• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Budaya Lokal

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian (Halaman 29-36)

a. Fasad bangunan dirancang dengan menggunakan ikon atap joglo pada pintuk masuk dikombinasikan dengan elemen visual ornamen jawa.

b. Lahan parkir dibagian utara pasar dapat digunakan secara temporer untuk kegiatan kuliner malam hari atau festival berskala kota, sebagai perluasan

aktivitas plaza dibelakang masjid yang sehari – hari berfungsi sebagai ruang terbuka publik yang di perpadukan dengan aktivitas kuliner.

Gambar 25. Denah Pasar Legi. Sumber : Kustiani,2013.

Gambar 26 diatas menunjukkan bahwa peletakaan kawasan pasar tradisional Legi di Surakarta ini juga disusun dengan potensi terbesar pada tapak dan melihat kondisi loading – unloading barang, sirkulasi gerak untuk barang dan juga untuk pengguna pasar.

Gambar 26. Plaza Pasar Legi untuk aktivitas temporer : pasar tumpah, kuliner malam hari, dan festival tahunan Grebeg Pasar

Pada pasar tradisional pasar Legi bangunan ini tergolong ke dalam kelas 1 yang mengartikan luas lahan dasaran diatas 3500 m², fasilitas tempat parkir, tempat bongkar muat, tmpat promosi, tempat pelayanan kesehatan, tempat ibadah, kantor pengelola pasar, KM/WC, pengangkutan barang, sarana pengaman, sarana pengelolaan, kebersihan, sarana air bersih, instalasi listrik, penataan ruang dan zona ruang, penanggulangan sampah. Ada pada golongan pasar kelas 1 ini. Untuk kelas 1 ini disebut sebagai pasar baik dan nyaman bagi perilaku pengguna. Pasar Legi ini ditambahkan dengan area petunjukkan temporer dan pusat kuliner pada malam hari di pasar tersebut.

Persyaratan Kinerja Pasar Rejowinangun dan Pasar Legi : 1. Wajah pasar harus selaras dengan karakter arsitektur setempat.

2. Sistem sirkulasi eksternal harus jelas, efisien, dan tidak menyebabkan kemacetan disekitarnya.

3. Area parkir harus diletakkan terkait dengan akses masuk pasar dan menorong pengunjung untuk melewati area tertentu di dalam pasar.

4. Area loading-unloading barang sebaiknya ditempatkan di area yang tidak menganggu sirkulasi pengunjung.

5. Fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan skala pelayanan pasar.

6. Beberapa fungsi harus disediakan untuk menarik pengunjung untuk meramaikan pasar.

7. Perancangan bangunan harus menggunakan elemen-elemen arsitektur lokal. 8. Ruang sosial kultural , baik permanen atau temporer, harus tersedia untuk

menampung aktivitas sosial.

2.6.3. Pasar Beringharjo di Yogyakarta

Pasar Beringharjo adalah pasar tertua dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta. Pasar Beringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 16, Yogyakarta.

Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo, mulai dari batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian anak dan dewasa,makanan cepat saji, bahan dasar jamu tradisional, sembakohingga barang antik. Pasar Beringharjo telah

digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758. Tawarannya kini kian lengkap, mulai dari batik, jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu.

Gambar 27. Lokasi dan Tampak Pasar Beringharjo. Sumber : Google.maps, diakses 20 Januari 2015.

Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.

Gambar 28. Interior Pasar Beringharjo. Sumber : Pasar Beringharjo

Fasilitas di pasar Beringharjo sudah hampir memiliki standarisasi pasar yang baik, pasar beringharjo termasuk pasar dengan golongan kelas 3 yang artinya luas lahan dasaran 1500 m², fasilitas tempat promosi, tempat pelayanan kesehatan, tempat ibadah, kantor pengelola pasar, KM/WC, sarana pengaman, sarana pengelola kebersihan, sarana air bersih, instalasi listrik.

Gambar 29. PasarBella di Singapore.

Sumber : http://www.pasarbella.com/,diakses 20 Januari 2015

Pasarbella adalah Pusat wisata kuliner di Singapore antara lain di Pasar Bella Bukit Timah, area bekas pacuan kuda di sulap menjadi pasar dan makanan kuliner yang cukup baik. Kita seperti belanja dialam tahun 1900 dimana semua dikesankan kuno dan antik, pasarbella paling disukai wisatawan dari negara barat karena memang makanan yang ada sangat berkualitas tinggi terutama bahan makanan dan buah-buahan serba organik.

