• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penegakan hukum berasal dari masyarakat, dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut. Dalam hal ini masyarakat yang di maksud penulis adalah masyarakat pengemudi bus trayek Salatiga – Kopeng – Magelang - PP dan trayek Salatiga – Ambarawa – PP yang menjadi objek dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 tahun 1981 tentang Terminal dan Retribusi Terminal.

Melihat fenomena yang terjadi, banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh sopir bus, yaitu dengan tidak singgah/memasuki terminal sesuai dengan peraturan yang ada.

Gambar 2.1 : lokasi tempat bus-bus mangkal di jalan Hassanudin Salatiga.

Penulis juga mencoba untuk memberikan gambaran mengenai sopir bus/responden yang memiliki trayek Salatiga – Kopeng – Magelang – PP dan trayek Salatiga – Ambarawa – PP. Dalam pengambilan data, penulis menggunakan sampel yang merupakan sebagian dari populasi yang akan penulis teliti. Sampel digunakan karena tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada. Untuk mendapatkan presisi yang mendekati kebenaran, maka penulis melakukan teknik purposive sampling yaitu dengan mengadakan penelitian berdasarkan

46 pertimbangan / penelitian subyektif dari penelitian, jadi dalam hal ini penulis menentukan sendiri responden mana yang dianggap dapat mewakili populasi. Dari jumlah keseluruhan populasi yang berjumlah 41 responden, penulis membaginya kedalam jumlah 10 responden untuk sampel pengemudi bus trayek Salatiga – Kopeng – Magelang dan 10 sampel untuk pengemudi bus trayek Salatiga – Ambarawa . Jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 20 sampel.

Tabel 2.4 Jumlah Responden

No Trayek Jumlah %

1 Salatiga - Kopeng – Magelang 10 50%

2 Salatiga – Ambarawa 10 50%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Penulis juga menanyakan tingkat pendidikan masing – masing responden.

Tabel 2.5 Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 SD 9 45%

2 SMP 4 20%

3 SMA 7 35%

4 Perguruan Tinggi - -

Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas diketahui bahwa tingkat pendidikan terbesar responden adalah Sekolah Dasar ( SD ) yang berjumlah 9 responden ( 45% ) yang di ikuti oleh tingkat pendidikan SMA berjumlah 7 responden ( 35% ) dan SMP 4 responden ( 20% ).

47

Tabel 2.6 Usia Responden

No Usia (dalam tahun) Jumlah %

1 25 – 30 2 10% 2 30 – 35 6 30% 3 35 – 40 4 20% 4 40 – 45 7 35% 5 45 – 60 1 5% Total 20 100%

Sumber : data primer

Menurut hasil dari data diatas usia responden paling banyak berkisar antara 40 tahun – 45 tahun yang berjumlah 7 responden ( 35%) yang kemudian di ikuti pada usia 30 tahun – 35 tahun yang berjumlah 6 responden ( 30% ) , usia 35 tahun – 40 tahun 4 responden ( 20% ) , usia 25 tahun – 30 tahun 2 responden ( 10 % ) , dan yang terakhir pada usia 45 tahun – 60 tahun terdapat 1 responden ( 5% )

Tabel 2.7 Status Perkawinan Responden

No Status Jumlah %

1 Kawin 16 80%

2 Tidak Kawin 4 20%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah berkeluarga / sudah menikah, ini di tunjukkan bahwa responden yang telah kawin atau menikah berjumlah 16 responden ( 80% ) dan yang belum kawin atau menikah berjumlah 4 responden ( 20% ). Hal ini

48 menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari bisa diasumsikan tinggi, karena 80% responden telah berkeluarga.

Tabel 2.8 Lama Responden Berprofesi

No Lama Berprofesi (dalam tahun) Jumlah %

1 1 – 5 4 20%

2 5 – 10 6 30%

3 10 Keatas 10 50%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar atau setengah dari jumlah responden telah berprofesi sebagai pengemudi bus selama lebih dari 10 tahun yang berjumlah 10 responden ( 50% ) , yang kedua adalah antara 5 tahun – 10 tahun yang berjumlah 6 responden ( 30% ) , dan yang terakhir antara 1 tahun – 5 tahun yang berjumlah 4 responden ( 20% ).

