BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
12. Research and Development
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg and Gall (1989: 624),
educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis.
Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011 :
297). Selanjutnya, penelitian pengembangan atau research and
development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009). Penelitian pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003:164). Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007 : 1), pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar empiris
untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-pembelajaran
yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Motif penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Akker (1999) antara lain :
a. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat
tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analisis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
b. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan
pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009: 409), penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah, yaitu:
a. Potensi dan masalah.
Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah sedangkan masalah perbedaan antara harapan dan kenyataan.
b. Pengumpulan data.
Pengumpulan berbagai data yang diperlukan dalam perancangan produk
c. Desain produk.
Pembuatan rancangan produk awal yang akan dibuat lengkap dengan spesifikasinya.
d. Validasi desain
Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan tenaga ahli yang sesuai.
e. Revisi desain
Koreksi dari ahli dijadikan untuk bahan perbaikan produk.
f. Uji coba produk
Hasil dari dari perbaikan dibuat prototipe jadi, kemudian diujicobakan penggunaannya pada kelompok terbatas. Desain
ujicoba produk menggunakan desain eksperimen dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan
produk (before-after) atau menggunakan kelompok kontrol
(prestest-postest group desain). Kemudian dilakukan uji
efektifitas dengan menggunakan uji-t.
g. Revisi produk
Proses perbaikan produk berdasarkan saran dan hasil uji efektivitas pada uji coba produk.
h. Uji coba pemakaian
Ujicoba produk pada kelompok yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
i. Revisi produk
Perbaikan dilakukan apabila ada saran perbaikan dan usulan pada ujicoba pada kelompok luas.
j. Produksi massal
Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai effektif maka dapat dilakukan produksi secara massal.
Dengan model Borg dan Gall (Sukmadinata, 2010:169-170),
maka prosedur yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian dan pengumpulan data.
Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan merangkum permasalahan.
b. Perencanaan.
Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil.
c. Pengembangan draf produk.
Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.
d. Uji coba lapangan awal.
Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 1-
3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan
informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data.
e. Merevisi hasil uji coba.
Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal.
f. Uji coba lapangan.
Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15
g. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan.
Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
h. Uji pelaksanaan lapangan
Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30
sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan kuesioner.
i. Penyempurnaan produk akhir.
perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.
j. Diseminasi dan implementasi.
Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk,
melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.
Model prosedur pengembangan blog yang diadaptasi dan
dimodifikasi dari Borg dan Gall terdiri dari 10 langkah diatas
dapat terlihat pada gambar berikut (Sukmadinata, 2010:169-
Dalam buku Educational Research, Brog & Gall menyatakan bahwa model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan pendidikan adalah model pendekatan sistem yang didesain oleh Dick & Carey yang terdiri dari 10 langkah seperti terlihat pada gambar berikut (Brog & Gall, 2003: 570- 571):
Penelitian Pendahuluan
(Analisis Kebutuhan, Kajian Pustaka, Pengamatan Kelas)
Uji coba ahli materi
dan ahli media
Analisis Uji coba
perorangan Analisis Revisi I Revisi II Uji coba kelompok kecil Analisis Revisi III Uji coba lapangan Revisi IV Analisis BLOG PEMBELAJARAN Perencanaan Membuat storyboard M embuat naskah
Dick and Carey Instructional Design Model
Gambar 2: Model Pendekatan Sistem Penelitian dan Pengembangan Model pengembangan blog pembelajaran ini terdiri dari sepuluh langkah yang dirancang Dick & Carey dan dikombinasikan dengan model Borg & Gall yaitu:
1. Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan produk yang
akan dikembangkan.
2. Melakukan identifikasi pembelajaran yaitu menyiapkan materi, SK
dan KD, menentukan strategi pembelajarn, dan menentukan jenis evaluasi.
3. Melakukan analisis siswa terhadap keterampilan spesifik,
pengetahuan awal, gaya belajar, dan sikap siswa untuk siap
melakukan pembelajaran dengan menggunakan blog pembelajaran.
Develop and Conduct Informative Develop and Conduct Summative Identify Entry Behaviors Revise Instruction Conduct Instructional Identify Instructional Write P erformance Objectives Develop Criterion Referenced Test Develop Instructional Strategy Develop and Select Instrucsional
4. Merumuskan tujuan umum dan khusus yaitu perumusan indikator
pencapaian kompetensi sebagai dasar dalam mengembangkan kisi-
kisi tes pembelajaran.
5. Mengembangkan produk blog pembelajaran.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran yaitu aktivitas pra pembelajaran, kegiatan inti, latihan, evaluasi, refleksi dan aktivitas selanjutnya sehingga dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Pengembangan dan memilih bahan pembelajaran dapat berupa
pembuatan format produk awal, mencakup mendesain blog
pembelajaran, yaitu dengan pemilihan jenis blog, pengorganisasian
materi, dan mendesain storyboard.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Merancang produk dan melakukan evaluasi formatif yaitu evaluasi yang digunakan sebagai masukan memperbaiki produk. Empat langkah evaluasi formatif yang terdiri atas: (1) validasi ahli media yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang multimedia, ahli materi yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam materi pelajaran terutama dasar-dasar
akuntansi; (2) uji coba perorangan dilakukan pada satu sekolah yang melibatkan 5 siswa; (3) uji coba kelompok kecil dilakukan
pada satu sekolah yang melibatkan 10 siswa; (4) uji coba lapangan dilakukan pada satu sekolah yang melibatkan 30 siswa.
9. Melakukan Revisi
Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dirangkum kemudian digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk.
10. Melakukan evaluasi sumatif yaitu untuk menentukan tingkat
efektivitas produk secara keseluruhan dibandingkan dengan produk lain.