Bagian ini berisikan rangkuman dari rencana masing-masing sektor di lingkup Cipta Karya, baik untuk sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, air minum, dan sanitasi.
3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman Kota Dumai
Tujuan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota Dumai untuk periode 2015-2034 sebagaimana yang tercantum dalam dokumen RP2KP Kota Dumai, adalah;
“MEWUJUDKAN PERMUKIMAN (KAWASAN PERUMAHAN) YANG SEHAT (Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib) DAN BERKEADILAN”
Dari rumusan tujuan diatas kemudian dikembangkan dalam beberapa kata kunci yang menjadi dasar/acuan dalam perumusan Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan. Beberapa kata kunci tersebut adalah ;
Sejahtera : Bermakna pembangunan permukiman diarahkan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang dan dalam rangka menaikkan taraf hidup serta meningkatkan kesejateraan masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di dalam kawasan permukiman.
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis
III - 38 Harmonis : Bermakna permukiman harus memberikan nuansa nyaman, sehat yang didukung dengan suasana yang asri dan hijau dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal dan juga
sebagai wadah aktifitas berkumpul dan bersosialisasi antar warga sehingga memberikan ketenangan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di dalamnya.
Aman : Bermakna permukiman juga harus memberikan rasa aman, tentram, damai bagi penghuninya dari masalah dan konflik yang ada seperti; sengketa lahan, sengketa batas tanah, dll. Permukiman juga akan memberikan rasa aman bagi penghuninya apabila didukung oleh layanan infrastruktur yang handal dari sisi konstruksi, terintegrasi satu sama lain dan layak/memadai sesuatu standar infastruktur permukiman.
Tertib : Bermakna pembangunan permukiman harus terencana dengan baik dalam rangka penataan kawasan permukiman yang dilakukan secara terkendali, teratur dan memiliki ijin (IMB) serta dilaksanakan sesuai dengan peraturan peruntukan lahan, zoning regulation dan garis sempadan dalam rangka menciptakan kesinambungan terhadap lingkungan.
Berkeadilan : Bermakna setiap orang, keluarga dan kelompok masyarakat memiliki hak yang sama tanpa terkecuali untuk mendapat hunian dan lingkungan tempat tinggal yang layak sesuai tingkat kemampuannya tanpa adanya diskriminasi. Hak ini merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini dan pemerintah berkepentingan untuk membantu perwujudan hak ini sebatas kewenangan dan kemampuan yang ada.
Rumusan Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota Dumai untuk periode 2015-2034 diturunkan dari masing-masing kata kunci dari rumusan tujuan diatas dan dikembangkan dalam lingkup pembangunan dan pengembangan permukiman perkotaan serta pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman perkotaan. Dengan perumusan ini diharapkan upaya untuk mewujudkan kawasan permukiman perkotaan Kota Dumai sesuai tujuan yang telah dirumuskan diatas dapat tercapai melalui penjabarannya menjadi beberapa kebijakan pembangunan yang sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai.Penjabaran Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota Dumai adalah sebagai berikut;
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis
III - 39 a. Peningkatan Kualitas Hunian & Permukiman (Kawasan Perumahan) Perkotaan.
b. Pengembangan Permukiman (Kawasan Perumahan) Yang Sehat dan Berkualitas
c. Pengembangan Permukiman (Kawasan Perumahan) Yang Sesuai Dengan Arahan Tata Ruang Perkotaan Dan Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan Permukiman
d. Peningkatan Upaya Pengendalian Pengembangan Hunian /Permukiman Dalam Rangka Penataan Dan Menciptakan Keteraturan /Ketertiban.
e. Penyediaan Hunian Yang Layak Bagi Semua Golongan Masyarakat
2. Kebijakan mengenai Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Perkotaan, antara lain;
a. Peningkatan Keindahan Dan Kualitas Ruang Perkotaan
b. Peningkatan Kualitas Layanan Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan Yang Handal, Terintegasi dan Memadai.
