Underpricing merupakan fenomena yang lazim ditemui pada saat perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering
(IPO). Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi underprcing, baik penelitian yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri. Ringkasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variable Teknik
Analisis Hasil Penelitian Dependent Independent
Nasirwan (2000)
Initial return, return 15 hari setelah IPO dan return 1 tahun setelah IPO Reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaan, ukuran perusahan, persentase penawaran saham, nilai penawaran saham, dan deviasi standarreturn. Regresi Linier Berganda Reputasi underwriter berpengaruh positif signifikan terhadap return awal, return 15 hari setelah IPO dan return 1 tahun setelah IPO. Persentase penawaran saham dan nilai penawaran saham berpengaruh negatif terhadap return 15 hari setelah IPO. Sedangkan deviasi standar return berpengaruh positif terhadap return awal dan return 15 hari setelah IPO.
Daljono (2000)
Initial return Reputasi auditor, reputasi underwriter, persentase penawaran saham, umur perusahaan, ROA, financial leverage dan solvability ratio. Regresi Linier Berganda Reputasi underwriter dan financial leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap initial return. Sedangkan reputasi auditor, persentase penawaran saham, umur perusahaan, ROA dan solvabilitas ratio
tidak terbukti mempengaruhi initial return. Rosyati dan Sabeni (2002)
Underpricing Kondisi pasar, umur perusahaan, reputasi auditor dan reputasi penjamin emisi.
Regresi Linier Berganda
Reputasi penjamin emisi dan umur perusahaan
mempengaruhi
underpricing secara signifikan dengan korelasi kearah negatif. Sedangkan reputasi auditor dan kondisi pasar tidak brpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Sumber: Berbagai jurnal yang diolah
Nama Peneliti
Variable Teknik
Analisis Hasil Penelitian Dependent Independent
Ardiansyah (2003)
Initial return dan return 15 hari setelah IPO
ROA, financial leverage, EPS, CR, Procced, pertumbuhan laba, reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, jenis industri dan kondisi
perekonomian
Regresi Linier Berganda
EPS memiliki pengaruh
negatif secara signifikan terhadap initial return. Kondisi perekonomian
berpengaruh secara signifikan dengan korelasi positif terhadap initial return.
Variabel lainnya tidak terbukti berpengaruh terhadap initial return. Yolana dan
Martani (2005)
Underpricing reputasi penjamin emisi, rata-rata kurs, ukuran perusahaan, ROE dan jenis industry
Regresi Linier Berganda
Rata-rata kurs dan ROE terbukti mempengaruhi underpricing secara signifikan dengan korelasi positif. Ukuran perusahaan dan jenis industri terbukti mempengaruhi underpricing secara signifikan dengan korelasi negatif. Reputasi penjamin emisi tidak terbukti mempengaruhi
underpricing. Sulistio
(2005)
Initial return Ukuran perusahaan, EPS, PER, leverage, persentase
pemegang saham lam, reputasi auditor
dan reputasi underwriter. Regresi Linier Berganda Tingkat leverage mempengaruhi initial return secara signifikan dengan arah negatif dan persentase pemegang
saham lama mempengaruhi initial
return secara signifikan kearah positif. Ukuran perusahaan, EPS, PER, reputasi auditor dan reputasi underwriter tidak mempengaruhi initial return.
Handayani (2008)
Underpricing DER, ROA, EPS, umur perusahaan, ukuran perusahaan, persentase penawaran saham. Regresi Linier Berganda
Variabel EPS, Ukuran Perusahaan dan Persentase Penawaran Saham berpengaruh terhadap Underpricing. Variabel lainnya, seperti DER, ROA, dan Umur perusahaan tidak terbukti mempengaruhi underpricing.
