• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.3 Respon Masyarakat Dampingan Lembaga YAKMI Terhadap Sanitasi Melalui

lingkungan di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan, analisis terhadap respon ini dapat dilihat melalui persepsi, sikap, dan partisipasi.

5.3.1 Persepsi Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan

Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalah dengan melihat persepsi responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkunganpada tabel di bawah ini.

Tabel 20

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Sanitasi Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 21 9 - 70 30 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Sanitasi lingkungan adalah suatu cara untuk menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. Yang menjadi indikator dari sanitasi lingkungan ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, Saluran air parit yang baik dan lancar dan pengelolaan aliran pembuangan air hujan. Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat sebagian besar responden mengetahui apa yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan yakni berjumlah 21 orang (70%) dan yang kurang mengetahui sebanyak 9 orang responden (30%), banyaknya responden yang mengetahui tentang sanitasi lingkungan dikarenakan pengetahuan yang mereka dapatkan dari

sosialisasi/pemicuan mengenai sanitasi lingkungan yang rutin dilakukan setiap minggunya. Berdasarkan pengamatan peneliti mereka cukup antusias dan aktif selama kegiatan, hal ini dikarenakan adanya bantuan pemberian uang kepada masyarakat yang akan membangun septictank sehingga mereka cukup antusias dengan kegiatan sosialisasi dan pemicuan tersebut.

Sanitasi lingkungan sangat berguna bagi kehidupan manusia, banyak manfaat yang didapatkan jika kita mampu menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Utnuk melihat jawaban responden mengenai manfaat sanitasi lingkungan bagi kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 21

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pentingnya Sanitasi Lingungan Bagi Kehidupan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 17 13 - 56 44 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat bahwa 17 orang responden (56%) mengetahui pentingnya sanitasi lingkungan bagi kehidupan, banyak responden yang mengetahui dikarenakan mereka aktif pada kegitan sosialisasi dan pemicuan mengenai sanitasi lingkungan sehingga dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Responden yang kurang mengetahui berjumlah 13 orang (44%) mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut tetapi tidak memberikan jawaban

dengan Ibu Sulastri (32thn) mengatakan “supaya menghindarkan kita dari penyakit agar tubuh kita jadi lebih sehat”. Tidak ada satupun dari responden yang tidak mengetahui manfaat dari sanitasi lingkungan bagi kesehatan. Seperti kita ketahui sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang, banyak manfaat yang didapatkan apabila sanitasi lingkungan dapat dijaga dengan baik, diantaranya adalah mengurangi resiko terkena penyakit, terhindar dari penyakit diare/mencret, terciptanya hidup yang sehat dan berkualitas, meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan produktivitas masyarakat. Kelima hal tersebut juga menjadi komponen indikator bagi penulis untuk mengklasifikasikan jawaban dari responden mengenai pentingnya sanitasi lingkungan bagi kehidupan.

Tabel 22

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB Sembarangan Dapat Mencemari Air dan Lingkungan Sekitar

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 26 4 - 86 14 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Sebagian besar responden sudah mengetahui bahwa limbah buang air besar sembarangan (BAB) dapat mencemari air dan lingkungan sekitar yakni berjumlah 26 orang (86%) pnegetahuan ini mereka dapatkan dari penyuluhan yang pernah diadakan pihak Puskesmas mengenai STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

dimana poin dari STBM tersebut adalah cuci tangan pakai sabun, tidak buang air besar sembarangan, pengelolaan samapah rumah tangga dan pengelolaan limbah rumah tangga. Sementara 4 orang responden (14%) dari masih kurang mengetahui dikarenaka kurangnya informasi yang didapat dikarenakan kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan-pkegiatan mengenai sanitasi lingkungan. Limbah BAB sembarangan dapat mencemari lingkungan dimana ketika meresap ketanah maka tanah akan tercemar dengan tercemarnya tanah secara terus menerus maka ini akan menyebabkan tercemarnya sumur sebagai sumber air bersih dimana masyarakat kota bangun masih banyak menggunakan sumur bor sebagai sumber air bersihnya.

