• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rerata Candida albicans

metanol biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way  Anova disajikan pada Tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  sesudah Diberikan Ekstrak Metanol biji buah pinang Berdasarkan

Konsentrasi Pada Perendaman 6 Jam

Kelompok Subjek 

Kontrol (Aquadest) E. biji buah pinang 10%

n 3 3 Rerata

Candida

albicans

16500,00 12300,00 SB 2656,11 2721,57

F

P 12,81 0,002 E. biji buah pinang 15%

E. biji buah pinang 20%

3 3 9866,67 6706,67 1110,20 367,50

Tabel 5.4 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida

albicans kelompok kontrol (aquadest) adalah 16500,002656,11, rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 10% adalah

12300,002721,57, rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang

konsentrasi 15% adalah 9866,671110,20, dan rerata kelompok ekstrak 

metanol biji buah pinang konsentrasi 20% adalah 6706,67367,50.

Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai  F = 12,81 dan nilai p = 0,002. Rerata jumlah Candida albicans pada

keempat kelompok sesudah diberikan perlakuan berbeda secara bermakna (p<0,05).

5.3.3 Perendaman 8 Jam

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata jumlah Candida albicans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa ekstrak  metanol biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way  Anova disajikan pada tabel 5.5 berikut.

Tabel 5.5 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  sesudah Diberikan Ekstrak Metanol biji buah pinang Berdasarkan

Konsentrasi Pada Perendaman 8 Jam

Rerata jumlah

Kelompok Subjek n

Candida

SB

F

P

albicans

3 19300,00 2545,90 20,02 0,001 Kontrol (Aquadest)

E. biji buah pinang 10% E. biji buah pinang 15%

3 3 9 9133,33 5853,33 3386,67 4432,67 410,53 1763,78

E. biji buah pinang 20%

Tabel 5.5 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida albicans

kelompok kontrol (aquades) adalah 19300,002545,90, rerata kelompok 

ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 10% adalah 9133,334432,67, rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 15% adalah

5853,33410,53, dan rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang

konsentrasi 20% adalah 3386,671763,78. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 20,02 dan nilai p = 0,001. Rerata jumlah Candida albicans pada keempat kelompok sesudah diberikan  perlakuan berbeda secara bermakna (p<0,05).

Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dengan kelompok kontrol  perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference – test (LSD).

Hasil uji disajikan pada tabel 5.6 di bawah ini.

Tabel 5.6 Beda Nyata Terkecil Jumlah

Candida albicans

sesudah Diberikan Ekstrak Metanol Biji Buah Pinang antar Dua Kelompok 

Kelompok  Beda

Kontrol dan Konsentrasi 10% Kontrol dan Konsentrasi 15% Kontrol dan Konsentrasi 20% Konsentrasi 10% dan 15% Konsentrasi 10% dan 20% Konsentrasi 15% dan 20% 5497,78 8369,00 11253,33 2862,22 5755,56 2893,33 0,001 0,001 0,001 0,006 0,001 0,006 Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda

Berdasarkan uji lanjutan dengan Least Significant Difference – test (LSD). didapatkan hasil sebagai berikut.

1.Rerata kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok konsentrasi 10% (rerata kelompok kontrol lebih tinggi daripada rerata kelompok  konsentrasi 10%), untuk ketiga waktu perendaman.

2.Rerata kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok konsentrasi 15% (rerata kelompok kontrol lebih tinggi daripada rerata kelompok  konsentrasi 15%), untuk ketiga waktu perendaman.

3.Rerata kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok konsentrasi 20% (rerata kelompok kontrol lebih tinggi daripada rerata kelompok  konsentrasi 20%), untuk ketiga waktu perendaman.

4.Rerata kelompok konsentrasi 10% berbeda bermakna dengan kelompok  konsentrasi 15% (rerata kelompok konsentrasi 10% lebih tinggi daripada rerata kelompok konsentrasi 15%), untuk waktu perendaman 2 jam

5.Rerata kelompok konsentrasi 10% berbeda bermakna dengan kelompok  konsentrasi 20% (rerata kelompok konsentrasi 10% lebih tinggi daripada rerata kelompok konsentrasi 20%), untuk ketiga waktu perendaman.

6.Rerata kelompok konsentrasi 15% berbeda bermakna dengan kelompok  konsentrasi 20% (rerata kelompok konsentrasi 15% lebih tinggi daripada rerata kelompok konsentrasi 20%), untuk waktu perendaman 2 jam

sedangkan untuk waktu 6 dan 8 jam tidak berbeda.

