• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON MASYARAKAT DAN SANTRI TERHADAP PONDOK PESANTREN MAS

A. Respon Masyarakat Terhadap Pondok Pesantren MAS

Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Respon seseorang dapat berbentuk baik atau malah sebaliknya yakni buruk, positif atau negatif. Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut.

Sedangkan masyarakat sendiri adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat “ sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyrak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunkan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Dengan demikian, biasanya suatu masyarakat ada yang menunjukkan respon negatif atau positif terhadap suatu pondok pesantren yang ada di desanya, namun masyarakat yang ada di desa Krembagan responnya sangat positif terhadap adanya pondok pesantren MAS di desa Krembangan. Bahkan

49

semua masyarakat telah menyambut dengan baik terhadap keberadaan pondok pesantren MAS.

Adapun respon positif hasil dari wawancara sebagai berikut:

1. Menurut pendapat dari bapak Usman yang masih saudara degan pendiri pondok pesantren MAS berpendapat tentang keberadaan pondok pesantren MAS, beliau responnya sangat setuju dengan adanya pondok pesantren MAS, karena akan banyak orang berpendidikan di desa Kerembangan. Bahkan ujarnya bapak Usman, beliau berpartisipasi dalam awal pendirian pondok pesantren MAS dengan menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan awal fisik pondok pesantren MAS.1

2. Ibu Muhayana sebagai masyarakat setempat yang aktif dalam majlis ta’lim desa Krembangan berpendapat tentang keberadaan pondok pesantren MAS responnya sangat baik, karena beliau sangat kagum dengan penampilan para santri dan santriwati pondok pesantren MAS dalam menampilkan lagu-lagu Islami sangatlah bagus. Oleh karena itu beliau senang dengan keberadaan pondok pesantren MAS, karena tidak hanya mengajarkan ilmu agama saja, tetapi juga mengajarkan suatu karya lagu-lagu Islami yang penuh makna.2

3. Menurut bapak Samadi yang merupkan warga masyarakat skitar pondok pesantren MAS, beliau merespon tentang keberadaan pondok pesantren MAS sangat baik, karena dalam suatu acara yang diselenggarakan pondok pesantren MAS mengandung dakwah Islam dalam rangkaian acaranya,

50

bahkan jika pondok pesantren MAS mengadakan sutu acara, ujarnya saya juga turut diundang. Bahkan bapak Samadi berharap pada acara-acara selanjutnya beliau bisa menghadiri acara yang diselenggarakan oleh pondok pesantren MAS.3

4. Menurut ibu Karomah yang juga merupakan warga desa Kembangan responnya cukup baik dengan adanya pondok pesantren MAS, karena menurut beliau dengan adanya pondok pesantren MAS maka beliau bisa membuka sutu usaha rumahan dan kebetulan juga rumah yang di buat usaha tidaklah jauh jaraknya dengan pondok pesantren MAS. Oleh karena itu ibu Karomah sangatlah senang dengan keberadaan pondok pesantren MAS, karena ada peluang usaha yang cukup bagus pula.

5. Respon dari Bapak Jupri berpendapat bahwa dengan adanya pondok pesantren MAS ini beliau merespon cukup baik, kerena sejak keberadaan pondok pesantren MAS, pondok tersebut mengadakan pengajian, baik pengajian yang membahas tentang kitab ataupun pengajian umum. Pengeajian tersebut juga dapat diikuti oleh masyarakat sekitar desa Krembangan.4

Dari beberapa wawancara tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa respon yang ditunjukkan oleh warga masyarakat desa Krembangan terhadap pondok pesantren MAS merupakan respon yang positif. Dengan demikian secara tidak langsung dampak dari keberadaan pondok pesantren

3Samadi, Wawancara, Sidoarjo, 30 Mei 2016. 4Juprii, Wawancara, Sidoarjo, 30 Mei 2016.

51

MAS terhadap warga masyarakat desa Krembangan ada yang menguntungkan dalam bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan.

