• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rentang Waktu Strategi Bisnis Kelautan

Rentang waktu atau time scale dari strategi yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya dijabarkan dalam empat interval kurun waktu yakni < 5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, dan 16-20 tahun. Interval waktu ini dipilih untuk menerapkan dua prinsip utama dalam kerangka waktu yakni fleksibilitas (flexibility) dan adaptabilitas (adaptability). Prinsip fleksibilitas diarahkan agar strategi yang telah disusun dapat mengadopsi perubahan yang akan terjadi (forseen changes). Ini hanya bisa dilakukan jika strategi time scale tersebut dilihat dalam interval yang lebih pendek namun mengakomodasi rentang waktu yang panjang (20 tahun). Prinsip adaptabilitas agar strategi dapat beradaptasi terhadap inovasi-inovasi dan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun. Secara rinci rentang waktu strategi bisnis kelautan dapat dilihat pada tabel berikut.

141

Tabel 26. Time frame/time scale bisnis Kelautan

< 5 Th 6 - 10 Th 11 - 15 Th 16-20 Th ⇒Pengembangan Perikanan Komersial di Pansela G,C

⇒Pengembangan Perikanan Komersial di Pantura G,C ⇒Pengembangan Perikanan Rekreasi G,E ⇒Pengembangan Marikultur G,E ⇒Pengembangan Perikanan non kompetitif G,EPengembangan Bisnis Input G,E ⇒Bisnis Teknologi komunikasi Kelautan G,E ⇒Ship Building G,E ⇒Penunjang Rekreasi G,E ⇒Bisnis Network G,E ⇒Bisnis Pasca Panen G,I,E ⇒Bisnis by Product G,E ⇒Penguatan Captive demand I,E ⇒Kesehatan Kelautan (Marine Food Safety) G,E ⇒Pengembangan Coastal Cities

⇒Bisnis Finansial G,E ⇒Bisnis Informasi Kelautan (clearing house ) E ⇒Wisata Kelautan E,C ⇒Bisnis Laboratorium Penunjang (R & D) C.I,G ⇒Eko-konservasi C,I

Time Frame (Time Scale) Pilihan Pilihan Strategi Bisnis Arah (G,C,I,E)

E

P

H

______________________________________________

Alter, S. 1999. Information System, A Management Perspective. Addison-Wesley Educational Publisher. USA.

Bappeda Provinsi Jawa Barat. 2007. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Provinsi Jawa Barat 2005-2025 (draft).

Bappeda Provinsi Jawa Barat. 2005. Penyusunan Proyeksi Nilai Eonomi Perikanan tangkap di jawa Barat Selatan.

Bappeda Provinsi Jawa Barat. 2004. Rencana Makro Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Potensi Lokal di Provinsi Jawa Barat.

Dermoredjo, S.K. 2001. Penentuan Prioritas Sektor Untuk Menyumbang Kebijaksanaan Fiskal Dalam Era Otonomi Daerah di Propinsi Jawa Barat. Tesis Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, IPB. Bogor.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Penyusunan Action Plan Pemanfaatan Ruang Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Raja Ampat. Direktorat tata Ruang Laut dan Pulau-Pulau kecil, Proyek Penataan Ruang Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil.

Dinas perikanan Provinsi Jawa Barat. 2007. Rencana Kerja Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008. Bandung.

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2007. laporan Tahunan Dinas Perikanan Tahun 2006. Bandung.

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2006. Pembuatan Profil Pulau-Pulau Kecil dan Atol di Provinsi Jawa Barat. Bandung.

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2005. Pengembangan Komoditas Unggulan Perikanan Budidaya Jawa Barat Tahun 2005. Bandung.

______________________________________________

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2003. Profil peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan di Propinsi Jawa Barat. Bandung.

Fauzi, A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan, Isu, Sintesis dan Gagasan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Fauzi, A. 2004. Pengembangan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan: Perspektif Ekonomi Kelembagaan. Makalah disampaikan pada seminar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelautan Perikanan dalam Mewujudkan Pemanfaatan Sumber daya Kelautan Perikanan bagi Kesejahteraan Bangsa. Hotel Salak, Bogor 13 April 2004.

Fauzi, A dan Suzy Anna. 2002. Penilaian depresiasi sumberdaya perikanan sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan pembangunan perikanan. (Valuing Fisheries Resource Depreciation for Fisheries Policy Consideration). Jurnal Pesisir dan Lautan Vol 4(2). Pp 36-49.

Heryadi Sutisna. 2007. Model Pengembangan Perikanan tangkap di Pantai Selatan Provinsi Jawa Barat. Thesis Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. Jannah, M. 2000. Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Produk Ikan

Segar Dengan Menggunakan Kerangka Work Centered Analysis (Studi kasus di PT Hero Supermarket). Skripsi Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

OECD. 1993. OECD Core Set of Indicators for Environmental Performance Reviews. OECD Environment monographs No. 83. OECD. Paris.

OECD. 1999. Working Group on the State of the Environment. Indicators for the Integration of Environmental concern into Transpot Policies.

Pinter, L., Cressman, D.R., and Zahedi, K. (1999). Capacity Building fot Integrated Environmental assessment and Reporting: Trainning Manual. UNEP, IISD and Ecologistics International Ltd.