c. Pengembangan Prasarana Yang Dapat Mengurangi Dampak Resiko Terhadap Lingkungan dan Mendukung Kehidupan Sosial Perkotaan
d. Pengembangan Infrastruktur Yang Dapat Mempercepat Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Kawasan Perkotaan
Implementasi Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota Dumai merupakan harapan bersama masyarakat dan pemangku kepentingan pemerintah daerah sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah untuk meningkatkan derajat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Kota Dumai melalui peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Sehingga pelaksanaannya harus melibatkan berbagai unsur terkait, tidak hanya dibidang ke-Ciptakaryaan semata namun juga semua instansi terkait seperti; bidang pekerjaan umum, kesehatan, lingkungan hidup, sosial, tata kota, pertanahan, dll.
Dalam rangka mencapai target pembangunan permukiman 100-0-100 hingga 2019, yaitu 100% akses air minum, 0% permukiman kumuh dan 100% akses sanitasi yang layak yang telah ditetapkan dalam RPJMN III 2015-2019 maka secara umum dapat dirumuskan beberapa isu strategis pembangunan permukiman perkotaan di Kota Dumai, antara lain;
a) Penyediaan sanitasi yang layak dan memadai pada permukiman tepian dan permukiman atas rawa.
b) Pengembangan sarana dan prasarana air minum perkotaan c) Pengembangan jaringan drainase perkotaan yang terintegrasi d) Pengelolaan persampahan dan air limbah terpadu perkotaan e) Pengelolaan sungai dan daerah tangkapan air secara terpadu f) Pengelolaan bencana banjir dan erupsi air laut.
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis
III - 40 g) Penataan struktur ruang perkotaan berkepadatan tinggi.
h) Penguasaan kepemilikan masyarakat terhadap lahan konsesi (eks. CPI) i) Pengembangan RTH Lingkungan Permukiman
j) Pembangunan perumahan, infrastuktur permukiman, fasum dan fasos kawasan permukiman perkotaan baru / sedang berkembang.
k) Pembangunan kawasan pengembangan baru (bagan besar)
Kajian lain mengenai isu strategi pembangunan perkotaan Kota Dumai, juga dapat dilihat dari dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kota Dumai 2015-2034 yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Dumai pada tahun 2014 yang lalu, yang mana merupakan hasil review dari dokumen SPPIP Kota Dumai 2012-2031.
Isu-isu pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan dirumuskan berdasarkan kajian kondisi eksisting dan kebijakan yang berlaku dalam lingkup bidang ke-Ciptakaryaan meliputi telaahan terhadap aspek permukiman, air bersih, air limbah, drainase, persampahan dan jalan lingkungan. Kajian menurut kondisi eksisting dijabarkan menurut tingkat pelayanan, sebaran dan kualitas. Dari kajian terhadap kondisi eksisting kemudian menjadi isu pembangunan dari kondisi eksisting yang dikomparasi/disandingkan dengan isu pembangunan dari sisi arah kebijakan untuk melihat korelasi diantara keduanya sehingga menjadi isu strategis pembangunan permukiman perkotaan Kota Dumai. Untuk lebih jelasnya isu strategis pembangunan permukiman perkotaan Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini.
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 41
Tabel 3.5.Isu – Isu Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pemukiman Perkotaan Kota Dumai
Aspek Yang Diamati Isu Pembangunan Dari Sisi Kondisi Eksisting Isu Pembangunan Dari Sisi Arahan Kebijakan Isu Strategis
Kawasan Permukiman Menurut SK Walikota No.234/BAPPEDA/2014, di Kota Dumai terdapat lingkungan permukiman kumuh yang menyebar di 17 lokasi kelurahan.
Kegiatan bantuan pembangunan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) untuk masyarakat MBR yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Peningkatan pemenuhan kebutuhan akan rumah layak huni khususnya kawasan permukiman kumuh dan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) perkotaan.
