2. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan dinas
3. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan/ pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional
4. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
5. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai;
6. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelmbagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja dilingkungan dinas
7. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan;
8. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat/ naskah dinas dan arsip sertapengelolaan perpustakaan;
9. Melaksanakan pengadaan naskah dinas;
10. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat;
11. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan pendokumentasian;
12. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan lingkungan kantor,kendaraan dan asset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;
13. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan sub bagian Kepegawaian dan umum; 14. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada UPTD;
16. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertmbangan pengambilan kebijakan;
17. Melaksanakan Koordinasi dengan unit kerja terkait;
18. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Jumlah Pegawai di Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 160 orang yang terdiri atas :
1. Jumlah Pegawai PNS di Provinsi 128 orang
2. Jumlah Pegawai PNS di Daerah (SPT Aneka Ternak Simpang Empat, SPT Labor Simpang Empat, SPT Limbukan) berjumlah 32 orang
Jumlah Pegawai PNS Menurut Pangkat / Golongan terdiri atas : 1. Pangkat / Golongan IV berjumlah : 25 orang
2. Pangkat / Golongan III berjumlah : 83 orang 3. Pangkat / Golongan II berjumlah : 48 orang 4. Pangkat / Golongan I berjumlah : 4 orang
Jumlah Pegawai menurut Pedidikan terdiri dari : 1. Magister (S2) : 11 orang
2. Sarjana (S1) : 76 orang 3. Diploma (DIII) : 8 orang
4. SLTA : 60 orang
5. SLTP : 5 orang
6. SD : 0 orang
Jumlah Pejabat Struktural adalah :
1. Kepala Dinas : 1 orang
2. Sekretaris/Kepala Bidang/Ka.UPTD : 9 orang 3. Kepala Seksi/Ka. Subag :27 orang
Jumlah Jabatan Fungsional adalah :
1. Pengawas Mutu Pakan : 3 orang
2. Pengawas Bibit : 5 orang
Data Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat Yang Disesuaikan dengan Perda Nomor 110 Tahun 2009 Yang Terdiri Dari :
1. Sekretariat terdiri dari :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Program
2. Bidang Bina Bina Usaha terdiri dari :
Seksi Permodalan Investasi dan Perizinan
Seksi Informasi, Promosi dan Pengembangan usaha Seksi Pasca Panen Pengolahan Hasil dan Styandarisasi 3. Bidang Bina Produksi Peternakan terdiri dari :
Seksi Pakan Ternak Seksi Perbibitan
Seksi Penyebaran dan Pengembangan
4. Bidang Bina Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terdiri dari : Seksi P3H
Seksi POH
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
5. Bidang Penyuluhan dan Pengelolaan Kawasan terdiri dari : Seksi Penyuluhan dan Pelatihan
Seksi Pengolahan Kawasan Peternakan Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat juga memiliki UPTD yang dipimpin oleh Kepala UPTD yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No.8 Tahun 2012 tentang Organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
1. Balai Pembibitan Pengembangan Makanan Ternak : Kepala Tata Usaha
Seksi Pembibitan Ternak
Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan Makanan Ternak 2. Balai Laboratorium Kesehatan dan Klinik Hewan :
Kepala Tata Usaha Seksi Klinik Hewan
Seksi Pengujian dan Penelitian 3. Balai Inseminasi Buatan Tuah sakato :
Seksi Produksi Semen Beku dan Bioteknologi Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan 4. UPTD Rumah Portong Hewan (RPH) Modern :
Kepala Tata Usaha
Seksi Quality Kontrol dan Pengawasan Seksi Persiapan dan Processing
PROGRAM/ KEGIATAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Sasaran : Terwujudnya peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Kegiatan :
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Inp44 ut : Dana Rp.
15.000.000,-Output : Tersedianya perangko, Materai dan benda pos selama 1 tahun Outcome : Terlaksananya administrasi surat menyurat dengan baik sebesar
100%
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Input : Dana Rp.
861.364.000,-Output : Tersedianya jasa komunikasi air, listrik, telepon dan internet selama 12 bulan.
Outcome : Meningkatnya kinerja administrasi kantor sebesar 100% 3) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Input : Dana Rp.
403.911.000,-Output : Tersedianya peralatan kebersihan, bahan pembersih dan jasa cleaning service selama 12 bulan
Outcome : Terpeliharanya kebersihan dan keindahan kantor sebesar 100% 4) Penyediaan Alat Tulis Kantor
Input : Dana Rp.
100.000.000,-Output : Tersedianya alat tulis kantor selama 12 bulan
Outcome : Terlaksananya administrasi perkantoran sebesar 100% 5) Penyedian Barang Cetakan dan Penggandaan
Input : Dana Rp.
57.724.820,-Output : Tersedianya bahan cetakan dan penggandaan dokumen selama 12 bulan
Outcome : Terlaksananya administrasi perkantoran sebesar 100% 6) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Input
Input : Dana Rp.
15.000.000,-Output : Tersedianya sarana instalasi listrik/penerangan perkantoran selama 12 bulan
Outcome : Terciptanya kenyamanan kerja sebesar 100%
7) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Input : Dana Rp.
521.270.000,-Output : Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor sebanyak 21 unit
Outcome : Terpenuhinya standar sarana dan prasarana Kantor sebesar 100%
8) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang - undangan Input : Dana Rp.
14.880.000,-Output : Tersedianya bahan bacaan melalui media cetak dan surat kabar selama 12 bulan
Outcome : Meningkatnya pengetahuan aparatur sebesar 100% 9) Penyediaan Makanan dan Minuman
Input : Dana Rp.
25.000.000,-Output : Tersedianya makanan dan minuman peserta rapat/ pertemuan selama 12 bulan
Outcome : Terlaksananya rapat dinas secara berkala selama 12 bulan 10) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah
Input : Dana Rp.
345.000.000,-Output : 1. Terlaksananya rapat-rapat, koordinasi dan pembinaan dalam daerah Provinsi sebanyak 18 Kab/Kota
2. Terpenuhinya undangan rapat & konsultasi keluar Provinsi sebanyak 27 kali
3. Laporan rapat - rapat koordinasi sebanyak 1 laporan Outcome : Terlaksananya koordinasi program peternakan sebesar 100%
11) Penyediaan Jasa Sopir Kantor
Input : Dana Rp.
190.000.000,-Output : Tersedianya tenaga supir untuk mendukung teknis perkantoran sebanyak 8 orang selama 12 bulan
Outcome : Lancarnya urusan teknis adminstrasi perkantoran selama 12 bulan
12) Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor Input : Dana Rp.
319.845.500,-Output : Tersedianya jasa pengaman kantor sebanyak 13 orang selama 12 bulan
Outcome : Terpenuhinya kebutuhan akan jasa petugas piket/ jasa malam/ penjaga kantor selama 12 bulan
13) Penyediaan Jasa Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur Input : Dana Rp.
17.700.000,-Output : Terlaksananya pembinaan fisik dan mental aparatur sebanyak 2 jenis
Outcome : Meningkatnya kinerja aparatur sebesar 100%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Sasaran : Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana kantor Kegiatan :
1) Pengadaan kendaraan Dinas / Operasional Input : Dana Rp.
15.000.000,-Output : tersedianya kendaraan operasional RPHM sebanyak 1 Unit Outcome : tersedianya kendaraan dinas untuk operasional di RPHM sebesar
100& 3) Pengadaan Meubeleur
Input : Dana Rp.