B. Respon Santri Terhadap Pondok Pesantren MAS

Santri adalah siswa atau murid yang belajar di pesantren, dengan mempelajari ilmu agama yang lebih mendalam dalam wujud mengaji berbagai kitab. Adapun tujuan orang tua terhadap anaknya yang berada di suatu pondok pesantren yakni mejadi orang yang baik dan santun, mengerti ilmu agama, bahkan menjadi seorang ulama’. Oleh karena itu santri yang memasuki pondok pesantren MAS hampir semua merupakan kemauan sendiri, dan tanpa adanya suatu paksaan dari siapapun termasuk kedua orang tuanya.

Berkaitan dengan respon santri akan keberadaan pondok pesantren MAS di desa Krembangan ini sangat menyambut baik dan benar-benar dirasakan manfaatnya. Hal ini terbukti sehingga tidak heran bila para santrinya bukan saja dari penduduk sekitar pondok saja, akan tetapi ada yang dari sebagian dari tetngga kabupaten sekitar, seperti dari Gresik, Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Demak, Jakarta, bahkan ada yang dari luar pulau yakni Sumatra, Sulawesi, Riau dan Papua.

Masih berkaitan dengan ini pula, maka tidak heran apabila para alumni dari pondok pesantren MAS ini tersebar di kabupaten tadi untuk selanjutnya terjun ke masyarakat dan tidak sedikit pula yang meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi di Indonesia.

52

1. Menurut santri yang bernama Khisnullah ini dia merespon sangat baik, karena menurutnya selama dia menjadi santri di pondok pesantren MAS, dia merasa sangat senang dan banyak mendapat pengalaman dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal.5

2. Abu Dawud juga merespon baik terhadap pondok pesantren MAS, karena menurutnya santri yang memang bersungguh-sungguh untuk menuntut ilmu bahkan jika mempunyai prestasi maka pihak pondok pesantren MAS akan membiayai sampai di tingkat perguruan tinggi.6

3. Menurut Rahma, dia juga sangat senang karena mendapat kesempatan untuk mondok. Namun di pondok pesantren MAS ini dia merespon sangat baik. Bahkan dia lebih senang karena penerapan bahasa Arab yang dijadikan bahasa pondok setiap aktivitas formal berlangsung.7

4. Lia merespon sangat baik terhadap pondok pesantren MAS, karena menurutnya para alumni dari pondok pesantren MAS ketika kembali ke kampungnya sangat bermanfaat bagi masyarakat di kampung dengan pembekalan ilmu yang telah di pelajari selama di pondok pesantren MAS.8 5. Ali Murtadhoh merespon cukup baik, karena bagi santri yang sudah pada

tingkat pengabdian, maka di pondok pesantren MAS mendapatkan pengalaman tersendiri, yang mana dapat mengabdi pada seorang kiai.

5Khisnullah, Wawancara, Sidoarjo, 10 Juni 2016. 6Abu Dawud, Wawancara, Sidoarjo, 10 Juni 2016. 7Rahma, Wawancara,Sidoarjo, 2 Juli 2016. 8Lia, Wawancara,Sidoarjo, 2 Juli 2016.

53

Dengan demikian sikap sopan santun dan ikhlas dapat dipelajari saat itu juga.9

6. Respon yang diberikan nia cukup baik, karena selama menjadi santri di pondok pesantren MAS dia mnyatakan bahwa banyak sekali pengalaman yang ia dapat. Seperti halnya jika pondok pesantren MAS mnegadakan sutu acara, maka dia berpengalaman sebagai panitaia penyelenggara acara, dan menurutnya pengalaman itu dapat diterapkan saat ia kembali ke kampung halamannya kelak.10

Dari beberapa wawancara santri tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan adanya pondok pesantren MAS santri merasakan sekali manfaatnya. Dimana santri tersebut mendapat banyak pengalaman selama menuntut ilmu di pondok pesantren MAS. Selain ilmu agama yang diperoleh, santri pondok pesantren MAS juga berpengalaman dalam bidang yang lain.

Dengan demikian, jika pada umumnya pondok pesantren mempunyai tugas kebersihan untuk membersihkan berbagai tempat yang ada di sebuah pondok pesantren. Maka lain halnya dengan pondok pesantren MAS, karena semua kegiatan kebersihan di pondok pesantren MAS melibatakan semua santrinya, tanpa harus menyewa seseorang untuk memasak, mengurus perternakan, serta mengurus taman. Sehingga santri juga memeroleh pengalaman dalam bidang perternakan, pertamanan, dan memasak.