Gambar 5.1. Grafik Pertumbuhan

Candida albicans

antar Kelompok  Konsentrasi

5.4 Analisis Efek Pemberian Ekstrak Metanol Biji Buah Pinang antar Kelompok Berdasarkan Lama Perendaman

5.4.1 Kontrol

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata jumlah Candida albicans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa ekstrak   biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova

Tabel 5.7 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  Kontrol sesudah Diberikan Ekstrak Metanol biji buah pinang Berdasarkan

Lama Perendaman

Rerata jumlah

Kelompok Subjek n

Candida

SB

F

P

albicans

Lama Perendaman 2 Jam 3 15200,00 1430,52 Lama Perendaman 6 Jam

Lama Perendaman 8 Jam

3 3 16500,00 19300,00 2656,11 2545,90 2,62 0,152

Tabel 5.7 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida

albicans kelompok lama perendaman 2 jam adalah 15200,001430,52,

rerata kelompok lama perendaman 6 jam adalah 16500,002656,11 dan rerata kelompok lama perendaman 8 jam adalah 19300,002545,90. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai  F = 2,62 dan nilai p = 0,152. Hal ini berarti bahwa rerat a jumlah Candida

albicans pada ketiga kelompok sesudah diberikan perlakuan tidak berbeda (p>0,05).

5.4.2 Konsentrasi 10%

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata jumlah Candida albicans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa ekstrak   biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova

disajikan pada Tabel 5.8 berikut.

Tabel 5.8 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  sesudah Diberikan Ekstrak Metanol biji buah pinang Konsentrasi 10%

Berdasarkan Lama Perendaman

Rerata jumlah

Kelompok Subjek n

Candida

SB

F

P

albicans

Lama Perendaman 2 Jam 3 13000,00 1062,32 Lama Perendaman 6 Jam

Lama Perendaman 8 Jam

3 3 12300,00 9133,33 2722,57 4432,67 1,36 0,326

Tabel 5.8 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida

albicans kelompok lama perendaman 2 jam adalah 13000,001062,32,

rerata kelompok lama perendaman 6 jam adalah 12300,002722,57, dan

rerata kelompok lama perendaman 8 jam adalah 9133,334432,67. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai  F = 1,36 dan nilai p = 0,326. Rerata jumlah koloni Candida albicans pada

ketiga kelompok sesudah diberikan perlakuan tidak berbeda (p>0,05).

5.4.3 Konsentrasi 15%

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata jumlah Candida albicans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa ekstrak 

metanol biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way  Anova disajikan pada Tabel 5.9 berikut.

Tabel 5.9 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  sesudah Diberikan Ekstrak Metanol biji buah pinang Konsentrasi 15%

Berdasarkan Lama Perendaman

Rerata jumlah

Kelompok Subjek n

Candida

SB

F

P

albicans

Lama Perendaman 2 Jam 3 10100,00 335,46 Lama Perendaman 6 Jam

Lama Perendaman 8 Jam

3 3 9866,67 5853,33 1110,20 410,53 34,19 0,001

Tabel 5.9 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida

albicans kelompok lama perendaman 2 jam adalah 10100,00335,46,

rerata kelompok lama perendaman 6 jam adalah 9866,671110,20, dan

rerata kelompok lama perendaman 8 jam adalah 5853,33410,53. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 34,19 dan nilai p = 0,001. Rerata jumlah Candida albicans pada ketiga kelompok sesudah diberikan perlakuan berbeda secara bermakna (p<0,05).

5.4.1 Konsentrasi 20%

albicans antar kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa ekstrak  metanol biji buah pinang. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way  Anova disajikan pada Tabel 5.10 berikut.

Tabel 5.10 Perbedaan Rerata Jumlah

Candida albicans

antar Kelompok  sesudah Diberikan Ekstrak biji buah pinang Konsentrasi 20%

Berdasarkan Lama Perendaman

Rerata jumlah

Kelompok Subjek n

Candida

SB

F

P

albicans

Lama Perendaman 2 Jam 3 7080,00 385,75 Lama Perendaman 6 Jam

Lama Perendaman 8 Jam

3 3 6706,67 3386,67 367,50 763,78 10,95 0,010

Tabel 5.10 di atas, menunjukkan bahwa rerata jumlah Candida albicans

kelompok lama perendaman 2 jam adalah 7080,00385,75, rerata kelompok 

lama perendaman 6 jam adalah 6706,67367,50, dan rerata kelompok 

lama perendaman 8 jam adalah 3386,67763,78. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 10,95 dan nilai p = 0,010. Hal ini berarti bahwa rerata jumlah Candida albicans pada ketiga kelompok  sesudah diberikan perlakuan berbeda secara bermakna (p<0,05).