333.312.400,-Output : tersedianya sarana dan prasarana kantor sebanyak 69 unit Outcome : Tersedianya sarana dan prasarana kantor sebesar 100% 4) Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi
Input : Dana Rp.
Outcome : Lancarnya kegiatan administrasi UPTD BIB dan Disnak Prov sebesar 100%
5) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor Input : Dana Rp.
75.000.000,-Output : Terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor sebanyak 1 unit
Outcome : Terpeliharanya sarana dan prasarana gedung kantor sebesar 100%
6) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Input : Dana Rp.
341.000.000,-Output : Tersedianya Pemeliharaan Kendaraan Operasional dinas roda 4 dan kendaraan dinas roda 2 sebanyak 29 unit
Outcome : Terpeliharanya kendaraan dinas roda 4, roda 6 dan roda 2 serta lancarnya tugas dinas sebesar 100%
7) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor Input : Dana Rp.
30.000.000,-Output : Tersedianya sarana dan prasarana Peralatan dan Perlengkapan Kantor sebanyak 63 unit.
Outcome : Terlaksananya perawatan dan perlengkapan kantor sebesar 100%
8) Pemeliharaan Rutin / Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi Input : Dana Rp.
80.000.000,-Output : Terpeliharanya jaringan dan Website dinas peternakan sebanyak 1 paket
Outcome : Terpeliharanya jaringan dan website Dinas Peternakan selama 12 bulan
9) Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Asset SKPD Input : Dana Rp.
115.344.000,-Output : Terlaksananya pengelolaan, pengawasan dan pengendalian asset Dinas selama 12 bulan
Outcome : Terinventarisasinya asset dinas sebesar 100% 10) Rehabilitasi Sedang dan Berat Rumah Dinas/ Rumah Jabatan
340.000.000,-Output : Terpeliharanya rumah dinas sebanyak 1 unit Outcome : Terawatnya rumah dinas sebanyak 1 unit 11) Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor
Input : Dana Rp.
369.000.000,-Output : Terpeliharanya gedung kantor sebanyak 1 unit Outcome : Terawatnya gedung kantor sebanyak 100% 12) Pengadaan Interior Gedung Kantor
Input : Dana Rp.
195.000.000,-Output : Tersedianya Interior ruang rapat kantor
Outcome : Terciptanya Kenyamanan dan Keindahan Kantor sebesar 100%
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sasaran : Terwujudnya disiplin kantor Kegiatan :
1) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Input : Dana Rp.
78.000.000,-Output : Tersedianya pakaian dinas sebanyak 156 stel
Outcome : Terpenuhinya disiplin pakaian dinas sebanyak 156 orang
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Sasaran : Terwujudnya Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan :
1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan Input : Dana Rp.
26.000.000,-Output : Mengikuti pelatihan/ sosialisasi, workshop dan bimbingan teknis sebanyak 6 orang
Outcome : Tersedianya aparatur yang profesional sebesar 100%
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
NO PROGRAM / KEGIATAN PAGURp.
REALISASI
FISIK KEUANGAN
% Rp. %
I Progam Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat 15.000.000 100,00 14.925.000 99,50
2 Penyediaan jasa komunikasi, Sumberdaya Air, Listrik dan telepon pada dinas peternakan
861.364.000 100,00 732.971.252 85,09
3 Penyediaan Jasa
kebersihan Kantor 403.911.000 100,00 394.667.000 97,71 4 Penyediaan Alat Tulis
Kantor 100.000.000 100,00 99.602.000 99,60
5 Penyediaan Barang
cetakan dan penggandaan 57.724.820 100,00 57.530.900 99,66 6 Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
15.000.000 100,00 14.933.000 99,55
7 Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor 521.270.000 100,00 513.698.000 98,55 8 Penyediaan Bahan Bacaan
peraturan per UU 14.880.000 100,00 14.827.000 99,64 9 Penyediaan Makanan dan
Minuman 25.000.000 100,00 20.105.000 80,42
10 Penyediaan Jasa Sopir
Kantor 190.000.000 100,00 183.000.000 96,32
11 Penyediaan Jasa Pengaman
Kantor 319.845.500 100,00 319.844.700 100,00
12 Penyediaan Jasa Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
17.700.000 100,00 10.550.000 59.60
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARANSETELAH PAPBD REALISASI FISIK KEUANGAN % Rp. % 1 2 4 5 6 7 II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan Kendaraan
Dinas Operasional 15.000.000 100,00 14.668.500 97,79 2 Pengadaan Meubeleur 333.312.400 100,00 329.430.000 98,84 3 Pengadaan Komputer dan
Jaringan Komputerisasi 137.475.850 100,00 136.700.000 99,44 4 Pemeliharaan Rutin /
Berkala Gedung Kantor 75.000.000 100,00 74.356.000 99,14 5 Pemeliharaan Rutin/
Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
6 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
30.000.000 100,00 29.786.495 99,29 7 Pemeliharaan Rutin /
Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi
80.000.000 100,00 79.415.000 99,27 8 Pengelolaan, Pengawasan
dan Pengendalian Asset SKPD
115.344.000 100,00 106.382.236 92,23 9 Rehabilitasi Sedang/ Berat
Rumah Dinas / Rumah Jabatan
340.000.000 100,00 332.118.200 97,68 10 Rehabilitasi Sedang/ Berat
Gedung Kantor 369.000.000 100,00 358.231.000 97.08 11 Rehabilitasi Sedang/ Berat
Gedung Kantor 369.000.000 100,00 358.231.000 97.08 III Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Pengadaan Pakaian Dinas
beserta Perlengkapannya 78.000.000 100,00 77.220.000 99,00 IV Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 26.000.000 100,00 16.682.000 64,16
B. SUB BAGIAN KEUANGAN
I. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas
Target penerimaan Pendapatan Daerah melalui Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD Perubahan) sebesar Rp. 752.300.000,- yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah dapat direalisasikan sebesar Rp. 721.920.000,- (95,96%) seperti tabel berikut :
No. Jenis Penerimaan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Realisasi ThdPersentase Target 1. Penjualan Fozen Semen 582.300.000 441.420.000 75,81 2. Penj. Telur Ayam Arab, dll 34.700.000 35.501.000 102,31 3. Pelayanan Lab. Kesmavet 30.000.000 34.847.000 116,16 4. Pelayanan Lab. Keswan danKlinik Hewan 65.000.000 81.202.000 124,93 5. Sewa Balai Pelatihan BIB TS 34.700.000 128.950.000 371,61 6. Pelayanan PemeriksaanKesehatan Hewan Sebelum
Dipotong 5.600.000 0 0
II. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran pada Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2015 dari anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel. Alokasi dan Realisasi APBN
Program/kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1. Ditjennak (DK+TP) 63.616.666.000 49.689.529.982 78,11 2. Ditjen PPHP (DK+TP) 2.823.475.000 2.605.404.845 92.28
3. Ditjen PSP (DK) 300.000.000 295.783.600 98,59
Jumlah 66.740.141.000 52.590.718.427 78,80
Tabel. Alokasi dan Realisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) :
Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Belanja Tidak Langsung 12.191.285.273 12.044.417.308 98,80
2. Belanja Langsung 27.262.965.640 23.873.114.567 87,57
Jumlah 39.454.250.913 35.917.531.875 91,04
Belanja Tidak Langsung dengan Anggaran sebesar Rp. 12.191.285.273,- dialokasikan untuk Belanja Pegawai yang terdiri dari Gaji dan Tunjangan, tambahan Penghasilan PNS (berdasarkan beban kerja dan berdasarkan pertimbangan objektif) serta insentif pemungutan retribusi daerah.
