• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.9. Review Hasil Penelitian

Berikut tabel 2.1 merupakan review hasil hasil penelitian yang dapat dijadikan referensi:

Tabel 2.1 Review Hasil-Hasil Penelitian

No Peneliti Judul Variabel Hasil

Hasil dari olahan indikator yang dari kinerja, loyalitas menunjukan

terdapat kerja fisik serta motivasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap produktivitas kerja pegawai pada PT.

Taspen (Persero) Kantor cukup baik pula akan dapat memberikan dampak

Terhadap

pada Tabel 4.10 diatas, nilai R =

0,736 artinya terdapat hubungan positif dan kuat antara kompensasi oleh faktor-faktor lain Dari hasil

tersebut nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,541 hal ini berarti seluruh variabel

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini berangkat dari teori-teori dan penelitian dan penelitian terdahulu mengenai pelatihan, pengembangan karir, dan kompensasi terhadap produktivitas kerjaperawat. Pelatihan merupakan bagian dari tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh perawat dirumah sakit untuk mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan dan dapat untuk melakukan pekerjaannya, namun dalam melaksanakan tugasnya masih terdapat persoalan seperti kekurangan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan tugasnya, dan juga tidak adanya analisis evaluasi hasil review sebagai evaluasi kembali untuk pemahaman dalam pelatihan yang diterima sebagai penilaian untuk melakukan pelatihan itu dengan baik dan berguna agar bisa mampu mengerti dalam mengikuti pelatihan, oleh sebab itu rumah sakit perlu memberikan pelatihan dengan tepat sasaran pada perawat dan juga memebrikan analisi evaluasi hasil review kembali apa yang diterima selama pelatihan apa yang sudah didapatkan di pelatihan agar bermanfaat dan tidak terbuang besar biaya pelatihan tersebut.

Pernyataan ini diperkuat dengan mengatakan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi (Hamali, 2007). Selain pelatihan juga terdapat faktor untuk mempengaruhi produktivitas dirumah sakit adalah dengan pengembangan karir seperti pernyataan

(Juwita,2016) pengembangan karir dilihat dari kinerja yang baik, loyalitas yang tinggi untuk bisa terus bekembang pengambangan karirnya untuk meningkatkan produktivitas, dan untuk faktor pengaruh ompenasasi produktivitas dapat dilihat menurut (Simamora, 2004), kompensasi adalah salah satu hal yang diberikan perusahaan untuk merangsang tenaga kerja yang produktif, dengan pemberian kompensasi yang memadai diharapkan karyawan akan lebih semangat dalam melakukan pekerjaanya. Kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Pemberian kompensasi terhadap karyawan akan sangat mempengaruhi bagaimana kinerja karyawan dari karyawan itu sendiri. Karyawan akan lebih termotivasi jika kompensasi yang diberikan oleh perusahaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan apa yang dikerjakan. Oleh sebab itu pemberian kompensasi yang adil, dan tepat diperlukan perusahaan untuk dapat memotivasi karyawan sehingga tercipta kegairahan kerja yang berimbas pada semngat kerja yang dapat meningkatkan produktivitas itu sendiri

Dan dimana menurut (Handoko,2014). Pemberian kompensasi yang sesuai akanmenimbulkan loyalitas dan rasa memiliki pada diri karyawan terhadap perusahaan. Kedua, faktor tanggung jawab dan disiplin pada dasarnya diperolehdari masing-masing individu. Pada waktu akhir pekan kebanyakan karyawanmeninggalkan tempat kerja lebih awal, hal ini dapat terjadi karena tidakmemiliki rasa tanggung jawab dan sikap disiplin yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas-uraian diatas, dapat disusun konsep penelitian untuk menggambarkan hubungan konseptual antara variabel dalam peneltian yang digambarkan pada kerangka konspetual berikut (Gambar 3.1)

H1

H2

H3

H4

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

3.1.1. Variabel Independen (Pelatihan (X1))

Variabel bebas (Independen variabel) adalah variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel lainya dan dalam notasinya sering diberi notasi Xi seperti (X1,X2,X3...Xn). variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan menurut Gomes (1997) Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan para pekerja, adapun sampel mwakili oleh variabel pelatihan untuk indikatornya adalah :

a. Pengajar b. Materi c. Metode d. Tujuan

Pelatihan (X1)

Pengembangan Karir (X2)

Kompensasi (X3)

Produktivitas kerja (Y)