Air Bersih Tingkat pelayanan jaringan perpipaan air bersih PDAM
masih sangat terbatas dan tidak merata. Sebagian besar masyarakat masih tergantung pada air non perpipaan seperti; air sumur galian, sumur bor, air hujan hingga membeli air bersih meskipun tidak layak minum.
Kegiatan pengembangan Air Minum hingga saat ini belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terbatasnya sumber air baku yang berkualitas dan layak minum menjadi kendala penyediaan air bersih di Kota Dumai.
Terbatasnya pelayanan air minum jaringan perpipaan yang disediakan PDAM dan distribusinya belum merata. Sebagian besar masyarakat masih bergantung pada air non perpipaan seperti; air sumur galian, sumur bor, air hujan hingga membeli air perusahaan. Sanitasi & Air Limbah Masih terdapat 35% (2010) masyarakat yang tinggal di
kawasan permukiman perkotaan yang belum memiliki sistem sanitasi /sarana penanganan air limbah RT yang layak dan ramah lingkungan.
Teridentifikasi kualitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Belum ada kebijakan konkrit bantuan pembangunan sanitasi untuk
masyarakat miskin (MBR).
Teridentifikasinya permasalahan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sanitasi masyarakat miskin perkotaan.
Drainase Pembangunan drainase perkotaan belum merata dan
masih banyak drainase lingkungan yang belum ada dan sebagiannya masih berupa parit alam.
Peningkatan kualitas drainase sekunder yang dilakukan di kawasan pusat kota belum berfungsi secara optimal serta belum terintegasi dengan baik.
Belum meratanya pembangunan drainase perkotaan dan lingkungan permukiman dan belum terintegrasi dengan baik dari saluran tersier, saluran sekunder hingga ke saluran akhir (saluran primer).
Persampahan Pelayananan persampahan masih sangat terbatas yakni
dengan tingkat kinerja 53% (2010) untuk 3 kecamatan. Sedangkan kecamatan lainnya belum terlayani. Begitu juga ketersediaan sarana prasarana persampahan masih sangat minim. TPA masih berbentuk open dumping.
Pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan melalui peningkatan prasarana persampahan.
Kurangnya kinerja pelayanan persampahan baik dari sisi pengelolaan maupun ketersediaan sarana prasarana persampahan dari lingkungan permukiman hingga pembuangan akhir.
Jalan Lingkungan Pembangunan jaringan jalan lingkungan belum dilakukan merata dan kebanyakan terkonsentrasi di sekitar pusat kota. Pada kawasan permukiman kota lainnya, kondisi sebagian jalan ada yang masih berupa jalan tanah khususnya kawasan baru berkembang.
Pembangunan jaringan jalan lingkungan terutama bagi percepatan pembangunan wilayah strategis cepat tumbuh dan peningkatan infrastruktur lingkungan perdesaan.
Belum meratanya pembangunan infrastruktur jalan lingkungan permukiman perkotaan terutama dalam mendukung percepatan pembangunan wilayah strategis cepat tumbuh perkotaan.
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 42 3.2.2. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kota Dumai
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kota Dumai merupakan dokumen perencanaan pengembangan SPAM secara umum, baik dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan, serta menjadi pedoman bagi penyelenggara dalam mengembangkan SPAM di Kota Dumai dalam periode 2014-2033.
Rencana induk SPAM Kota Dumai difokuskan pada pengembangan 4 (empat) unit yaitu; unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Unit air baku meliputi sumber air baku, penyadapan air baku (intake), sistem aliran air baku ke unit produksi dengan sistem pompa, dan pipa transmisi yang membawa air dari sumber air baku sampai dengan bak pengolahan. Unit produksi meliputi instalasi pengolahan air, pembubuhan bahan kimia dan bak tampungan air olahan (reservoar). Unit distribusi meliputi pompa distribusi, ME, jaringan pipa distribusi utama, sekunder dan tersier. Unit pelayanan yang terdiri dari sambungan rumah, kran umum dan hidran umum.