Tabel 2.9 Rata – Rata Pendapatan Responden Per Hari

No Pendapatan Jumlah %

1 < Rp.50.000 6 30%

2 Rp.50.000 < Rp.100.000 14 70 %

3 >Rp.100.000 - -

Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas pendapatan responden terbesar terdapat pada nominal Rp.50.000,00 sampai Rp.100.000,00 berjumlah 14 reponden ( 70% ) , dan yang memiliki pendapatan dibawah Rp.50.000,00 terdapat 6 responden ( 30% ). Nominal tersebut merupakan pendapatan bersih perhari pengemudi bus sesudah di potong untuk biaya setor untuk pemilik kendaraan yang berkisar antara Rp.125.000,00 sampai Rp.150.000,00 dan untuk pengeluaran lainnya seperti

49 makan dan biaya bahan bakar minyak. Ketika penulis melakukan wawancara terhadap responden, apakah pendapatan tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tiap hari, responden mengaku pendapatan yang di peroleh tiap harinya belum mencukupi untuk kehidupan sehari – hari. Responden juga mengakui bahwa dengan semakin banyaknya angkutan – angkutan umum, mobil atau motor pribadi berdampak besar pada pendapatan tiap hari. Penulis juga menanyakan mengapa responden masih mau berprofesi sebagai pengemudi bus. Responden mengakui bahwa sekarang lapangan pekerjaan semakin sulit dicari, responden juga menambahkan bahwa apabila ada pekerjaan yang lebih baik ( pendapatan lebih ) maka responden akan beralih profesi, karena responden juga mengakui bahwa berprofesi sebagai pengemudi bus merupakan pekerjaan yang berat dengan pendapatan yang minim.31

Tabel 2.10 Pengetahuan Responden Wajib Memasuki Terminal

No Pengetahuan Jumlah %

1 Mengetahui 20 100%

2 Tidak Mengetahui - -

Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas menunjukkan bahwa keseluruhan responden ( 100% ) mengetahui kewajiban untuk memasuki / memulai / mengakhiri perjalanan di terminal bus dalam hal ini terminal Tingkir Salatiga sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 tahun 1981 Pasal 3 ayat (1).

31

Hasil wawancara penulis dengan pengemudi bus jurusan Salatiga – Kopeng – Magelang Bapak Kamto, Kamis 8 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB.

50

Tabel 2.11 Alasan Responden Tidak Memasuki Terminal Tingkir

No Alasan Jumlah %

1 Sepi Penumpang 7 35%

2 Pemborosan BBM ( Solar ) 12 60%

3 Permintaan Penumpang 1 5%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas menunjukkan bahwa faktor pemborosan bahan bakar minyak menjadi alasan terbanyak dengan jumlah 12 responden ( 60 % ) , faktor sepi penumpang 7 responden ( 35 % ) dan faktor permintaan penumpang 1 responden ( 5 % ). Penulis berpendapat bahwa ketiga faktor diatas saling berkaitan erat mengapa para sopir bus/responden tidak memasuki terminal. Hal ini juga dikuatkan dengan hasil wawancara penulis dengan sopir bus/responden dengan mengakui bahwa untuk sampai ke terminal Tingkir jaraknya sangat jauh, apalagi dengan jarak yang jauh tersebut mengakui sulit mendapatkan penumpang sepanjang perjalanan menuju terminal, tentunya hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi sopir bus karena dengan penumpang yang sedikit atau bahkan dengan kecenderungan yang tidak ada , maka hal ini hanya akan menjadi pemborosan bahan bakar. Mengenai faktor penumpang, sopir bus juga mengatakan bahwa penumpang cenderung memiliki tujuan ke pusat keramaian atau pasar daripada ke terminal. Hal ini terlihat pada pangkalan – pangkalan bus yang terjadi di Pasar Sapi ataupun Pasar Jetis.32

32 Ibid.

51

Tabel 2.12 Operasi Oleh Petugas Kepada Responden

No Keterangan Jumlah %

1 Pernah 20 100%

2 Tidak Pernah - -

Total 20 100%

Sumber : data primer

Melihat data diatas bahwa semua atau 20 responden ( 100% ) mengakui bahwa pernah dilakukan operasi oleh petugas. Hal ini menunjukkan bahwa petugas telah berupaya untuk menertibkan pengemudi bus yang tidak memasuki/singgah di Terminal.

Tabel 2.13 Tingkat Frekuensi Operasi Yang Dilakukan Oleh Petugas

No Tingkat Frekuensi Jumlah % 1 Sering - - 2 Jarang 7 35% 3 Sangat Jarang 13 65% Total 20 100%

Sumber : data primer

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan petugas masih sangat minim, yaitu dengan responden yang mengakui bahwa operasi yang dilakukan petugas sangat jarang yaitu 13 responden ( 65% ) dan responden yang mengakui bahwa operasi yang dilakukan petugas jarang 7 responden ( 35% ).

Tabel 2.14 Pengenaan Sanksi Terhadap Responden

No Keterangan Jumlah %

1 Pernah - -

2 Tidak Pernah 20 100%

Total 20 100%

52 Data diatas menunjukkan bahwa 20 responden ( 100% ) menyatakan tidak pernah dikenai sanksi sesuai Pasal 12 Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 tahun 1981. Responden menyatakan bahwa tindakan petugas hanyalah sebatas himbauan kepada para responden/sopir bus.

C. Analisis

1. Analisis Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 16 Tahun

Dokumen terkait