Untuk Belanja Langsung dengan anggaran sebesar Rp. 27.262.965.640,- dialokasikan untuk 14 Program kegiatan, sebagai berikut :
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN(Rp.)
REALISASI KEUANGAN
Rp. %
1 Progam Pelayanan Administrasi
Perkantoran 2.886.695.320 2.657.002.372 92,04
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 2.031.132.250 1.970.504.693 97,02 3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur 78.000.000 77.220.000 99,00
4 Program Peningkatan Kapasitas SDM
Aparatur 26.000.000 16.682.000 64,16
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
968.574.200 732.016.283 75,58 6 Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Peternakan 2.065.626.580 1.794.977.843 86,90 7 Program Peningkatan Sarana
Prasarana Pembangunan Pertanian 9.450.166.320 8.056.308.323 85,25 8 Program Pengembangan Kawasan
Sentra Produksi Pertanian 779.823.950 655.822.046 84,10 9 Program Pengembangan Teknologi
Informasi Pertanian dan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna
318.346.340 287.280.690 90,24
10 Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan SDM Pertanian 3.870.381.380 3.430.261.687 88,63 11 Program Peningkatan Produksi dan
Mutu Pertanian Secara Berkelanjutan 1.020.973.750 808.147.492 79,15 12 Program Peningkatan Nilai Tambah,
Daya Saing Produksi Pertanian 469.862.600 317.352.563 67,54 13 Program Pengamanan Sumber Daya
Hewani 3.296.790.950 3.068.946.575 93,09
14 Program Pengembangan Satu Petani
Satu Sapi 592.000 592.000 100,00
JUMLAH 27.262.965.640 23.873.114.567 87,57
PROGRAM / KEGIATAN PADA SUB BAGIAN KEUANGAN
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Input : Dana Rp.
345.000.000,-Output : 1. Terlaksananya rapat-rapat, koordinasi dan pembinaan dalam daerah Provinsi sebanyak 18 Kab/Kota
2. Terpenuhinya undangan rapat & konsultasi keluar Provinsi sebanyak 27 kali
3. Laporan rapat - rapat koordinasi sebanyak 1 laporan Outcome : Terlaksananya koordinasi program peternakan sebesar 100%
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penatausahaan Keuangan SKPD
Input : Dana Rp.
492.556.000,-Output : Terlaksananya penatausahaan keuangan selama 12 bulan Outcome : Meningkatnya pengelolaan keuangan SKPD pada Dinas
Peternakan sebesar 100%
REALISASI PROGRAM / KEGIATAN PADA SUB BAGIAN KEUANGAN
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARANSETELAH PAPBD REALISASI FISIK KEUANGAN % Rp. % 1 2 4 5 6 7 I Progam Pelayanan Administrasi Perkantoran Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
345.000.000 100,00 280.348.520 81,26
II Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penatausahaan Keuangan
SKPD 492.556.000 100,00 451.708.505 91,71
Sub Bagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program kerja sekretariat dan sub bagian perencanaan dan program;
b. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas yang meliputi bidang bina kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, bina usaha pengolahan dan pemasaran hasil, bina produksi peternakan, bina penyuluhan dan pengelolaan kawasan;
c. Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program Dinas yang meliputi bidang bina kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, bina usaha pengolahan dan pemasaran hasil, bina produksi peternakan, bina penyuluhan dan pengelolaan kawasan;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.
Rincian Tugas Sub Bagian Program :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Program;
b. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program Dinas yang meliputi bidang bina kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat verteriner, bina usaha pengolahan dan pemasaran hasil, bina produksi peternakan, bina penyuluhan dan pengelolaan kawasan; c. Melaksanakan penyusunan bahan perencanaan umum bidang bina kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat verteriner, bina usaha pengolahan dan pemasaran hasil, bina produksi peternakan, bina penyuluhan dan pengelolaan kawasan;
d. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas;
e. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi pendidikan dan pelatihan; f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Program;
g. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
PROGRAM KEGIATAN PADA SUB BAGIAN PROGRAM
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD Input : Dana Rp.
351.135.200,-Output : Tersedianya dokumen RKT, RKA, DPA, DPPA
Outcome : Tersusunnya draft dokumen perencanaan pembangunan peternakan tahun 2016 sebesar 100%
2) Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD Input : Dana Rp.
124.883.000,-Output : Terlaksananya monitoring dan evaluasi program dinas peternakan sebanyak 19 Kabupaten/Kota
Outcome : Termonitoringnya program pembangunan peternakan 2015 sebesar 100%
2. Program Peningkatan kapasitas Kelembagaan dan SDM Petani 1) Penyusunan Database Peternakan.
Input : Dana Rp.
75.000.000,-Output : Penetapan angka tetap statistik peternakan tahun 2014 dan angka perkiraan tahun 2015 untuk tingkat Nasional sebanyak 1 kali
Outcome : Tersedianya data Statistik peternakan tahun 2014 sebanyak 1 dokumen
REALISASI PROGRAM KEGIATAN PADA SUB BAGIAN PROGRAM
NO PROGRAM / KEGIATAN SETELAH PAPBDANGGARAN
REALISASI FISIK KEUANGAN % Rp. % 1 2 4 5 6 7 1 Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan Perencanaan dan
Penganggaran SKPD 327.600.000 100,00 293.045.263 89,45 Monitoring dan Evaluasi
Program dan kegiatan SKPD 111.500.000 100,00 94.195.675 84,48 Penatausahaan Keuangan
SKPD 433.008.000 100,00 395.742.552 91,39
2 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pertanian
Penyusunan Data Base
Peternakan 75.000.000 100,00 73.012.675 97,35
3 Program Peningkatan Produksi dan Mutu
Pertanian Secara
Berkelanjutan
Koordinasi, Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Gerakan Pensejahteraan Petani
91.809.500 100,00 77.404.200 84,31
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN PADA SUB BAGIAN PROGRAM
1. PENYUSUNAN DATA BASE PETERNAKAN
Pertemuan Penyusunan Data Base Peternakan Sumatera Barat Tahun 2015 telah dilaksanakan pada hari Rabu s/d Jumat tanggal 25 s/d 27 Maret 2015 bertempat di Balai Pelatihan Peternakan dan Kesehatan Hewan Payakumbuh, Pertemuan dibuka oleh Ibu Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dengan peserta pertemuan adalah petugas yang menangani data statistik peternakan masing-masing Kab/Kota (19 Kab/Kota). Setelah menyimak semua arahan dan diskusi yang berkembang selanjutnya dirumuskan hasil pertemuan tersebut sebagai berikut:
1. Peserta pertemuan sepakat dan setuju untuk menetapkan data statistik peternakan Sumatera Barat dari hasil pengumpulan dan pengolahan data peternakan Kab/Kota Tahun 2014 setelah melalui koreksi dan verifikasi pada beberapa point, yang selanjutnya akan dijadikan Data Statistik Peternakan Sumatera Barat Tahun 2014 yang berlaku dan digunakan secara resmi.
2. Untuk penghitungan produksi daging, data pemotongan yang digunakan dari periode 1 Januari s/d 31 Desember tahun 2014.
3. Perlunya dilaksanakan verifikasi dan validasi data peternakan pada tingkat Kab/Kota sehingga akan meningkatkan validitas data yang akan ditampilkan.
