• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Respon Keluarga Terhadap Odha Perempuan

Respon merupakan suatu tingkahlaku atau sikap yang berwujud, baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa indikator respon terdiri dari respon yang positif kecenderungan tindakannya adalah mendekati, menyukai, menyenangi, dan mengharapkan suatu objek. Sedangkan respon yang negatif kecenderungan tindakannya menjauhi,

menghindari dan memberi objek tertentu.

(http:/a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0705816_chapter2x.psf diakses pada tanggal 23 September 2014 Pukul 21.00 wib). Respon dalam penelitian ini akan diukur dari tiga aspek yaitu persepsi, sikap dan partisipasi.

Menurut De Vito (dalam Sobur, 2003: 445), persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita. Persepsi menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia sekitar kita. Persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita. Manakala seseorang di dalam suatu masyarakat ketahuan terinfeksi HIV dan AIDS, maka para anggota masyarakat yang

akan mendeskriminasikannya. Adanya kekuatiran akan tertularnya HIV dan AIDS membuat masyarakat tidak mau berinteraksi dengan Odha dan langsung membuat jarak dengan mereka, tidak hanya dikalangan masyarakat saja, keluarga juga terkadang memiliki persepsi yang sama sehingga beberapa dari Odha mengalami penolakan dari keluarganya sendiri.

Persepsi yang ada di dalam pemikiran masyarakat ataupun keluarga mengenai Odha sangat berkaitan dengan seberapa besarnya pengetahuan keluarga tersebut mengenai Odha. Pengetahuan keluarga tentang hidup bersama atau tinggal serumah dengan Odha dan bagaimana cara pendampingan yang dilakukan oleh lembaga sosial terhadap Odha. Penilaian yang positif dan negatif sangat berpengaruh bagi seseorang, khususnya Odha. Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah. Terjadi lewat ungkapan rasa hormat (penghargaan) serta sumber dan validator identitas anggota keluarga, diantaranya adalah memberikan penghargaan positif dan perhatian. pada tanggal 23 September 2014 pukul 22.00WIB).

Tidak hanya memiliki persepsi atau cara berpikir yang benar, namun masyarakat ataupun keluarga hendaknya memiliki sikap yang baik juga terhadap Odha. Secord dan Backman (dalam, Sobur 2003:358) mengatakan bahwa sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya. Sikap tercurah melalui tindakan yang dinyatakan dalam suatu perasaan suka atau ketidaksukaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sehingga tindakan tersebut mampu memberikan hal yang positif atau negatif yang dianggap sebagai wujud dari tingkah laku manusia.

Persepsi atau pengetahuan keluarga terhadap Odha perempuan mempengaruhi sikap keluarga terhadap Odha itu sendiri. Dengan melihat bagaimana penilaian keluarga terhadap Odha, menerima atau menolak kehadiran Odha di dalam keluarga, mengharapkan atau menghindari Odha dalam setiap kegiatan dan menjauhi atau mengajak Odha untuk berinteraksi. Melalui sikap kita dapat melihat bagaimana respon keluarga terhadap Odha.

Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengukur suatu respon. Partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses yang ada dalam masyarakat, pemilihan dan pengambilan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah dan keterlibatan masyarakat dalam mengevaluasi perubahan yang terjadi (Adi, 2000: 27). Dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta.

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan nyata, diantaranya keteraturan menjalani kehidupan, dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, dan terhindarnya seseorang dari kelelahan. Dukungan ini juga mencakup bantuan langsung, seperti dalam bentuk uang, peralatan, waktu, modifikasi lingkungan maupun menolong serta menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita, menyediakan obat yang dibutuhkan dan lain-lain

Adanya respon keluarga berupa persepsi, sikap dan partisipasi yang bersifat senang (positif) dan tidak senang (negatif) akan memberikan pengalaman hidup kepada Odha perempuan. Pengalaman tersebut akan dapat menuntun Odha perempuan pada suatu keyakinan bahwa dirinya masih berarti bagi orang-orang terdekatnya. Selanjutnya pengalaman tersebut akan dapat menyadarkan Odha perempuan bahwa dirinya masih bermanfaat untuk hidup meskipun menderita HIV dan AIDS, sehingga pemikiranuntuk berfungsi kembali secara sosial ada. Ketika

Odha perempuan menerima respon yang baik berupa kehangatan, kepedulian dan empati maka Odha akan merasa diperhatikan, sebaliknya apabila Odha perempuan menerima respon yang negatif berupa penolakan, stigma dan diskriminasi maka Odha akan merasi tidak berguna, depresi yang kemudian terpintas dipikirannya untuk mengakhiri hidupnya.

Keluarga menjadi unsur penting dalam kehidupan, karena keluarga merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat anggota keluarga yang saling berhubungan dan ketergantungan. Individu yang termasuk dalam memberikan dukungan meliputi pasangan (suami/istri), orangtua, anak, dan sanak keluarga. Sebagai satu diantara fungsi pertalian/ikatan sosial, segi fungsional keluarga pada pasien HIV mencakup dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan positif (dukungan penghargaan), memberi nasihat atau informasi (dukungan informasi), pemberian bantuan material (dukungan instrumental/finansial).

Dukungan dari orang-orang terdekat yang berupa penghargaan positif, dorongan maju atau persetujuan terhadap gagasan akan menyadarkan kepada odha bahwa dirinya masih dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat. Hal ini akan menimbulkan perasaan puas bahwa dirinya telah melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidupnya.Selain itu, Odha perempuan yang bergabung dalam suatu organisasi masyarakat atau LSM biasanya akan melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain melakukan ceramah atau penyuluhan tentang hal-hal yang terkait dengan HIV dan AIDS, memperjuangkan hak-hak anggota, menjadi relawan pendamping Odha yang lain dan sebagainya.

Tanggapan positif dari teman dan masyarakat terhadap apa yang dilakukan Odha perempuan akan memberikan perasaan bahwa dirinya berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Perasaan tersebut akan menuntunnya pada kesadaran bahwa

kehidupannya masih bermakna, meskipun dirinya mengidap HIV dan AIDS. Sehingga Odha perempuan akan lebih banyak lagi melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam sisa hidupnya dan akan lebih bersyukur karena masih diberi kehidupan.

Dokumen terkait