1. Kebijakan Pengembangan
Ada 4 (empat) kebijakan dan program pembangunan air minum, yaitu;
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya prilaku hidup bersih dan sehat;
b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air minum;
c) Pengembangan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan air minum;
d) Pengembangan kinerja terhadap pengelolaan air minum dapat dilakukan melalui : Restrukturisasi manajemen kelembagaan yang ada;
Penurunan tingkat kebocoran melalui penggantian pipa bocor dan berumur, penegakan hukum terhadap sambungan liar (illegal connection) dan peningkatan efisiensi penagihan;
Peningkatan operasi dan pemeliharaan; Penurunan kapasitas yang tidak terpakai (idle capasity);
Optimalisasi dan perbaikan terhadap sistem penyediaan air minum yang telah terbangun;
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air minum;
Pengembangan pelayanan air minum yang berbasis masyarakat;
Penyediaan sarana air minum pada kawasan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 43 Pengembangan teknologi pengolahan air minum;
Perbaikan prasarana dan sarana air minum yang rusak serta pembangunan di beberapa permukiman baru sesuai dengan arah perkembangan kota.
2. Strategi Pengembangan SPAM Kota Dumai
Strategi pengembangan air minum Kota Dumai antara lain sebagai berikut:
a) Mengurangi tingkat kebocoran air terutama di jalur pipa distribusi utama, dengan melakukan penggantian pipa;
b) Mengganti water meter induk yang tidak berfungsi untuk setiap sumber; c) Mengganti water meter pelanggan yang rusak;
d) Menambah cakupan pelayanan dengan melakukan pemasangan pipa distribusi tertier ke komplek-komplek perumahan masyarakat serta kawasan yang potensial untuk pengembangan cakupan pelayanan;
e) Optimalisasi sumber-sumber air baku;
f) Pembangunan sumber baru untuk mencapai target MDGs (Millenium Development Goals);
g) Meningkatkan pelayanan sistem air minum non perpipaan terutama untuk daerah-daerah rawan air yang jauh dari pusat kota dengan bantuan-bantuan sumur gali terlindungi/sumur bor kepada masyarakat.
h) Peningkatan Kapasitas produksi dan perluasan jaringan pelayanan perpipaan dengan lebih mengutamakan sumber pendanaan alternatif di luar APBD Kota Dumai. i) Menyiapkan skema kerjasama yang menarik bagi swasta dengan pola Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS) atau bisnis to bisnis (B to B) sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Rencana Pengembangan (5 tahun pertama) a) Sistem Perpipaan
Pengembangan sistem perpipaan Kota Dumai untuk 5 tahun yang akan datang adalah: Peningkatan Kapasitas produksi dari 40 l/dtk menjadi 160 l/dtk
Rehab dan pengembangan jaringan perpipaan serta penambahan sambungan rumah dari 1800 SR menjadi 12.800 SR.
Peningkatan status kelembagaan penyelenggara air minum dari UPT menjadi PDAM. Peningkatan pelayanan dan perbaikan kualitas air bersih
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 44 b) Sistem Non Perpipaan
Untuk pengembangan sistem air bersih untuk skala non perpipaan dapat dilakukan secara komunal yaitu dengan pengembangan pelayanan pada Perlindungan Mata Air (PMA), Pembuatan tangkapan air hujan dengan sistem reservoir alam dan Penampung Air Hujan (PAH). Pelaksanaan pembangunan untuk non perpipaan ini akan dibagi dalam beberapa tahapan.
3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kota Dumai adalah suatu dokumen perencanaan strategis yang disusun untuk dijadikan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan Sanitasi Kota Dumai secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memberikan layanan Sanitasi bagi masyarakat Kota Dumai selama 5 (lima) tahun kedepan dan untuk tercapainya target minimal layanan Sanitasi yang tertuang dalam RPJMN 2014-2019.