4. Meningkatkan koordinasi Dinas Peternakan Provinsi , Dinas Kab/Kota bersama BPS Provinsi, BPS Kab/Kota serta Bappeda sehingga pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data serta pemantauan ke lapangan dapat dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi dengan baik.
5. Blanko form isian data statistik peternakan harus diketahui oleh pejabat berwenang baik di level Kecamatan maupun Kab/Kota.
6. Parameter untuk menghitung produksi telah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan memakai parameter tahun 2013.
7. Petugas pengumpul dan pengolahan data di Kab/ Kota dan Kecamatan akan disesuaikan lagi setelah surat permintaan petugas ke Kab/Kota .
8. Memberikan apresiasi kepada petugas pengumpul dan pengolah data Kab/Kota yaitu Kab. Padang Pariaman, Kab. Pasaman dan Kota Sawahlunto yang telah menyampaikan data sesuai tenggat waktu yang telah diberikan.
2. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
1. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan Provinsi Sumatera Barat.
2. Membuat Laporan Bulanan/Triwulan Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan. 3. Laporan yang masuk dari setiap Program/Kegiatan Lingkup Dinas Peternakan Provinsi
Sumatera Barat baik sumber dana APBN maupun APBD direkap dan disampaikan pada Gubernur Sumatera Barat sebelum tangggal 10 pada setiap bulannya.
4. Membuat Laporan Tahunan Tahun 2015, laporan ini mencakup kegiatan rutin dan pembangunan. Laporan tahunan ini dibuat setiap tahun. Bahan-bahan laporan berasal dari semua Bidang, Sekretariat dan UPTD lingkup Dinas Peternakan
5. Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 6. Membuat bahan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2015
7. Mempersiapkan laporan kegiatan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat dalam rangka laporan pertanggung jawaban Gubernur pada DPRD dalam hal ini laporan kegiatan pembangunan sub sektor peternakan di Sumatera Barat.
8. Membuat Laporan penyelenggaraan Tugas yang merupakan bahan pertanggung Jawaban Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.
9. Membuat Laporan Evaluasi Kinerja Tahun 2015 3. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan
Pertemuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan
Sumatera Barat Tahun 2015 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai III Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, tanggal 20 – 22 Maret 2015
yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sumatera Barat. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Dinas/yang menangani fungsi
peternakan Kab/Kota, Bapeda Kab/Kota dan Stake holder Peternakan. Setelah menyimak
semua arahan dan diskusi yang berkembang selanjutnya merumuskan hasil pertemuan
tersebut sebagai berikut :
1. Perguruan Tinggi (Fakultas Peternakan Unand Padang) sebagai mitra institusi
peternakan akan meningkatkan perenannya dalam memberikan masukan kepada
Pemda di Sumatera Barat (Dinas Peternakan Prov. Dan Kab/Kota) dalam
perumusan kebijakan pembangunan peternakan
2. Dalam merencanakan kegiatan pembangunan peternakan harus disesuaikan
dengan potensi daerah dan kekuatan SDM sehingga kegiatan dapat direalisir dan
selanjutnya dilakukan pengawalan serta pembinaan secara berkelanjutan dan
intensif
3. Pengembangan peternakan tetap berbasis kawasan yang dilaksanakan secara
komprehensif dengan mempertimbangkan aspek kompetitif
produk yang
dikembangkan
4. Fakultas Peternakan Unand Padang akan melakukan riset/penelitian untuk
rekayasa teknologi tepat guna peternakan yang lebih aplikatif, mudah dipahami
dan biaya terjangkau bagi peternak/masyarakat
5. Dalam upaya mewujudkan pangan yang ASUH maka RPH sebagai salah satu
sarananya harus sudah bersertifikasi. Selanjutnya RPH M Payakumbuh yang
pemasaran produknya dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen tertentu
dan menengah keatas (Hotel dan restoran menengah keatas) diwilayah Sumbar
dan Provinsi tetangga (Riau, Kepulauan Riau dan Jambi) maka daerah/kab yang
merupakan kawasan sapi potong sepakat mendukung dalam penyediaan ternak
sapi yang siap untuk dipotong pada RPH M Payakumbuh
6. Dalam upaya pengawasan mutu pakan ternak akan ditingkatkan pengawasan
pakan ternak dan pengambilan sampel pakan yang beredar pada poultry shop,
depo serta pemeriksaan sampel pakan tersebut pada Lab. Nutrisi Fakultas
Peternakan Unand Padang
7. Kelembagaan dan asosiasi agribisnis peternakan diharapkan dapat meningkatkan
perannya dalam mengayomi peternak/kelompok tani ternak yang nantinya akan
dapat meningkatkan kinerja dan kemandirian kelompok.
8. Dalam upaya memacu laju pertumbuhan pembangunan peternakan Sumatera
Barat Program Asuransi Ternak merupakan suatu langkah strategis dan harus
segera dilakukan pengajian lebih lanjut bersama instansi/lembaga terkait
9. Disepakati peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Peternakan Tahun 2015 (Dinas Peternakan Propinsi , Tim Kajian Pembangunan
Peternakan Sumatera Barat dan Dinas Peternakan atau yang membidangi Fungsi
Peternakan Kab/Kota) tentang prioritas program/kegiatan pembangunan
peternakan Sumatera Barat Tahun 2016 dan sasaran pembangunan peternakan
Sumatera Barat Tahun 2016.
10. Dinas Pternakan atau yang Membidangi Fungsi Peternakan Kabupaten/Kota harus
lebih selektif dalam memilih usulan kegiatan dan menyusun skala prioritas, agar
kegiatan tersebut menjadi pengungkit terhadap program/kegiatan lainnya
11. Dinas Peternakan atau yang Membidangi Fungsi Peternakan Kabupaten/Kota
masih diberikesempatan mengajukan usulan kegiatan tahun 2016 untuk sumber
dana :
a. APBN Kementrian Pertanian diajukan melalui sistem e-proposal, paling
lambat telah dientry pada tanggal 31 Maret 2015
12.
Pada pembahasan program/kegiatan yang diusulkan Kabupaten/Kota disepakati
kegiatan prioritas berdasarkan potensi daerah, agenda strategis pemerintah daerah
Sumatera Barat dan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan rasionalisasi dan
berkelanjutan program/kegiatan.
4.
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan
Pertemuan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumatera Barat/RKA
APBD Tahun 2015 yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Peternakan dan Kesehatan
Hewan, tanggal 02 – 03 Juli 2015 setelah menyimak semua arahan dan diskusi yang
berkembang selanjutnya merumuskan hasil pertemuan tersebut sebagai berikut :
1.
Dalam mencapai tujuan organisasi harus tetap dibangun Tim Work yang solid,
kompak dengan persepsi yang sama, sebagai implementasinya pada tahap awal
disikapi dalam penyusunan program/kegiatan secara lebih operatif serta
mencerminkan kebutuhan bukan bersifat keinginan.
2.
Potensi peternakan Sumatera Barat memungkinkan untuk menghasilkan produk
mulai dari hulu/produk utama (berupa daging, telur dan susu) sampai ke hilir atau
produk olahan peternakan. Pengembangan peternakan dilakukan dengan pendekatan
pengembangan kluster secara komprehensif, sebagai tahap awal semenjak tahun
2011 telah mulai dilaksanakan pengembangan Kluster Tri Arga untuk komoditi sapi
potong.
3.
