Melakukan kegiatan perpetaan kehutanan berdasarkan teknologi penginderaan jauh dan SIG di seluruh Indonesia (IV.37.6)
6.10. Pemutakhiran basis data spasial (data dasar dan tematik) dan non spasial kehutanan
• Tersedianya data dan peta kawasan hutan yang perlu direhabilitasi
• Peta dasar tematik kehutanan
Peta kawasan hutan yg direhabilitasi, peta dasar tematik kehutanan serta data/ informasi rekalkulasi seluruh Indonesia.
Baplan
6.11. Pemantauan, evakuasi dan restrukturisasi perdataan kehutanan
Data yang terstruktur dan mutakhir di Dephut, BPKH dan Dishut
Data/informasi kehutanan yang selalu up-to-date Baplan
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam pengelolaan hutan dengan masyarakat di sekitar hutan (IV.37.9)
6.12. Mengembangkan kerjasama dengan beberapa institusi (LSM, Dalam Negeri, Luar Negeri, Swasta dll)
• Tersedianya hasil evaluasi pelaksanaan kerjasama & pengembangan kerjasama di bidang kehutanan dengan institusi lain
• Terjalinnya kerjasama yg baik dgn Pemda & LSM dlm pendampingan masyarakat dalam pengelolaan SDA dan pelestarian LH
• Pengembangan kemitran pengelolaan kawasan dan jenis
• Peningkatan kerjasama rehabilitasi kawasan dan ekosistem
• Peningkatan pertukaran informasi dan pengetahuan KSDAHE
• Terlaksananya kerjasama di bidang kehutanan dengan institusi lain
• Peran masyarakat dlm pengelolaan SDA & pelesatrian LH semakin meningkat
• Terlaksananya evaluasi kerjasama luar negeri & dalam negeri
• Meningkatnya jaringan dengan Lembaga Non Pemerintah (NGO) dalam dan luar negeri
• Terakomodasikannya hak-hak masyarakat adat dan ulayat dalam pengelolaan KSDAHE
• Meingkatnya kemitraan/ kerjasama rehabilitasi kawasan & ekosistem
• Tersedainya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi
• Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan KSDAHE
Setjen Eselon I
Melanjutkan penyusunan data potensi sumber daya hutan (SDH) dan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional (NSDHN) (IV.37.12)
6.13. Melakukan analisis potensi hutan alam layak usaha
Tersedianya data/informasi potensi hutan alam layak usaha yang mendukung pengelolaan hutan lestari
Tersusunnya konsep rekomendasi potensi hutan alam layak usaha
BPK, Baplan
6.14. Pelaksanakan inventarisasi dan menyusun data potensi SDH seluruh Indonesia
Terlaksananya inventarisasi dan pengolahan data SDH serta tersusunnya data perkembangan potensi SDH
Tersedianya data potensi terbaru seluruh Indonesia Baplan
6.15. Menyusun Neraca Sumber Daya Hutan Tersedianya laporan NSDH Nasional Tersedianya laporan NSDH Nasional sebagai acuan dalam perencanaan pengelolaan hutan
Baplan
Menerapkan neraca sumber daya hutan di tingkat nasional (IV.37.14)
6.16. Melaksanakan penilaian ekonomi Neraca Sumber Daya Hutan
Tersedianya besaran nilai ekonomi Neraca Sumber Daya Hutan
Tersusunnya klasifikasi sumber manfaat dan indikator nilai NSDH
Baplan
Melanjutkan pelaksanaan penegakan hukum yang konsisten (IV.37.21)
6.17. Penanganan perkara-perkara dibidang kehutanan
Penyelesaian perkara-perkara dimaksud Kepastian hukum perlidungan hutan Eselon I
6.18. Melakukan penegakan hukum sektor kehutanan
Terwujudnya upaya penegakan hukum sektor kehutanan
Rencana Tindak
