• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2. Rencana Tindakan

Pada bagian rencana tindakan ada dua hal yang akan dibahas. Kedua hal tersebut adalah persiapan dan rencana setiap siklus.

3.2.1. Persiapan

Peneliti melakukan berbagai persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum penelitian yaitu (1) Peneliti meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD untuk melakukan penelitian di SD Negeri Plaosan 1. (2) Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk melakukan kegiatan penelitian. (3) Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk memperoleh gambaran tentang tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas. (4) Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk mengetahui gambaran mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. (5) Peneliti mengidentifikasi masalah yaitu rendahnya keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA.

3.2.2. Rencana setiap Siklus

Rencana setiap siklus yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan model Kemmis & McTaggart. Model Kemmis & McTaggart terdiri dari empat tahap. Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian yaitu perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi.

3.2.2.1Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dalam siklus meliputi menyiapkan

perencanaan pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat

pembelajaran (RPP) serta lembar kerja siswa (LKS), kisi-kisi soal dengan jumlah soal 36 soal beserta kunci jawaban. Selain menyusun perangkat pembelajaran, peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan kriteria keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

3.2.2.2Tindakan

Tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana (guru) dalam penelitian. Peneliti menerapkan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pambelajaran yang telah dibuat dengan motode inkuiri terbimbing. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua membahas tentang materi batuan beku, endapan dan malihan. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu siswa dan peneliti melakukan kegiatan tanya jawab tentang jenis batuan yang ada disekitar. Siswa didorong oleh peneliti untuk merumuskan pertanyaan dari jenis- jenis batuan yang ditunjukkan oleh peneliti, misalnya dengan pertanyaan

“Bagaimanakah warna dari batuan tersebut?”. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah diajukan.Siswa dibagikan LKS. Siswa mengamati batuan secara berkelompok dengan bantuan lup. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengumpulan data. Siswa dibimbing dengan peneliti menyimpulkan pembelajaran tentang jenis-jenis batuan dan kegunaannya.

Pertemuan ketiga dalam penelitian ini, siswa dan peneliti bertanya jawab tentang batuan yang melapuk. Siswa didorong untuk bertanya tentang batuan yang melapuk. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah diajukan. Siswa dibagikan LKS. Siswa melakukan tiga kegiatan yaitu kegiatan tentang salah satu contoh proses pelapukan batuan secara biologi, kimia dan fisika. Siswa mengamati batuan yang telah ditumbuhi oleh lumut pada kegiatan salah satu contoh proses pelapukan secara biologi. Siswa melakukan percobaan tentang salah satu contoh proses pelapukan secara kimia dengan mereaksikan antara batu kapur dengan cuka. Siswa melakukan percobaan tentang salah satu contoh proses pelapukan batuan secara fisika dengan membakar batu kemudian memasukkan batu yang telah dibakar kedalam air es. Siswa mengamati hasil percobaan dan mencatatnya dalam LKS. Setelah siswa melakukan percobaan, siswa bersama dengan peneliti menyimpulkan tentang pelapukan batuan secara biologi, kimia dan fisika. Setelah menyimpulkan tentang materi pelapukan, siswa mengerjakan soal evaluasi.

3.2.2.3Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan.

Pengamatan dilakukan oleh kelompok studi yaitu Leli, Uswa, Galeh, dan Arifin. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menggunakan

lembar observasi. Peneliti menggunakan camcorder untuk membantu

dalam merekam tindakan yang sedang dilakukan siswa dan peneliti dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbing.

3.2.2.4Refleksi

Peneliti bersama dengan pengamat mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing (masalah, kekurangan dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran). Peneliti merefleksikan permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung, menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan hasil pembelajaran.Indikator keberhasilan dalam siklus I dapat dilihat pada tabel III.1, bila belum ada peningkatan maka akan di lanjutkan dengan siklus II.

Tabel III.1 Indikator Keberhasilan

Variabel Deskriptor Kondisi awal

Indikator keberhasilan

Siklus I Keaktifan

a. Bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA selama proses pembelajaran

Jumlah siswa yang bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA dibagi jumlah seluruh siswa

28% 32%

b. Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok

Jumlah siswa yang mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok dibagi jumlah seluruh siswa

16% 32%

c. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA

Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dibagi jumlah seluruh siswa

16% 24%

Prestasi belajar

a. Rata-rata nilai ulangan harian

Jumlah nilai semua siswa dibagi dengan jumlah siswa

55,75 65 b. KKM Jumlah siswa yang mencapai KKM dibagi

jumlah seluruh siswa

50% 55%

Tabel III.1 menjelaskan tentang indikator keberhasilan tentang keaktifan dan prestasi belajar dalam penelitian ini. Indikator keaktifan yang pertama yaitu bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA, kondisi awanya adalah 28% sedangkan target indikator keberhasilan dalam siklus pertama adalah 41%. Indikator keaktifan yang kedua yaitu mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, kondisi awal adalah 16% sedangkan target indikator

keberhasilan adalah 32%. Indikator ketiga yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA , kondisi awal adalah 16% dengan target indikator keberhasilan adalah 24%. Sedangkan untuk prestasi belajar, rata-rata nilai ulangan harian pada tahun sebelumnya adalah 55,75 dengan target keberhasilan adalah 65. Sedangkan siswa yang tuntas KKM adalah 50% dengan target siswa yang tuntas KKM adalah 55%.

Dokumen terkait