3.1.2. Variabel Independen (Pengembangan karir (X2))

Variabel bebas (Independen variabel) adalah variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel lainya dan dalam notasinya sering diberi notasi Xi seperti (X1,X2,X3...Xn). variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengembangan karir menurut Gomes (1997) Pengembangan karir menurut Sukidjo (2009) adalah Pengembangan karier merupakan upaya-upaya pribadi seorang pegawai untuk mencapai suatu rencana karier. Kegiatan ini perlu didukung oleh organisasi, serta suatu usaha untuk meningkatkan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, jabatan melalui pendidkan dan latihan. adapun sampel mewakili oleh variabel pengembangan karir untuk indikatornya adalah :

a. Loyalitas

b. Penempatan c. Pendidikan

3.1.3. Variabel independen (Kompensasi (X3))

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang berfungsi mempengaruhi variabel lainya dan dalam notasinya sering diberi notasi Xi seperti (X1,X2,X3...Xn).

variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompensasi menurut tohardi (2002) bahwa kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan dan kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mendapatakan

pemberian kompensasi yang mendekati kelayakan (worth) dan keadilan (equity).

Adapun sampel yang mewakili untuk indikator kompensasi adalah : a. Gaji

b. Tunjangan c. Lembur

.3.1.4. Variabel dependen (Produktivitas (Y))

Variabel terikat (dependen) adalah suatu variabel yang dikenai penagruh (diterangkan) oleh variabel lain dan notasinya adalah Y. Variabel terikat dalan penelitian ini adalah produktivitas kerja perawat rumah sakit royal prima dimana produktivitas kerja adalah perbandingan antara perbandingan antara output dengan input harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaanya lebih baik Adapun variabel produktivitas kerja pada indikatornya adalah:

a. Pengaruh Pelatihan untuk meningkatkan produktivitas

b. Pengaruh Pengembangan karir mendorong meningkatkan produktivitas kerja

c. Pengaruh Kompensasi yanglayak untuk mendorong meningkatkan produktivitas

3.2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional dari masing – masing variabel digunakan untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.

Operasional variabel dibuat untuk menghindari terjadinya kesalahan pemahaman dalam mengartikan variabel yang diteliti dan berguna sebagai kerangka acuan untuk mendeskripsikan masalah yang hendak diungkap.

Terdapat tiga variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini, yaitu : 1. Pelatihan (X1) sebagai variabel terikat (Independent Variable).

2. Pengembangan Karir (X2) sebagai variabel terikat (Independent Variable).

3. Kompensasi (X3) sebagai variabel terikat (Independent Variable) 3. Produktivitas (Y) sebagai variabel bebas (Dependent Variable).

3.3. Perumusan Hipotesis

Hipotesis didefenisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006). Berdasarkan kajian teoritis dan empiris serta kerangka konseptual penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Variabel pelatihan, pengembangan karir, dan kompensasi yang paling berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja perawat

H2 : Kebijakan mana yang paling signifikan untuk meningkatkan produktivitas dari ketiga variabel.

Tabel 3.1

No Variabel Defenisi Indikator Skala 2. Pengaruh Pengembangan Karir

3. Pengaruh Kompensasi

Likert

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis peneliitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Peneltian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan atau berkorelasi dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Sinulingga, 2011).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA yang berlokasi di Jl. Ayahanda No.68A, Sei Putih Tengah Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20118. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2018 – sampai selesai.

4.3 Populasi dan Sample Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2010).

Menurut (Sugiyon, 2005) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Royal Prima yang berjumlah 269 orang untuk dan perawat.

Sedangkan sampel menurut (Sugiyono,2016) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut (Arikunto, 2016), sampel adalah sebaian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel akan dipilih dengan teknik probalitify sampling. probalitify samplingadalah pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportionate stratified random sampling.

Menurut(Sugiyono,2010) proportionate stratified random sampling adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara profesional.

Teknik Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin, yaitu n= 𝑁𝑁

𝑁𝑁(𝑑𝑑)Β²+1

Dimana

n=Sampel N=Populasi

d-tingkat kepercayaan 95% atau 0.05 n= 269

269(0,05)2+1

=269

1,672

= 160

Dengan demekian jumlh sampel diambil dari populasi adalah 160 responden, untuk menentukan besarnya sampel pada setiap bagian dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional

4.4 Jenis Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara langsung di lokasi penelitian mengenai variabel yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literature, buku, jurnal, dan internet.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Pengumulan data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pihak manajemen rumah sakit seperti kepala bagian sdm, komite perawat, rekam medis Rumah Sakit Royal Prima

2. Kuesioner

Teknik ini menggunakan angket atau kuesioner dalam suatu cara pengumpulan data adalah dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Jawaban tersebut diukur dengan menggunakan skala likert.

3. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan meneliti dokumen dan bahan tulisan serta sumber lain seperti internet dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian.

4.6. Analisis data 4.6.1. Uji asusmsi klasik

Menurut (Arikunto,2002) Penggunaan model regresi linier berganda harus memenuhi asumsi klasik, antara lain:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residu memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2005) ada dua cara mendeteksi apakah residu berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dengan melihat histogram dan normal plot, sedangkan analisis statistik dilakukan denggan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov.

2. Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan aanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independent. Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independentsama dengan nol. Menurut Ghozali (2005)

multikolineritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dn lawanya (2) variance inflation factor(VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent lainya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot dan Uji Glesjer (Ghozali 2005).

4.6.2. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajad kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data yuang juga valid (Sinulingga,2013). Untuk menguji apakah instrumen angket yang diperoleh cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukuranya maka dilakukan uji validitas.

Menurut (Sugiyon, 2006) menyatakan bahwa dengan jumlah sampel yang sebanyak 30 responden, maka dilakukan analisa korelasi antara skor pertanyaan dengan standar nilai r untuk validitas yaitu 0,3, Jika r hitung lebih besar dari 0,3 maka dapat dinyatakan item tersebut valid, seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengkur koefisien korelasi antara faktor dan faktor total adalah rumus Korelasi Product Moment berikut ini:

[ βˆ‘ βˆ‘

βˆ’

βˆ‘

βˆ’

βˆ‘ βˆ‘ βˆ‘

βˆ’

βˆ‘ ]

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah subyek

X1 = skor variabel independe X Y1 = skor variabel independen Y

4.6.3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sebuah alat ukur berkenaan derajad konsentrasi dan stabilitas data yang dihasilkann dari proses pengumpulan data menggunakan instrumen tersebut (Sinulingga ,2013). Suatu alat ukur dinyatakan reliabel apabila alat ukur tersebut tidak memiliki kendalan. Dalam suatu kelompok item pertanyaan dinyatakan reliabel bilamana angka koefisien 0,60 (Sugiyono, 2006). Untuk pengujian reliabelitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden dan perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS.

Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung koefisienAlpha Croncbach adalah sebagai berikut :

ο£Ίο£Ί

, (Arikunto, 1999: 193)

Dimana :

r11 = Reliabelitas instrumen (koefisien alpha cronbach) k = Jumlah butir pertanyaan dalam instrumen

βˆ‘

Οƒ = Jumlah varians butir-butir pertanyaan b2

2

V t = Variansi total

Instrumen pengumpul data dikatakan reliabel atau diindikasikan memiliki reliabelitas tinggi apabila uji Alpha Cronbach memberikan koefisien lebih besar dari nilai r kritis.

4.6.4. Model Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk menganalisis adalah Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression) dengan model sebagai berikut:

Rumus 4.3. Rumus Regresi Linier Berganda Dimana:

A = Konstanta

B1,B2,B3 = Koefisien Regresi Y = Produktivitas Kerja X1 = Pelatihan

X2 = Pengembangan Karir

X3 = Kompensasi

Y=A+B1X1+B2X2+B3X3+e

e = Epsilon atau variebel yang tidak di teliti

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan Uji F, dalam hal ini Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, jika Fhitung < Ftabel,

maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika Fhitung >Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Cara ini adalah jika tingkat kepercayaan lebihn kecil dari 95% maka H0 ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95% maka H0 maka Ha

diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS.

4.6.5. Pengujian Hipotesis a. Analisis Simultan (Uji F)

Uji F menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Tahapan uji F sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis

H1 diterima : berarti terdapat pengaruh anatar variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

2. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel, menentukan t hitung dengan rumus :

Rumus 4.5. Rumus Analisis Parsial (Uji t)

a. Ha ditolak apabila t-hitung < t-tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terkait.

t hitung=koefisien regresi standar deviasi

b. Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel. Artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

BAB V

SEJARAH RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA

5.1. Sejarah Rumah Sakit Royal Prima

RSU Royal Prima Medan merupakan salah satu rumah sakit swasta kelas B terbesar dan akan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat, khususnya Kota Medan dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. RSU Royal Prima Medan diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Bapak Ir.H.Tengku Erry Nuradi M.Si pada tanggal 16 Februari 2014. Dengan Izin Operasional Sementara dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara No. 440.442/1641/II/Tahun 2014 yang di tandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tertanggal 11 Februari 2016 bertalian dengan Surat Izin Operasional Tetap dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara No. 440.442/25669/XII/Tahun 2014 yang di tandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tertanggal 18Desember 2014, dengan berjalannya waktu dalam kurun waktu semakin hari RSU Royal Prima dari kesediaan tempat tidur 200 tt dengan semakin berkembangnya pelayanan maka dengan fasilitas 200 TT tidak tercukupi maka RSU Royal Prima merencanakan penambahan pembangunan gedung baru pada tahun 2016 dengan penambahan 434 TT sehingga dengan pembukaan lantai secara bertahap sehingga pada bulan

