• Tidak ada hasil yang ditemukan

10.Penulis: Apakah ada hambatan implementasinya?

Responden: hambatannya yaitu menyesuaikan presepsi setiap anggota sekolah, siswa sudah remaja cukup matang dalam usia dan orang tua menyerahkan sepenuhnya anaknya ke sekolah.

11.Penulis: Apakah program pendidikan yang berjalan disekolah

ini telah sesuia dengan aturan yang ada? Berdasarkan peraturan pemerintah?

Responden: peraturan dari pemerintah

12. Penulis: Apakah ada hambatan dalam menerapkan aturan tersebut?

Responden: ada dalam hal penilaian aklak siswa yaitu mengiuti aturan yang sudah di buat oleh sekolah, beraneka ragam latar belakang keluarga baik dari segi ekonomi, pendidikan dan kesadaran dan guru yang memiliki kesadaran yang sama.

13.Penulis: Apakah ada mata pelajaran muatan local di sekolah?

Responden: agrobisnis, kewirausahaan misalnya tanaman hias dan tanaman organik dan bahasa daerah.

14. Penulis apakah dalam mata pelajaran muatan local tersebut terdapat nilai-nilai kewirausahaan atau nilai-nilai budaya?

Responden: jelas ada karena anak belajar untuk

berwirausaha dengan menjual produk.

15.Penulis: kegiatan ekstrakuler apa yang ada disekolah?

Responden: ada 20 kegiatan ektrakulikuler

16. Penulis: Nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang ada dalam kegiatan tersebut?

Responden: 18 nilai pendidikan karakter di tambah nilai-nilai kristiani yaitu kasih dan member diri dilayani.

17.Penulis: Kegiatan pendidikan karakter apakah yang dilakukan

sekolah ini agar siswa terbiasa menerapkan pendidikan karakter?

Responden: pembiasaan melalui budaya sekolah yaitu salam, senyum, sapa dan renungan pagi sebelum memulai pelajaran dan ibadah akhir pekan.

18. Penulis: Kegiatan apa yang diprogram sekolah sebagai pendidikan karakter?

Responden: kegiatan ekstra, budaya sekolah melalui

pembiasaan.

19.Penulis: apakah ada kegiatan yang diprogramkan untuk

mengembangkan nilai nasionalisme siswa?

Responden: jelas ada melalui lomba antar kelas, lomba membuat tumpeng saat acara kartinian, bakti sosial dan donor darah.

20.Penulis: Apakah ada kegiatan pembelajaran atau training di

103

Responden: acara oudoor study di bali belajar tentang budaya, biologi di getasan dan industri lain di sesuaikan dengan materi.

21. Penulis: Apakah ada hambatan dalam kegiatan tersebut? Responden: tidak ada hanya pengaturan waktu dengan tujuan dan dana karena tidak semua anak berasar dari keluarga yang berada.

22.Penulis: Apakan ada lomba-lomba yang diadakan sekolah

yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter sebagai bentuk penghargaan sekolah?

Responden: kebersihan antar kelas seperti kebersihan kelas, lomba memelihara tanaman, dan lombe membuat surat kartini.

23. Penulis: apakah ada hukuman untuk warga sekolah yang melanggar peraturan?

Responden: sangsi buat siswa dalam SOP sekolah yang sudah diatur dan sangsi buat guru hanya sekedar teguran.

24.Penulis: apakah ada pengecekan kerapian dan kebersihan

pakaian dan rambut?

Responden: ada ketika anak sudah masuk sekolah di cek baju, rok dan rambut.

25. Penulis: kegiatan apa sajakah yang diprogramkan oleh sekolah dalam rangka memasukkan nilai-nilai religius, kedisiplinan, peduli sosial, kejujuran dan cinta tanah air? Responden: ibadah padang, doa setiap hari, datang tepat waktu ke sekolah, ada toko kejujuran di situ siswa boleh mengambil barang yang dijual dan menaruh uangnya di toko kejujuran dan peduli kasih melalui bencana alam.

26. Penulis: apakah sekolah melakukan teguran, peringatan atau memberikan sangsi bila ada yang tidak melaksanakan ibadah,

datang terlambat, membuang sampah sembarangan,

menyontek saat ujian atau menyontek PR teman?

Responden: sangsinya disesuaikan dengan SOP yang sudah diatur sekolah.

104

Hasil wawancara dengan guru pendidikan Agama Kristen :

1.

Penulis : Apakah menurut bapak program pendidikan

karakter sudah berjalan dengan maksimal untuk siswa? Responden: belum maksimal karena idialnya perilaku siswasesuai dengan Firman Tuhan.