(REPETANAS 2004) Kegiatan Departemen Kehutanan Sasaran/Keluaran Indikator
Instansi
Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
6.19. Penyusunan Kepmenhut sebagai tindak lanjut dari PP No. 34 Tahun 2002
Tersusunnya dratt Kepmenhut sebagai tindak lanjut dari PP No. 34 Tahun 2002
Terbitnya Kepmenhut sebagai tindak lanjut dari PP No. 34 Tahun 2002
BPK
6.20. Penangan atas gugatan TUN dan Perdata dengan obyek gugatan Kepmenhut
Terselesaikannya gugatan TUN dan Perdata yang telah diputus dan telah memiliki kekuatan hukum tetap
Berkurangnya gugatan TUN dan Perdata di Pengadilan BPK, Setjen
6.21. Penanganan permohonan banding administrasi atas sanksi di bidang eksploitasi hutan dan post audit
Terselesaikannya permohonan banding yang telah diputus oleh pejabat TUN
Berkurangnya permohonan banding yang masuk di Dephut BPK, Setjen
Melanjutkan koordinasi penyusunan dan
penyempurnaan peraturan di bidang kehutanan sebagai pelaksanaan UU. No. 41 tahun 1999, yang selaras dengan otonomi daerah (IV.37.22)
6.22. Penyusunan peraturan perundangan penghijauan, hutan kota, konservasi tanah, dan reklamasi hutan
Tersusunnya peraturan perundangan penghijauan, hutan kota dan konservasi tanah, dan reklamasi hutan
Tersedianya perangkat aturan RLPS, Setjen
6.23. Penyusunan Kepmenhut sebagai peraturan pelaksanaan PP No. 34 Tahun 2002
Disahkannya Kepmenhut Pelaksnaan PP No. 34 Tahun 2002
Terwujudnya penegakan dan kepastian hukum peraturan pelaksanaan PP No. 34 Tahun 2002
Setjen, Eselon I
6.24. Menyusun RPP tentang Pengawasan Kehutanan
Tersusunnya perundang-undangan di bidang pengawasan kehutanan
Meningkatnya kinerja pengembangan dan pengelolaan hutan
Itjen, Eselon I
Menyusun aturan pembatasan alih fungsi hutan untuk kegiatan non-hutan (IV.37.24)
6.25. Pembinaan terhadap penerapan peraturan yang telah dikeluarkan terhadap areal kelompok hutan yang telah dialihfungsikan
• Penggunaan kawasan hutan yang efektif dan efisien
• Meminimalkan masalah yang sering timbul dengan adanya penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan non hutan
Tersusunnya aturan pembatasan alih fungsi hutan untuk kegiatan non-hutan
Baplan, Setjen
Melaksanakan litbang pengelolaan hutan secara lestari (IV.37.25)
6.26. Teknologi dan kelembagaan pengelolaan hutan alam produksi lestari
Data/informasi potensi, growth and yield, hasil kajian teknis RIL, rehabilitasi dan sistem silvikutur alternatif hutan alam
Tersusunnya konsep rekomendasi kebijakan pengelolaan hutan alam lestari
Balitbang
6.27. Teknologi peningkatan produktivitas dan kualitas produk ulat sutera
Data/informasi teknik pengembangan dan
pemeliharaan ulat sutera serta pengembangan murbei unggul
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis peningkatan produktivitas & kualitas produk sutera
Balitbang
6.28. Teknologi peningkatan produktivitas dan kualitas produk lebah madu
Data/informasi teknik pengembangan dan pemeliharaan lebah madu serta produksi produk lanjutan
Tersusunnya konsep rekomen-dasi teknis peningkatan produktivitas dan kualitas produk lebah madu
Balitbang
6.29. Teknologi peningkatan produktivitas dan pengolahan rotan, penghasil getah, bambu, minyak atsiri dan obat