Tabel 23

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Limbah BAB Sembarangan Dapat Menyebabkan Penyakit Diare/Mencret Karena Limbah Meresap Ketanah, Air Bersih dan Mengandung Bakteri E-Coli

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Setuju Kurang setuju Tidak setuju 29 1 - 96 4 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Hampir semua responden setuju bahwa limbah buang air besar sembarangan (BAB) dapat mencemari lingkungan kemudian akan menyebabkan penyakit diare/mencret dikarenakan limbah meresap ketanah, air bersih dan mengandung bakteri penyebab diare yakni bakteri E-coli. Sebanyak 29 responden (96%) setuju

mencemari lingkungan merusak tanah dan air bersih diketiarnya juga mengandung bakteri E-coli penyebab penyakit diare, mereka mengetahui hal tersebut dari buku atau media informasi lainnya tentang kesehatan yang mereka baca dan juga dari kegiatan pemicuan dari lembaga YAKMI. Sementara 1 orang responden (4%) kurang setuju karena tidak dapat menjelaskan proses pencemaran limbah BAB sehingga kurang yakin jika limbah kotoran tinja bisa meresap ketanah dan mencemari sumber air bersih, hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan dan juga tidak aktif nya dalam kegiatan pemicuan.

Tabel 24

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Septictank No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 30 - - 100 - - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yakni 30 orang mengetahui apa yang dimaksud dengan septictank, semua responden mengetahui dan mampu menjelaskan dengan baik apa yang dimaksud dengan septictank dikarenakan semua responden memiliki septictank dirumahnya sebagai wadah penampungan kotoran/limbah tinja. Septictank merupakan bangunan penampung kotoran tinja yang biasanya berukuran diatas 1x1 meter dan terbuat dari batu bata yang biasanya tidak kedap air sehingga limbah kotoran tinja dibiarkan meresap ketanah.

Tabel 25

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Fungsi dan Manfaat Septictank

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 30 - - 100 - - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yakni 30 orang mengetahui apa fungsi dan manfaat septictank, semua responden mengetahui karena mereka semua memiliki septictank dirumahnya sebagai wadah penampungan kotoran/limbah tinja. Fungsi septictank adalah menampung kotoran tinja/limbah rumah tangga dan manfaatnya yakni agar limbah BAB tidak berbau karena berada didalam sebuah wadah yang tertutup sehingga tidak mencemari udara, akan tetapi manfaat septictank biasa tidak maksimal dikarenakan mencemari lingkungan karena meresap dengan tanah sehingga dapat merusak tanah dan sumber air bersih.

Tabel 26

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 19 11 - 63 37 - Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 26 bisa dilihat bahwa responden sebagian besar sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan septictank ramah lingkungan yakni sebanyak 19 orang (63%), pengetahuan ini mereka dapatkan melalui sosialiasi/pemicuan mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI dengan intensitas kehadiran yang aktif dan partisipasi yang juga aktif maka septictank ramah lingkungan ini sering mereka dengar dan mereka lihat sehingga dapat menyampaikan dengan baik pengertian dari septictank ramah lingkungan tersebut. Sementara 11 orang responden (37%) lainnya masih kurang mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank ramah lingkungan, hal ini dikarenakan intensitas kehadiran mereka yang kurang dalam sosialisasi tersebut sehingga tidak maksimal informasi yang mereka didapatkan.

Septictank ramah lingkungan merupakan bangunan berdiameter 1,2 meter dan tinggi 1,6 meter memiliki dua tabung, tabung pertama sebagai wadah untuk menampung kotoran tinja dan tabung kedua untuk menampung limbah rumah tangga seperti air cucian mandi dan cuci piring. Kemudian pada tabung kedua di biakkan bakteri untuk mengolah air buangan menjadi air yang steril dan tidak berbahaya ketika dilepaskan ke parit-parit rumah.

Tabel 27

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Fungsi dan Manfaat Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 19 11 - 63 37 - Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa responden sebagian besar sudah mengetahui fungsi dan manfaat septictank ramah lingkungan yakni sebanyak 19 orang (63%), pengetahuan ini juga mereka dapatkan melalui sosialiasi/pemicuan mengenai septictank ramah lingkungan dari lembaga YAKMI dengpartisipasi yang aktif didalam kegiatan tersebut sehingga pengetahuan dan informasi yang didapatkan maksimal. Selanjutnya 11 orang (37%) dari responden masih kurang mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai septictank ramah lingkungan, hal ini juga dikarenakan intensitas kehadiran mereka yang kurang dalam sosialisasi tersebut sehingga tidak maksimal informasi yang didapatkan.

Fungsi dari septictank ramah lingkungan ini adalah menampung dan mengolah kotoran tinja dan limbah rumah tangga menjadi limbah yang tidak mencemari lingkungan, kemudian manfaatnya adalah tidak mencemari tanah dan sumber air bersih dan menghindarkan/meminimalisir resiko untuk terkontaminasi bakteri penyebab penyakit diare.