2.

Penulis: Nilai-nilai apa yang dicantumkan dalam pendidikan

agama yang berkaitan dengan pendidikan karakter?

Responden: Nilai-nilai yang ditanamkan antara lain : mengasihi musuh, rela berkorban, tidak kuatir, setia dan tanggung jawab.

3.

Penulis: penilainya seperti apa?

Responden: Penilaian Afektif, penilaian dibawah 75 nilainya d, nilai di atas 75-79 nilainya B dan diatas nilai 80-84 nilainya B dan nilai 85 keatas nilainya A. penilaian dilakukan guru dengan melihat sikap anak-anak di dalam kelas, mengerjakan tugas tepat waktu mengumpulkan dan bersikap jujur ketika ujian (tidak menyontek). Selain melihat di dalam kelas guru melihat kehidupan sehari anak-anak ketika di sekolah.

4.

Penulis: apakah ada dampak bagi anak dan orang tua dengan

adanya progam pendidikan karakter?

Responden: dulu ada tawuran tetapi sekarang sudah tidak ada lagi tawuran antar pelajar, selain tawuran anak sudah tidak ada yang suka mencuri helm dan spion motor temannya dan bolos sudah tidak lagi ada dengan cara melompat pagar ssekolah.

5.

Penulis: Strategis apa yang digunakan dalam mengajar

sehingga anak tidak mengalami kebosanan?

Responden: permainan, mengajar dengan menggunakan LCD tetapi disesuaikan juga dengan materi dan waktu karena kelas agama belum memiliki LCD di dalam kelas sehingga ketika mengajar dengan menggunakan LCD harus di persiapkan sehingga menyita waktu dan keluar belajar di luar kelas disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.

6.

Penulis: Metode mengajar yang menarik buat diterapkan di

dalam kelas untuk mencapai standar yang suadh di tentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

Responden: Diskusi, ceramah dan presentasi di depan dengan cara mencari kasus-kasus yang ada di sesuiakan dengan materi dan di presentasikan dan tugas-tugas kecil.

7.

Penulis: Evaluasi apa yang dilakukan kepada siswa untuk

melihat tingkat keberhasilan dari program pendidikan karakter?

Responden: penilaian afektif dan kognitif.

8.

Penulis: Kegiatan apa saja yang dilakukan bapak untuk

menanamkan pendidikan karakter kepada anak melalui pendidikan Agama Kristen?

105

Responden: renungan pagi sebelum memulai pelajaran di pimpin oleh guru, ibadah setiap hari jumat ibadah tutup pekan yang di pimpin oleh siswa. Sebelum memimpin ibadah kelas yang mendapat giliran memimpin ibadah melakukan latihan terlebih dahulu dengan guru agama dan ibadah padang yang diikuti oleh semua siswa dan guru.

9.

Penulis: Apakah ada kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pendidikan karekter kedalam pendidikan agama Kristen?

Responden:

a.

Anak yang masuk ke SMA Kristen 1 Salatiga tidak semua

anak yang karakter bagus dan tidak semua siswa yang masuk dari anak yang pintar.

b.

Dukungan dari orang tua kurang kepada anak.

106

Hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling :

1. Penulis : Apakah menurut bapak program pendidikan

karakter sudah berjalan dengan maksimal untuk siswa? Responden: belum maksimal.

2. Penulis: Nilai-nilai apa yang dicantumkan dalam Bimbingan

Konseling yang berkaitan dengan pendidikan karakter? Responden: Nilai-nilai yang ditanamkan antara lain : perubahan sikap atau pola piker untuk belajar lebih giat lagi untuk persiapan ujian Nasional dan memotivasi anak untuk lebih giat lagi masuk sekolah.

3. Penulis: penilainya seperti apa?

Responden: penilaiannya adalah bimbingan karir dan bimbingan sosial

4. Penulis: apakah ada dampak bagi anak dan orang tua dengan

adanya progam pendidikan karakter?

Responden: dampaknya upacara sudah tertib,

mengembalikan barang ke tempatnya, merokok sudah berkurang dan pencurian helm sudah mulai berkurang.

5. Penulis: Strategis apa yang digunakan dalam mengajar

sehingga anak tidak mengalami kebosanan?

Responden: membangun komunikasi dan komitmen dengan siswa yang bermasalah. Selain itu menegur anak yang kurang sopan dengan guru atau menghirmati guru.

6. Penulis: Metode mengajar yang menarik buat diterapkan di

dalam kelas untuk mencapai standar yang suadh di tentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

Responden: permainan yang sesuia dengan materi, diskusi, ceramah dan bermain peran sesuai dengan tema materi.