Untuk mengetahui kelompok yang berbeda perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference – test (LSD). Hasil uji disajikan pada Tabel 5.11 di bawah ini.

Tabel 5.11 Beda Nyata Terkecil Jumlah

Candida albicans

Sesudah Diberikan Ekstrak Metanol Biji Buah Pinang antar Dua Kelompok 

Kelompok 

Lama Perendaman 2 jam dan 6 jam

Lama Perendaman 2 jam dan 8 jam

Lama Perendaman 6 jam dan 8 jam

Beda Rerata 16,67 1923,33 1906,67 P 0,984 0,028 0,029 Interpretasi Tidak Berbeda Berbeda Berbeda

Berdasarkan uji lanjutan dengan Least Significant Difference – test (LSD). didapatkan hasil sebagai berikut.

1. Rerata kelompok lama perendaman 2 tidak berbeda dengan kelompok  lama perendaman 6 jam untuk keempat konsentrasi.

2. Rerata kelompok lama perendaman 2 berbeda bermakna dengan kelompok  lama perendaman 8 jam untuk konsentrasi 15% dan 20%.

3. Rerata kelompok lama perendaman 6 berbeda bermakna dengan kelompok  lama perendaman 8 jam untuk konsentrasi 15% dan 20%.

Gambar 5.2. Grafik Pertumbuhan

Candida albicans

antar Kelompok  Berdasarkan Lama Perendaman

5.5 Intraksi Antara Konsentrasi dan Lama Perendaman Terhadap Jumlah

Candida Albicans

Terdapat intraksi secara bermakna antara konsentrasi dan lama perendaman terhadap jumlah Candida albicans. Analisis kemaknaan dengan uji One Way  Anova menunjukkan bahwa nilai F = 3,398 dan nilai p = 0,014. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak metanol biji buah pinang dan semakin lama plat akrilik direndam maka semakin sedikit jumlah Candida albicans (Gbr. 5.3, 5.4, 5.5)

Gbr 5.3 Jumlah koloni

Gbr 5.3 Jumlah koloni C.albicansC.albicans dalam mediadalam media Sabouraud,s dextrose agar Sabouraud,s dextrose agar .. Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam akuades, Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam akuades, ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama 2 jam ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama 2 jam

Gbr 5.4 Jumlah koloni

Gbr 5.4 Jumlah koloni C.albicansC.albicans dalam mediadalam media Sabouraud,s dextrose agar Sabouraud,s dextrose agar .. Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam akuades, Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam akuades, ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama 6 jam ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama 6 jam

Gbr 5.5 Jumlah koloni

Gbr 5.5 Jumlah koloni C.albicansC.albicans dalam mediadalam media Sabouraud,s dextroseSabouraud,s dextrose agar 

Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam Hasil perontokan plat resin akrilik setelah direndam dalam

akuades, ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama akuades, ekstrak metanol biji buah pinang 10%, 15%, 20% selama 8 jam

8 jam

Data hasil penelitian berupa data jumlah koloni

Data hasil penelitian berupa data jumlah koloni Candida albicansCandida albicans sebelumsebelum dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu diuji dis

dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu diuji distribusi dan variannya. Untuk ujitribusi dan variannya. Untuk uji distribusi digunakan uji

distribusi digunakan uji Shapiro Wilk Shapiro Wilk , yaitu untuk mengetahui normalitas data dan, yaitu untuk mengetahui normalitas data dan uji homogenitas dengan uji

uji homogenitas dengan uji Levene’s test  Levene’s test . Berdasarkan hasil analisis didapatkan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan  bahwa masing-masing kelompok berdistribusi normal dan h

 bahwa masing-masing kelompok berdistribusi normal dan homogen (p > 0,05).omogen (p > 0,05).

BAB VI BAB VI

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji perbandingan berdasarkan konsentrasi antara keempat kelompok  Uji perbandingan berdasarkan konsentrasi antara keempat kelompok  menggunakan uji

menggunakan uji One Way AnovaOne Way Anova. Rerata jumlah. Rerata jumlah Candida albicansCandida albicans kelompok kelompok 

kontrol (aquades) adalah 16977,77

kontrol (aquades) adalah 16977,772700,97, rerata kelompok ekstrak metanol2700,97, rerata kelompok ekstrak metanol

 biji buah pinang konsentrasi 10% ad

ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 15% adalah 8617,78

ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 15% adalah 8617,782165,74, dan2165,74, dan rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 20% adalah

rerata kelompok ekstrak metanol biji buah pinang konsentrasi 20% adalah

5724,44

5724,441987,30.1987,30.