Aspek yang harus diperhatikan dalam penyusunan program/kegiatan adalah adanya
relevansi antara input dengan output dan out come kegiatan serta ditempatkan sesuai
bagan akun standar atau kode rekening yang telah ditetapkan dalam Permendagri
No. 27 Tahun 2013 sehingga dalam penetapan output dan out come nantinya dapat
dilakukan secara jelas dan akuntabel.
4.
Dalam upaya keseimbangan supply demand daging sapi/kerbau, kedepan pengadaan
sapi potong/kerbau akan diarahkan untuk usaha penggemukan disamping sebagai
ternak bibit. Untuk pelaksanaannya harus segera
disusun prosedur dan
mekanismenya sebagai pedoman yang mengacu pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
5.
Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar nilai barang/asset tetapi harus
ditambahkan seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan barang/asset tersebut
sampai dapat digunakan. Misalnya pengadaan ternak harus meliputi belanja
pengadaan/pembelian ternak, biaya tim seleksi dan tim penerima/pemeriksa serta
biaya obat-obat untuk 3 hari.
6.
Untuk mewujudkan konsumsi produk asal hewani yang ASUH, maka proses
kehalalan menjadi tupoksi Bidang Bina Usaha sedangkan berkenaan NKV
merupakan tupoksi Bidang Keswan dan Kesmavet.
7.
Inventarisasi kelompok tani ternak yang telah difasilitasi/diberikan bantuan
sedangkan kelompok yang belum difasilitasi agar diinformasikan pada SKPD
lingkup pertanian serta instansi terkait lainnya.
8.
Dalam perencanaan dan penganggaran kegiatan agar memahami secara baik
indikator kinerja dan bagan akun standar atau kode rekening sehingga tidak terjadi
kesalahan atau dapat meminimalkan kesalahan dalam penganggaran dan revisi
program/kegiatan yang akan mempengaruhi kinerja SKPD secara keseluruhan.
9.
Penganggaran kegiatan harus memperhatikan prinsip kewajaran rencana anggaran
biaya terutama menyangkut kegiatan perjalanan dinas dan kegiatan pendukung
lainnya.
10. UPTD lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat
harus menyusun rencana induk/master plan pengembangan UPTD kedepan.
11. Mengingat keterbatasan plafon anggaran pada APBD Prov. Sumatera Barat untuk
Tahun 2016 maka usulan program/kegiatan tahun 2016 dari Bidang/UPTD akan
dilakukan skala prioritas dengan mempertimbangkan urgensi dan keberlanjutan
program/kegiatan.
12. Penempatan harga satuan belanja pada setiap kegiatan yang sama harus
diseragamkan dengan mempertimbangkan lokasi pelaksanaan kegiatan.
13. Untuk kesinambungan operasional kegiatan bila harus memakai Tenaga Harian
Lepas (THL) harus ada acuan/dasar yang objektif, diketahui Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi serta dikoordinasikan dengan Kementerian Pertanian.
5.
Rapat
Sosialisasi
Program/Kegiatan
dalam
Rangka
Pemantapan
Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan Tahun 2015
Rapat
Sosialisasi
Program/Kegiatan
dalam
Rangka
Pemantapan
Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan Tahun 2015 dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan pada
tanggal 27 Januari 2015 yang dihadiri oleh Kepala Dinas/yang membidangi fungsi
peternakan Kab/Kota. Setelah menyimak semua arahan dan diskusi yang
berkembang selanjutnya merumuskan hasil pertemuan tersebut sebagai berikut :
1.
Kabupaten Solok ; Pasar ternak yang baru telah selesai pada Desember 2014,
dan saat ini masih dalam tahap sosialisasi ke masyarakat. Pada 2015 ini akan
difungsikan dan direncanakan akan bekerja sama dengan pihak ketiga.
2.
Kota Payakumbuh ; Asuransi ternak di kota Payakumbuh belum ada di Bank
Nagari, RPHM sudah dilirik oleh wartawan, dan wacana kampung rendang.
3.
Kabupaten Sijunjung : Pasar ternak Palangki dan Puskeswan Palangki belum
merupakan pintu masuk ke Sumatera Barat, Sijunjung sudah memiliki Perda
Rabies, para penyuluh dengan latar belakang peternakan belum melaksanakan
fungsinya sehingga perlu dibuatkan sistem untuk mengatasi masalah ini.
4.
Kabupaten Tanah Datar ; Pembuatan juklak/juknis pemerintah kabupaten juga
dilibatkan dalam penyusunan juklak/juknis tersebut. Khusus untuk kegiatan
sinkronisasi, penyediaan homon sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan.
5.
Bakorluh ; Berdasarkan PP No. 6 Tahun 2013, Kabupaten/Kota menentukan
siapa penyuluh yang ahli di bidang terkait agar bisa saling berkoordinasi.
6.
Bidang Produksi : Juklak sudah dibuat tapi masih mengacu ke tahun 2014.
7.
Bidang Keswan : Puskeswanakan diberdayakan serta bantuan obat dari bidang
Keswan dan Produksi sehingga Puskeswan bisa berfungsi lebih maksimal. HPR
yang masuk tanpa surat izin maka cek point di daerah perbatasan berhak
menolak HPR masuk ke wilayah Sumbar.
6.
Rapat Koordinasi Teknis Penyusunan Program/Anggaran Kegiatan (Sosialisasi
e-proposal) Tahun 2016
Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Penyusunan Program/Anggaran Kegiatan
(Sosialisasi e-proposal) Tahun 2016 telah dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2015
di Ruang Rapat Lantai III Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sumatera Barat yang dihadiri oleh petugas perencana Dinas peternakan/yang
membidangi fungsi peternakan Kab/Kota. Setelah menyimak semua arahan dan
diskusi yang berkembang selanjutnya merumuskan hasil pertemuan tersebut sebagai
berikut :
1. Perencanaan pembangunan pertanian (sub sektor peternakan dan kesehatan
hewan) tahun 2016 pada Kementerian Pertanian menerapkan e-proposal dalam
upaya membangun data base wilayah, menjaring sebanyak mungkin
usulan-usulan Kab/Kota yang potensial untuk dikembangkan. Agar usulan-usulan
program/kegiatan dapat terbaca pada sistem aplikasi e-proposal diharapkan
pejabat pengelola/perencana kegiatan memahami aplikasi e-proposal secara
menyeluruh serta melakukan pengiriman proposal tepat pada waktu untuk
menghindari terjadinya keterlambatan pengiriman proposal.
2. Dalam merancang program/kegiatan agar mengikuti kaedah management
strategis, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah sehingga mengharuskan
kita untuk lebih jeli memilih komoditas, menentukan lokasi dan menyusun
peringkat prioritas kegiatan strategis.
3. Program prioritas lingkup pertanian yang harus menjadi perhatian dalam
pengambilan keputusan adalah : peningkatan kawawan dan hasil produksi,
kapasitas sumber daya peternakan, serta sarana dan prasarana peternakan.