Data base potensi dan sebaran jenis serta data/ informasi teknis budidaya pengolahan dan pemasaran HHBK
Tersusunnya konsep rekomen-dasi teknis peningkatan produktivitas dan pengolahan HHBK serta rekomendasi kebijakan pemasaran HHBK
Balitbang
6.30. Teknologi dan kelembagaan pemanfaatan jasa hutan sebagai penyerap karbon
Data/informasdi teknis perangkat kuantifikasi kapasitas tegakan, pengelolaan hutan tanaman, kelembagaan dan dampak sosial
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis dan kelembagaan pemanfaatan jasa hutan sebagai penyerap karbon
(REPETANAS 2004) Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
6.31. Kajian pengembangan & pemasaran ekowisata Data/informasi potensi fisik dan sosial ekonomi serta dampak sosial ekonomi dan lingkungan
Tersusunnya konsep rekomendasi kebijakan pengembangan dan pemasaran ekowisata
Balitbang
6.32. Sifat dasar jenis kayu andalan setempat dan kayu potensial
Data sifat dasar jenis kayu pertukangan Tersusunnya baseline data sifat dasar kayu pertukangan Balitbang
6.33. Teknologi peningkatan kualitas dan diversifikasi produk industri pengolahan kayu dan non kayu skala kecil dan menengah
Data/informasi teknis peningkatan kualitas dan diversifikasi produk industri dan hasil kajian finansial
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis penguatan kualitas dan diversifikasi produk industri
Balitbang
6.34. Peningkatan potensi dan kualitas bahan baku industri kayu
Data/infomasi teknis peningkatan kualitas dan pengerjaan jenis kayu kurang dikenal
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis peningkatan potensi dan kualitas bahan baku industri
Balitbang
6.35. Teknologi pemanfaatan limbah pembalakan dan limbah industri kayu untuk peningkatan nilai tambah
Data/infomasi teknis pemanfaatan limbah dan hasil kajian finansial
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis pemanfaatan limbah
Balitbang
6.36. Rekayasa alat dan subtitusi bahan pembantu industri kayu usaha kecil dan menengah
Hasil rekayasa alat dan substitusi bahan pembantu serta kajian finansial
Terwujudnya prototipe rakayasa alat pengolahan hasil hutan & formulasi bahan pembantu industri
Balitbang
6.37. Kajian peningkatan daya saing industri kehutanan skala kecil dan menengah
Data/informasi hasil kajian kinerja dan kelembagaan industri
Tersusunnya konsep rekomendasi kebijakan peningkatan daya saing dan kelembagaan industri
Balitbang
6.38. Kajian kebijakan tata niaga dan tata usaha hasil hutan
Data/informasi hasil kajian tingkat distorsi pasar, efisiensi dan efektifitas tata niaga hasil hutan
Tersusunnya konsep rekomendasi teknis kebijakan tata niaga dan tata usaha hasil hutan
Balitbang
Mengembangkan
profesionalisme sumber daya manusia kehutanan melalui pendidikan dan latihan (IV.37.26)
6.39. Mengembangkan jabatan fungsional lingkup Dephut
Terbentuknya jabatan fungsional lingkup Dephut (Pusat dan Daerah) al: jabatan fungsional bidang KSDAHE, pengendali ekosistem, perencana, widyaiswara, auditor dsb
Berjalannya tupoksi jabatan fungsional Eselon I
6.40. Penyelenggarakan diklat bagi aparatur dan pihak lainnya yang terkait dengan pembangunan kehutanan
Terselenggaranya diklat untuk mendukung 5 kebijakan prioritas
