• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian tentang suami yang mafqud ini bukanlah hal yang baru, banyak penelitian sebelum penelitian ini yang membahas tentang suami yanh mafqud. Penelitian tersebut dipublikasikan dalm bentuk jurnal, tesis, maupun skripsi.

Diantara penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1) Jurnal yang berjudul “Perkara Mafqud di Pengadilan Agama di Provinsi Riau dalam Perspektif Gender” yang ditulis Sofia Hardani dan Asmiwati. Penelitian ini membahas mengenai proses perceraian karena suami mafqud di Pengadilan Agama Provinsi Riau dalam perspektif gender.15

2) Jurnal yang berjudul,“Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Pendapat Mazhab Syafii tentang Batasan Masa Tunggu Suami/Isteri Mafqud

” yang ditulis oleh Novita Dwi Lestari.Penelitian ini membahas mengenai batasan menunggu suami yang mafqud dalam perspektif Mazhab Syafi’i dan dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam.16

3) Jurnal yang berjudul “Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Perkara Cerai Gugat Suami Mafqud (Analisis Putusan Nomor 0205/Pdt.G/2016/Ms.Ttn)” yang ditulis oleh Harry Kurniawan dan Maisuriati.Penelitian ini membahas mengenai dasar pertimbangan yang digunakan oleh hakim dalam putusan nomor

15 Sofia Hardani dan Asmiwati,“Perkara Mafqud di Pengadilan Agama di Provinsi Riau dalam Perspektif Gender”, Marwah:Jurnal Perempuan, Agama, dan Jender, (Vol.17, No.2,2018).

16 Novita Dwi Lestari, Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Pendapat Mazhab Syafii tentang Batasan Masa Tunggu Suami/Isteri Mafqud ”, Jurnal Islam Nusantara, (Vol.02, No.01, Januari-Juni, 2018).

0205/Pdt.G/2016/MS.Ttn, tentang cerai gugat dengan alasan suami mafqud.17

4) Jurnal yang berjudul, “Mafqud and Fasakh in The Writings of Muslim Jurists and Provisions of Malaysian Federal Territory Islamic Family Law: The Case of MH370 Missing Plane”, yang ditulis oleh Mek Wok Mahmud dan Siti Zulaikha binti Mokhtar.Penelitian ini membahas mengenai batasan waktu menunggu bagi Istri yang suaminya mafqud (hilang) dalam kasus hilangnya pesawat MH370 untuk bisa mengajukan fasakh dalam perspektif hukum islam dan hukum keluarga di Malaysia.18

5) Skripsi yang berjudul “Perceraian Karena Suami Mafqud Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Cibinong No.0406/Pdt.G/2016/PA.Cbn)” yang disusun oleh Ardiasyah Pratama Putra.Penelitian ini membahas mengenai dasar pertimbangan hukum yang digunakan oleh Pengadilan Agama Cibinong dalam memutuskan perkara cerai gugat karena suami mafqud dengan nomor perkara 0406/Pdt.G/2016/PA.Cbn.19

6) Skripsi yang berjudul “Putusan tentang Suami Mafqud (Studi Putusan Nomor.3144/Pdt.G/2016/PA.Cbn dan Putusan Nomor.002/Pdt.G/2009/PA.GM.)” yang disusun oleh Zara Putri

17 Harry Kurniawan dan Maisurati, “Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Perkara Cerai Gugat Suami Mafqud (Analisis Putusan Nomor 0205/Pdt.G/2016/Ms.Ttn)” Jurnal Al-Murshalah, (Vol.3, No.1, Januari-Juni, 2017).

18 Mek Wok Mahmud dan Siti Zulaikha binti Mokhtar,”Mafqud and Fasakh in The Writings of Muslim Jurists and Provisions of Malaysian Federal Territory Islamic Family Law: The Caseof MH370 Missing Plane”, Journal Intellectual Discourse (Vol.25, 2017).

19 Ardiasyah Pratama Putra, “Perceraian Karena Suami Mafqud Menurut Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Cibinong No.0406/Pdt.G/2016/PA.Cbn)”, (Skripsi S-1, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017).