4. Terdapat beberapa penyempurnaan pada sistem aplikasi eproposal tahun 2016,
meliputi ; (1) telah dilakukannya pemetaan kawasan pertanian ke dalam
e-proposal, (2) telah dilakukannya mapping kewenangan terhadap setiap SKPD
lingkup pertanian Provinsi dan Kabupaten, (3) hanya SKPD yang menangani
penyuluhan yang dapat meng-input data kelompok tani dan Gapoktan ke dalam
sistem e-proposal, (4) harga satuan sudah terkunci di aplikasi dan harga setiap
provinsi akan berbeda, (5) penambahan data NIK anggota kelompok tani serta
jumlah luas lahan dan kepemilikan lahan. (6) terdapat disclaimer pada lembar
pengesahan bahwa seluruh data yang diinput dalam e-proposal adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan sumbernya (7) menu DK dan TP sudah terpisah (8)
Pengisian data base kecamatan menjadi syarat untuk maju ke tahap pengsian
aplikasi selanjutnya.
5. Rekapitulasi usulan e-proposal Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Sumatera Barat (DK) berjumlah 91 proposal dengan jumlah dana Rp.
26.125.300.000,-6. Rekapitulasi usulan e-proposal Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Sumatera Barat
(DK) berjumlah 119 proposal dengan jumlah dana Rp.
129.849.440.000,-DOKUMENTASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Foto 1. Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan, Padang 20 –
22 Maret 2015.
Foto 3. Peserta Musrenbang 2015 di Ruang Rapat Lantai III Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Padang 20 – 22 Maret 2015.
Foto 4. Penyampaian materi oleh salah satu narasumber Direktur Budidaya dari Dirjen
Peternakan dan Keswan, Ir. Fauzi Luthan (kedua dari kanan).
Foto 5. Narasumber dari Dirjen PPHP sedang menyampaikan materi (Tengah).
Foto 6. Peserta Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan Peternakan dan Kesehatan
Hewan 2016.
DOKUMENTASI PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Foto 2.
Peserta Pertemuan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumatera
Barat/RKA APBD Tahun 2015.
Foto 1. Peserta Pertemuan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumatera
Barat/RKA APBD Tahun 2015.
Foto 3. Narasumber menyampaikan materi pada pertemuan penyusunan
perencanaan.
Foto 5. Narasumber menyampaikan materi (Ir. Fuad Madarisa MP) dari Fakultas
Peternakan Universitas Andalas.
Foto 6. Narasumber (Ramayulis S.Pt, MP) menyampaikan materi tentang
Pembuatan Biogas.
DOKUMENTASI
SOSIALISASI
PROGRAM/KEGIATAN
DALAM
RANGKA
PEMANTAPAN PELAKSANAAN/PERENCANAAN KEGIATAN TAHUN 2015
Gambar 1. Pembukaan Rapat Sosialisasi Program/Kegiatan dalam Rangka Pemantapan
Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan Tahun 2015.
Gambar 2. Narasumber
Rapat Sosialisasi Program/Kegiatan dalam Rangka Pemantapan
Gambar 3. Peserta
Rapat Sosialisasi Program/Kegiatan dalam Rangka Pemantapan
Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan Tahun 2015.
Gambar 4. Salah satu narasumber, Kepala BPTU HPT Padang Mengatas memberikan
arahan mengenai kebijakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2015.
Gambar 5. Penyerahan Petunjuk Operasional Kerja (POK) dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2015 kepada Dinas Peternakan/yang membawahi
Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
Gambar 6. Dinas Peternakan Kab/Kota foto bersama setelah penyeahan POK dan DIPA
Tahun 2015.
DOKUMENTASI
KOORDINASI
TEKNIS
E-PROPOSAL
PENYUSUNAN
PROGRAM/ANGGARAN KEGIATAN (SOSIALISASI E-PROPOSAL) TAHUN 2016
Penyampaian sambutan dan arahan oleh Kepala Bidang Bina Produksi,
Penyuluhan dan Pengembangan Kawasan, Serta Kesehatan Hewan dan
Kesmavet.
Penyampaian materi terkait Penyusunan Program / Anggaran (Sosialisasi
e-proposal) Tahun 2016.
Penyampaian sambutan dan arahan oleh Kepala Bidang Produksi, Kabid Penyuluhan
Penyampaian materi mengenai perbedaan aplikasi e-proposal tahun 2015
dengan tahun 2016.
Entry data e-proposal usulan program/kegiatan Tahun 2016 oleh
masing-masing petugas Kabupaten/Kota.
Entry data e-proposal usulan program/kegiatan Tahun 2016 oleh
masing-masing petugas Kabupaten/Kota.
KATA PENGANTAR
Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 disusun untuk mendokumentasikan kegiatan dan perkembangan pembangunan peternakan yang telah dilaksanakan baik yang dibiayai dari dana APBN maupun dana APBD.
Disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan lengkap, baik dari segi penyajian maupun materinya. Untuk itu setiap saran dan kritik senantiasa diterima dengan senang hati. Semoga laporan ini berguna dan bermanfaat sebagai bahan informasi untuk semua pihak yang memerlukannya serta mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan peternakan.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah ikut membantu terwujudnya laporan ini kami ucapkan terima kasih. mudah-mudahan Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Padang, Januari 2016 KEPALA DINAS PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Drh. ERINALDI, MM Pembina Utama Muda NIP. 19641111 199103 1 006
1
I. PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANGPembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf hidup, dan kemandirian petani peternak, serta dalam rangka pencapaian kecukupan pangan dengan usaha yang terus menerus melalui penerapan agribisnis yang terpadu.
Pendekatan pembangunan peternakan di Sumatera Barat tetap mengacu kepada pembangunan peternakan rakyat agar menjadi usaha pokok dengan skala usaha ekonomis, serta pengembangan perusahaan peternakan/swasta yang mempunyai keberpihakan kepada Peternakan rakyat menjadi mitra usaha dengan mensinergikan setiap sub sistem dalam manajemen agribisnis yang terintegrasi secara vertical. Salah satu misi penting dalam pengembangan Peternakan secara optimal dan menerapkan teknologi tepat spesifik lokasi yang mampu berdaya saing dan berkelanjutan dengan pemberdayaan masyarakat menuju wiraswasta yang mandiri, maju dan sejahtera.
Program – program pembangunan peternakan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan kebijakan pembangunan peternakan berwawasan agribisnis yang mengarahkan agar seluruh subsistem dapat secara produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk peternakan yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik di pasar domestic maupun pasar Internasional, sekaligus untuk menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan secara Nasional dalam rangka percepatan pencapaian swasembada daging tahun 2014 serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang Peternakan maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah 1) Meningkatkan kawasan ternak unggul; 2) Meningkatnya populasi, produksi ternak dan konsumsi pangan hewani di Sumatera Barat; 3) Terciptanya sistem distribusi pangan hewani yang efisien dengan kualitas yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) secara berkelanjutan; 4) Berkembangnya pascapanen dan pengolahan hasil peternakan; 5) Meningkatnya pendapatan peternak dan pengusaha peternakan; 6) Meningkatnya sarana dan prasarana pembangunan peternakan; 7) Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia peternakan baik pelaku usaha peternakan maupun aparatur pemerintahan di bidang peternakan; 8) Berkembangnya kelembagaan sosial dan ekonomi peternakan (Kelompok Tani Ternak, koperasi, Asosiasi-asosiasi, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA), dan lain-lain); 9) Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan.