Tabel 28

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Perbedaan Septictank Biasa(Resapan) Dengan Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 19 11 - 63 37 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

lingkungan yakni sebanyak 19 orang responden (63%) mereka dapat membedakan keduanya dikarenakan sudah melihat langsung septictank tersebut dan proses pembangunannya sehingga bisa membandingkan dengan septictank resapan yang mereka miliki. Sementara 11 orang (37%) dari responden masih kurang mengetahui karena belum bisa menjelaskan secara baik mengenai perbedaannya. Hal ini dikarenakan belum melihat langsung proses pembuatan septictank ramah lingkungan tersebut dengan demikian pengetahuan akan septictank ramah lingkungan tersebut kurang sehingga tidak mampu membedakan kedua model septictank tersebut dengan baik. Perbedaanya yakni terletak pada struktur bangunan dimana septictank biasa memakai batu bata yang bahannya bisa meresap ketanah sedangkan septictank ramah lingkungan dibuat dengan percampuran 1 pasir berbanding 2 semen tanpa batu bata sehingga bangunan kokoh dan kedap air, kemudian bentuknya juga berbeda memiliki 2 tabung dan fungsinya yang tidak hanya menampung tapi juga mengolah air buangan limbah rumah tangga menjadi steril dan tidak mencemari lingkungan.

Tabel 29

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Tujuan Program Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan Oleh Lembaga

YAKMI

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 18 12 - 60 40 - Jumlah 30 100

Berdasarkan hasil data pada tabel 29 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 18 orang (60%) mengetahui tujuan program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan dari Lembaga YAKMI mereka mengetahui tujuan program tersebut karena pernah disampaikan didalam kegiatan pemicuan tersebut. Sementara 12 orang responden (40%) dari responden masih kurang mengetahui tujuan program tersebut dikarenakan partisipasi yang kurang aktif dalam sosialisasi sehingga pemahaman mengenai septictank ramah lingkungan dan sanitasi lingkungan tidak maksimal dengan demikian tujuan dari program tersebut juga kurang mereka pahami.

Tujuan program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan oleh Lembaga YAKMI adalah agar masyarakat sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan, sehingga merubah pola perilaku mereka akan sanitasi lingkungan. mencegah tercemarnya sumber air bersih akibat perilaku manusia untuk mengurangi/ meminimalisir penyakit mencret/diare didalam masyarakat.

Tabel 30

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Resiko Yang Ditimbulkan Jika Tidak Menggunakan Septictank Ramah

Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 18 7 5 60 23 17 Jumlah 30 100

responden yakni 18 orang (60%) mengetahui resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan, mereka mengetahui resiko yang ditimbulkan melalui kegiatan pemicuan dan juga berdasarkan apa yang mereka alami ketika menggunakan septictank resapan tersebut. Sementara 7 orang responden (23%) masih kurang mengetahui resikonya dikarenakan belum bisa menjawab dengan baik dikarenakan partisipasi yang kurang aktif dalam kegiatan pemicuan sehingga informasi yang didapat juga tidak maksimal dan 5 orang responden (17%) tidak mengetahui resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan. Hal tersebut karena mereka merasa septictank resapan yang mereka gunakan tidak pernah bermasalah sehingga mereka yakin septictank biasa saja sudah cukup utnuk digunakan sehingga mereka tidak mengetahui resiko yang akan ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan.

Resiko yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan septictank ramah lingkungan seperti sumber air bersih yang akan tercemar kemudian akan sulit untuk mendapatkan sumber air bersih, terkena penyakit diare/mencret akibat tercemar bakteri E-coli.

5.3.2 Sikap Responden Terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan

Salah satu indikator untuk menilai respon dalam penelitian ini adalahdengan melihat sikap responden terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkunganpada tabel di bawah ini.

Tabel 31

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Program Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Membantu Kurang membantu Tidak membantu 25 5 - 83 17 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 31 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 25 orang (83%) beranggapan bahwa program bantuan pembangunan septictank tersebut membantu dikarenakan adanya subsidi sebesar 2,5 juta dalam setiap pembangunan septictank. Responden yang lain sebanyak 5 orang (17%) menganggap bahwa program bantuan tersebut kurang membantu, mereka yang menganggap program tersebut kurang membantu yakni karena hanya disubsidi sebagian tidak sepenuhnya, sehingga mereka menganggap jumlah 1,5 juta Rupiah yang dikeluarkan masih tetap saja terasa berat bagi mereka.