Pasarbella dibangun karena kebutuhan dari masyarakat pada kawasan pasar dimana pada area sekitar pasar itu sebagai masyarakat yang memiliki tingkat sosial yang tinggi dan masyarakat disana sangat senang dengan perkumpulan para kalangan maka dari desain pasar ini dibuat sebagai area perkumpulan juga.

Gambar 30. Interior Ruang Pasarbella.

Sumber : http://www.pasarbella.com/,diakses 20 Januari 2015.

Pasarbella memiliki lebih dari 30 kios yang unik, dimana setiap kios memiliki tema yang berbeda dengan tema yang mencakup seluruh dunia dengan penerapan desain ke arah zaman kuno. Pasarbella dibuat dari bentuk lokal pasar yang memiliki kriteria tersendiri dari pasar tersebut.

Pasarbella menjual makanan laut, daging, susu segar, anggur, kerajinan tangan, masakan global atau masakan khas masing daerah, dan pelayanan yang unik. Bagian interior pasarbella ini didesain dengan bentuk American Style dan penataan ruang yang dibuat sesuai dengan jenis penjualan dari tiap kios, perbedaan dari tiap

kios itu juga membuat sebuah desain penataan ruang dengan perabotan yang fleksibel, modern, dan nyaman bagi pengguna.

Gambar 31. Pintu Servis Pasarbella

Sumber : http://www.pasarbella.com/,diakses 20 Januari 2015.

Gambar 32. Outdoor Pasarbella

Sumber : http://www.pasarbella.com/,diakses 20 Januari 2015.

Pasarbella membuat sebuah tempat kuliner pada pagi hari hingga malam hari yaitu pada pukul 10.00 – 22.00, dibuat outdoor dengan gaya yang unik dimana terdapat banyak macem kuliner makanan khas daerah. Desain outdoor ini dibuat dengan konsep bergaya temporer American.

Banyak orang yang datang berkunjung pada pasarbella ini karena fasilitas yang nyaman dan aman untuk masyarakat. Masyarakat yang ingin ke pasarbella tetapi tidak memiliki kendaraan juga bisa hadir karena pasarbella memiliki kenderaan berupa shuttle bus gratis untuk orang yang ingin ke pasarbella. Fasilitas lainnya didukung dengan adanya ruang bermain anak, amphitheater, foodcourt, KM/WC, dan lainnya.

Jam operasi PasarBella: Toko dari pukul 9.30 - 19.00, Kios makanan dan restoran dari pukul 10.00 - 22.00.

Gambar 33. Kenyamanan Perilaku Pengguna Pasarbella. Sumber : http://www.pasarbella.com/,diakses 20 Januari 2015.

Keunggulan dari pasarbella ini lebih memperhatikan pengguna bagi pengunjung pasar misalnya dengan beragam penjualan di Pasarbella ini, sebelum membeli produk barang bisa untuk mencicipi makanan yang disediakan hingga akhirnya memilih makanan yang akan dibeli.

2.7. Kerangka Berpikir

Judul Tugas Akhir

Revitalisasi dengan Penerapan Konsep Pasar Pintar Pada Pasar Muara Karang di Jakarta Utara

Latar Belakang

Pasar Muara Karang yang belum memenuhi standar pasar pintar dan standar penataan ruang berdasarkan perilaku pengguna

Maksud dan Tujuan

Melakukan revitalisasi berdasarkan perilaku pengguna, berdasarkan aktivitas dan kegiatan pasar, berdasarkan waktu dan ketentuan pasar, berdasarkan karakter dan

budaya pengguna pasar, dan penataan ruang dengan kriteria pengguna pasar untuk menciptakan kebutuhan dari kepuasan bagi pengguna.

Gambar 34. Alur Kerangka Berpikir. Sumber : Olahan Peneliti Permasalahan

Bagaiamana penataan ruang dan aksesibilitas pada pasar muara karang berdasarkan konsep pasar pintar ?

Tinjuauan Umum

- Improving Urban Economics - Revitalisasi

Tinjauan Khusus - Pasar Tradisional

Analisa

Analisa dengan melihat aspek lingkungan, aspek manusia dan aspek bangunan

Konsep Perancangan

Perencanaan Pasar Tradisional dan pusat Kuliner di Pasar Muara Karang

Skematik Desain Perancangan

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian (Halaman 29-36)

Dokumen terkait