Meningkatnya keterampilan dan profesionalisme aparatur kehutanan dan pihak lainnya untuk dapat melaksanakan 5 kebijakan prioritas pembangunan kehutanan
Sekjen, Eselon I
6.41. Meningkatkan kualitas SDM Kehutanan Tercapainya peningkatan kemampuan kemampuan teknis untuk melaksanakan inventarisasi hutan multi aspek
Tersedianya tenaga terampil dibidang inventarisasi hutan multi aspek
Baplan, Setjen
6.42. Peningkatan kemampuan institusi dan SDM KSDAHE
• Peningkatan pengetahuan dan mengembangkan bidang keahlian pengelola dan masyarakat melalui pelatihan
• Peningkatan disiplin dan dedikasi SDM pengelola KSDAHE Pusat dan Daerah
• Penyeimbangan kewenangan pada berbagai tingkat pengelolaan KSDAHE Pusat & Daerah
• Pembinaan lembaga KSDAHE
• Terwujudnya SDM pengelolal KSDAHE yang profesiaonal
• Tersedianya SDM pengelola KSDAHE dan masyarakat yang termapil
• Meningkatnya kinerja SDM KSDAHE
• Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat
• Meningkatnya kinerja lembaga konservasi tumbuhan dan satwa liar
PHKA, Setjen
6.43. Melakukan pengembangan profesional auditor Terwujudnya auditor yang profesional Tersusunnya laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang memadai
Rencana Tindak
(REPETANAS 2004) Kegiatan Departemen Kehutanan Sasaran/Keluaran Indikator
Instansi
Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
6.44. Peningkatan kemampuan SDM di bidang pengukuran dan pengujian hasil hutan terutama pada pengawas pengujian hasil hutan yang mempunyai peran pengawasan/ pemeriksnaan terhadap kebenaran hasil hutan yeng beredar
• Terlaksananya pelatihan pengukuran dan pengujian hasil hutan 2 angkatan @ 30 oranng (60 orang)
• Tersedianya tenaga pengawas penguji hasil hutan yang berkualitas dan profesional
Berkurangnya peredaran hasil hutan hasil illegal logging BPK, Setjen
6.45. Melaksanakan pelatihan asesor/ penilaian
kinerja industrui kehutanan • Terlaksanaya pelatihan asesor industri kehutanan 2 angkatan @ 10 orang (20 orang)
• Tersedianya tenaga terlatih untuk memeriksa/menilai kinerja kehutanan
Melaksanakan pelatihan asesor industri kehutanan BPK, Itjen, Setjen
6.46. Pelatiha pejabat fungsional pengendali ekosistem hutan bidang pengujian hasil hutan (sudah gabung di baris atas)
Terlaksananya pelatihan pejabat fungsional sebanyak 60 orang
Tersedianya SDM yang berkualitas di UPT BSPHH BPK, Setjen
6.47. Melaksanakan pelatihan penilaian lapangan (assessor) PHPL dan pelatihan Lead Auditor ISO 14001 (pindah ke rencana tindak 26)
Terlaksananya pelatihan penilaian lapangan (assessor) PHPL dan pelatihan Lead Auditor ISO 14001
Tersedianya tenaga terampil penilai lapangan (assessor) dalam bidang ekologi, produksi dan sosial dalam rangka PHPL dan tersedianya Lead Auditor ISO 14001
Setjen, BPK, eselon I
6.48. Melaksanakan penataran PSAK-32 bagi aparat pusat dan daerah
Aparat kehutanan pusat dan daerah sebanyak 100 orang
Terlaksananya penilaian / penelaahan laporan keuangan perushaan hutan tanaman
BPK
6.49. Melaksanakan peningkatan dan pementapan profesionalitas pegawai
• Tersusunnya kebutuhan diklat tingkat organisasi
• Tersusunnya penyempurnaan pola diklat pegawai
• Tersusunnyaevaluasi pasca diklat
• Terlaksananya uji kualitas pegawai melalui ujian dinas dan penyelesaian ijasah/ pencantuman gelar