Desember 2017 kapasitas Tempat Tidur di RSU Royal Prima adalah 643 TT, dengan data umum sebagai berikut :

Nama Rumah Sakit : RSU Royal Prima Medan

Alamat : Jl. Ayahanda No. 68 A Medan

Pemegang Saham : PT. Royal Prima

Tipe Rumah Sakit : Kelas B

Akreditas : Lulus Paripurna

Kapasitas Gedung A :209 Tempat Tidur Kapasitas Gedung B : 434 Tempat Tidur

Luas Tanah : 32.728 m2

Luas Perparkiran : 3.000 m2

Luas Taman : 1.500 m2

Tenaga Medis : 11 orang

Tenaga Keperawatan : 269 orang Tenaga Paramedik Non Perawat : 90 orang Tenaga Non Kesehatan : 147 orang Jumlah Karyawan : 517 orang Jumlah Dokter Praktek : 133 orang

Fasilitas Umum : ATM Galery, Cafetaria, Mini Market (K3) 5.2. Visi-Misi dan Tujuan

5.2.1. Visi: Menjadi Rumah Sakit Unggulan dibidang Pelayanan Kesehatan, Pendidikan serta penelitian dan pengembangan kesehatan dengan mengutamakan kepentingan kesehatan masrakat.

5.2.2. Misi :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna yang bermutu dan profesional berdasarkan bukti dan riset ilmu pengetahuan,

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, kedokteran gigi dan kesehatan lain.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pelayanan kesehatan, pendidikan serta penelitian sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

4. Melaksanakan fungsi pendidikan yang berbasis bukti dan penelitian di bidang kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang saling bersinergi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius serta meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak terkait.

6. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya memperkuat peran rumah sakit dalam pelayanan dan pendidikan kesehatan.

7. Melaksanakan pengabdian kepada kepentingan kesehatan masyarakat.

5.2.3. Tujuan :

1. Pelayanan Kesehatan

a. Tercapainya pengembangan pusat unggulan dalam pelayanan medis sehingga bisa menjadi pusat rujukan

b. Terselenggaranya pelayanan berkualitas dengan mendasarkan pada pelayanan berbasis bukti (Evidence Based Medicine)

c. Tercapainya pelayanan medis yang berkualitas tinggi dan pelayanan kesehatan yang mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

2. Pendidikan

a. Tercapainya peningkatan proses pendidikan yang efektif dan efisien dengan sistem pendidikan profesi yang terintegrasi dan memenuhi standar nasional maupun internasional.

b. Tercapainya jumlah pasien dan jenis penyakit yang relevan untuk pencapaian kompetensi mahasiswa.

c. Tercapainya peningkatan layanan pendidikan dan penelitian melalui penerapan Teknologi Informasi Kesehatan (TIK).

3. Penelitian

a. Tercapainya penyediaan fasilitas penelitian yang memadai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan.

b. Pengabdian masyarakat

Tercapainya hasil penyelenggaraan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat berupa riset dan karya ilmiah di bidang ilmu kesehatan terkini untuk kepentingan pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat

5.3. KEGIATAN PELAYANAN

Pelayanan kesehatan yang diberikan di RSU Royal Prima Medan meliputi Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Perawatan Intensif, Laboratorium, Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Farmasi, Unit Hemodialisa, Instalasi Bedah, Instalasi Rehabilitasi Medik,Instalasi Dapur Utama dan Gizi Klinik, Instalasi Sanitasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRSU), Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan,Medical Check Up, Guest House, Laundry,dan Pemulasaraan Jenazah.

