• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resonansi pada Rangkaian Arus Bolak-Balik

Dalam dokumen sma12fis Fisika JokoBudiyanto (Halaman 181-187)

BAB 7 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK

C. Resonansi pada Rangkaian Arus Bolak-Balik

Rangkaian RLC pada Gambar 7.7 memiliki suatu frekuensi alami dari osilasi, dan menganggap pada rangkaian tersebut bekerja suatu pengaruh luar, yang di dalam kasus ini adalah tegangan gerak elektrik bolak-balik yang diberi- kan dalam persamaan V = V

m.sinωt, dengan ω adalah frekuensi sudut dari gaya penggerak. Respons maksimum,

Irms, terjadi bila frekuensi sudut ω dari gaya penggerak tersebut persis menyamai frekuensi alami ω0 dari osilasi untuk

osilasi bebas dari rangkaian tersebut.

Gambar 7.10 Resonansi dalam rangkaian RLC untuk tiga nilai R berbeda.

Gambar 7.11 Menyetel radio merupakan penerapan prinsip resonansi. 1,0 0,9 0,8 R = 10 Ω L= 100 μH C= 100 pH εrms= 10 mV 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,90 0,95 1,00 1,05 1,10 ω,107rad/s R = 100 Ω R = 30 Ω Δω irm s , 1, 0 m A

Nilai maksimum Irms terjadi bila XL = X C dan mempunyai:

Irms, maks = R

Vrms ... (7.32)

Irms hanya dibatasi oleh resistansi rangkaian. Jika

0

R ,Irms,maks→∞.

Dengan memanfaatkan bahwa X

L= XC, maka: ω.L = 1 .C ω ω = LC 1 ... (7.33) Nilai LC 1

menyatakan sudut alami ω0 untuk rangkaian dari Gambar 7.7, yaitu nilai I

rms maksimum terjadi jika frekuensi ω dari gaya penggerak adalah tepat sama dengan frekuensi alami ω0, yang dinyatakan:

ω =ω0 ... (7.34)

Kondisi pada persamaan (7.34) disebut resonansi. Resonansi pada rangkaian RLC dari Gambar 7.7 ditunjukkan oleh Gambar 7.8, di mana grafik hubungan

Irms terhadap ω untuk nilai-nilai V

m, C, dan L yang tetap terjadi tetapi untuk tiga nilai R yang berlainan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menerapkan prinsip ini pada saat menyetel sebuah radio. Dengan memutar kenop (tombol), kita menyesuaikan frekuensi alami ω0dari sebuah rangkaian dalam radio dengan frekuensi ω dari sinyal yang dipancarkan oleh antena stasiun, sampai persamaan (7.34) terpenuhi.

Bab 7 Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

%!

Michael Faraday (1791 - 1867)

Ahli fisika dan kimia berkebangsaan Inggris, yang lahir di Newington Butts pada tanggal 22 September 1791

dan meninggal pada tanggal 25 Agustus 1867 di

Hampton Court. Ia adalah asisten Davy dan Felow dari Royal Society, yang sekaligus direktur Royal Institut. Penemuannya antara lain benzen benzol (1825), induksi

elektromagnetik (1831), Hukum Elektrolisis (1833), pengaruh zantara terhadap gejala elektrostatika (1837),

dan efek Faraday (1845).

Fisikawan Kita

Memilih Gelombang Radio

Dalam rangkaian sebuah radio penerima, kapasitor dapat berfungsi sebagai pemilih gelombang radio. Suatu nilai kapasitansi tertentu berhubungan dengan panjang gelombang yang diterima radio. Nilai kapasitansi pada kapasitor dalam rangkaian sebuah radio dapat diubah. Kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi yang dapat diubah disebut kapasitor variabel.

Percikan Fisika

Contoh Soal

Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian dengan hambatan yang diabaikan mengandung induktansi 40 mH dan kapasitansi 600 pF!

Penyelesaian: Diketahui: L = 40 mH = 40 × 10-3 H C = 600 pF = 600 × 10-12 F Ditanyakan: f 0 = ...? Jawab: f 0 = LC π 2 1 = -3 -12 1 2π (40 10 H)(600 10× × F) = 3,2×104 Hz.

Seorang penguji memiliki kumparan dengan induktansi 3 mH dan berkeinginan untuk membuat suatu rangkaian yang frekuensi resonansinya adalah 1 mHz. Berapakah seharusnya nilai kapasitor yang digunakan?

Uji Kemampuan 7.6

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Fiesta

FiestaFiesta

FiestaFiesta

%"

Fisika XII untuk SMA/MA

¯ Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya dalam rangkaian berubah-ubah dengan selang yang teratur, yang ditimbulkan oleh gaya gerak listrik yang berubah-ubah. ¯ Tegangan dan arus yang dihasilkan oleh generator AC berbentuk sinusoida, yang

dinyatakan: V = V m.sinωt

I = Im.sinωt

¯ Fasor menyatakan vektor berputar yang mewakili besaran yang berubah-ubah secara sinusoida. Panjang vektor menunjukkan amplitudo besaran.