• Terlaksanaya adminsitrasi tugas/ ijin belajar
• Tersusunnya sistem evaluasi kinerja pegawai
Terlaksananya upaya peningkatan dan pemantapan profesionalitas pegawai melalui penyusunan identifikasi kebutuhan diklat tingkat organisasi, melaksanakan uji kualitas pegawai dan fasilitasi, regulasi dan supervisi tugas belajar dan ijin belajar
Setjen, Eselon I
Melakukan penyusunan standarisasi jabatan yang meliputi : inventarisasi, klarifikasi, evaluasi jabatan dan standar kompetensi jabatan, dan pedoman penyusunan formasi, pola karier, rekruitmen, pemindahan, pemberhentian PNS (V.11.1)
6.50. Melaksanakan penyempurnaan sistem perencanaan, pembinaan dan penataan pegawai (PNS)
• Tersusunnya standar kompetensi jabatan struktural dan fungsional
• Tersusunnya pola karier pegawai lingkup Dephut
• Terlaksananya penyempurnaan sistem rekruitment CPNS
• Terlaksananya penyempurnaan sistem penempatan CPNS
• Tersusunnya analisis pengembangan karier PNS S2 dan S3
• Terlaksananya seleksi calon pejabat struktural oleh Baperjakat I dan II
• Terlaksanya proses penataan dan relokasi PNS lingkup Dephut pasca pelimpahan
• Terlaksananya pemindahan dan pemberhentian PNS dalam jabatan yang berbasis kompetensi
Terwujudnya sistem perencanaan, pembianan dan penataan pegawai yang mantap serta terwujudnya jumlah dan komposisi PNS Dephut sesuai beban kerja dan pkapasitas pegawai yang berbasis kompetensi PNS
(REPETANAS 2004) Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
Melanjutkan restrukturisasi kelembagaan kehutanan (IV.37.27)
6.51. Pemantapan mekanisme prosedur kerja lingkup Dephut
Terciptanya tertib administrasi dan tertib pelayanan dalam pelaksanaan tugas serta keseragaman pola kerja
• Tersusunya pedoman prosedur kerja Setjen 6.52. Pembakuan sarana dan prasarana kerja baik
administrasi maupun bidang teknis • Terlaksananya pengadaan sarana prasarana kerja untuk kegiatan perkantoran dan bidang teknis
• Terciptanya kondisi kerja yang optimal
Tersusunnya pedoman standar sarana dan prasarana kerja di lingkup Departemen Kehutanan
Setjen
6.53. Penyusunan analisis jabatan kelembagaan Lingkup Dephut
Tersusunnya uraian jabatan struktural dan non struktural lingkup Dephut
Tersedianya jumlah dan jenis jabatan struktural dan non non struktural lingkup Dephut
Setjen
6.54. Evaluasi kinerja organisasi lingkup Dephut Tersusunnya pedoman evaluasi kinerja oragnisasi lingkup Dephut
Tersedianya kriteria, standar kinerja oragnisasi Setjen
Menyelenggarakan penyuluhan dan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan hutan (IV.37.29)
6.55. Pembentukan, penguatan & pengem-bangan kelembagaan kelompok sukarelawan masyarakat tani hutan
Masyarakat hutan semakin peduli dan memiliki kelembagaan yang kuat di 5 prov rawan kebakaran hutan
Terbentuknya kelompok sukarelawan dalam pencegahan & penaggulangan kebakaran hutan sebanyak 100 kelompok di 5 prov
Setjen
6.56. Pembentukan dan pengem-bangan forum kesepakatan masyarakat desa hutan dalam pelestarian hutan
Terbentuknya kesepakatan masyarakat dalam mengamankan hutan di 5 prov
Gangguan terhadap hutan berkurang dgn mengoptimalkan kepedulian masyarakat sekitar hutan terhadap pengamanan hutan di 5 prov.