2 Selanjutnya dari tujuan tersebut maka sasaran yang diharapkan adalah 1) Terbentuknya kawasan-kawasan utama pengembangan ternak unggul di Sumatera Barat; 2) Meningkatnya angka kelahiran dan menurunnya angka kematian ternak; 3) Meningkatnya produktifitas ternak; 4) Bertambahnya jumlah pelaku usaha pascapanen dan pengolahan hasil peternakan; 5) Meningkatnya jenis dan mutu produk pascapanen dan pengolahan hasil peternakan; 6) Tercapainya tingkat konsumsi pangan asal hewan (daging, telur dan susu) di atas standar nasional; 7) Meningkatnya proporsi margin yang diperoleh peternak dalam proses tataniaga ternak, 8) Terjaminnya kualitas pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat secara ASUH; 9) Meningkatnya produksi dan atau harga produk peternakan; 10) Tersedianya sarana prasarana yang cukup terutama di kawasan utama pengembangan ternak unggul; 11) Terbangunnya sarana uji mutu pakan ternak; 12) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peternak, 13) Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan pendidikan aparatur pemerintahan di bidang peternakan dan kesehatan hewan; 14) Meningkatnya jumlah kelembagaan sosial dan ekonomi peternakan; 15) Terbentuknya masyarakat peternakan yang berbasis IPTEKS.
1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Secara kelembagaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Barat yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan Pemerintahan Provinsi dibidang Peternakan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan eselonering berada pada tingkat eselon II Provinsi, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Sumatera Barat Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai unsur pelaksana meliputi : 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretaris, 4 (empat) Kepala Bidang, 3 (tiga) Kepala Sub Bagian dan 12 (dua belas) Kepala Seksi. Disamping itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat memiliki 4 (empat) UPTD yang mempunyai unsur pelaksana masing masing UPTD : 1 (satu) Kepala UPTD, 1 (Kepala Sub Bagian Tata Usaha) dan 2 (dua) Kepala Seksi.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas dijabat oleh Drh. Erinaldi, MM
2. Sekretaris dijabat oleh Ir. Esmiralda Anis yang membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dijabat oleh Isnandar Putra, S.Pt b. Sub Bagian Keuangan dijabat oleh Sulastri Endang, SE
c. Sub Bagian Program dijabat oleh Darmayanti, SPt
3. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet dijabat oleh Drh. M. Kamil, MP yang membawahi:
3 Drh. Syaharudin Gafar, MM
b. Seksi Pelayanan Medik dan Pengawasan Obat Hewan dijabat oleh Drh. Betty Indah Purnama, MPh
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dijabat oleh Drh. Catri Eriyani
4. Kepala Bidang Bina Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil dijabat oleh Ir. Harmen yang membawahi:
a. Seksi Permodalan Investasi dan Perizinan dijabat oleh Lina Marni, S.Pt
b. Seksi Informasi, Promosi dan Pengembangan Usaha dijabat oleh Ir. Dameria, MP
c. Seksi Pasca Panen Pengolahan Hasil dan Standarisasi dijabat oleh Ir.Elwida,MM
5. Kepala Bidang Bina Produksi Peternakan dijabat oleh Ir. Aryati yang membawahi: a. Seksi Pakan Ternak dijabat oleh Ir. Elda Catur
b. Seksi Perbibitan dijabat oleh Ir. Desrianti
c. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak dijabat oleh Ir. Lasmi Karmila 6. Kepala Bidang Bina Penyuluhan dan Pengelolaan Kawasan dijabat oleh Ir. Zulhasmi
yang membawahi:
a. Seksi Penyuluhan dan Diklat dijabat oleh Ir. Yenriza b. Seksi Sarana Prasarana dijabat oleh Ir. Hilman
c. Seksi Pengelolaan Kawasan dijabat oleh Ir. Rozana Podesta
7. Kepala UPTD Balai Laboratorium Keswan dan Klinik Hewan dijabat oleh Drh. Enny Haswita yang membawahi:
a. Sub Bagian Tata Usaha dijabat oleh Ir. Petra Badu b. Seksi Klinik Hewan dijabat oleh Drh. Syamsurijal
c. Seksi Pengujian dan Penelitian dijabat oleh Drh. Nurhayati
8. Kepala UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB) Tuah Sakato dijabat oleh Drh. Zed Abas yang membawahi:
a. Sub Bagian Tata Usaha dijabat oleh Elvina, S.Pt
b. Seksi Produksi Semen Beku dan Bioteknologi dijabat oleh Drh. Hasnawi c. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan dijabat oleh Drh. Esty Rahayu
9. Kepala UPTD Balai Pembibitan Pengembangan dan Makanan Ternak Simpang Empat dijabat oleh Ir. Aryati yang membawahi:
a. Sub Bagian Tata Usaha dijabat oleh Refnalinda, S.Pt b. Seksi Pembibitan Ternak dijabat oleh Dearman Jamal, S.Pt
c. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan Makanan Ternak dijabat oleh Erna, S.Pt Secara lengkap struktur dan organisasi Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada gambar berikut ini :
4 KEPALA DINAS
BIDANG BINA PENYULUHAN DAN PENGELOLAAN
KAWASAN
KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT
FUNSIONAL
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIANPROGRAM
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESMAVET
BIDANG BINA USAHA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
BIDANG BINA PRODUKSI PETERNAKAN
SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
HEWAN
SEKSI PERMODALAN
INVESTASI DAN PERIZINAN SEKSI PAKAN TERNAK SEKSI PENYULUHANDAN DIKLAT
SEKSI PELAYANAN MEDIK DAN
PENGAWASAN OBAT HEWAN DAN PENGEMBANGAN USAHASEKSI INFORMASI, PROMOSI SEKSI PERBIBITAN SEKSI SARANAPRASARANA
SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
SEKSI PASCA PANEN PENGOLAHAN HASIL DAN
STANDARISASI
SEKSI PENYEBARAN DAN
PENGEMBANGAN SEKSI PENGELOLAANKAWASAN
UPTD BIB TS UPTD BLKKH UPTD BPPMT UPTD RPHM
1.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat, terbentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah (PERDA) Provinsi Sumatera Barat Nomor 04 Tahun 2008 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat, mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) sebagai berikut:
1. Tugas Pokok
Secara umum tugas pokok yang diemban Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Peternakan serta tugas-tugas pembantuan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam tugas pokok diatas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:
2.1 Perumusan kebijakan teknis bidang peternakan.
2.2 Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan umum dibidang Peternakan.
2.3 Pembinaan dan fasilitasi bidang peternakan lingkup provinsi dan Kab/Kota. 2.4 Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
2.5 Pelaksanaan tugas di bidang peternakan.
2.6 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peternakan.
2.7 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya
5 1.5.2 Sumber Daya Manusia Aparatur
Untuk menjalankan penyelengggaraan Fungsi dan Tugas Pokok, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 160 orang dengan status kepegawaian 160 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan latar belakang pendidikan terbagi atas:
a. Pasca Sarjana (S2): 11 Orang b. Sarjana (S1): 76 Orang c. Diploma (D3): 8 Orang
d. Sekolah Menengah Atas (SMA): 60 orang e. Sekolah Menengah Pertama (SMP): 5 orang f. Sekolah Dasar (SD): 0 orang
Dari jumlah tersebut diatas beberapa orang diantaranya adalah tenaga fungsional berupa: a. 3 Orang Tenaga Fungsional Pengawasan Mutu Pakan
b. 5 Orang Tenaga Fungsional Pengawas Bibit c. 1 Orang Tenaga Fungsional Medik Veteriner
BAB II
RENCANA STRATEGIS
Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang penerapannya diharapkan agar bersinergis dengan pembangunan sektor lainnya. Dalam jangka panjang sektor pertanian diproyeksikan dapat memberikan kontribusi yang makin penting dalam system perekonomian Nasional.