¯ Pada rangkaian resistor berlaku hubungan:

Vm = Im.R

¯ Dalam rangkaian induktif berlaku hubungan:

Vm = Im.XL

¯ Pada rangkaian kapasitor berlaku hubungan:

Vm = Im.XC

¯ Rangkaian seri RLC mempunyai persamaan:

Vm = Im

(

)

2 C L 2 X X R + −

Jika φ adalah beda sudut fase antara tegangan dan arus, maka: tan φ =

R X XL− C

¯ Daya pada rangkaian AC didefinisikan dalam persamaan:

Pav = 2

1

VmImcosφ = VrmsIrmscosφ

¯ Resonansi pada rangkaian AC terjadi jika frekuensi sudut sama dengan frekuensi alami.

ω = ω0 dengan ω0setara dengan

LC 1 .

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tegangan suatu rangkaian ketika diukur dengan osiloskop adalah 220 volt. Bila tegangan rangkaian tersebut diukur lagi dengan menggunakan voltmeter AC, maka angka yang ditunjukkannya adalah … .

a. 110 V d. 220 3V

b. 110 2V e. 440 V

c. 220 2V

Bab 7 Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

%#

2. Pada rangkaian arus bolak-balik yang hanya mengandung induktor murni,

maka antara arus dan tegangan berlaku … . a. V sefase dengan I

b. V mendahului I sebesar

2

π c. V mendahului I sebesar π d. I mendahului V sebesar

2

π e. I mendahului V sebesar π

3. Sebuah induktor 50 mH dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi sudut 300 rad/s. Besar reaktansi induktif adalah … . a. 25 Ω

b. 20 Ω c. 15 Ω d. 1,5 Ω e. 0,15 Ω

4. Sebuah hambatan murni dialiri arus bolak-balik I = I

m .sinωt. Pada saat sudut fasenya 30o menghasilkan tegangan 100 volt. Jika sudut fasenya 135o, maka tegangan yang dihasilkan adalah ... .

a. 50 volt b. 100 volt c. 100 2volt d. 100 3volt e. 200 volt

5. Rangkaian seri RLC dengan R = 1.000Ω; L = 0,5 H; dan C = 0,2 μF,

dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik yang frekuensi angulernya 500 rad/s. Hasil impedansi rangkaian tersebut mendekati ... .

a. 100 Ω b. 500 Ω c. 1.600 Ω d. 1.800 Ω e. 2.600 Ω

6. Sebuah kapasitor dengan kapasitas 100 μF dihubungkan dengan tegangan arus bolak-balik 110 V/ 50 Hz. Reaktansi kapasitif yang timbul pada kapasitor adalah ... . a. π 500Ω d. 50 2π Ω b. 5002π Ω e. π5 Ω c. 50π Ω

%$

Fisika XII untuk SMA/MA

7. Lima buah kapasitor, masing-masing kapasitasnya 2C F dirangkai seri. Rangkaian ini dipasang pada sumber tegangan bolak-balik dengan kecepatan sudut ω rad/s. Reaktansi kapasitifnya adalah ... .

a. C ω 2 5 Ω b. C ω 5 2 Ω c. 2 5ωC Ω d. 5 2ωC Ω e. C ω 10 1 Ω

8. Rangkaian seri RLC dihubungkan dengan sumber tegangan dan memenuhi persamaan V = (100 2sin100t) V. Besar hambatan murni 600Ω, induktansi diri kumparan 2 H, dan kapasitas kapasitor 10 μF. Daya rangkaian adalah ... a. 6 W

b. 8 W c. 10 W d. 12 W e. 14 W

9. Jika dalam rangkaian seri RLC terjadi resonansi, maka ... . a. XL = C 1 X dan Z maksimum b. XL= XCdan Z maksimum c. L = C ω1 dan Z = R d. L = C ω1 dan Z maksimum e. XL = C ω1 dan Z minimum

10. Rangkaian seri R = 40 Ω; L = 0,1 H; dan C = 100 μF dipasang pada sumber tegangan bolak-balik dengan frekuensi

π

100Hz. Impedansi rangkaian adalah ...

a. 20 Ω b. 30 Ω c. 40 Ω d. 50 Ω e. 110 Ω

Bab 7 Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

%%

B. Jawablah dengan singkat dan benar!

1. Sebuah resistor, sebuah kapasitor, dan sebuah induktor disusun seri dan dihubungkan dengan sebuah sumber AC dengan frekuensi f. Tegangan efektif yang melintasi resistor, kapasitor, dan induktor berturut-turut adalah 10 V, 20 V, dan 14 V. Hitunglah:

a. tegangan sumber AC,

b. sudut fase antara tegangan dan arus, c. faktor daya!

2. Frekuensi resonansi suatu rangkaian seri LC adalah 105 Hz. Kapasitansi C memiliki nilai 0,1μF dan hambatan komponen dapat dianggap kecil. Tentukan induktansi L rangkaian!

3. Suatu rangkaian seri RLC dengan L = 0,4 H diberi tegangan sebesar 200 V, π

50

Hz, hingga menghasilkan daya maksimum. Berapa besar kapasitas kapasitornya?

4. Rangkaian seri RLC dengan R = 1.600 Ω, L = 400 mH, dan C = 10 μF dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik yang frekuensinya dapat diatur. Hitunglah:

a. frekuensi resonansi rangkaian,

b. impedansi rangkaian dalam keadaan resonansi! 5.

Berdasarkan gambar di atas, tentukan arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh amperemeter (A) dan voltmeter (V)!

R = 45Ω XL = 4Ω

XC = 4Ω 90 V

&&

Fisika XII untuk SMA/MA

Dalam dokumen sma12fis Fisika JokoBudiyanto (Halaman 181-187)

Dokumen terkait