Tabel 32

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Program Pembangunan Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat 22 7 1 73 23 4 Jumlah 30 100

responden yakni 22 orang (73%) beranggapan bahwa program bantuan pembangunan septictank ramah lingkungan tersebut bermanfaat bagi mereka dengan alasan adanya pengetahuan yang mereka dapatkan dari kegiatan pemicuan/sosialisasi tersebut dan mengatakan program tersebut bermanfaat untuk mengurangi tingkat pencemaran di daerah mereka, 7 orang responden (23%) menganggap bahwa program bantuan tersebut kurang bermanfaat dikarenakan masyarakat lebih membutuhkan hal yang lain. Ada 1 orang responden (4%) yang menganggap bantuan tersebut tidak bermanfaat, seperti jawaban dari hasil wawancara dengan Ibu Muhadinah (55thn) “maunya gak usah bantuan bangun septictank tapi kasih macam sembako gratis atau kasih pinjaman untuk modal usaha saja lebih bermanfaat”.

Tabel 33

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Terhadap Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3

Mengurangi tingkat pencemaran Septictank biasa sudah cukup Keduanya tidak perlu

21 9 - 70 30 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 33 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 21 orang responden (70%) beranggapan bahwa septictank ramah lingkungan membantu mengurangi tingkat pencemaran dikarenakan fungsinya yang mampu mengelola dan mensterilkan buangan limbah dan 9 orang responden

(30%) berpendapat bahwa septictank biasa saja sudah cukup untuk digunakan tanpa harus menggunakan septictank ramah lingkungan. Mereka menganggap septictank biasa sudah cukup untuk digunakan karena tidak pernah bermasalah selama memekai septictank tersebut.

Tabel 34

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pentingnya dibangun septictank ramah lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Penting Kurang penting Tidak penting 21 4 5 70 13 17 Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 34 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 21 orang (70%) beranggapan bahwa septictank ramah lingkungan penting untuk dibangun didaerah tempat mereka tinggal, hal ini dikarenakan tingkat pencemaran lingkungan yang sudah sangat tinggi di lingkungan tempat mereka tinggal dan septictank resapan tidak layak untuk digunakan. Kemudian 4 orang responden (13%) mengatakan kurang penting karena menganggap tingkat pencemaran belum terlalu tinggi tetapi tetap menganggap septictank ramah lingkungan bermanfaat untuk digunakan dan 5 orang (17%) mengatakan tidak penting, karena menganggap pencemaran lingkungan belum tinggi masih biasa-biasa saja dan septictank resapan sudah cukup untuk digunakan.

Tabel 35

Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Program Septictank Ramah Lingkungan Demi Kelangsungan Kesehatan Lingkungan

Generasi Mendatang

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Mendukung Kurang Mendukung Tidak Mendukung 21 5 4 70 17 13 Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 35 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 21 orang (70%) mendukung pembangunan septictank ramah lingkungan tersebut guna kelangsungan generasi mendatang, bentuk dukungan tersebut adalah dengan mendukung program tersebut dibuat didaerah lainnya di seluruh Indonesia dan menyampaikan akan manfaat septictank ramah lingkungan tersebut kepada masyarakat luas. Mereka mendukung program tersebut karena menganggap lingkungan harus dijaga untuk masa depan anak cucu mereka, kemudian 5 orang responden (17%) kurang mendukung mereka menganggap program tersebut perlu untuk diterapkan didaerah lain akan tetapi partisipasinya dalam menyampaikan manfaat program tersebut kepada orang lain tidak ada. Selanjutnya 4 orang responden (13%) tidak mendukung adanya program tersebut ini terlihat dari tidak adanya usaha mereka untuk menyampaikan manfaat akan program sanitasi lingkungan tersebut kepada orang lain.

Pada tabel 36 dibawah ini dapat dilihat bagaimana tanggapan responden mengenai apakah cukup menggunakan septictank resapan tanpa harus menggantinya dengan septictank ramah lingkungan.

Tabel 36

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Septictank Biasa Sudah Cukup Tanpa Harus Membangun Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Tidak cukup Kurang cukup Cukup 21 - 9 70 - 30 Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 36 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 21 orang (70%) beranggapan bahwa septictank biasa (resapan) tidak cukup untuk digunakan dan harus menggantinya dengan septictank ramah lingkungan,hal ini berdasarkan kondisi yang mereka alami ketika menggunakan septictank ramah lingkungan dan juga informasi yang mereka dapatkan dalam kegiatan pemicuan mengenai septictank ramah lingkungan. Seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden yakni Ibu Kheriah (33thn) yang mengatakan “ septictank biasa tidak cukup, banyak kurangnya seperti baunya yang sering menguap, tidak kedap air jadi kotoran tinja meresap ketanah bisa mencemari sumur kita”.