5.3.1. PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN Pelayanan rawat jalan terdiri dari :

1. Poliklinik Umum 2. Poliklinik Gigi

3. Pelayanan Dokter Spesialis dan Dokter Sub Spesialis 4. Instalasi Gawat Darurat

5. Instalasi Farmasi 6. Hemodialisa 7. Rehabilitasi Medik 8. Kemoterapi

9. Klinik Nyeri/ Pain Clinic 10. Pelayanan TB Dots

11. Klinik VCT (Konseling dan Pengobatan Penyakit HIV/ AIDS)

12. Pelayanan PONEK (Pelayanan Kegawatdaruratan Kebidanan dan Bayi Baru Lahir yang Komprehensif)

5.3.1.1.Poliklinik Spesialis Dasar meliputi : 1. Klinik Penyakit Dalam

2. Klinik Anak 3. Klinik Bedah

4. Klinik Kebidanan dan Kandungan 5.3.1.2. Poliklinik Spesialis Lainnya 1. Klinik Penyakit Mata

2. Klinik Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala Leher 3. Klinik Gigi dan Mulut

4. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin 5. Klinik Penyakit Syaraf

6. Klinik Kesehatan Jiwa 7. Klinik Rehabilitasi Medik 8. Klinik Jantung

9. Klinik Paru 10. Gizi Klinik 11. Klinik Nyeri

5.3.1.3. Poliklinik Sub Spesialis Bedah 1. Klinik Bedah Syaraf

2. Klinik Bedah Thorax 3. Klinik Bedah Digestif 4. Klinik Bedah Onkologi 5. Klinik Bedah Anak

6. Klinik Bedah Jantung dan Pembuluh Darah 7. Klinik Bedah Plastik dan Rekonstruksi 8. Klinik Bedah Orthopedic

9. Klinik Bedah Vaskuler 10. Klinik Bedah Urologi 11. Klinik Bedah Mulut

5.3.1.4. Poliklinik Sub Spesialis Penyakit Dalam 1. Klinik Ginjal dan Hipertensi

2. Klinik Endokrin dan Metabolik 3. Klinik Infeksi Tropis

4. Klinik Gastro Entero Hepatologi 5. Klinik Reumatologi

6. Klinik Onkologi Medik

5.3.1.5.Poliklinik Sub Spesialis Anak

1. Klinik Neonatal dan Tumbuh Kembang 2. Klinik Gizi Anak

3. Klinik Jantung Anak 4. Klinik Infeksi Tropis Anak 5. Klinik Haematologi Anak 6. Klinik Endokrinologi Anak 7. Klinik Ginjal Anak

8. Klinik Neurologi Anak

5.3.1.6. Poliklinik Sub Spesialis Kebidanan dan Kandungan 1. Klinik Infertilitas

2. Klinik Onkologi Kebidanan 3. Klinik Fetomaternal

4. Klinik Endokrin

Pelayanan rawat jalan RSU Royal Prima Medan berlokasi di lantai 1 (satu), lantai 2 (dua) dan 3 (tiga) dilakukan waktu pagi, sore dan malam hari. Pola pelayanan ditata dengan baik dan dilaksanakan oleh tenaga spesialis dan sub spesialis yang berpengalaman.

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Penelitian

6.1.1. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas setiap item kuesioner penelitian. Valid disini maksudnya adalah bahwa kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk menggali masalah yang dijadikan objek penelitian. Data angket dalam iji validitas dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Berdasarkan taraf kepercayaan (degree of fredom) yang dipilih sebesar 95 persen dan alpha 5 persen, diperloeh rtabel sebesar 0,361. Pengujian ini dilakukan menggunakan program spss. Hasil pengujian koefisien validitas instrumen dapat dilihat dalam tabel 6.1 berikut ini :

Tabel 6.1. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Pelatihan (X1)

Produktivitas kerja (Y)

INDIKATOR r hitung r tabel (0,05) KETERANGAN

Y1P1 0,886 0,361 Valid

Y1P2 0,845 0,361 Valid

Y1P3 0,824 0,361 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)

tabel6.1 menunjukan bahwa koefisien validitas seluruh item kuesioner (indikator) penelitian memenuhi kriteria valid, yaitu hasil pengukuran koefisien validitas lebih besar angka penguji pada r tabel sebesar 0,361. Dengan demikian, seluruh indikator penelitian dapat digunakan sebagai pengumpul data efektif untuk menggali masalah peneltian.

6.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan untuk mengetahui nilai instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dari sampel penelitian reliabel.

Reliabel maksudnya adalah bahwa alat ukur, kuesioner penelitian tidak menimbulkan presepsi yang jauh berbeda. Pengujian dengan kriteria rhitung > rtabel berarti alat ukur tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan teknik Alpa Cronbanch. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpa Cronbanch >0,60 (Ghozali, 2005).

Adapun hasil pengujianya dapat dilihat dalam tabel 6.2 sebagai berikut : Tabel 6.2. Hasil Pengujian Reliabiitas Instrumen Penelitian

Pelatihan (X1)

INDIKATOR r hitung r tabel (0,05) KETERANGAN

X1P1 0,875 0,600 Reliabel

X1P2 0,873 0,600 Reliabel

Pelatihan (X1)

Pelatihan (X1)

Dokumen terkait