7. Penulis: Evaluasi apa yang dilakukan kepada siswa untuk

melihat tingkat keberhasilan dari program pendidikan karakter?

Responden: penilaian afektif dengan melihat sikap anak misalnya disiplin, sikap yang melanggar aturan sekolah.

8. Penulis: Kegiatan apa saja yang dilakukan bapak untuk

menanamkan pendidikan karakter kepada anak melalui pendidikan Agama Kristen?

Responden: permainan untuk menumbuhkan percaya diri pada anak, kebiasaan berorganisasi dan berkomunikasi dengan teman.

9. Penulis: Apakah ada kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pendidikan karekter kedalam pendidikan agama Kristen?

Responden: Anak yang kebanyakan susah diubah sikap perilakunya dan orang tua yang kurang mendukung anaknya.

107

Hasil wawancara dengan guru pendidikan kewarganegaraan :

1.

Penulis : Apakah menurut bapak program pendidikan

karakter sudah berjalan dengan maksimal untuk siswa? Responden : sangat relatife karena belum bisa dilihat hasilnya sekarang masih dalam proses karena bapak hanya mengajar di kelas 12. Bisa saja akan bermanfaat ketika sudah bekerja karena sudah terbukti dari alumni dar SMA Kristen 1 salatiga yang sudah berhasil mengatakan kepada guru PKn bahwa apa yang diajarkan dulu ketika masih sekolah tentang kejujuran masih teringat sampai dia bekerja. Selain kejujuran

tentang kedisilinan juga sangat bermanfaat karena

mengajarkan tentang bagaimana mendisiplinkan diri

terutama masalah disiplin waktu, datang tepat waktu. Jadi pendidikan yang didapatkan di sekolah dulu sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari.

2.

Penulis: Nilai-nilai apa yang dicantumkan dalam pendidikan

kewarganegaraan yang berkaitan dengan pendidikan

karakter?

Responden: Nilai-nilai yang ditanamkan antara lain : Tanggung Jawab, kepatuhan terhadap aturan sosial, tidak mudah terpengaruh hal negative, berani bertanya dan menyampaikan pendapat, kejujuran dan peduli teman.

3.

Penulis: penilainya separti apa?

Responden: Penilaian Afektif, penilaian dibawah 75 nilainya C, nilai di atas 75-85 nilainya B dan diatas nilai 85 nilainya A.

4.

Penulis: apakah ada dampak bagi anak dan orang tua dengan

adanya progam pendidikan karakter?

Responden: Positif. Pendidikan karakter belum terlalu ditekankan pada kurikulum sebelumnya (KTSP) tetapi kurikulum 2013 lebih ditekankan pendidikan karakter.

5.

Penulis: Strategis apa yang digunakan dalam mengajar

sehingga anak tidak mengalami kebosanan?

Responden: Menyesuaikan dengan materi. Semua metode mengajar di pakai sangat mengajar hanya di sesuaikan dengan materi yang diajarkan dan disesuaikan dengan kondisi anak.

6.

Penulis: Metode mengajar yang menarik buat diterapkan di

dalam kelas untuk mencapai standar yang suadh di tentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

Responden: Diskusi, Tanya jawab dan metode yang lain tetapi di sesuiakan dengan materi dan kondisi anak.

7.

Evaluasi apa yang dilakukan kepada siswa untuk melihat

tingkat keberhasilan dari program pendidikan karakter? Responden: penilaian afektif dan kognitif. Penilaian kognitif 75 ke atas dikatakan lulus tetapi di bawah 75 dikatakan tidak lulus sehingga dilakukan remidiasi dengan cara mempelajari ulang soal mana yang nilainya kurang sehingga saat

108

diadakan remidiasi nilainya meningkat untuk menyingkat waktu.

8.

Kegiatan apa saja yang dilakukan bapak untuk menanamkan

pendidikan karakter kepada anak melalui pendidikan kewarganegraan?

Responden: kerjasama dalam diskusi, menghargai pendapat orang lain, dan menghargai perbedaan pendapat dan peduli dengan teman.

109

Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Jasmani, Olahgara dan Kesehatan :

1. Penulis : Apakah menurut bapak program pendidikan

karakter sudah berjalan dengan maksimal untuk siswa? Responden: belum maksimal karena tidak pernah puas dengan hasil yang sudah ada tetapi akan terus meningkatkan kualitas sekolah.

2. Penulis: Nilai-nilai apa yang dicantumkan dalam Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter?

Responden: Nilai-nilai yang ditanamkan antara lain : Sportif, mencoba, menolong teman dan menghargai teman.