Peternakan mempunyai fungsi strategis dalam pembangunan dan sangat berperan dalam menunjang pembangunan daerah diera otonomi daerah. Posisi peternakan dalam pelaksanaan pembangunan di era otonomi daerah dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat yang terus meningkat. Pembangunan peternakan disamping dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi daerah, juga mempunyai fungsi pokok menyediakan bahan pangan asal ternak berupa daging, telur dan susu. Saat ini peternakan rakyat merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam penyediaan bahan pangan asal ternak, oleh sebab itu peternakan di Sumatera Barat hendaknya menendapat porsi pemberdayaan yang lebih besar dalam kebijakan pembangunan kedepan.
Program pembangunan peternakan pada hakekatnya adalah serangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan berkelanjutan dan desentralistis untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Program – program pembangunan peternakan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan kebijakan pembangunan peternakan berwawasan agribisnis yang mengarahkan agar seluruh subsistem dapat secara produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk peternakan yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik di pasar domestic maupun pasar Internasional, sekaligus untuk menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan secara Nasional dalam rangka percepatan pencapaian swasembada daging tahun 2016 serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Program Pembangunan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015, dalam pengembangan peternakan program kerjanya lebih mengedepankan penguatan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia melalui proses dan mekanisme yang partisipatif, desentralistis dan beberapa kegiatan yang bersifat privatisasi. Dampak yang diharapkan tidak semata – mata peningkatan produksi ternak baik dalam hal peningkatan populasi maupun kualitas produksi, akan tetapi lebih mengarah kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan dan cita – cita pembangunan Indonesia.
Sehubungan dengan itu maka pembangunan peternakan merupakan totalitas kinerja dari sistem, maka program kerja yang dijabarkan melalui kegiatan- kegiatan dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat disusun mengacu kepada program prioritas pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Peternakan Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015.
2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 110 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Peternakan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang Peternakan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Peternakan; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang Peternakan lingkup Provinsi dan Kabupaten/ Kota; 4. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas;
5. Pelaksanaan tugas di bidang Peternakan;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Peternakan;
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian internal dari pembangunan pertanian, sehingga visi pembangunan peternakan identik dengan visi pembangunan sektor pertanian.
Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat merupakan suatu gambaran kondisi masa depan yang hendak dicapai dalam pembangunan peternakan. Visi tersebut menggambarkan masa depan dari hasil perencanaan, pelaksanaan pembangunan peternakan yang memberi harapan dan hasil-hasil yang memuaskan. Untuk itu dalam visi tersebut akan memberi arah dan fokus yang jelas bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ke arah mana pembangunan peternakan Sumatera Barat ini akan dibawa dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal.
A. PERNYATAAN VISI
Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat merupakan suatu gambaran kondisi masa depan yang hendak dicapai dalam pembangunan peternakan. Visi tersebut menggambarkan masa depan dari hasil perencanaan, pelaksanaan pembangunan peternakan yang memberi harapan dan hasil-hasil yang memuaskan. Untuk itu dalam visi
tersebut akan memberi arah dan fokus yang jelas bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ke arah mana pembangunan peternakan Sumatera Barat ini akan dibawa dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal.
Rumuskan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat 2010-2015:
SUMBAR sebagai Sentra Pengembangan Ternak Unggul untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Hewani dan Kesejahteraan
Masyarakat Peternakan
Visi tersebut mengandung 3 kata kunci sbb:
Sentra Pengembangan Ternak unggul. adalah kawasan utama produksi dan
pengembangan ternak unggul (Sapi Potong, kerbau, Kambing dan Unggas) di Wilayah Sumatera Bagian Tengah (Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu). Ternak unggas meliputi:Ayam Kampung, Itik, Ayam Ras Pedaging dan Ayam Ras Petelur.
Ketahanan Pangan Asal Hewan. adalah terpenuhinya keseimbangan produksi dan
konsumsi baik kuantitas maupun kualitas yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) yang melibatkan jaringan produksi dan distribusi yang efisien dari pangan hewani secara berkesinambungan.
Kesejahteraan Masyarakat Peternakan, Masyarakat yang terlibat dalam agribisnis
peternakan memiliki kemampuan secara ekonomi dan sosial yang mandiri. Dengan demikian masyarakat tersebut memiliki tingkat pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan yang memadai. Melindungi masyarakat dari penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan kepada manusia).
B. PERNYATAAN MISI Motto/Slogan
Sumbar Pusat Pangan Asal Hewan di Sumatera Bagian Tengah Tahun 2015
Untuk mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD. Rumusan Misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kawasan utama peternakan 2. Mengembangkan BioTeknologi peternakan 3. Meningkatkan kemampuan SDM peternakan
4. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan
5. Mengembangkan agribisnis peternakan yang berdaya saing 6. Meningkatkan kesejahteraan petani.
Sejalan dengan itu maka pembangunan peternakan diharapkan dan diarahkan untuk menghasilkan berbagai produk unggulan yang mampu bersaing dipasar domestik, regional dan internasional, memantapkan ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan masyarakat umum.
Usaha peternakan sebagai suatu industri biologis yang dikelola oleh manusia harus dimantapkan dengan pendekatan agribisnis – agroindustri, yaitu pendekatan sistem agribisnis secara menyeluruh, sejak pra produksi, budidaya, pasca produksi pemasaran. Pendekatan ini menjadi penting dalam rangka mengubah sumberdaya peternakan menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing dalam pasar domestik, regional dan internasional melalui penerapan teknologi pra produksi, produksi, pasca panen yang tepat. Oleh karena itu perubahan dari proses produksi dari sistem usaha tani tradisional ke sistem usaha tani yang berbudaya industri harus menjadi perhatiaan utama dalam misi pembangunan peternakan.
PRIORITAS AGENDA RPJM
Prioritas Agenda RPJM yang terkait dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat adalah “ Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan” antara lain Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani, Pengembangan Satu Petani Satu Sapi, Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian, Penyediaan Sarana Prasarana Pembangunan Pertanian, Pengembangan Teknologi Informasi Pertanian dan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna, Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Pemberdayaan Kelembagaan dan SDM Pelaku Usaha Pertanian dan Masyarakat Pesisir, Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Pertanian Secara Berkelanjutan, Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Perikanan, Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian dan Perikanan, Peningkatan Ketahanan dan Keamanan Serta Diversivikasi Pangan, Pengamanan Sumberdaya Hewani.
PROGRAM KERJA
Program Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 18 (delapan belas) Program yang terdiri dari 15 (lima belas) Program Daerah dan 3 (tiga) Program Pusat.
Program daerah disusun dengan mensingkronkan dengan Rencana Strategis Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat. Adapun program kerja tahun 2014 terdiri dari 14 program utama yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
7. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pembangunan Pertanian 8. Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian
9. Program Pengembangan Teknologi Informasi Pertanian dan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna
10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pertanian
11. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian Secara Berkelanjutan 12. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing Produksi Pertanian 13. Program Pengamanan Sumberdaya Hewani
14. Program Pengembangan Satu Petani Satu Sapi PROGRAM PUSAT
Program pusat disusun dengan mensingkronkan dengan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serta Direktorat lain yang terkait dengan sub sektor peternakan.
Adapun program pusat terdiri dari :
1. Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal.
2. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
SASARAN UMUM
A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Penetapan tujuan dari organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan kepada pernyataan misi yang telah dirumuskan. Tujuan akan menggambarkan sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan dalam periode perencanaan dalam