B. Susunan Organisasi
12.4 RencanaPengembangan Kelembagaan
Kemitraan pada hakikatnya merupakan wujud yang ideal dalam peran serta masyarakat dalam pembangunan. Kemitraan didasari atas hubungan antarpelaku yang
bertumpupada ikatanusaha yang saling menunjang dan saling menguntungkan,serta saling menghidupiberdasarkan asaskesetaraandan kebersamaan.Setiap pelaku usahamemiliki potensi,kemampuan dan
keistimewaansendiri,walaupunberbedaukuran,jenis, sifat, dan
tempatusahanya.Setiappelakuusaha juga memiliki kelebihandan
kekurangannya.Dengan kelebihan dankekurangan itu
timbulkebutuhankerjasama dankemitraan. Dengan demikian,
kelebihan-kelebihan akan dilipatgandakan dengan memaksimalkanmanfaat yangmungkin diperoleh.Sedangkankekurangan-kekurangandapatdiusahakanuntuk
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ngawi Thn 2016 - 2020
XII -38 dikurangi,ataubahkan
dihilangkansamasekali,dengankerjasamayangsalingmenutupinya.
Kemitraan dalam pembangunan pada dasarnya mengandung hakekat
keadilan dalamperolehan keuntungandan
manfaat,pembebananbiayadanpenanggungan risiko yang
timbuldalamkegiatanusahatersebut. Dengandemikian,
kemitraanyangdikembangkanadalah
kemitraanyangsetaraantaraparapelakusesuai
dengankemampuankontribusinya.Kemitraan yangsetaramemerlukanpula
pemahamanyangkuat terhadap hak dan tanggungjawabserta
peranandarimasing-masingpelaku.
Menjaditantangankitabersamauntukmengembangkansemangatdansuasan
a
yangmendorongtumbuhnyakemitraandanmengembangkanpola-polayangpraktis dan menarik,sertamenjaminkeuntunganbagisemuapihak.
Dalam hal ini,pihak-pihakyangterlibattentuharusmemiliki tanggung jawab
karena kemitraanbukanlahbertepuk sebelahtangan.Meskipunsemuapihak
memilikitanggungjawab, pemerintahtetapharusmengambil
prakarsapalingtidakuntukmenciptakan iklim yang
merangsangbagiusahakemitraan,antaralaindengan:
a. Mengembangkankebijaksanaandanstrategipembangunanyangjelas,yangterce rmin baik padatujuan,arahan maupunindikator-indikator kebijaksanaan(policy indicators).
b. Menetapkan prioritas pembangunan yang realistis dandiikuti olehsemua pihak, baik pemerintah maupun dunia usahadan masyarakat. Untuk itu perlu kesepakatandi antara berbagai pelakupembangunan ini, dan karenaitu perluadadialog-dialog.
c. Memantapkan mekanismekomunikasi yang lancar
dantransparan.Transparansi erat kaitannya dengantingkat partisipasi dan oleh karena itu, sejak pada tahapawal mekanisme kemitraan yangtransparan harus dikembangkan dandimantapkan.
d. Mengembangkanpilihan-pilihanatas pola-pola kemitraan yang dapat
XII -39
golongan masyarakat, sehingga masyarakat dapat berperansertaseluas-luasnyadalam kemitraan pembangunan.
e. Menyiapkan rencana pengembangan kemitraan yang mencakup rencana investasi pemerintah, swasta dan masyarakat sebagai bagian dari pembangunannasional.
f. Menyiapkan kerangka peraturan danarahan sertapedoman yang dapat menjadi acuan terutamabagi swastadan masyarakatdanjuga menjamin kepastianusaha.
Pengembangan kemitraan dalam pembangunan dapat
mencakupduapoladasar, yaitupertama,dalam bentukperan sertaswastadan
masyarakatdalam pembangunan yang sifatnya memberikan
lebihbanyakpeluanguntuk berpartisipasi pada kegiatan yang semula
merupakantugaspemerintah.Ataudengankatalain,pemerintahmemberiijinpemanf
aatan asetmilikpemerintah (konsesi) kepadapihakswastadan
masyarakatuntukdigunakandalam
jangkawaktutertentugunamelakukantugas-tugas pelayananumum. Kedua, kerjasama kemitraan antara masyarakat, swasta dan pemerintah melalui pengembangan formula pembagian modalkerja yang menjaditanggung jawab masing-masing pihak.Dalam rangka ini dikembangkan pola-pola kerjasama kemitraan yang mencakup pembagian keuntungan dan sekaligusjugarisikonya.