3. Penulis: penilainya seperti apa?

Responden: penilaiannya adalah Afektif, kognitif dan

fisikomotorik anak melalui prestasi dan prakter.

4. Penulis: apakah ada dampak bagi anak dan orang tua dengan

adanya progam pendidikan karakter? Responden: disiplin, sportif dan sehat.

5. Penulis: Strategis apa yang digunakan dalam mengajar

sehingga anak tidak mengalami kebosanan?

Responden: Rotasi, permainan, senam dalam aula dan message sebagai rileksasi.

6. Penulis: Metode mengajar yang menarik buat diterapkan di

dalam kelas untuk mencapai standar yang suadh di tentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

Responden: Ceramah dan penugasan misalnya mencari materi di internet sesuia dengan materi yang berkaitan.

7. Penulis: Evaluasi apa yang dilakukan kepada siswa untuk

melihat tingkat keberhasilan dari program pendidikan karakter?

Responden: Penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.

8. Penulis: Kegiatan apa saja yang dilakukan bapak untuk

menanamkan pendidikan karakter kepada anak melalui pendidikan Agama Kristen?

Responden: Jelajah alam star dari sekolah ke muncul dengan memungut sampah yang ada di jalan dan pelatihan kepada anak yang berprestasi dengan menyalurkan bakatnya.

9. Penulis: Apakah ada kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pendidikan karekter kedalam pendidikan agama Kristen?

Responden: Bentuk fisik, riwayat kesehatan catatan khusus dari Rumah sakit.

110

Hasil wawancara dengan guru bagian Kesiswaan:

1. Penulis : Apakah menurut bapak program pendidikan

karakter sudah berjalan dengan maksimal untuk siswa? Responden: belum maksimal karena tidak pernah puas dengan hasil yang sudah dicapai . pembiasaan salam, senyum sapa masih belum maksimal.

2. Penulis: Dampak yang sangat kelihatan bagi siswa yang

sangat menonjol dengan adanya program pendidikan

karakter?

Responden: Anak mulai disiplin dalam hal waktu, anak mulai kurang dalam berbicara kotor karena ketika anak di temukan berbicara kotor atau tidak sopan maka anak akan di hukum dengan push up sebanyak 25kali, pencurian atau kehilangan helm, spion motor sudah tidak ada lagi karena bagian parkir dilengkapi dengan cctv, bolos sebelum mata pelajaran selesai dan merokok di lingkungan sekolah.

3. Penulis: Pelanggaran apa yang sangat menurun derastis

ketika menerapkan pendidikan karekter dibandingkan

sebelum melaksanakan program pendidikan karakter?

Responden: Kata-kata kotor, merokok, bolos, keterlambatan, pencurian dan tawuran.

4. Penulis: apakah ada sangsi yang diberikan kepada siswa

ketika melanggar dan sangsi seperti apa?

Responden: Anak di suruh push up 25kali ketika kedapatan berbicara kotor atau tidak sopan, surat peringatan ketika sudah 4kali tidak masuk sekolah tanpa ada pemberitahuan ke pada pihak sekolah, dan menyapu atau menyiram tanaman ketika terlambat.

5. Penulis: Apakah ada strategi yang dipakai untuk mengurangi

pelanggaran yang dilakukan siswa?

Responden: konsekuensi ketika bersalah akan diberikan sangsi karena lewat sangsi yang diberikan anak bisa belajar tentang mengahargai peraturan sekolah yang ada, selain itu guru bagian kesiswa hanya memperlakukan peraturan itu ketika anak-anak melanggar aturan yang sudah ada.

6. Penulis: Apakah masih ada pelanggaran yang sering

dilakukan siswa ? sepert apa?

Responden: Keterlambatan atau tidak tepat waktu ke sekolah karena tidak semua anak yang rumahnya sekitar salatiga tetapi ada anak yang rumahnya di ungaran, kopeng, boyolali dan ampel, membawa korek ke sekolah dan bolos karena anak lupa membawa tugas atau bus terlambat jadi anak lebih memilih tidak masuk sekolah.

7. Penulis: Kegiatan apa yang dilakukan yang bisa mengurangi

pelanggaran siswa?

Responden: kebaktian pagi, penutupan akhir pekan ibadah setiap hari jumat dan hidup persama dengan siswa lain.

111

8. Penulis: Apakah ada kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pendidikan karekter buat siswa khususnya bagian kesiswaan?

Responden: Siswa (watak anak), orang tua yang kurang mendukung anak dan orang tua yang bercerai.

112

Dokumen terkait