Arah pengembangan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai diarahkan untuk mendukung visi dan misi pembangunan Kota Dumai. Visi dan misi sanitasi ini menjadi arah dalam pengembangan sanitasi kota yang bersifat komprehensif, terpadu dan berskala kota. Visi
pengembangan sanitasi Kota Dumai adalah ; “Terwujudnya masyarakat Dumai Sehat, Mandiri dan Hidup Produktif, secara Sosial dan Ekonomi Tahun 2019”. Sedangkan misi pengembangan
sanitasi Kota Dumai dibagi dalam beberapa sektor pengembangan sanitasi, yaitu;
1. Misi Pengembangan Air Limbah Domestik
a) Meningkatkan akses pelayanan Air Limbah melalui penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah berdasarkan tanggap kebutuhan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta
b) Mengembangkan sistem pengelolaan Air Limbah yang efektif, efisien dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya air dan lingkungan
c) Meningkatkan pengelolaan Air Limbah melalui pengembangan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia
d) Optimalisasi potensi berbagai sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Air Limbah
e) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Air Limbah
f) Meningkatkankemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 45 a) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah. b) Mengurangi timbulan sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang
berkelanjutan
c) Meningkatkan Prasana dan sarana serta manajemen pengelolaan persampahan d) Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif dunia usaha/swasta e) Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan
f) Optimalisasi potensi berbagai sumber pendanaan
g) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Persampahaan
h) Meningkatkankemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian
3. Misi Pengembangan Drainase
a) Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana drainase dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
b) Meningkatkan kemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian.
c) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase serta mendorong parsipatif masyarakat.
d) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Drainase.
4. Misi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat baik individu , keluarga dan kelompok / organisasi
b) Membina kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan swasta untuk terciptanya perubahan perilkau masyarakat kearah yang diharapkan dalam mempercepat pembangunan kesehatan
c) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundangan-undangan yang berwawasan kesehatan
d) Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan
e) Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya.
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 46
Gambar 3.1.Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Kota Dumai Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 47
Gambar 3.2.Peta Tahapan Pengembangan Drainase Kota Dumai Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 48
Gambar 3.3.Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Dumai Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 49
Tabel 3.6.Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembagan Air Limbah Domestik Kota Dumai Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran Meningkatnya akses masyarakat
terhadap pelayanan pengelolaan air limbah permukiman dengan sistem setempat (on-site) individual dan Sistem komunal.
Membentuk karakter atau prilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dalam pengelolaan air limbah permukiman pada tahun 2019.
Menyusun dokumen perencanaan Master Plan Air Limbah pada tahun 2016
Berkurangnya angka BABS sebanyak 6,87% atau 5.544 KK menjadi 0 % pada tahun 2019. (intrumen profil sanitasi ).
Mengurangi kepemilikan jamban cubluk dari 23,41 % menjadi 4% pada tahun 2019.
Meningkatkan kepemilikan Tangki Septik individual dari 69, 64 % manjadi 90% pada tahun 2019.
Meningkatkan sistem komunal dari 0,07 % menjadi 7,5 % pada tahun 2019.
Tersedianya dan terkelolanya lumpur tinja yang berasal dari Tangki Septik Individual Sistim On site dan Tangki Septik sistim komunal sebanyak 30 % pada tahun 2018
Terealisasinya dokumen perencanaan Master Plan air limbah pada tahun 2016.
Kota dumai tidak ada lagi BABS atau menjadi 0 % pada tahun 2019.
Berkurangnya penggunanaan Jamban Cubluk menjadi 4 % pada tahun 2019.
Bertambahnya penggunaan tangki septic individual menjadi 90 % pada tahun 2019.
Bertambahnya system komunal menjadi 7,5 % pada tahun 2019.
Terbangunanya sarana IPLT yang dapat mengolah pemanfaatan akhir lupur tinja di tahun 2018.
Menyusun master plan air limbah skala kota.