Setjen
Meningkatkan upaya pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan hutan (IV.37.30)
6.57. Mengembangkan kerjasma dan kemitraan dengan stakeholders kehutanan dalam rangka pengewasan pengelolaan hutan
Terwujudnya pemahaman stakehoders kehutanan dalam rangka pengawasan pelaksanaan pengelolaan hutan
Meningkatnya kinerja pengembangan dan pengelolaan hutan
Itjen, Setjen, BPK, RLPS
Mempersiapkan ratifikasi berbagai konvensi PBB (V.7.1)
6.58. Melakukan analisis dan kajian dalam rangka ratifikasi konvensi PBB bidang kehutanan
Terwujudnya ratifikasi konvensi PBB bidang kehutanan untuk acuan pengelolaan hutan lestari
Terimplementasinya ratifikasi beberapa konvensi PBB bidang kehutanan dalam kebijakan/arahan pembangunan kehutanan
Rencana Tindak
(REPETANAS 2004) Kegiatan Departemen Kehutanan Sasaran/Keluaran Indikator
Instansi
Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
Meningkatkan kerjasama bilateral, regional khususnya negara-negara ASEAN dan global di bidang penanggulangan kejahatan lintas batas negara, termasuk pemberantasan terorisme (V.7.3)
6.59. Mengimplementasikan kerjasama dan kesepakatan berkaitan dengan pengelolaan SDH yaitu : FLEG, FLEGT, AFP, MoU Indonesia-China, Tyransboundary reserve area dan World Heritage Management serta Memberikan Legal Opinion berkaitan dengan kejahatan lintas batas
• Terlaksananya pertemuan dalam rangka pembentukan Task Force bidang FLEG dan FLEGT, 2 kali
• Terlaksananya pertemuan reguler dalam rangka ASOEN khususnya Sub regional Fire Fighting Arrangement (SRFA) for Sumatera and Borneo, 2 kali (di Indonesia)
• Terselenggaranya kegiatan pengelolaan kegiatan BLN di bidang penaggulangan kebakaran hutan JICA (4 lokasi), EU (1 lokasi), ITTO (1 lokasi) dan GTZ ( 1 lokasi)
• Terlaksananya eveluasi kerjasama luar negeri dan dalam nenegri (2 kali)
• Terlaksananya usulan kawasan pegunungan Schwazt Muller sebagai Taman Nasional dan warisan dunia
• Terpeliharanya keharmonisan hubungan bilateral, regional khususnya negara-negara anggota ASEAN dan Global
a. Tersusunnya draft kebijakan kerjasama penangan kejahatan lintas batas negara termauk dalam kaitanya dengan kerjasama bantuan hukum timbal balik dengan negara-negara lain khususnya negara-negara ASEAN b. Meningkatkan kerjasama penanggulangan kejahatan
lintas batas negara-negara ASEAN
c. Terbentuknya trilateral agreement on inteligence information exchange antara Indonesia – Malaysia - Filipina
Setjen PHKA
Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan negara sahabat di kawasan Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa (V.7.11)
6.60. Peningkatan KLN di kawasan Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa bidang kehutanan
KLN bidang kehutanandi kawasan Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa
a. Terwujudnya peningkatan kerjasama bilateral dan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah di bidang investasi, uasaha kecil dan menengah (UKM), perdagangan, pariwisata dan sosial budaya
b. Terlaksananya promosi di bidang perdagangan, investari, pariwisata serta sosial budaya di negara sahabat untuk memulihkan citra positif Indonesia di luar negeri
Setjen
Melakukan penyusunan standarisasi dan pemutakhiran data dan formulir PNS (V.10.7)
6.61. Melaksanakan penyempurnaan sistem
administrasi kepegawaian • Tersusunnya standar sistem tata naskah pegawai di pusat dan UPT
• Terlaksananya pemutakhiran data PNS Dephut dalam sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) di pusat dan UPT