BAB V PENUTUP

Dari berbagai paparan dan analisa pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpuan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pondok pesantren MAS didirikan pada tahun 2000 di dusun Dungduro

desa Krembangan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo oleh empat orang tokoh. Kata MAS dipilih sebagai penamaan pondok karena mudah diucapkan. Tujuan pondok pesantren MAS sendiri didirikan untuk mencetak sumber daya manusia dengan pembekalan ilmu agama dan suatu keahlian disertai biaya yang tidaklah mahal. Dengan demikian Pondok pesantren MAS menerima santri dari berbagai kalangan strata dan sosialnya.

2. Perkembangan pondok pesantren MAS mulai tahun berdirinya tahun

2000 sampai tahun 2015 banyak mengalami perkembangan jumlah santri yang terus meningkat setiap tahun. Perubahan struktur kepengurusan pondok pesantren MAS setiap tahun. Kesinambungan pengajaran kitab dan metode yang diterapkan yang masih menjadi tradisi pondok pesantren MAS hingga saat ini.

3. Berkaitan dengan respon masyarakat dan santri dengan keberadaan

55

baik. Hal itu terbukti ketika pondok pesantren MAS mengadakan sutu kegiatan maka msyarakat sangat berantusias untuk mengikutinya. Respon santri sendiri dengan keberadaan pondok pesantren MAS juga menyambut baik. Hal itu juga terbukti dengan ketertarikan santri untuk menginap di asrama pondok dan menuntut imu di pondok pesantren MAS datang dari berbagai daerah hingga luar pulau.

B. Saran

Demi kemajuan lembaga pendidikan Islam dan pondok pesantren MAS khususnya, ada beberapa saran yang penulis ajukan antara lain:

1. Pondok pesantren diharapkan selalu konsisten terhadap peningkatan

kualitas.

2. Untuk para santri diharapkan lebih disiplin dan mentaati tata tertib

DAFTAR PUSTAKA

Asrohah, Hanun. Pelembagaan Pesantren Asal Usul dan Perkembangan

Pesantren di Jawa. Jakarta: Bagian Proyek Peniingkatan Informasi

Penelitian dan Diklat Keagamaan, 2004.

Anhari, Masjkur. Integrasi Sekolah ke dalam Sistem Pendidikan Pesantren.

Surabaya: Diantama, 2006.

Dawam, Rahardjo. Pesantren da Pembaharuan. Jakarta: LP3ES, 1974. Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1994.

Faiqoh. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Departemen Agama

RI, 2003.

Haedari, Amin dkk. Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modernitas dan

Tantangan Komplesitas Golobal. Jakarta: IRD PREES, 2004.

Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodelogi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS, 1994.

Qamar, Mujamil. Pesantren Dari Transformasi Menuju Demokratisasi Institusi.

Jakarta: Erlangga, 2004.

Sukamto. Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren. Jakarta: Pustaka LP3ES, 1999. Wahid Abdurrahman. Menggerakkan Tradisi Esai-Esai Pesantren. Yogyakarta:

LKiS, 2001.

Zuhri, Saifuddin. Guruku Orang-Orang Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Sastra LKiS, 1974

Zulaicha, Lilik. Metodelogi Sejarah 1. IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2003.

Wawancara

57

Dawud, Abu. Santri Pondok Pesantren MAS, Hasil Wawancara, Sidoarjo, 02 Juni 2016.

Khisnullah. Tenaga Pengajar Pondok Pesantren MAS, Hasil Wawancara,

Sidoarjo, 10 Juni 2016

Mufid, Nur. Pendiri Pondok Pesantren MAS, Hasil Wawancara. Sidoarjo, 02 Juni 2016

Muhayana. Masyarakat Desa Krembangan, Hasil Wawancara. Sidoarjo, 29 Mei

2016.

Usman. Masyarakat Desa Krembangan, Hasil Wawancara. Sidoarjo, 11 Juni 2016.

Dokumen terkait