Uji perbandingan antara keempat kelompok dengan

Uji perbandingan antara keempat kelompok dengan One Way AnovaOne Way Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni CandidaCandida albicans

albicans antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 2 (antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 2 ( P2) untuk P2) untuk   perendaman 2 jam, 6 jam, 8 jam dan kelompo

 perendaman 2 jam, 6 jam, 8 jam dan kelompok perlakuan 3 (P3) untuk k perlakuan 3 (P3) untuk   perendaman 2 jam, 6 jam dan 8 jam ( p < 0,0

 perendaman 2 jam, 6 jam dan 8 jam ( p < 0,05). Berdasarkan hasil di atas5). Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa jumlah koloni

menunjukkan bahwa jumlah koloni Candida albicansCandida albicans pada ketiga kelompok pada ketiga kelompok  adalah berbeda secara bermakna. Kelompok kontrol dengan kelompok 

adalah berbeda secara bermakna. Kelompok kontrol dengan kelompok 

konsentrasi 10 % untuk waktu perendaman 2 jam, 6 jam dan 8 jam menunjukkan konsentrasi 10 % untuk waktu perendaman 2 jam, 6 jam dan 8 jam menunjukkan tidak ada perbedaan (p> 0,05).

tidak ada perbedaan (p> 0,05).

Uji perbandingan berdasarkan lama perendaman ekstrak metanol biji buah Uji perbandingan berdasarkan lama perendaman ekstrak metanol biji buah  pinang antara ketiga kelompok waktu meng

 pinang antara ketiga kelompok waktu menggunakangunakan One Way AnovaOne Way Anova. Rerata. Rerata  jumlah

 jumlah Candida albicansCandida albicans kelompok kelompok lama lama perendaman perendaman 2 2 jam jam adalahadalah

11346,67

11346,673273,31,3273,31, rerata kelompok lama perendaman 6 jam adalahrerata kelompok lama perendaman 6 jam adalah

11330,00

11330,004087,02, dan rerata kelompok lama perendaman 8 jam adalah4087,02, dan rerata kelompok lama perendaman 8 jam adalah

9423,33

9423,336745,12. Uji perbandingan antara ketiga kelompok dengan6745,12. Uji perbandingan antara ketiga kelompok dengan One WayOne Way  Anova

 Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah kolonikoloni CandidaCandida albicans

albicans antara antara ketiga ketiga kelompok. kelompok. Berarti Berarti bahwa bahwa terjadi terjadi perubahan perubahan jumlahjumlah Candida albicans

Candida albicans pada ketiga kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa lamapada ketiga kelompok sesudah diberikan perlakuan berupa lama  perendaman dengan ekstrak biji buah pinang (p

 perendaman dengan ekstrak biji buah pinang (p < 0,05). Berdasarkan hasil di atas< 0,05). Berdasarkan hasil di atas terjadi penurunan jumlah

dengan ekstrak metanol biji buah pinang baik berdasarkan konsentrasi maupun dengan ekstrak metanol biji buah pinang baik berdasarkan konsentrasi maupun  berdasarkan lama perendaman.

 berdasarkan lama perendaman.

Dari tabel di atas tampak bahwa perendaman plat resin akrilik pada Dari tabel di atas tampak bahwa perendaman plat resin akrilik pada masing-masing konsentrasi larutan ekstrak metanol biji

masing konsentrasi larutan ekstrak metanol biji buah pinang maupun waktu yangbuah pinang maupun waktu yang digunakan untuk merendam menunjukkan penurunan jumlah

digunakan untuk merendam menunjukkan penurunan jumlah kolonikoloni CandidaCandida albicans

albicans dibandingkan dengan kelompok kontrol dan penurunan jumlah terbesar dibandingkan dengan kelompok kontrol dan penurunan jumlah terbesar  adalah pada perendaman plat resin akrilik

adalah pada perendaman plat resin akrilik yang direndam menggunakanyang direndam menggunakan konsentrasi

konsentrasi 20 20 %. %. Makin Makin lama lama perendaman perendaman jumlah jumlah kolonikoloni CandidaCandida albicans