• Tersusunnya standar pelayanan minimal kepegawaian
• Tersusunnya rencana program dan monitoring– evaluasi kegiatan kepegawaian
• Tersusunnya statistik kepegawaian lingkup Dephut
• Terlaksananya penyegaran operator SIMPEG Pusat dan Daerah
Terlaksananya penyempurnaan sistem administrasi kepegawaian melalui pengembangan sistem tata naskah pegawai, pengembangan sistem informasi kepegawaian (SINPEG) dan penetapan standar pelayanan minimal kepegawaian
(REPETANAS 2004) Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
Melakukan sosialisasi peraturan etika dan displin PNS (V.11.2)
6.62. Melaksanakan pembinaan pegawai • Tersusunnya penyempurnaan standar dan ketentuan di bidang kepegawaian sesuai peraturab perundang-undangan terbaru
• Terlaksananya tindak lanjut proses sanksi
• Terlaksananya proses kenaikan pangkat
• Terlaksananya proses pemilihan dan penghargaan bagi PNS yang berprestasi
Terlaaksananya pembinaan pegawai melalui sosialisasi peraturan, etika displin dan penghargaan serta pengembangan kesejahteraan pegawai
Setjen, Eselon I
Melakukan diklat gelar, non gelar, dan kepemimpinan, fungsional, dan diklat teknis keterampilan dalam rangka meningkatkan kompetensi aparatur (V.11.4)
6.63. Menyelenggarakan pendidikan gelar (sarjana dan pasca sarjana) dan non gelar (Strata Diploma, SKMA serta pelatihan aparatur (struktural, fungsional, keterampilan dan prajabatan)
Terselenggaranya diklat bagi aparatur kehutanan untuk mendukung 5 kebijakan prioritas pembangunan kehutanan
Terselenggaranya diklat gelar, non gelar, dan diklat kepemimpinan, fungsionaln diklat teknis keterampilan dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM aparatur
Setjen, Eselon I
6.64. Melaksanakan peningkatan dan pemantapan profesionalitas pegawai
• Terseleksinya calon peserta Diklatpim I, II, III dan IV
• Terlaksananya fasilitasi calon peserta diklat fungsional dan teknis
• Terlaksananya pembinaan dan pengembangan SDM Biro Kepegawaaian melalui diklat keterampilan
• Terlaksananya peningkatan kualitas PNS Dephut pra purna tugas
Terselenggaranya diklat gelar, non gelar, dan diklat kepemimpinan, fungsionaln diklat teknis keterampilan dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM aparatur
Setjen, Eselon I
Pengembangan pedoman seleksi, penentuan angka kredit, bahan diklat dan sistem informasi bagi jabatan fungsional al. : widyaiswara, peneliti, auditor arsiparis, perencana dsb. (V.11.6)
6.65. Pengembangan pedoman seleksi, penentuan angka kredit, bahan diklat dan sistem informasi bagi jabatan fungisonal
• Tersedianya pedoman seleksi, penentuan angka kredit, bahan diklat dan sistem informasi bagi widyaiswara, termasuk pejabat fungsional lainnya yang lebih up to date
• Terlaksananya penyegaran tim penilai jabatan fungsional
• Terwujudnya peningkatan pelayanan administrasi angka kredit jabatan fungsional
• Tersedianya data pejabat fungsional lingkup Dephut
Meningkatnya profesionalisme pejabat fungsional baik binaan Dephut maupun binaan non Dephu
Setjen, Eselon I
Melakukan pembentukan “Assessment Centre” dalam mekanisme seleksi pegawai untuk diangkat dalam jabatan struktural dan fungsional (V.11.8)
6.66. Pembentukan “Personnel Assessment Centre” (PAC) Dephut
• Tersusunnya software dan hardwere simpeg
• Tersedianya perangkat uji kompetensi
• Tersedianya sistem assessment pegawai Tersedianya assessor pegawai
Tersedianya sistem penilaian pegawai sebagai alat seleksi calon pejabat struktural dan fungsional