Siregar, M. I. A. 2002. Strategi Pengembangan Bisnis Perikanan Laut Jawa Barat. Tesis Magister. Bidang Khusus Tekno Ekonomi, Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung.

Sofyan. 2006. Pemodelan Keragaan Sektor Perikanan Untuk Pengembangan Ekonomi sumber daya dan Regional Pesisir: Suatu Analisis Hybrid.

Lampiran 2. Hasil DPISR

Utara Selatan No Pernyataan

(%) (%)

1 Kondisi Perikanan Tangkap

a Nelayan bertambah 100% 100%

Nelayan tetap 0% 0%

Nelayan berkurang 0% 0%

b Jumlah kapal bertambah 100% 100%

Jumlah kapal tetap 0% 0%

Jumlah kapal berkurang 0% 0%

c Harga ikan lebih baik 42.86% 0%

Harga ikan tetap 42.86% 90%

Harga ikan turun 14.29% 10%

d Biaya melaut meningkat 100.00% 100%

Biaya melaut tetap 0% 0%

Biaya melaut menurun 0% 0%

2 Akibat dari kondisi diatas

a Jumlah ikan yang ditangkap bertambah 0% 0%

Jumlah ikan yang ditangkap tetap 42.86% 20%

Jumlah ikan yang ditangkap berkurang 57.14% 80%

b Luasan terumbu karang bertambah 0% 0%

Luasan terumbu karang tetap 42.86% 90%

Luasan terumbu karang berkurang 57.14% 10%

c Kondisi terumbu karang semakin baik 0% 0%

Kondisi terumbu karang tetap 0% 70%

Kondisi terumbu karang jelek 100.00% 30%

d Luasan mangrove bertambah 0% 0%

Luasan mangrove tetap 0% 30%

Luasan mangrove berkurang 100.00% 70%

e Kondisi mangrove semakin baik 0% 0%

Kondisi mangrove tetap 0% 70%

Kondisi mangrove jelek 100.00% 30%

f Kondisi perairan semakin baik 0% 0%

Kondisi perairan tetap 0% 50%

Kondisi perairan jelek 100.00% 50%

3 Dampak dari perubahan tersebut

a Ukuran ikan semakin besar 0% 0%

Ukuran ikan tetap 57.14% 80%

Ukuran ikan semakin kecil 42.86% 20%

b Jenis ikan semakin banyak 0% 0%

Jenis ikan semakin tetap 57.14% 70%

Jenis ikan semakin berkurang 42.86% 30%

c Pendapatan semakin bertambah 0% 0%

Pendapatan semakin tetap 42.86% 50%

Pendapatan semakin berkurang 57.14% 50%

d Harga jual ikan semakin tinggi 42.86% 30%

Harga jual ikan tetap 42.86% 70%

Lanjutan Lampiran 2

4 Bagaimana respon masyarakat terhadap pendekatan tersebut PANSELA PANTURA

a Membuat rumpon 14.29% 70%

b Memperbaiki lingkungan 14.29% 10%

c Menambah trip melaut 28.57% 40%

d Menangkap ikan lebih jauh 100.00% 100%

e Menanam bakau 0.00% 0%

f Membuat peraturan dasar/daerah 14.29% 10%

g Mengajukan surat ke pemerintah 0.00% 0%

h Memprotes/mengusir nelayan lain 0.00% 20%

i Pindah pemukiman 0.00% 0%

j Memanfaatkan ikan rucah 0.00% 20%

k Mengganti alat tangkap 85.71% 30%

l Menambah ukuran kapal 28.57% 40%

m Melakukan transplantasi karang 0.00% 0%

n Beralih pekerjaan 28.57% 40%

o Membawa anggota keluarga untuk melaut 14.29% 20%

p Membentuk kelompok nelayan 42.86% 40%

q Melakukan konservasi 57.14% 30%

r Perbaiki mercusuar 0.00% 0%

s Aktifkan kembali KUD Mina 0.00% 0%

t Mengurangi melaut 100.00% 60%

u Melakukan pemboman ikan/meracuni ikan 0.00% 0%

v Mengurangi ukuran kapal (GT) 0.00% 0%

5 Perubahan yang terjadi dari respon tersebut PANSELA PANTURA

a Pencemaran lingkungan 71% 20%

b Menangkap lebih jauh 100% 80%

c Perlu penegakan hukum di laut 86% 60%

d Semakin banyak pukat harimau yang beroperasi 29% 40%

e Perbaikan lingkungan 57% 20%

f Kerusakan terumbu karang 86% 40%

g Harus diberikan pinjaman lunak pada nelayan 86% 90%

h Pindah pemukiman 0% 0%

i Memanfaatkan ikan rucah 43% 0%

j Harus konservasi 0% 0%

k Menanam bakau 0% 0%

l Harus mengganti alat tangkap 100% 40%

m Nelayan meminjam dari rentenir 0% 20%

n Bantuan alat tangkap 100% 100%

o Melakukan pembinaan/penyuluhan terhadap masyarakat 29% 20%

p Sarana TPI perlu dilengkapi 0% 20%

q Pemerintah harus memperhatikan nelayan kecil 100% 100%

r Kelestarian lingkungan laut harus terus dijaga 57% 100%

s Alur keluar masuk kapal perlu dibangun 0% 60%

t Belum terjadi perubahan 0% 20%

u Semakin banyak pengeboman di laut yang merusak terumbu karang 0% 0%