Untukmewujudkankemitraandalambentuk-bentuk tersebut,
perlukesepakatan dalam persepsi kemitraanantara swasta
maupunpemerintah.Swastatidakhanya mempertimbangkan
aspekkeuntunganekonomijangkapendeksaja,apalagiyangbersikap
spekulatif,tetapi sudahharusmemperhatikan kesinambunganpembangunan,atau
lebih mengkonseptualisasikan
pemikiraninvestasiyangberwawasanjangkapanjang.
Berkaitandenganpeningkatanperan swastadalamberbagai
bentukpembangunan skalabesar seperti
pembangunanperumahan,kotabaru,kotasatelitdanlain-lain,maka
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ngawi Thn 2016 - 2020
XII -40
perkotaanyanglebihluas,di sampingpembangunan sistem internal kotanya sendiri.Dengandemikian,dapatterwujud keterpaduandansinkronisasisistemprasaranakabupatendanantarakotaataukabup aten yangberdampinganatauberdekatan,baikyangdibangunpemerintahmaupunyangdi bangun olehswasta.Selainitujugadapatsalingmendukungdengansistemdalamwilayahintin yadan jugamendukungketerkaitandengankotadankabupatenlainnya.
Dengan kata lain,sinkronisasi pembangunan regional
merupakantantangan yang harus diatasidengan meningkatnya berbagaibentuk pembangunan skala besaroleh pihak swasta.
Dalambanyakhal,memangkegiatanswastasudahtidak
lagiberskalamikro,tetapi sudahsampai padaskalamakroyangberdampak
makropula,sepertipengembangan permukimanskalabesar ataukota
baru,penyediaansistem telekomunikasi melalui satelit,
pembangunanpusat-pusattenagalistrik,dansebagainya.Mengingatmakinbesarnyabentuk dannilai
partisipasi swastadalam pembangunandaerahyangberskalabesar seperti
itu,maka sinkronisasi investasi pembangunanmenjadi imperatifagar terjadi
sinergi yangoptimal antara
berbagaipelakupembangunan.Kegiatanyangsalingtumpangtindihharusdapatdihil angkan. Di sisi lain,adanyasinkronisasi dapatmengisi „gap‟ ataukekosongandari suatukegiatan pembangunan.
Kemitraanadalahpolayang sesuai denganprinsip-prinsippartisipasi
masyarakat yang seluas-luasnya yang ingin kitadorongdalam
perekonomiandanpembangunan.Kemitraan jugadapatmemberipemecahanatas
dilemaefisiensi danpemerataankesempatan,karena efisiensi tidak
mengharuskanpemusatankekuatanekonomi padakelompok tertentu.Kemitraan
merupakan jawabanterhadap monopoliyangdalam sistem ekonomipasar
danliberalmenjadi penyakit yang senantiasamenjadimasalahbaginegara yang
menganutpaham itu.Kemitraan haruslahdidorongtidak
sajaantarapemerintahdenganusahabesar,tetapi jugadenganusaha kecildan
XII -41
demikian kemitraanadalahusahayangtepatdantidakbertentangandenganprinsip-prinsipekonomi
yangmendasar,dalammembangunekonomiyangberdasarkandemokrasi.
Berdasarkankajiankelembagaandapatdilihatbahwadalam lingkupinstansi keciptakaryaan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsimaupun daerah
lainmasih diketemukanbeberapahal
diantaranya:lemahnyakoordinasi,kelembagaan,dan ketatalaksanaan.Perubahan paradigma pembangunansejalan dengan semangat reformasi mengindikasikan
bahwa dalam struktur organsasi dan ketatalaksanaan
kelembagaanmemerlukan beberapa langkah penyesuaian terkait dengan tata
kepemerintahannya, peran masyarakatdanswastadalam
pengelolaaninfrastruktur keciptakaryaan.Penguatanperan
masyarakat,pemerintahdaerah,dan swastadiperlukandalam
rangkamemperluasdan memperkokohbasissumber daya.Pada
aspekinstitusi,lemahnya koordinasi antardaerah otonom telah
menimbulkanpolapengelolaan keciptakaryaan yang kurangefisien,bahkantidak
jarang salingberbenturan.Pada
sisilain,kesadarandanpartisipasimasyarakat,sebagai salah satuprasyarat
terjaminnyakeberlanjutanpola pengelolaankeciptakaryaan, masihbelum
mencapaitingkatyangdiharapkankarenamasihterbatasnyakesempatandankemam puan.