Sementara 9 orang responden lainnya (30%) berpendapat bahwa septictank biasa saja sudah cukup tanpa harus menggantinya dengan septictank yang ramah lingkungan, salah satu pendapat responden yakni Ibu Nur Aini (52thn) mengatakan “septictank yang lama aja udah cukup, selama ini gak ada masalah udah 3 tahun pakai”.

Tabel 37

Distribusi Responden Berdasarkan Minat Menggunakan Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Berminat Belum berminat Tidak beminat 8 13 9 27 43 30 Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 37 dapat dilihat bahwa 8 orang responden (30%) berminat untuk menggunakan septictank ramah lingkungan, dimana 8 orang tersebut sudah membangun septictank ramah lingkungan di rumahnya. Mereka membangun karena sadar akan kebersihan lingkungan dan karena mengetahui manfaat dari septictank ramah lingkungan tersebut. Kemudian 12 orang responden (40%) belum berminat untuk menggunakan septictank ramah lingkungan dikarenakan belum memiliki uang yang cukup untuk membangun tetapi tetap memiliki keinginan untuk menggantinya dan 9 orang responden (30%) tidak berminat untuk membangunnya dikarenakan harga yang dianggap tetap memberatkan dan pengetahuan yang minim akan manfaat septictank ramah lingkungan.

Pengetahuan yang didapatkan oleh masyarakat mengenai sanitasi lingkungan akan lenbih mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku masyakarakat akan lingkungan sehingga masyarakat akan lebih yakin jika hidupnya dapat terhindar dari penyakit apabila mampu menerapkan hal-hal yang ada dalam pengetahuan tersebut. untuk melihat doistribusi responden berdasarkan keyakinan kesehatan akan lebih terjamin jika menggunakan septictank ramah lingkungan

dapat dilihat pada tabel dibwah ini.

Tabel 38

Distribusi Responden Berdasarkan Keyakinan Kesehatan Akan Lebih Terjamin Jika Menggunakan Septictank Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Yakin Kurang yakin Tidak yakin 22 4 4 74 13 13 Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 38 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 22 orang (74%) meyakini bahwa kesehatan mereka akan lebih terjamin apabila menggunakan septictank ramah lingkungan dengan menganggap bahwa septictank ramah lingkungan mampu mengurangi tingkat pencemaran di lingkungan mereka, dimana air buangannya sudah steril sehingga tidak mencemari tanah dan sumber air minum sehingga mereka yakin kesehatan mereka akan lebih terjaga.

Sementara 4 orang responden (13%) kurang meyakini karena menganggap belum bisa menjawab apabila belum memakainya langsung, dan 4 orang lainnya (13%) tidak meyakini bahwa kesehatan mereka akan lebih terjamin jika menggunakan septictank ramah lingkungan dikarenakan mereka menganggap septictank tersebut sama saja dengan septictank yang mereka miliki sekarang, jika sudah terlalu lama dipakai maka akan rusak juga dan menimbulkan masalah. pendapat ini tentunya didasari oleh pengetahuan yang mereka dapat tentang septictank ramah lingkungan dari sosialisasi/pemicuan yang dilakukan, semakin

bagus pengetahuan yang mereka dapatkan maka semakin meyakini manfaat dari septictank ramah lingkungan tersebut.

Tabel 39

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Jika Dikeluarkan Peraturan Melarang Pembuangan Limbah BAB Sembarangan Oleh Pemerintah

No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Setuju Kurang setuju Tidak setuju 21 9 - 70 30 - Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan hasil data pada tabel 32 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yakni 21 orang (67%) setuju apabila pemerintah mengeluarkan larangan buang air besar (BAB) sembarangan dengan alasan tingkat pencemaran yang sudah tinggi dan masyarakat yang sudah tidak malu untuk membuang sembarangan limbah BAB nya. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut mereka menganggap akan sangat membantu menjaga kebersihan lingkungan mereka dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan didaerah tempat mereka tinggal. Kemudian 9 orang responden (30%) menjawab kurang setuju dikarenakan menganggap belum tingginya tingkat pencemaran lingkungan yang terjadi didaerah tempat mereka tinggal.

Pada tabel 40 dibawah ini dapat dilihat sikap para responden apabila pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai keharusan membangun septictank ramah lingkungan di masing-masing rumah tempat tinggal baik rumah yang sudah terbangun maupun yang baru akan dibangun.

Tabel 40

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Pemerintah Menetapkan Peraturan Tentang Keharusan Membangun Septictank

Ramah Lingkungan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

Dokumen terkait