Memaksimalkan fungsi Pokja Sanitasi dan Pokja AMPL dalam penyusunan Perda Pengolahan Air Limbah Domestik
Memanfaatkan pokja sanitasi, pokja AMPL untuk Membentuk SKPD untuk menangani air limbah domestik
Memaksimalkan penganggaran untuk membangun sarana dan prasarana pengolahan air limbah domestik.
Memaksimalkan Fungsi pokja sanitasi, pokja AMPL, untuk meningkatkan koordinasi antar SKPD, pemerintah daerah, Provinsi dan Pusat serta Swasta (CSR )
Memaksimalkan kegiatan komunikasi berupa sosialisasi dan kampanye pengolahan air limbah berfungsi untuk meningkatkan kesadaran
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 50
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
masyarakat yang dilakukan oleh pemda daerah.
Memanfaatkan tenaga ahli terlatih untuk penanganan pengolahan air limbah.
Memaksimalkan pemicuan untuk perubahan perilaku masyarakat tentang pengolahan air limbah domestik.
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 51
Tabel 3.7.Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Kota Dumai Tujuan
Sasaran
Strategi Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
Berkurangnya volume sampah yang belum tertangani dari 71% atau 483.84 M³ menjadi 25% atau 187.52 M³ pada tahun 2019
Peningkatan pengelolaan sampah dari sumbernya dari 28,59% pada tahun 2014 menjadi layanan 75% pada tahun 2019
Volume sampah yang tertangani sebesar 75 % atau 562.56 M³ tahun 2019 Sebanyak 60472 RT telah melakukan pengolahan sampah setempat.
Jumlah RT Tahun 2014 untuk 7
kecamatan yang menjadi wilayah kajian yaitu 1320 KK
Jumlah sampah yang belum terlayani 48384 m3
Membuat masterplan persampahan yang telah disusun dalam rangka meningkatkan pelayanan kebersihan Nasional
Membuat masterplan yang telah disusun untuk mendapatkan tambahan pendanaan bagi pengelolaan sampah baik melalui Pemerintah pusat, swasta maupun dana hibah
Meningkatkan anggaran belanja sub sektor persampahan dari sumber
pendanaan APBD untuk
memaksimalkan peluang pendanaan dari APBN, APBD Propinsi serta lembaga multilateral
Mengoptimalkan sarana prasarana serta alat operasional persampahan yang telah tersedia untuk pelayanan kebersihan yang meliputi seluruh masyarakat
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 52
Tujuan
Sasaran
Strategi Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
Memaksimalkan pemberian informasi dan pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat tentang pengurangan sampah dari sumbernya untuk mendorong keterlibatan masyarakat maupun swasta dalam pengelolaan persampahan.
Meningkatkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan Persampahan oleh Pemda dengan melibatkan media komunikasi yang ada
Memaksimalkan sarana prasarana serta alat operasional persampahan yang telah tersedia untuk pengelolaan
persampahan ditingkat
kelurahan/kecamatan yang melibatkan perempuan dan laki-laki
Meningkatkan Program/Proyek Layanan Persampahan yang berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Dumai
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 53
Tabel 3.8.Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Kota Dumai
Tujuan
Sasaran
Strategi Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
Tercapainya SPM untuk drainase pada tahun 2019, dengan terbangunnya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala Kota maupun pengurangan genangan
Pada tahun 2019, kota Dumai bebas genangan air
luas genangan berkurang 71.72% Memaksimalkan Program-program Nasional yang telah ada untuk mengatasi persoalan drainase yang ada dilingkungan masyarakat
Meningkatkan anggaran belanja sub sektor persampahan dari sumber pendanaan APBD untuk memaksimalkan peluang pendanaan dari APBN, APBD Propinsi serta lembaga multilateral
Memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia untuk pemeliharaan drainase yang berkelanjutan
Memaksimalkan kondisi topografi dan hidrologi di Kota Dumai untuk membuat suatu sistem drainase yang terarah
Memaksimalkan Program yang membidik khususnya masyarakat miskin dan masyarakat luas umumnya dalam pengelolaan drainase lingkungan
Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 54