Denganterpenuhinyapelayananminimal kepadapublik akanmendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi yang menggunakan infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana pendukung faktor
produksinya. Sasaran kedua adalahmeningkatnyapartisipasi
swastayangantaralaindalam bentuk investasi dalam
pembangunandanpengelolaaninfrastrukturdiKabupaten/Kota.
12.4.1 RencanaPengembangan Keorganisasian
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan denganmengacu pada
analisisdan evaluasi
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ngawi Thn 2016 - 2020
XII -42
ruktural danfungsionaldilingkunganPemda, sertamenyusun analisisjabatan dan
bebankerjadalam rangkamendayagunakandanmeningkatkankapasitas kelembagaansatuanorganisasidimasing- masingunitkerjadilingkunganPemerintahDaerah,khususnyabidangCiptaKarya. 12.4.2 RencanaPengembangan TataLaksana Untukpengembangantata laksanaataupengelolaannya,denganmengacupadaanalisaSWOT diperlukanpeningkatansumberdayamanusiabaikdalamhaljumlahdankualitasnya.Di samping itudiperlukankoordinasiyangrutin antarapemerintahkabupaten,provinsi dan pusatkhususnya dalam kegiatan bidangciptakarya.
12.4.3 RencanaPengembangan SumberDayaManusia(SDM)
UntukrencanapengembanganSumberDayaManusia,denganmengacupada analisis SWOT, antaralain diperlukan perencanaankarier setiap pegawai sesuai
dengankompetensi individudan
kebutuhanorganisasi.Gunameningkatkanpelayanankepegawaian,makaperencana
anpegawaihendaknyamengacu padaanalisisjabatanyangterintegrasisesuai
dengankebutuhan organisasi.Selainitu,rencanapengembanganSDM dapat
dilakukandenganpeningkatanjenjang
pendidikansertamendukungpembinaankapasitaspegawaimelaluipelatihan.
Sesuaidengan lingkupkegiatan
bidangCiptaKarya,dalamrangkapeningkatankualitasSDMterdapat beberapa
pelatihanyang diadakan olehDirektoratJenderal CiptaKarya Kementerian PU yang dapatmenjadi referensidipaparkanpadatabel12.5
Tabel12.5Pelatihan Bidang CiptaKarya
No Jenis Pelatihan
1 BimbinganTeknisPengelolaanBangunanGedungdanRumahNegara Pusat,Baratdan TimursertasertifikasiPengelolaTeknis
2 Bimbingan TeknisPenyelenggaraan BangunanGedung Negara 3 Bimbingan TeknisPengelolaan Rumah Negara Golongan III
4 TrainingofTrainers(TOT)BidangPenyelenggaraanPenataanBangunan dan Lingkungan 5 TrainingofTrainers(TOT)SosialisasiPeraturanPerundangan-undangan
BangunanGedungdanLingkungan
XII -43
7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensidan PelatihanKonstruksi
8 Pembinaan TeknisPeningkatan Kemampuan dalamBidangKeprotokolan 9
Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan
10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur PublikBidangCipta Karya
11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana
12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara
13 Pembinaan TeknisPenerapanAplikasiSIMAKBMN 14 Pembinaan TeknisPengembangan KompetensiPegawai 15 Pembinaan TeknisPemetaanKompetensiPegawai 16 DiklatPejabat IntiSatker (PIS)
17 Diklat Jabatan Fungsional
Tabel12.6Rangkuman RencanaAksiPengembangan KapasitasKelembagaan
Aspek Kelembagaan Strategi RencanaAksi
(1) (2) (3)
Organisasi Membangun kemitraan dengan
pihaklain
Dialog dengan pihak-pihak yang terkaitdengan kegiatan dibidang keciptakaryaan
Tata Laksana Peningkatan intensitas
koordinasiantara pemkab dgn pemprov, pusat dan daerah lain
Melaksanakankoordinasi dgn daerah lain, pemprov dan pusat
Bekerjasamadgn pihaklainbaik melaluiCSR ataupunswadaya
masy
Berdialogdgn pihakswasta dan masydalam pengelolaankegiatan di bidangcipta karya
SumberDaya Manusia
Peningkatan jumlah SDM
Penambahan SDMdgn rekrutmen tenaga PNS maupun Non PNS