Setjen< Eselon I
Melakukan pengembangan kompetensi pejabat fungsional termasuk widyaiswara (V.11.9)
6.67. Melakukan pembinaan dan pengembangan tenagakediklatan
Tersedianya tenaga kediklatan yang profesional dengan penyebaran yang proporsional di Pusat dan Daerah
Meningkatnya keterampilan dan profesionalisme tenaga kediklatan di Pusat dan Daerah
Rencana Tindak
(REPETANAS 2004) Kegiatan Departemen Kehutanan Sasaran/Keluaran Indikator
Instansi
Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
6.68. Penyusunan pengembangan kompetensi jabatan fungsional
• Tersusunnya standar kompetensi jabatan fungsional
• Tersusunnya kebutuhan diklat untuk jabatan fungsional
• Terselenggaranya diklat bagi pejabat fungsional
Terwujudnya profesionalisme pejabat fungsional termasuk widyaiswara sesuai dengan kompetsni yang ditetapkan
Setjen, Eselon I
Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan diklat aparatur negara (V.11.13)
6.69. Mengembangkan sarana dan prasarana diklat (Pusat dan Daerah)
Tersedianya sarana dan prasarana diklat yang memadai (gedung, alat bantu pengajaran, peralatan praktek, lab dan hutan diklat dll)
Terselenggaranya proses pembelajaran secara optimal sesuai kebutuhan pengguna dan perkembangan iptek
Setjen
6.70. Mengembangan materi, metodologi dan teknologi diklat
Tersedianya materi dan teknologi diklat sesuai kebutuhan pembangunan kehutanan dan perkembangan iptek kehutanan
Tersedianya materi, metodologi dan teknologi diklat sesuai kebutuhan dan perkembangan iptek
Setjen
6.71. Mengembangkan kelembagaan diklat (Pusat dan Daerah)
Tersedianya kelembagaan diklat yang sesuai dg kebutuhan Pusat dan Daerah.
Tertatanya organisasi lembaga diklat sesuai kebutuhan Pusat dan Daerah
Setjen
Meningkatkan penelitian-penelitian yang ditujukan untuk memecahkan persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dll sebagai masukan bagi kebijakan pemerintah (VII.6.2)
6.72. Peningkatan sistem manajemen IPTEK terpadu Terwujudnya kegiatan Litbang terpadu Adanya konsep kebijakan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dll.
Balitbang
6.73. Penyebaran IPTEK hasil litbang Tercapainya diseminasi IPTEK yang efektif Pemanfaatan IPTEK oleh pengguna Balitbang
6.74. Membangun sistem informasi dan jejaring IPTEK kehutanan
Data, informasi dan statistik Balitbanghut Terwujudnya sistem informasi IPTEK dan jejaring IPTEK kehutanan
Balitbang
6.75. Meningkatkan kerjasama IPTEK Terwujudnya kerjasama Iptek dengan lembaga terkait dalam dan luar negeri
Terjalinnya kerjasama IPTEK Balitbang
6.76. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat atas hasil-hasil penelitian bidang kehutanan
Tersebarnya informasi hasil penelitian bidang kehutanan kepada masyarakat melalui media cetak
Adanya konsep kebijakan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dll.
Setjen, Balitbang
6.77. Kajian sosial ekonomi pengelolaan hutan lindung
Data/informasi hasil kajian pengelolaan hutan lindung & kuatifikasi nilai jasa hutan
Tersusunnya konsep rekomendasi kebijakan pengelolaan hutan lindung
Balitbang
Meningkatkan peran dan kapasitas stakeholders dalam perencanaan dan evaluasi pengarusutamaan gender di tingkat nasional, propinsi dan kab/kota (VIII.3.2/4)
6.78. Pengarusutamaan gender lingkup Dephut Tersedianya data kesetaraan gender kegiatan pembangunan kehutanan
Tersusunnya profil gender tingkat nasional, propinsi dan
(REPETANAS 2004) Pelaksana
PENDUKUNG LIMA KEBIJAKAN
Mengembangkan kelembagaan melalui penguatan kelembagaan