albicans

tampak semakin berkurang pada perendaman selama 8 jam, karena

tampak semakin berkurang pada perendaman selama 8 jam, karena waktu kontak waktu kontak  dengan larutan ekstrak tersebut bertambah, maka akan menambah efektivitas kerja dengan larutan ekstrak tersebut bertambah, maka akan menambah efektivitas kerja daya anti-mikrobanya. Perendaman yang paling efektif

daya anti-mikrobanya. Perendaman yang paling efektif dapat menurunkandapat menurunkan  pertumbuhan jumlah koloni

 pertumbuhan jumlah koloni Candida albicansCandida albicans adalah lama perendaman plat resinadalah lama perendaman plat resin akrilik dalam ekstrak metanol biji buah pinang selama 8 jam.

akrilik dalam ekstrak metanol biji buah pinang selama 8 jam.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapatkan bahwa terjadinya perubahan Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapatkan bahwa terjadinya perubahan  bermakna jumlah koloni

 bermakna jumlah koloni Candida albicansCandida albicans pada plat akrilik pada kelompok pada plat akrilik pada kelompok   perlakuan yang diberi ekstrak metanol biji buah pinang

 perlakuan yang diberi ekstrak metanol biji buah pinang kecuali antara kelompok kecuali antara kelompok  kontrol dengan konsentrasi 10 % pada perendaman selama 2 jam.

kontrol dengan konsentrasi 10 % pada perendaman selama 2 jam. Biji pinang (

Biji pinang ( Areca catechu L. Areca catechu L.) sebagai salah satu obat tradisional) sebagai salah satu obat tradisional  pemakaiannya sudah digunakan sejak jaman dulu,

 pemakaiannya sudah digunakan sejak jaman dulu, di Jawa digunakan sebagai obatdi Jawa digunakan sebagai obat luka dan di Jambi sebagai obat kudis. Air rebusan dari

luka dan di Jambi sebagai obat kudis. Air rebusan dari biji pinang digunakanbiji pinang digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan dan diare oleh (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan dan diare oleh

masyarakat desa Semayang Kutai- Kalimatan Timur. Selain itu digunakan juga untuk mengatasi luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri dan malaria. Biji dan kulit biji bagian dalam dapat juga digunakan untuk 

menguatkan gigi goyah, bersama-sama dengan sirih. Air rendaman biji pinang muda digunakan untuk obat sakit mata oleh suku Dayak Kendayan, di kecamatan Air Besar Kalimantan Barat. Sementara bagi masyarakat Papua umumnya, pinang muda digunakan bersama dengan buah sirih untuk menguatkan gigi (Anonim, 2009).

Analisis pinang di Filipina menyatakan bahwa buah pinang mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid di antaranya tanin, yang dapat menguatkan gigi. Biji pinang dapat dimakan bersama sirih dan kapur, yang berkhasiat untuk 

menguatkan gigi. Air rebusan biji pinang juga digunakan sebagai obat kumur dan  penguat gigi. Kandungan kimia fenolik dalam buah pinang bersifat bakterisid dan

fungisid (Meiyanto dkk., 2008), dimana senyawa antija mur umumnya terdapat  pada golongan senyawa saponin, fenolat, flavonoid, terpenoid, steroid dan

alkaloid. Hal tersebut dibuktikan dengan peranannya sebagai obat tradisional yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Efek anti-jamur pada ekstrak metanol biji buah pinang disebabkan karena adanya senyawa kimia dalam biji buah pinang. Senyawa kimia tersebut antara lain golongan senyawa tanin, saponin, fenolat, flavonoid, terpenoid, st eroid dan

alkaloid. Pengaruh senyawa fenol terhadap Candida albicans adalah dengan cara mendenaturasi ikatan protein pada membran sel, sehingga membran sel menjadi lisis dan kemungkinan fenol untuk menembus ke dalam intisel. Dengan masuknya

fenol ke dalam inti sel dapat menyebabkan jamur Candida albicans tidak   berkembang. Sesuai dengan pendapat Regezi dan Sciubba (1989) yang

menyatakan bahwa Candida albicans merupakan spesies yang sangat sensitif  terhadap senyawa fenol. Hugo dan Russell (1989), menyatakan bahwa fenol digunakan secara luas sebagai desinfektan. Khasiat anti-jamur dilaporkan juga karena adanya senyawa saponin dan flavonoid (Gandahusada dkk ., 2002; Kusuma dan Zaky, 2006).