Penelitian oleh Nasirwan (2000) dilakukan pada periode 1989-1996. Penelitiannya menganalisis pengaruh reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaan, ukuran perusahan, persentase penawaran saham, nilai penawaran saham, dan deviasi standarreturn terhadap return awal, return 15 hari setelah IPO dan return 1 tahun setelah IPO. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan mean adjusted model untuk mengukur
return. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa reputasi underwriter
berpengaruh positif signifikan terhadap return awal, return 15 hari setelah IPO dan return 1 tahun setelah IPO. Persentase penawaran saham dan nilai penawaran saham berpengaruh negatif terhadap return 15 hari setelah IPO. Variabel deviasi standar return berpengaruh positif terhadap return awal dan
return 15 hari setelah IPO.
Daljono (2000) melakukan penelitian pada periode 1990-1997 terhadap initial return dengan reputasi auditor, reputasi underwriter, persentase penawaran saham, umur perusahaan, ROA, financial leverage dan
solvability ratio sebagai variabel independen. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk meneliti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini menyatakan bahwa reputasi underwriter dan financial leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap initial return. Variabel reputasi auditor, persentase penawaran saham, umur perusahaan, ROA dan solvabilitas ratio tidak terbukti mempengaruhi initial return.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosyati dan Sabeni (2002) dengan data yang digunakan tahun 1997-2000 menganalisis pengaruh variabel kondisi pasar, umur perusahaan, reputasi auditor dan reputasi penjamin emisi terhadap
underpricing dengan regresi linier berganda sebagai teknik analisis yang digunakan. Penelitian mereka menyatakan bahwa reputasi penjamin emisi dan umur perusahaan mempengaruhi underpricing secara signifikan dengan korelasi kearah negatif. Variabel reputasi auditor dan kondisi pasar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.
Penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2003) menggunakan ROA, financial leverage, EPS, CR, Procced, pertumbuhan laba, reputasi
underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, jenis industri dan kondisi perekonomian sebagai variabel independent dengan menggunakan data perusahaan yang IPO antara 1995-2000. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan berhasil membuktikan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap initial return. Variabel kondisi perekonomian berpengaruh secara signifikan dengan korelasi positif terhadap initial return. Variabel lainnya tidak terbukti berpengaruh terhadap
initial return.
Yolana dan Martani (2005) meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi underpricing pada saat penawaran perdana. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan data yang digunakan dalam penelitian diambil dari tahun 1994-2001.
ukuran perusahaan, ROE dan jenis industry sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rata-rata kurs dan ROE terbukti mempengaruhi underpricing secara signifikan dengan korelasi positif. Variabel ukuran perusahaan dan jenis industri terbukti mempengaruhi
underpricing secara signifikan dengan korelasi negatif. Variabel reputasi penjamin emisi tidak terbukti mempengaruhi underpricing.
Penelitian oleh Sulistio (2005) mengambil data tahun 1998-2003 dengan menggunakan ukuran perusahaan, EPS, PER, leverage, persentase pemegang saham lama, reputasi auditor dan reputasi underwriter sebagai variabel independen dan initial return sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan menghasilkan kesimpulan bahwa (1) variabel tingkat leverage mempengaruhi initial return
secara signifikan dengan arah negatif dan (2) persentase pemegang saham lama mempengaruhi initial return secara signifikan kearah positif. Variabel ukuran perusahaan, EPS, PER, reputasi auditor dan reputasi underwriter tidak terbukti mempengaruhi initial return.
Handayani (2008) melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan keuangan yang melakukan IPO pada tahun 2000-2006 dengan menggunakan variabel independen DER, ROA, EPS, umur perusahaan, ukuran perusahaan, persentase penawaran saham dan Underpricing sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel EPS, ukuran perusahaan dan persentase penawaran saham berpengaruh terhadap
underpricing. Variabel lainnya, DER, ROA, umur perusahaan, tidak terbukti mempengaruhi underpricing.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008) adalah sebagai berikut:
1. informasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini hanya ukuran perusahaan (Total Aktiva) dan informasi non keuangan yang digunakan adalah umur perusahaan dan persentase penawaran saham, 2. penelitian ini menggunakan data dari perusahaan yang melakukan
penawaran umum perdana (IPO) antara tahun 2010-2012.