14

Aulia. Penelitian ini membahas mengenai dasar hukum yang digunakan oleh Pengadilan Agama Cibinong dan Pengadilan Agama Giri Menang dalam perkara gugatan perceraian karena suami mafqud, dimana dalam putusan Pengadilan Agama Cibinong hakim menjatuhkan talak satu bain sughra, sedangkan Pengadilan Agama Giri Menang menjatuhkan putusan fasakh.20

7) Skripsi yang berjudul “Pemikiran Fikih Ibnu Qudamah dalam Kitab Al-Mughni Tentang Status Pernikahan Istri Akibat Suami Menghilang” yang disusun oleh Iim Rosadi.Penelitian ini membahas mengenai status pernikahan istri akibat suami menghilang (mafqud) dalam perspektif Ibnu Qudamah dalam Kitabnya Al-Mughni.21

8) Skripsi yang berjudul “Perceraian karena suami mafqud (Studi Empiris terhadap Proses Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Boyolali) yang disusun oleh Ryan Ganang Kurnia. Penelitina ini membahas mengenai proses penyelesaian perkara perceraian karena suami mafqud di Pengadilan Agama Boyolali.22

9) Tesis yang berjudul “Batasan Waktu Pengajuan Perceraian Mafqud (Studi Keadilan terhadap Pasal 116 Ayat B Kompilasi Hukum Islam)” yang disusun oleh Ahmad Masyhadi.Penelitian ini membahas mengenai ketentuan istri harus menunggu selama 2 tahun

20 Zara Putri Aulia, “Putusan tentang Suami Mafqud (Studi Putusan Nomor.3144/Pdt.G/2016/PA.Cbn dan Putusan Nomor.002/Pdt.G/2009/PA.GM. )”, (Skripsi S-1, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017).

21 Iim Rosadi,“Pemikiran Fikih Ibnu Qudamah dalam Kitab Al-Mughni Tentang Status Pernikahan Istri Akibat Suami Menghilang”, (Skripsi S-1, Fakultas Syariah dan Hukum,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017).

22 Ryan Ganang Kurnia, “Perceraian karena suami mafqud (Studi Empiris terhadap Proses Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Boyolali”,(Skripsi S-1, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015).

didalam pasal 116 ayat B Kompilasi Hukum Islam ditinjau dari perspketif teori keadilan utilitarianisme.23

10) Skripsi yang berjudul “ Pelimpahan Hak Asuh Kepada Bapak Karena Istri Mafqud (Analisis Yurisprudensi No.881/Pdt.G/2008/PA.JB)” yang ditulis oleh Siti Munawaroh.Dalam penelitian ini dijelaskan tentang metode ijtihad yang digunakan oleh hakim dalam perkara No.881/Pdt.G/2008/PA.JB dalam menetapkan hak hadhanah kepada bapak karena istri mafqud.24

11) Skripsi yang berjudul “Perbandingan Mazhab dengan Hukum Keluarga di Indonesia dan Negara Brunei Darussalam Tentang Perceraian yang ditulis oleh Luthfah Rohmanah.Penelitian ini membahas mengenai syarat sah perceraian, masa idah qabla dukhul, dan mediator dalam Hukum Keluarga di Indonesia dan Brunei Darussalam.25

Yang membedakan penelitian ini dengan kesebelas penelitian diatas, objek penelitian ini membahas mengenai putusnya perkawinan karena suami mafqud dalam perspektif empat mazhab fiqih dan dalam perspektif hukum keluarga di Indonesia yaitu didalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No.16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, Pasal 19 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 jo.Pasal 116 Instruksi

23 Ahmad Masyhadi, “Batasan Waktu Pengajuan Perceraian Mafqud (Studi Keadilan terhadap Pasal 116 Ayat B Kompilasi Hukum Islam)”,(Tesis S-2, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2013).

24 Siti Munawaroh,“ Pelimpahan Hak Asuh Kepada Bapak Karena Istri Mafqud (Analisis Yurisprudensi No.881/Pdt.G/2008/PA.JB)”, (Skripsi S-1, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2011).

25 Luthfah Rohmanah,”Perbandingan Fikih Mazhab dengan Hukum Keluarga di Indonesia dan Negara Brunei Darussalam Tentang Perceraian”, (Skripsi S-1, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2019).

16

Presiden No.1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Hukum Keluarga di Malaysia yaitu didalam, Islamic Family Law (State of Johore) Enakmen No.17 Tahun 2003 Seksyen 54 dan Islamic Family Law (State of Kedah) Enactment Number 11 Tahun 2008 Seksyen 54.

Dan juga didalam hukum keluarga di Negara Brunei Darussalam dalam Islamic Family Law Chapter 217 Tahun 2012 Pasal 53 dan yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luthfah Rohmanah penelitian ini objek penelitian nya lebih difokuskan dalam putusnya perkawinan yang disebabkan oleh suami mafqud dan bukan subjek penelitiannya bukan hanya di Negara Brunei Darussalam saja tetapi juga di Malaysia.

Dokumen terkait