Menurut Aniszewki (2007), alkaloid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba, yaitu menghambat esterase dan juga DNA dan RNA

 polimerase, juga menghambat respirasi sel dan berperan dalam interkalasi DNA.. Senyawa flavonoid telah dilaporkan berfungsi sebagai anti-jamur. Sebagai anti-jamur flavonoid dapat menghambat pertumbuhan jamur secara in-vitro

(Gholib, 2009). Flavonoid dapat mengganggu proses difusi makanan ke d alam sel sehingga pertumbuhan jamur terhenti atau sampai jamur tersebut mati . Sedangkan saponin akan bersifat sebagai surfaktan yang berbentuk polar akan memecah lapisan lemak pada membran sehingga menyebabkan gangguan permeabilitas membran sel kuman berakibat pemasukan bahan atau zat-zat yang diperlukan dapat terganggu akhirnya sel membengkak dan pecah (Robbins dkk. , 1994).

Data penelitian Uji LSD (Tabel 5.6, 5.11), terlihat bahwa kelompok kontrol (aquades steril) memiliki perbedaan yang signifikan dengan semua kelompok   perlakuan. Hal ini dikarenakan aquades steril tidak mempunyai efek anti-fungal

terhadap Candida albicans. Data penelitian juga menunjukkan bahwa perendaman dalam akuades sebagai kontrol terjadi kecendrungan semakin lama perendaman,

semakin banyak pula jumlah koloni Candida albicans yang berada di plat resin akrilik. Hasil ini kemungkinan karena peningkatan jumlah koloni Candida albicans perendaman dalam akuades steril berasal dari Candida albicans yang  berkembang biak seiring pertambahan waktu perendaman, karena akuades tidak   bersifat menghambat pertumbuhan koloni Candida albicans (Rianti, 2003).

Akuades steril yang digunakan dalam penelitian ini pHnya 6,59 sesuai dengan  pernyataan Odds (1988) bahwa Candida albicans dapat tumbuh pada pH 3 – 8,

namun optimal pada pH 5,1 – 6,9 sehingga pada penelitian ini Candida dapat tumbuh. Didukung oleh pendapat Sheperd (1990) yang menyatakan bahwa

Candida albicans dapat tumbuh pada temperatur yang berkisar antara 20 - 400 C dan pH berkisar antara 2 – 8.

Perlekatan Candida albicans pada basis gigi-tiruan resin akrilik dapat berupa interaksi hidrofobik, karena Candida albicans mempunyai sifat relatif hydrofilik  sehingga lebih mudah melekat pada basis akrilik yang mempunyai sifat

hidrofobik.

Pada penelitian ini digunakan ekstrak metanol biji buah pinang dengan konsentrasi 10 % dengan waktu perendaman 2 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi 13000,00 CFU/ml dari 15200,00 CFU/ml  kontrol akuades (berkurang 14,47%), konsentrasi 10 % dengan waktu  perendaman 6 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi

12300,00 CFU/ml dari 16500,00 CFU/ml kontrol akuades (berkurang 25,45%) dan dengan konsentrasi 10 % dengan waktu perendaman 8 jam dapat menurunkan

 jumlah koloni Candida albicans menjadi 9133,00 CFU/ml dari 19300,00 CFU/ml 

(berkurang 52,67%).

Perendaman ekstrak metanol biji buah pinang dengan konsentrasi 15 % selama 2 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi 10100,00 CFU/ml dari kontrol akuades dengan jumlah koloni 15200,00

CFU/ml (berkurang 33,55 %), konsentrasi 15 % dengan perendaman selama 6 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi 9866,67 CFU/ml dari 16500,00 CFU/ml kontrol akuades (berkurang 40,20%), konsentrasi 15 % dengan  perendaman selama 8 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans

Menjadi 5853,33 CFU/ml dari jumlah koloni 19300,00 CFU/ml kontrol akuades (berkurang 69,67%).

Perendaman ekstrak metanol biji buah pinang dengan konsentrasi 20 % selama 2 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi

7080,00 CFU/ml dari kontrol akuades dengan jumlah koloni 15200,00 CFU/ml  (berkurang 53,42%), konsentrasi 20 % dengan perendaman selama 6 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans menjadi 6706,67 CFU/ml dari 16500,00 CFU/ml kontrol akuades (berkurang 59,35%), konsentrasi 20 % dengan  perendaman selama 8 jam dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans

menjadi 3386,67 CFU/ml dari jumlah koloni 19300,00 CFU/ ml kontrol akuades (berkurang 82,45 %).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terlihat bahwa dengan bertambahnya

Dokumen terkait